Anda di halaman 1dari 10

Volume 4, Nomor 2, November 2018

p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BILINGUAL MATERI HUKUM NEWTON
PADA SISWA SMA KELAS X UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
FISIKA TAHUN AJARAN 2017/2018

1*Zulfa Baijatul jannah 2Islahudin, 3Ni Wayan Sri Darmayanti


1*
Mahasiswa Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Mataram
2&3
Dosen Progran Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Mataram

*Corresponding author :
Email: Islahudin.ntb@gmail.com

Diterima 5 November 2018, Disetujui 8 November 2018

ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengembangkan Modul Fisika Bilingual pada bahasan hukum newton, untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Kelas X. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk
mengetahui kevalidan media pembelajaran modul fisika bilingual pada materi hukum newton untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X,(2) Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran
modul fisika bilingual pada materi hukum newton untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X.
(3) Untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran modul fisika bilingual pada materi hukum
newton untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X. Penelitian ini menggunakan metode
research and development (R & D). Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 8
Mataram Kelas XMIA 5 . Model pengembangan yang digunakan adalah Dick & Carey yang terdiri dari
10 langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa Modul Fisika Bilingual. Data
diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif untuk mengukur motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul fisika
bilingual memiliki kriteria baik berdasarkan penilaian dari ahli dan praktis. Modul fisika bilingual yang
di kembangkan juga memiliki kriteria baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
persentase sebesar 80,27% bila di bandingkan sebelum menggunakan modul fisika bilingual yaitu
sebesar 51,31%. Peningkatan motivasi belajar siswa secara klasikal juga berada pada kriteria sedang
dengan normalisasi gain sebesar 0,59. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa
modul fisika bilingual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMAN 8 Mataram tahun
pelajaran 2017/2018.

Kata kunci: Modul Fisika Bilingual, Motivasi Belajar

PENDAHULUAN Pemerintah juga terdorong untuk


Dalam era globalisasi, sangat memacu diri memiliki standar internasional.
dibutuhkan sumber daya manusia yang ber Sektor pendidikan termasuk yang didorong
kualitas tinggi. Sumber daya manusia yang untuk berstandar internasional. Dorongan itu
berkualitas tinggi menjadi tumpuan utama bahkan di cantumkan di dalam UU No.20
agar suatu bangsa dapat berkompetisi dengan tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 50 ayat (3)
bangsa lain. Terwujudnya sumber daya yang berbunyi “Pemerintah dan atau
manusia yang berkualitas tinggi tidak terlepas pemerintah daerah menyelenggarkan
dari jalur pendidikan.Melalui jalur pendidikan, sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pada semua jenjang pendidikan, untuk
berkembang dengan pesat. Menurut Undang- dikembangkan menjadi satuan pendidikan
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun yang bertaraf internasional”. Berdasarkan hal
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tersebut depdiknas mengeluarkan program
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana bilingual dengan sasaran sekolah yaitu SMP
untuk mewujudkan suasana belajar dan dan SMA di seluruh kabupaten di Indonesia
proses pembelajaran agar peserta didik untuk menghadapi lingkungan hidup yang
secara aktif mengembangkan potensi diri nya selalu mengalami perubahan yang semakin
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pesat (Kristanto, 2011:1).
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Sesuai dengan aturan diknas yang
akhlak mulia, serta keterampilan yang menerapkan program bilingual mengharuskan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan sekolah dalam kegiatan pembelajaran
negara.(Suzana, 2012:1) menggunakan bilingual, baik itu sumber

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 37


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
belajar maupun media pembelajaran, namun METODE PENELITIAN
pada kenyataannya belum banyak sekolah- Jenis Penelitian
sekolah yang menerapkan program bilingual Jenis penelitian yang digunakan metode
tersebut. Selain itu permasalahan yang sering penelitian dan pengembangan atau dalam
ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggrisnya Research and
(KBM) khususnya pembelajaran fisika yaitu Development mengemukakan bahwa
guru yang sangat berperan aktif dalam “Penelitian dan pengembangan adalah sebuah
menyampaikan materi pelajaran yang strategi atau metode penelitian yang cukup
terkesan sangat membosankan, sehingga ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian
peserta didik hanya menerima pelajaran tanpa dan pengembangan adalah suatu proses atau
ada pengalaman dari peserta didik itu sendiri, langkah-lagkah untuk mengembangkan suatu
peserta didik kurang didorong untuk produk baru atau menyempurnakan produk
mengembangkan kemampuan berpikir serta yang telah ada, yang dapat
kurang maksimalnya penggunaan media dan dipertangungjawabkan (Sukmadinata, 2016).
teknologi dalam proses pembelajaran. Desain penelitian ini menggunaka
Penggunaan media pembelajaran yang satu kelas sampel sebagai kelas uji coba (One
bervariasi dengan tepat dapat mempengaruhi Group Pre-Test and Post-test design). Teknik
aktivitas, minat dan motivasi belajar peserta pengumpulan data pada penelitian ini adalah
didik yang tentunya akan mempengaruhi angket dan dokumentasi. Angket digunakan
prestasi belajarnya. untuk mengumpulkan data tentang kelayakan
Berdasarkan permasalahan yang media pembelajaran yang dibuat dan akan
sering timbul disekolah salah satu strategi dijawab oleh responden yang terkait
yang bisa digunakan adalah melalui pembelajaran antara lain: ahli materi, ahli
penyediaan media belajar yang mampu media dan siswa sebagai pengguna media
memberikan motivasi belajar dan pemahaman pembelajaran Modul Fisika Bilingual.
fisika lebih baik serta dapat menerapkan Yang menjadi objek penelitian
program bilingual di sekolah yaitu salah pengembangan ini adalah Modul Fisika
satunya melalui media modul bilingual. Bilingual pada materi Hukum Newton dalam
Menurut Kamus Besar Bahasa pelajaran IPA Fisika di kelas X SMA Negeri 8
Indonesia modul adalah diktat kegiatan Mataram.
program belajar mengajar yang dapat
dipelajari oleh siswa dengan bantuan yang Langkah-Langkah Metode Penelitian dan
minimal dari guru pembimbing, meliputi Pengembangan
perencanaan tujuan yang akan dicapai secara Langkah-langkah Metode Penelitian
jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang Dan Pengembangan seperti pada gambar 3.1
dibutuhkan serta alat untuk menilai untuk Bagan di bawah ini, berdasarkan
mengukur keberhasilan murid dalam gambar 3.1 dapat diberikan penjelasannya
penyelesaian pelajaran. Bilingual maksudnya
adalah modul tersebut dikembangkan dengan
menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Pote Pen Des Validasi
Indonesia dan bahasa Inggris. Kelebihan yang nsi g m ain
dimiliki yaitu masalah-masalah pada modul
Uji Revi Uji Revi
berawal dari masalah yang berkaitan dengan
k
kehidupan sehari-hari siswa atau sesuatu
yang nyata dan mudah dibayangkan oleh Revi Produksi
siswa. l
Berdasarkan hal tersebut peneliti Gambar 1. Tampilan Langkah-langkah Metoe
melakukan penelitian yang berjudul Reserch & Development (Sugiyono, 2016).
“Pengembangan Modul Fisika Bilingual Materi Penelitian ini dilakukan sampai pada
Hukum Newton Pada Siswa SMA Kelas X tahap uji coba produk karena keterbatasan
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika”. waktu dan dana. Produk dikatakan valid
Dengan harapan peserta didik lebih aktif apabila telah direvisi oleh ahli dan diuji
dalam proses pembelajaran serta dapat keefektifannya oleh peneliti dengan adanya
menguasai konsep-konsep materi fisika pengikatan motivasi belajar siswa.
dengan baik melalui media pembelajaran
Modul Bilingual. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya
potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 38


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
memilik nilai tambah. Sedangkan masalah
adalah penyimpangan antara yang diharapkan Instrumen Penelitian
dengan yang terjadi (Sugiyono, 2016). Instrumen penelitian adalah suatu alat
Potensial dan masalah yang yang digunakan untuk mengukur fenomena
dikemukkan dalam penelitian harus ditunjukan yang terjadi pada penelitian yang dilakukan.
dengan data empiris. Potensi yang ditemukan Secara spesifik fenomena yang terjadi ini
dalam penelitian ini adalah Modul Fisika disebut variabel penelitian. Instrument yang
Bilingual. Masalah dalam penelitian ini adalah digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
menurunya motivasi belajar siswa kalas X berikut:
SMA Negeri 8 Mataram karena kurangnya 1. Angket (kuisioner)
media yang digunakan oleh guru mata Kuisioner merupakan teknik
pelajaran fisika. pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
Mengumpulkan Informasi pernyataan tertulis kepada responden untuk
Setelah potensi dan masalah dapat dijawabnya (Sugiyono, 2016).
ditunjukan secara factual dan uptode, maka Angket ini disusun berdasarkan
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai kriteria-kriteria yang terdapat dalam aplikasi
informasi yang dapat digunakan sebagai yang sudah dibuat. Angket ini dibuat untuk ahli
bahan untuk perencanaan produk tertentu materi, ahli media, praktis dan siswa dengan
yang diharapkan dapat mengatasi masalah angket yang berbeda sesuai dengan fungsi
tersebut. Pada penelitian ini, peneliti akan dan kepentingan masing-masing.
menghasilkan dan mengembangkan produk Angket validitas media pembelajaran
berupa Modul Fisika Bilingual. Berdasarkan memiliki gradulasi pertanyaan sangat positif
hasil pengumpulan informasi yang telah sampai sangat negatif yang digunakan untuk
dilakukan disekolah, ditemukan permasalahan mengukur indikator program yang berkaitan
adalah rendahnya motivasi belajar siswa. dengan kriteria pendidikan, tampilan dan
Salah satu pemicunya adalah kurangya media kualitas teknis.
pembelajaran yang digunakan. Oleh karena
itu, peneliti akan mengembangkan media Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media
pembelajaran berupa Modul Fisika Bilingual Pembelajaran Modul Fisika Bilingual.
yang menarik dan sangat praktis digunakan.

Desain Produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan,
langkah selanjutnya penelitian dan
pengembangan membuat desain produk yang
akan dikembangkan. Desain produk dalam
penelitian ini diwujudkan dalam bentuk Modul,
desain memuat materi singkat, percobaan,
soal dan pembahasan sertadaftar istilah yang
mudah dipahami sehingga membangkitkan
motivasi belajar siswa.

Validasi Produk
Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai
desain tersebut, sehingga dapat diketahui
kekurngan dan kelebihanya (Sugiyono, 2016).
Kegiatan validasi isi ini akan dilakukan
oleh ahli media pembelajaran dan ahli materi
fisika dengan cara mengisi instrument berupa
angket dan memberi kritik dan saran terhadap
produk pengembangan. Validasi isi dilakukan (Uno. 2016)
oleh para ahli bidang studi, dan pakar yang Angket motivasi belajar digunakan
memiliki keahlian yang relevan dengan bidang untuk mengetahui pengaruh penggunaan
kajiannya. Modul fisika bilingual terhadap motivasi belajar

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 39


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
siswa. Di bawah ini merupakan tabel kisi-kisi b. Menghitung skor rata-rata dengan
angket motivasi belajar siswa. menggunakan rumus
c. Total skor aktual yang diperoleh
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar kemudian dikonversikan menjadi data
Siswa kualitatif skala lima seperti pada tabel
terhadap Media Pembelajaran berikut:
Modul Fisika Bilingual
Tabel 4. Konversi Data Kuantitatif Ke Kualitatif
Dengan Skala Lima

(Azwar, 2015)
Keterangan:
X = Total skor responden
M = Mean ideal, ½ (skor maksimal ideal+skor
minimal ideal)
s = Simpangan baku ideal, 1/6 (skor maksimal
ideal-skor minimal ideal)
2. Teknik analisis data angket motivasi
siswa
(Uno. 2016) Analisis data dilakukan setelah proses
Skala pengukuran yang digunakan pengumpulan data, dimana penelitian ini lebih
dalam angket validasi produk dan motivasi menitik beratkan pada pengembangan Modul
belajar siswa adalah skala likert yang memiliki Fisika Bilingual pada materi hokum newton.
gradulasi dari sangat positif sampai sangat Angket yang digunakan harus dilakukan uji
negati. Teknik skorsing dalam skala likert validitas dan uji reabilitas.
adalah sebagai berikut: a. Uji Validitas
Untuk menghitung banyaknya
Tabel 3. Pemberian Skor Skala Likert pertanyaan yang valid atau tidak dapat
Pilihan Pernyataan/Pertanyaan dihitung nilai validitas dengan rumus Pearson
Jawaban Negatif Positif Product Moment adalah:
Sangat setuju Skor 1 Skor 5 n  X i Yi  (  X i ).(  Yi )
rxy 
(sangat positif)
Setuju (positif) Skor 2 Skor 4
n  X i
2
 2
 (  X i ) 2 . n.  Yi  (  Yi ) 2 
Kurang setuju Skor 3 Skor 3 Keterangan:
(negatif) rhitung = Koefisien korelasi
Tidak setuju Skor 4 Skor 2 Xi= Jumlah skor item
(sangat Yi= Jumah skor total (seluruh item)
negatif) n = Jumlah responden
Sangat tidak Skor 5 Skor 1 (Arikunto, 2015)
setuju (sangat b. Uji Reliabilitas
negatif) Uji reabilitas dilakukan untuk
(Azwar, 2015) mengetahui reabilitas angket, (instrumen)
dengan menggunakan rumus Alpha crobanch
Teknik Analisis Data
 k   S i 

1. Teknik analisis data angket validasi r11    1
produk. Teknik analisis data pada penelitian ini  k  1  St 
bertujuan untuk mendapatkan perangkat
Keterangan:
pembelajaran yang berkualitas. Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam r11 = Nilai reliabilitas
memenuhi kriteria kualitas produk yang
dikembangkan adalah sebagai berikut:  S i = Jumlah varians skor tiap-tiap item
a. Data berupa skor ahli/pratisi yang S t = Varians total
diperoleh melalui lembar validasi yang
dijumlahkan. k = Jumlah item

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 40


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
Selain itu perlu dicari nilai varians untuk S post S pre
menentukan reliabilitas angket motivasi belajar gain 
siswa menggunakan rumus sebagai berikut: 100  S pre
2
2 ( X i ) (3.5)
 Xi  Keterangan:
Si  N g(gain) = gain
N Spre = skor awal
Spost = skor akhir
Keterangan: Data hasil perhitungan angket motivasi
Si =Varians skor tiap-tiap item sebelum dan sesudah siswa kemudian akan
diiterpretasikan dengan menggunakan gain
2
 Xi =Jumlah kuadrat item Xi standar sebagai berikut:
Tabel 5. Nilai Indeks Gain Standar
(  X i ) =Jumlah item Xi dikuadratkan
2
Nilai gain standar Keteranga
N =Jumlah responden n
Nilai korelasi yang diperoleh ≥ 0,7 Tinggi
dikonsultasikan ke tabel Product Moment 0,7 ≥ g ≥ 0,3 Sedang
dengan taraf a= 0,05 atau a = 0,01. Jika ≤ 0,3 Rendah
harga rhitung>rtabel maka reliabel dan harga (Hake, 1998)
rhitung<rtabel berarti tidak reliabel (Arikunto, Apabila media pembelajaran dapat
2015). meningkatkan motivasi belajar siswa, maka
c. Motivasi Belajar Siswa media pembelajaran dikatakan telah teruji
Untuk menghitung angket tingkat keefektifannya.
motivasi siswa digunkan persamaan berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4. Penilaian Skala 1-5 Motivasi Belajar Hasil Penelitian
Siswa Metode Penelitian Tahap I
Potensi dan Masalah
Potensi yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah Modul fisika bilingual.
Masalah dalam penelitian ini adalah
kurangnya motivasi belajar siswa kelas X SMA
Negeri 8 Mataram terhadap mata pelajaran
(Azwar, 2015) IPA Fisika.
Keterangan: Mengumpulkan Informasi
X = Total skor responden Pengumpulan informasi dilakukan
M=Mean ideal, ½ (skor maksimal ideal+skor dengan observasi peneliti, di SMA Negeri 8
minimal ideal) Mataram ditemukan permasalahan terkait
s =Simpangan baku ideal, 1/6 (skor maksimal dengan pembelajaran fisika. Masalah dalam
ideal-skor minimal ideal) penelitian ini adalah kurangnya motivasi
Data motivasi belajar siswa diolah setiap belajar siswa kelas X SMAN 8 Mataram
pertanyaan kemudian diolah berdasarkan terhadap mata pelajaran IPA Fisika. Adanya
indikator. Data perindikator setelah diolah permasalahan yang mengakibatkan
maka motivasi belajar siswa dapat diketahui. kurangnya motivasi belajar yaitu metode
Data motivasi belajar siswa dihitung dengan pengajaran yang digunakan oleh guru kurang
persamaan berikut: efektif, kurangnya menggunakan media
n pembelajaran sebagai media tambahan untuk
%    x100% menarik minat belajar siswa, dan tidak
N tersedianya buku pelajaran bagi masing-
(3.4) masing siswa sebagai pegangan untuk belajar
Keterangan: dirumah.
n = skor yang diperoleh Oleh karena tidak tersedianya buku
N = jumlah seluruh skor maksimal pelajaran bagi masing-masing siswa sehingga
setiap pelajaran wajib mencatat untuk
Menghitung besarnya peningkatan mengejar materi. Permasalahan tersebut
motivasi belajar siswa dengan menggunakan harus segera diatasi dan diperlukan suatu
rumus Hake: cara, bukan hanya sekedar strategi dan model
pembelajaran yang cocok digunakan oleh guru
selama proses pembelajaran, namun yang

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 41


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
paling penting adalah media pembelajaran ditebalkan untuk kriteria pendidikan, baik
tambahan yang dapat membatu siswa dalam untuk kriteria tampilan dan baik untuk kriteria
belajar sehingga tidak perlu mencatat semua teknis, untuk kriteria isi berada pada baik dan
materi setiap pertemuan. Salah satu media ahli I merekomendasikan perbaikan pada
pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk cover dan gambar harus di perjelas (jangan
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah buram) dan konsep fisika tenang hukum
media pembelajaran Modul fisika bilingual. newton harus di beri warna. Dan dapat
Desain Produk disimpulkan penilain dari ahli I bahwa media
Berdasarkan kondisi yang telah ada di dapat digunakan namun perlu direvisi.
sekolah, dapat diketahui bahwa dalam 2. Ahli II
pelaksanaan pembelajaran media buku yang Pengisian angket dari Linda sekar
praktis sangat dibutuhkan oleh siswa. Buku utami, S.Pd., M.Pfis selaku ahli II diperoleh
pelajaran disekolah yang digunakan guru pengisian angket tertinggi berada di skala 4
untuk mengajar masih kurang membantu yaitu setuju pada kriteria tekhnik yang terdapat
untuk meningkatkan motivasi belajar. Buku pada item nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8 dan 9.
pelajaran yang digunakan dalam Sedangkan pengisian angket terendah berada
pembelajaran memiliki pembahasan materi pada skala 2 (kurang setuju) terdapat pada
yang panjang sehingga siswa cepat merasa kriteria tekhnik yaitu item nomor 4 yaitu
bosan dalam membacanya kemudian sulit dengan pernyataan pengembangan media
memahami konsep dalam buku tersebut. pembelajaran modul fisika bilingual ini dalam
Dengan demikian, maka diperlukan buku yang pembuatannya sama sekali tidak
mampu meningkatkan motivasi belajar pada membutuhkan tenaga ahli, dan dari
siswa. pengolahan datanya menggunakan interval
Berdasarkan kondisi yang telah ada diperoleh hasil. Pada kriteria hasil pengisian
disekolah, peneliti mengembangkan Modul angket ahli II untuk kualitas pendidikan baik,
fisika bilingual yang terdiri dari cover Modul, kualitas tampilan baik dan kualitas teknik
materi singkat, kegiatan percobaan, contoh baik.
soal dan pembahasan, latihan soal dan daftar 3. Ahli III
istilah.Modul fisika bilingual yang dibuat Pengisian angket dari Hidayati., M. Hum
memiliki jenis dan ukuran tulisan yang mudah selaku ahli III diperoleh pengisian angket
dibaca.Desain awal produk dikerjakan dengan tertinggi berada di kriteria pendidikan pada
menggunakan program microsoft word 2007 item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10,
kemudian dicetak dengan menggunakan berada pada skala 4 yaitu setuju dan kriteria
kertas A5 230 gram. Desain awal Modul fisika tampilan item no 1, 2, 3, 4, 7 dan kriteria teknis
bilingual dapat dilihat pada lampiran 3. item no 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9 sama-sama
Hasil validasi ahli berada pada skala 4 yaitu setuju. Sedangkan
Kegiatan validasi media pembelajaran pengisian angket terendah rata-rata berada
modul fisika bilingual dilakukan para ahli pada skala 3. Dari pengolahan datanya
dengan mengisi angket yang berisi 28 menggunkan interval diperoleh hasil pengisian
pertanyaan yang terdiri dari kriteria angket ahli III untuk kualitas pendidikan baik,
pendidikan, kriteria tampilan, dan kriteria kualitas tampilan baik dan kualitas teknis
teknis.Media pembelajaran fisika berbantuan baik. Ahli III merekomendasikan perbaikan
Modul fisika bilingual divalidasi oleh 4 ahli revisi pada desain dan bagian penggunaan
yang dianggap respresentasi dan bahasa inggris.
berpengalaman mengajar materi IPA Fisika. 4. Praktisi
Angket diisi oleh ahli yang terdiri 3 orang Hasil pengisian angket dari Rohaini,
dosen dan 1 guru SMAN 8 Mataram. Hasil S.Pd selaku praktisi bahwa pengisian angket
validasi media pembelajaran fisika berbantuan tertinggi pada skala (sangat setuju) terdapat
Modul fisika bilingual adalah sebagai berikut : pada kriteria pendidikan, tampilan dan kriteria
1. Ahli I teknis.Sedangkan pengisian angket terendah
Sesuai dengan hasil pengisian angket berada pada skala 4 (Setuju). Dari hasil
dari Islahudin, S.Pd, M.Pfis, selaku ahli I, rata- pengisian angket praktisi untuk kualitas
rata nilai yang diberikan pada kriteria pendidikan, kualitas tampilan dan kualitas
pendidikan, tampilan, teknis, isi berada pada teknis diperoleh hasil pengolahan datanya
skala 4 (setuju). Sementara pengisian angket menggunakan interval berada pada kriteria
tertinggi pada kriteria pendidikan berada pada sangat baik.
skala 4 (setuju) pada item soal nomor 2, 3, 4,
dan 5. Dan pengolahan data dari pengisian
angket oleh ahli I berada pada interval baik

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 42


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
Revisi produk Hasil Uji Coba
Hasil validasi produk yang telah Uji coba yang digunakan yakni di kelas
dilakukan menunjukkan bahwa modul fisika X MIA 5 SMAN 8 Mataram dengan
bilingual harus dilakukan revisi pada bagian mengunakan angket motivasi yang sudah
tertentu meliputi gambar evaluasi, konsisten valid kemudian diberikan kepada siswa
penulisan bahasa inggris, pemberian warna sebelum pembelajaran dimulai kegiatan
pada konsep fisika dan pemisahan lembar pengisian angket dapat dilakukan selama 15
antara bahasa indonesia dan bahasa inggris menit pada awal pertemuan sebelum kegiatan
pada modul fisika bilingual. pembelajaran dan diakhir
pembelajaran.Kegiatan pembelajaran materi
Metode Penelitian Tahap II hukum newton.
Hasil Uji Validitas Angket Perhitungan motivasi belajar siswa
Media pembelajaran modul fisika dilakukan pada setiap bentuk aspek atau
bilingual selanjutnya diterapkan untuk indikator motivasi. Hasil angket motivasi
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X kemudian diolah dengan menggunakan
SMAN 8 Mataram. Besar motivasi belajar langkah-langkah yang dilakukan.Berdasarkan
siswa dapat diukur dengan memberikan hasil perhitungan dalam penelitian yang
angket motivasi belajar kepada siswa. Ada dilakukan, maka dapat dilihat peningkatan
beberapa bentuk aspek motivasi belajar yang motivasi belajar pada siswa.
ingin diketahui dalam penelitian ini antara, Persentase hasil perhitungan motivasi
motivasi berupa disiplin, motivasi berupa siswa tiap indikator sebelum dan sesudah
tanggung jawab, motivasi berupa kreatif, menggunakan Modul fisika bilingual dapat
motivasi berupa komunikatif dan motivasi dilihat pada grafik berikut ini:
berupa teliti.
Uji validitas dilakukan pada pernyataan 900 883
angket dengan menggunakan persamaan 800 2,64
korelasi product moment. Hasil uji validitas
700
angket motivasi belajar adalah sebagai 579 531
2,2
Persentase 
Motivasi %

berikut: 600
1,76

gain
500 424433
Tabel 6. Hasil Perhitungan Validitas 388 1,32
400
Pernyataan Angket 281 0,66 0,88
Jumlah 300 0,54 0,60
Valid Tidak Valid 0,54
Pernyataan 200 176 0,44
30 16 14 100 0
perhatian relevansi kepercayaan Kepuasan
diri
Pengolahan validitas dan reliabilitas
sebelum sesudah gain
pernyataan pada angket motivasi siswa
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 Gambar 2. Persentase Motivasi Siswa Setiap
halaman 115. Indikator Sebelum dan Sesudah Penggunaan
Modul Fisika Bilingual
Hasil Uji Reliabilitas Angket
Pernyataan pada angket diuji Hasil perhitungan motivasi belajar
keajengan/keandalannya dengan siswa secara jelas dapat dilihat pada lampiran
menggunakan persamaan alpha cronbach. 13. Peningkatan motivasi belajar siswa juga
Hasil uji reliabilitas pada pernyataan dapat harus dilihat secara klasikal. Dari hasil
dilihat pada tabel berikut ini: perhitungan dengan konversi datasecara
klasikal, motivasi belajar siswa mengalami
Tabel 7. Hasil Perhitungan Reliabilitas peningkatan. Peningkatan motivasi secara
Pernyataan Angket jelas di buktikan bahwa persentase motivasi
Jumlah Tidak peserta didik menggunakan media
Reliabel konvensional adalah sebanyak 51,31 %.
Pernyataan Reliabel
30 16 14 Setelah penggunaan modul fisika bilingual
persentase motivasi belajar siswa mengalami
Pengolahan reliabilitas pernyataan pada peningkatan menjadi 80,27%. Besar
angket minat siswa selengkapnya dapat dilihat peningkatan motivasi dengan normalisasi nilai
pada lampiran 11 halaman 120. gain adalah 0,59 dimana peningkatan motivasi
belajar siswa berada dalam kriteria sedang.
Persentase peningkatan motivasi belajar
siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 43


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
100 0,7 microsoft office word 2007 kemudian dicetak
80.27 0,59 0,6
dengan menggunakan kertas A5 untuk
80 mengukur motivasi belajar siswa.
persentase motivasi 0,5
belajar % 60 51,31 0,4 Hasil Validasi Ahli
Media pembelajaran yang telah di

gain
40 0,3 desain divalidasi oleh ahli sebelum diuji pada
0,2 kelompok kecil.Validasi modul fisika bilingual
20 dilakukan oleh 3 ahli 1 praktisi.
0,1 Hasil validasi dari ahli praktisi
0 0 mengatakan tidak ada revisi terhadap produk
sebelum sesudah gain
karena sudah dikatakan layak untuk
digunakan. Hasil yang berbeda diperoleh dari
Gambar 3. Persentase Peningkatan Motivasi ahli I,II dan III merekomendasikan perbaikkan
Belajar Secara Klasikal meliputi gambar evaluasi, konsisten penulisan
bahasa inggris, pemberian warna pada
Perhitungan motivasi belajar siswa konsep fisika dan pemisahan lembar antara
dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 14. bahasa indonesia dan bahasa inggris pada
modul fisika bilinguallayak digunakan dalam
Pembahasan pembelajaran setelah melakukan revisi.
Metode Penelitian Tahap I Revisi Produk
Potensi dan Masalah Revisi produk modul fisika bilingual
Berdasarkan hasil observasi peneliti, di dilakukan pada pemberian warna pada konsep
SMAN 8 Mataram ditemukan permasalahan fisika, memisahkan lembar bahasa indonesia
terkait dengan pembelajaran fisika. Salah dan bahasa inggris pada lembar yang berbeda
satunya adalah para siswa sedikit sekali yang sehingga mudah untuk dibaca dan jenis
tertarik pada pelajaran fisika. Hal ini tulisan yang digunakan disesuaikan dengan
disebabkan adanya anggapan bahwa ukuran tulisan serta kejelasan gambar dan
pelajaran fisika banyak sekali rumus-rumus konsisten pada penggunaan bahasa inggris.
dan sukar dipahami. Rendahnya motivasi
belajar siswa ini juga ditunjukan dengan Metode Penelitian Tahap II
jarangnya siswa mengajukan pertanyaan, Penggunaan media pembelajaran
malasnya peserta didik mencatat materi Modul fisika bilingual di SMAN 8 Mataram
pelajaran dan kurangnya respon terhadap untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
pertanyaan yang disampaikan oleh guru. pada mata pelajaran FISIKA materi hukum
Salah satu penyebabnya adalah kurang buku newton. Sebelum menerapkan media
pegangan siswa untuk belajar di rumah dan pembelajaran Modul fisika bilingual, siswa
siswa harus mencatat dan memfoto copy mengisi angket motivasi belajar yang
materi untuk proses belajar mengajar dikelas. sebelumnya telah divalidasi. Angket yang
Berdasarkan potensi yang ditemukan ini, telah diisi oleh siswa kemudian diolah untuk
peneliti bermaksud mengembangkan media mengetahui besar motivasi siswa.
berupa Modul fisika bilingual. Motivasi belajar siswa diolah
Desain Awal Produk berdasarkan indikator masing-masing. Jumlah
Kondisi pada potensi dan masalah semua indikator adalah 4. Untuk indikator
yang ada mendorong peneliti untuk perhatian jumlahnya ada 2 untuk indikator
mengembangkan evaluasi berupa modul fisika motivasi belajar yang kedua adalah Relevansi
bilingual. Modul fisika bilingual memiliki dengan jumlah masing-masing 4 item, untuk
kelebihan antara lain dapat memotivasi siswa indikator motivasi belajar yang ketiga adalah
dalam proses belajar bahkan diluar kepercayaan diri dengan jumlah masing-
pembelajaran. masing 6 item sedangkan yang ke empat
Media pembelajaran modul fisika adalah kepuasan dengan banyak 4 item.
bilingual yang dihasilkan yaitu terdiri dari cover Dalam pengukuran motivasi belajar
Modul fissika bilingual, kata pengantar, daftar siswa digunakan teknik analisis data berupa
isi, peta konsep materi, kegiatan percobaan data kuantitatif, yang diperoleh peningkatan
dan evaluasi. Modul fisika bilingual yang dengan menggunakan normalisasi gain (gain)
dibuat memiliki jenis dan ukuran tulisan yang untuk motivasi belajar berupa perhatian 0,54
mudah dibaca serta konsistensi penomoran dengan kriteria sedang, motivasi belajar
pada halamannya. Desain awal produk relevansi 0,54 dengan kriteria sedang,
dikerjakan dengan menggunakan program motivasi belajar kepercayaan diri 0,60 dengan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 44


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
kriteria sedang, dan motivasi belajar kepuasan 2. Modul fisika bilingual ini dapat
0,66 dengan kriteria sedang dikembangkan untuk semua materi Fisika
Berdasarkan penelitian yang telah untuk materi yang berbeda.
dilakukan, media pembelajaran berbasis
Modul fisika bilingual ini telah teruji Penelitian ini dilaksanakan sampai
keefektifannya dan mempunyai pengaruh pada tahap uji coba kelompok kecil. Oleh
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di karena itu diharapkan pada penelitian
SMAN 8 Mataram. selanjutnya dilaksanakan sampai pada tahap
penyebaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian yang telah Ali, M. 2013. Penelitian Kependidikan
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa media Prosedur & Strategi. Bandung: CV.
pembelajaran berupa Modul fisika bilingual Angkasa.
dapat: Arikunto, S. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi
1. Teruji kevalidannya baik dari segi ahli Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
media maupun materi, dimana untuk Aksara
kriteria pendidikan 3 ahli memberikan nilai Azhar. 2008. Pendidikan Fisika dan
B (baik) dan 1 ahli memberikan nilai A Keterkaitannya Dengan
(sangat baik), untuk kriteria tampilan 3 Laboratorium. Diakses pada tanggal
ahli memberikan nilai B (baik) dan nilai A 1 oktober 2017
(sangat baik) dari 1 ahli yang lain, serta Azwar, S. 2015. Tes Prestasi. Yogyakarta:
untuk kriteria teknis 3 ahli memberikan Pustaka Pelajar
nilai B (baik) dan 1 ahli memberikan nilai Emzir. 2014. Metode Penelitian Pendidikan
A (sangat baik). Jadi untuk keseluruhan Kuantitatif & Kualitatif Edisi Revisi.
kriteria mendapat rata-rata nilai B (baik). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
2. Teruji keefektifannya karena mampu Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement
meningkatkan motivasi belajar siswa versustraditional methods: A six-
kelas X SMAN 8 Mataram pada materi thousand-student survey of
hukum newton. Dimana diperoleh gain mechanics test data for introductory
untuk motivasi belajar berupa perhatian physics courses. American Journal
0,54 dengan kriteria sedang, motivasi of Physics 66, 64 (1998).
belajar berupa relevansi 0,54 dengan 10.1119/1.18809
kriteria sedang, motivasi belajar berupa Kristanto, D D.2011. Pengembangan Modul
kepercayaan diri 0,60 dengan kriteria Fisika Rsbi Pokok Bahasan Gerak
sedang dan yang terakhir motivasi belajar Pada Siswa SMA Kelas X Semester
berupa kepuasan 0,66 dengan kriteria 1 SMA Negeri 1 Purwareja Klampok:
sedang. Sedangkan Peningkatan Universitas Negeri Semarang.
motivasi belajar secara klasikal juga Diakses pada tanggal 15 oktober
berada pada kriteria sedang dengan 2017.
normalisasi gain sebesar 0,59. Murdaka, B. 2009. Fisika Dasar. Jogjakarta:
3. Respon siswa kelas X di SMA NEGERI 8 CV. Andi OFFSET
Mataram terhadap Modul fisika bilingual Rahma, A. 2003. Pengembangan Modul
adalah positif karena terdapat pada Berbahasa Inggris Berdasarkan
tingkat kualifikasi baik dengan peningkan Standar Proses Pada Pembelajaran
gain 0,59 berada pada kriteria sedang. Kaidah Pencacahan Untuk Siswa
Saran SMA Kelas XI. Di Akses pada
Berdasarkan penelitiaan yang telah Tanggal 15 Oktober 2017
dilakukan, maka diberikan beberapa saran Riduwan. 2014. Metode dan Teknik Menyusun
bagi peneliti selanjutnya yaitu: Proposal Penelitian. Bandung:
1. Modul fisika bilingual yang dikembangkan Alfabeta
dapat digunakan dengan baik, namun Sadirman, A, M. 2016. Interaksi dan Motivasi
masih memiliki kekurangan baik dari segi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
pendidikan, tampilan, dan kualitas teknis. Rajagrafindo, Persada.
Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi Setyosari, P. 2016. Metode Penelitian
peneliti selanjutnya untuk pendidikan dan pengembangan.
mengembangkan media pembelajaran Prenadamedia Group
yang lebih sempurna lagi.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 45


 
Volume 4, Nomor 2, November 2018
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
 
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suzana, A. 2012. Pengambangan Modul
Matematika Program Bilingual Pada
Materi Segiempat Dengan
Pendekatan PMRI Untuk Siswa SMP
VII Semester Genap: Universitas
Negeri Yogyakarta. Diakses pada
tanggal 12 januari 2018.
Syauqi, K. 2012. Pengembangan Media
Pembelajaran Modul Interaktif Las
Busur Manual Di Smk Negeri 1
Sedayu. Diaksese pada tanggal 12
Januari 2018.
Uno,H B. 2014. Teori Motivasi &
Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 46


 

Anda mungkin juga menyukai