1. Menurut pendapatmu, apakah setiap orang bisa memberikan
penafsiran terhadap makna yang terdapat dalam kitab suci tersebut dan apa konsekuensinya? Menurut saya, semua orang yang membaca dan merenungkan Alkitab pada dasarnya sedang menafsirkan dan menggali kebenaran Alkitab sesuai makna sesungguhnya yang dimaksud penulis. Namun, ada baiknya ketika kita memberikan penafsiran kita tidak boleh menafsirkan kitab suci dengan prinsip yang sempit dan sembarangan. Patut disayangkan, banyak penafsiran Alkitab itu berdasarkan prasangka pribadi dan doktrin doktrin favorit. Beberapa orang menemukan kesempatan untuk mempromosikan diri sendiri dengan mempromosikan “perspektif baru” mengenai Alkitab. Konsekuensi dari penafsiran Kitab Suci yang sembarangan adalah banyak orang Kristen menjadi korban dan mereka disesatkan oleh pengajaran yang tidak tepat tersebut. Dengan keadaan ini kita jadi mengetahui betapa sulitnya menemukan kebenaran yang murni dari Alkitab yang dapat memberikan pencerahan dan memerdekan orang percaya. Adanya perbedaan penafsiran juga membuat beberapa orang melakukan debat yang tidak sehat. Demi mempertahankan penafsirannya terhadap Kitab Suci, dia rela menghina sesamanya, manusia. Kesimpulan : Tidak ada seorang pun di bumi ini yang memiliki pengertian tentang Kitab Suci dengan sempurna. Kita semua berpegang pada pandangan pandangan dan menyukai ide ide yang bukan dari Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh menafsirkan Kitab Suci secara sembarangan karena dapat memberikan dampak buruk bagi banyak orang.