Anda di halaman 1dari 13

Nama Anggota : Baiq Sarah Fitria Febriani_A1C019045

Eli Septiana_ A1C019069


Gita Sopana Dayanti_ A1C019085

Full Costing, Variable Costing, Activity Based Costing


PAPER ANNOTATION

Jurnal 1

Title Analisis Harga Pokok Produksi Meggunakan Metode Full Costing,


Variable Costing dan Activity Based Costing untuk Penentuan Harga
Jual Produk pada Rolasz Grup

Author(s) 1. Aries Sunanda


2. Yuniati
3. Verawaty

Journal Manajemen dan Akuntansi

Volume 1 No. 3
Year 2019
Pages 67-85

What is the paper about?

Jurnal ini tentang bagaimana bentuk perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh
rolasz Group yang merupakan home industry yang bergerak dalam bidang usaha konveksi
dan sablon. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan karena tidak tepat dalam
menentukan harga pokok produksi. Dimana dalam jurnal ini diketahui bahwa perhitungan
biaya produksi dan harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group hasilnya sama dengan
perhitungan metode full costing. Perhitungan yang menggunakan metode full costing
hasilnya lebih tinggi dari perhitungan metode variable costing, sedangkan hasil perhitungan
dengan metode variable costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan menggunakan metode
activity based costing. Dapat dikatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi sangat
enentukan tercapainya tujuan suatu perusahaan.

What is the aim of the study?

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana perhitungan harga pokok
produksi yang digunakan oleh Rolasz Group dengan harga jual produknya dan juga
bagaimana perhitungannya jika menggunakan metode full costing, variable costing dan
activity based costing. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui metode
perhitungan mana yang tepat untuk digunakan pada Rolasz Group dalam perhitungan harga
pokok produksi dan juga harga jual.

Why is it important?

Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu factor yang sangat penting, apabila
pimpinan kurang tepat di dalam menentukan harga pokok produksi mengakibatkan harga jual
yang sangat tinggi sehingga kemungkinan pesanan akan berkurang. Akibat dari hal tersebut
tingkat penjualan akan berkurang sehingga tujuan perusahan tidak akan tercapai. Begitu juka
jika pimpinan menentukan harga jual yang sangat rendah maka akan mengakibatkan
usahanya tidak akan bertahan lama. Dengan menggunakan metode penghitungan harga
produksi yang tepat, bisa meminimalisasi hal-hal buruk yang tidak terduga yang akan
berakibat fatal.

What is the approach/method used to acquire the data?

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan
cara menggunakan Teknik triangulasi atau gabungan (Wawancara, kuesioner, pengamatan
dan dokumentasi).

What is the approach/method used to analyse the data?

Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti dalan penelitian ini yaitu menggunakan
Teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu melalui tahap reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan.

What are the key findings?

Klasifikasi unsur-unsur biaya produksi pada Rolasz Group


Untuk penglasifikasian biaya pada dasarnya Rolasz Group tidak memiliki pengklasifikasian
unsur-unsur biaya produksi secara khusus, namun hanya dengan cara melakukan pembagian
biaya menjadi dua yaitu biaya bahan dan upah pekerjaan.

Hasil perhitungan Teknik Rolasz Goup

Teknik perhitungan yang dilakukan oleh Rolasz group dpaat dikatakan masih sangat
sederhana yaitu dengan cara melakukan penjumlahan semua biaya yang ada dan ditambah
dengan keuntungan yang diinginkan. Namun, keuntungan yang diambil tidak sama antar
produk. Dalam melakukan penentuan harga jual tidak ada presentasi keuntungan yang tetap
dari biaya produksi.
Hasil perhitungan metode full costing Rolasz Group
Hasil perhitungan menggunakan metode full costing yaitu dengan membebankan seluruh
biaya pada produk, akan tetapi hasil biaya produksinya lebih tinggi.

Hasil perhitungan metode Variable costing Rolasz Group

hasil perhitungan menggunakan metode variable costing lebih rendah dari pada menggunakan
metode full costing, hal ini karena dalam perhitungannya biaya overhead tidak dibebankan
pada produk.
Hasil perhitungan metode Activity Based costing Rolasz Group
Cara melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity based
costing yaitu dengan cara menjumlahkan semua unsur-unsur dan memasukkannya kedalam
produk. Dengan menggunakan metode ini harga pokok produksi yang dikeluarkan lebih
murah dari metode lainnya, hal ini karena dalam metod ini untuk perhitungan biaya overhead
pabriknya dihitung berdasarkan aktivitas dalmam memproduksi produk.

Is there any limitation? Apakah ada batasan?

Penelitian ini hanya terbatas pada analisis bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada
perusahaan Rolasz Group dengan menggunakan tiga metode perhitungan harga pokok
produksi yaitu Full Costing, Variable Costing dan Activity Based Costing untuk menentukan
harga jual produk.

What are the main conclusions and implications in the wider context? Apa kesimpulan
dan implikasi utama dalam konteks yang lebih luas?
Kesimpulkan dari hasil penelitian ini adalah bahwa metode perhitungan biaya produksi dan
harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group hasilnya sama dengan perhitungan metode full
costing. Perhitungan harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group yaitu dengan
menjumlahkan semua biaya dnegan laba yang diinginkan. Perhitungan yang menggunakan
metode full costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan metode variable costing, sedangkan
hasil perhitungan dengan metode variable costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan
menggunakan metode activity based costing. Berdasarkan hasil penelitian ersebut dapat
disimpulkan bahwa metode perhitungan harga produksi yang paling tepat untuk digunakan
sebagai dasar dalam menentukan harga jual pada Rolasz Group yaitu metode Activity Based
Costing.

Any other comments ada komentar lain

Jurnal 2

Title Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Bassed


Costing untuk Menentukan Harga Pokok Produksi di UD. Tiga Rasa
Kraksaan Probolinggo

Author(s) Khusnik Hudzafidah

Journal Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak

Volume Volume 2, Number 1


Year 2018
Pages 18-24

What is the paper about?

Jurnal ini berisi tentang analisis perbandingan metode full costing dengan metode activity
bassed costing untuk menentukan harga pokok produksi di UD Tiga Rasa Kraksaan (Industri
Garam Beryodium).
What is the aim of the study?

Untuk mengetahui kelayakan penggunaan metode perhitungan Harga Pokok Produksi dari
perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Bassed Costing pada UD. Tiga
Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium). Bagi UD. Tiga Rasa Kraksaan dapat digunakan
sebagai gambaran dari biaya-biaya yang terjadi sehari-hari.

Why is it important?

Itu penting karena untuk mencapai hasil yang lebih baik terutama dalam memperoleh
keuntungan, maka perusahaan harus dapat memperhitungkan segala macam biaya khususnya
harga pokok produksi serta harga jualnya secara efektif dan efisien. Untuk itu perusahaan
harus tepat dalam memilih metode Perhitungan Harga Pokok Produksi .

What is the approach/method used to acquire the data?

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara mempelajari literatur- literatur
dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti
dalam penelitian ini. Studi Lapangan. Peneliti mengadakan peninjauan langsung pada UD.
Tiga Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium), dan mengumpulkan data dengan cara:
(1)Wawancara, (2)Observasi, dan (3).Dokumentasi.

What is the approach/method used to analyse the data?

Menggunakan metode analisis berupa Metode Analisis Deskriptif Kuantitatif, yaitu suatu
analisis data dengan merekomendasikan penyusunan Harga Pokok Produksi berupa angka-
angka. Penggunaan motode ini mampu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat
terhadap objek yang menjadi pokok permasalah, yaitu “Perbandingan Metode Full Costing
dengan Activity Based Costing untuk menentukan Harga Pokok Produksi di UD. Tiga Rasa
Kraksaan (Industri Garam beryodium)”.

What are the key findings?


Pada Metode Full Costing biaya-biaya produksi hanya dibebankan pada satu Cost Driver
saja, akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik.
Sedangkan pada Metode Activity Based Costing, Biaya Overhead Pabrik dibebankan pada
banyak Cost Driver, sehingga Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya
aktivitas ke produk secara tepat dan akurat berdasarkan komsumsi masing-masing aktivitas

Is there any limitation?

Iya ada, batasan penelitian ini adalah Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode
Activity Bassed Costing untuk menentukan Harga Pokok Produksi pada UD. Tiga Rasa
Kraksaan (Industri Garam Beryodium) Probolinggo.

What are the main conclusions and implications in the wider context?

Hasil penelitian perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Based Costing
pada UD. Tiga Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium) selama periode 1-30 juni 2015,
perhitungan Metode Full Costing untuk menentukan Harga pokok Produksi memperoleh
Rp84.983.000. Sedangkan Metode Activity Based Costing memperoleh hasil yang lebih
besar Rp 85.907.550, dengan selisih ke dua metode Rp 924.550. Perbedaan yang terjadi, pada
Metode Full Costing biaya-biaya produksi hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja,
akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Pada Metode
Activity Based Costing Biaya Overhead Pabrik dibebankan pada banyak Cost Driver,
sehingga Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke produk
secara tepat dan akurat berdasarkan komsumsi masing-masing aktivitas.

Any other comments ada komentar lain

Jurnal 3

Title Activiti Based Costing As A Means To Full Costing-Possibilities and


Constraints For European Universities

Author(s) 1. Ivana Drazic Lutilsky


2. Martina Dragija

Journal Journal Management

Volume Volume 17
Year 2012
Pages 33-57

What is the paper about?


Jurnal ini membahas tentang penerapan Activity Based Costing dengan metode full costing
di universitas-universitas yang ada di Eropa, membahas tentang tujuan, manfaat dan
hambatan apa saja yang terjadi saat menerapkan metode full costing di beberapa universitas
yang sudah menerapkannya.

What is the aim of the study?


Untuk menganalisis kemungkinan penerapan metode ABC di lingkungan akademik untuk
mengidentifikasi potensi manfaatnya, mengidentifikasi pendorong utama penerapan full
costing di beberapa universitas. Serta penulis ingin menekankan kontribusi dan manfaat dari
metode ABC.

Why is it important?
Karena biaya pendidikan tinggi terus meningkat, yang diikuti dengan meningkatnya
tuntutan pada universitas – baik dalam pendidikan dan penelitian, sangat penting untuk
melacak dan mengendalikan biaya dengan cara yang tepat. metode yang diperlukan
universitas seperti penerapan metode penetapan biaya penuh, berarti kemampuan untuk
mengidentifikasi, menghitung, dan mengalokasikan semua biaya langsung dan tidak
langsung dari semua kegiatan universitas, termasuk proyek. Dengan menggunakan ABC
dengan metode full costing, maka masalah masalah yang biasanya terjadi dapat mungkin
diatasi, sesuai dengan pengalaman dari universitas-universitas yang sudah menerapkan ABC
ini dengan metode full costing.

What is the approach/method used to acquire the data?


Dari artikel ini, pengumpulan data-data penelitian berasal dari wawancara dan studi
dokumen, dimana mendapatkan secara langsung dari universitas yang bersangkutan,
wawancara yang dilakukan lebih kepada pertanyaan yang menanyakan pengalaman, sebab
akibat, serta kesan atau hasil yang diperoleh setelah menerapkan ABC dengan metode full
costing ini. Dengan studi dokumen, peneliti mendapatkan beberapa jurnal atau dokumen
lain yang terkait dengan topik yang sedang di teliti

What is the approach/method used to analyse the data?


Analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif, dimana analisa ini
digunakan untuk menjelaskan lebih rinci terkait data yang sudah di gunakan, setelah itu
menganalisis data yang di peroleh dari berbagai sumber universitas, dan mencoba
menerapkannya di salah satu universitas untuk mengetahui hambatan serta manfaat yang
diperolehnya tersebut.

What are the key findings?


1. Di tingkat Eropa, penetapan full costing memastikan akuntabilitas. Namun adanya
kendala internal dan eksternal pasti ada, contoh hambatan eksternal seperti kurangnya
otonomi, hambatan hukum, pemerintah tidak memiliki kemauan untuk melakukan
perubahan, tidak tertarik untuk mengetahui biaya dan harga yang terjadi.
2. Dalam artikel, Ubiversitas di Eropa melalui tahapan tahapan penerapan metode ABC
yang di klasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu
a. Kelompok A, tahap implementasinya sudah dikembangkan dan di terapkan pada
semua atau sebagian besar unit struktural universitas. Universitas yang tergabung di
kelompok A ada Universitas Liverpool, Universitas Birmingham, Trinity College
Dublin, Universitas Twente dan Universitas Coimbra
b. Kelompok B, tahap implementasinya sedang dalam tahap pengembangan.
Universitas yang tergabung adalah Universitas Uppsala, NUI Galway, Universitas
Friedrich-Alexander Erlangen-Nurnberg dll.
c. Kelompok C, Tahap implementasinya berada pada tahap pengembangan namun
tidak ada keputusan atau jadwal untuk menerapkan penetapan full costing.
Universitas yang tergabung Universitas Tartu, Universitas Tomas Bata di Zlin,
Universitas ISIK, Universitas Warsawa, universitas Ljublana dan Universitas Zagreb
3. Salah satu tantangan dalam penerapan full costing adalah kenyataan bahwa sebagian
besar sistem di universitas masih lebih berorientasi pada pendapatan daripada
berorientasi pada biaya dan struktur biaya sebagian besar universitas didasarkan pada
item biaya.
4. Analisis penerapan full costing di beberapa universitas di Eropa
a. Universitas Of Coimbra
- Penggeraknya, kebutuhan alat manajemen strategis untuk mendukung alokasi
sumber daya yang efisien, untuk menangani peningkatan kompleksitas kegiatan
yang lebih baik.
- Hambatannya, tidak ada dukungan keuangan eksternal, teknis dan hukum, serta
budaya
- Manfaatnya, alokasi sumber daya yang lebih baik dan efisien, peningkatan
pengambilan keputusan strategis, pemulihan biaya tidak langsung yang lebih
tinggi, data internal mudah dipahami serta pengambilan keputusan yang lebih
objektif untuk alokasi anggaran
b. Universitas Of Liverpool
- Penggeraknya, untuk pengambilan keputusan strategis, tren menuju peningkatan
pendanaan kompetitif eksternal, kemampuan memulihkan lebih banyak biaya
tidak langsung
- Hambatannya, Teknis, hukum dan budaya
- Manfaatnya, pengakuan luas atas full cost kegiatan di seluruh universitas, proses
yang lebih baik sedang dicapai untuk kegiatan yang di danai eksternal dan
pengambilan investasi cukup besar
c. Universitas Teknologi Graz
Belum mengembangkan motivasi untuk sistem penetapan full costing
d. Universitas Tomas Bata di Zlin
- Penggeraknya, komitmen manajemen untuk mengadopsi penetapan full cost
yang dimotivasi oleh pemahaman yang kuat tentang keunggulannya.
- Hambatannya, kurangnya keputusan tentang alokasi biaya, tidak memiliki
pengalaman dengan biaya penuh dan tidak ada dukungan keuangan eksternal
5. Hasil penerapan ABC di universitas Zagreb
a. Peningkatan dan keandalan laporan keuangan dan data penting yang menjadi dasar
perhitungan dan perhitungan indikator efisiensi
b. Kontrol sumber daya yang efektif tetapi juga memantau kualitas dan informasi
kuantitatif
c. Meningkatkan pengelolaan keuangan dan proses pengambilan keputusan dengan
memantau administrasi konstituen dan universitas melalui informasi akuntansi yang
andal, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan
d. Upaya untuk menerapkan sistem pengendalian internal, dan dukungan yang
signifikan untuk pengenalan kontrol eksternal dan audit.
Is there any limitation?
Artikel ini terbatas pada bahasan tentang penerapan ABC dengan penetapan full costing di
universitas yang ada di Eropa, pembahasan lebih spesifik kepada penyebab atau penggerak
universitas menerapkan full costing, hambatan serta manfaat yang di dapatkan. Bahasan
tersebut peneliti analisis di masing masing universitas yang ada di Eropa.

What are the main conclusions and implications in the wider context?
Berdasarkan artikel tersebut, dari pengalaman universitas yang sudah dijelaskan, jelas
bahwa tidak ada sistem penetapan biaya yang seragam untuk univesritas-universitas Eropa.
Ada beberapa yang sudah menerapkan full costing, ada juga yang belum menerapkannya.
Setiap universitas yang menerapkan full costing sebagian besar hambatan yang muncul
terkait dengan teknik, hukum dan juga budaya. Banyak manfaat yang didapatkan oleh
universitas setelah menerapkan metode ABC ini, yang dapat menunjang serta memperbaiki
dan juga mengatasi masalah terkait dengan alokasi biaya tidak langsung tersebut. meskipun
pada saat menerapkan ABC ini banyak hambatan serta biaya yang akan dikeluarkan, tetapi
sebanding dengan hasil atau manfaat yang didapatkan.
Pengembangan dan implementasi metode ABC di universitas sesuai dengan arah prioritas
pengembangan dan strategi di university of Zagreb. Strategi pembangunan di bidang sistem
keuangan didasarkan pada prinsip otonomi, dengan pengelolaan keuangan yang
bertanggungjawab dan transparan.
Implikasi setelah penerapan activity based costing tersebut maka akan meningkatkan
kualitas dan keandalan laporan keuangan, dan data penting yang menjadi dasar perhitungan
dan penghitungan indikator efisiensi, kontrol sumberdaya menjadi lebih efektif,
meningkatkan pengelolaan keuangan dan proses pengambilan keputusan dengan memantau
administrasi konstituen dan universitas melalui informasi akuntansi yang andal.

Any other comments

Jurnal 4
Title A Comparative Analysis Of Normal Costing Method with Full Costing
And Variabel Costing In Internal Reporting

Author(s) 3. Aydn Gersil


4. Cevdet Kayal

Journal Jurnal Manajemen Internasional

Volume Volume 7, Edisi 3


Year 2016
Pages 79 – 92

What is the paper about?


Artikel ini membahas tentang bagaimana perbandingan dari ketiga metode perhitungan
biaya, yaitu metode normal costing, full costing dan variabel costing
What is the aim of the study?
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dimana perhitungan biaya yang tepat dan benar
untuk di gunakan, bertujuan agar manajer mengetahui perhitungan biaya yang paling
mendekati terhadap harga produk yang mencakup semua biaya yang dikeluarakan yang
terikat dalam produk tersebut. Dengan menggunakan metode yang tepat dan benar maka
akan menghasilkan perhitungan yang mendekati, sehingga keputusan yang diambil manajer
berkualitas dan tepat baik untuk keputusan jangka panjang maupun menengah
Why is it important?
Setiap metode yang ada memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri sehingga dalam
penentuannya memerlukan perhatian yang lebih untuk memilih metode yang akan
digunakan, ketika salah memilih metode yang digunakan maka harga produk nanti bisa saya
tinggi maupun rendah sesuai dengan perhitungan biaya yang digunakan, ketika hasil yang
ada sudah berbeda atau adanya perbedaan yang sangat jauh dengan biaya yang sebenarnya,
maka akan mempengaruhi keputusan yang diambil oleh manajer. Oleh karenanya
pentingnya menganalisis terlebih dahulu perhitungan biaya mana yang akan digunakan.
What is the approach/method used to acquire the data?
Pengumpulan data menggunakan studi dokumen dimana mengambil beberapa pengertian di
jurnal, artikel dan lainnya
What is the approach/method used to analyse the data?
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan membuat sebuah contoh kemudian
menerapkan ketiga metodenya lalu membandingkan hasil dari ketiga metode tersebut.
adapun teknik yang digunakan menggunakan teknin Miles dan Huberman yaitu reduksi
data, penyajian data dan kesimpulan.
What are the key findings?
Dari Artikel tersebut sudah di aplikasikan ketiga metode biaya tersebut terhadap 1
perusahaan, yang dimana terdapat 2 situasi yang dapat memberikan kita beberapa informasi
yang berbeda
1. Situasi 1: Produksi sebenarnya = Produksi normal
Penerapan metode full costing menghasilkan biaya produk yang sama dengan metode
normal costing. Ini dikarenakan produksi normalnya sama dengan produksi sebenarnya
sehingga biaya overhead tetap yang dipakai tetap dialokasikan ke biaya produk.
Sedangkan metode variabel costing biaya produksinya lebih rendah daripada kedua
metode sebelumnya, karena disini metode variabel tidak mengalokasikan biaya overhead
tetapnya ke biaya produksi.
Namun untuk biaya tetap ketiga metode memiliki nilai yang sama.
2. Situasi 2 : Produksi sebenarnya < Produksi normal
Penerapan metode full costing pada situasi ke 2 ini menghasilnya biaya produksi yang
sedikit lebih tinggi daripada metode normal costing. Ini dikarenakan pada metode biaya
normal, ada sebesar 20% biaya overhead tetap yang tidak dialokasikan, karena
pengalokasian biaya overhead tetap didasarkan pada kapasitas yang dimanfaatkan.
Sedangkan metode variabel costing juga menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya.

Is there any limitation?


Penelitian ini terbatas dalam membahas perbandingan metode biaya normal dengan biaya
penuh dan biaya variabel di internal pelaporan, mengaplikasikan metode tersebut ke sebuah
perusahaan sehingga terlihat jelas perbedaan diantara ketiga metode biaya tersebut
What are the main conclusions and implications in the wider context?
Dari aplikasi yang sudah diterapkan pada perusahaan A tersebut, untuk memilih metode
mana yang akan digunakan, terdapat beberapa pertimbangan, jika di pasar internasional dan
perusahaan berada pada situasi 2 maka metode yang paling bagus untuk diterapkan ada
metode normal costing, hal ini karena metode tersebut mengalokasikan biaya overhead tetap
sesuai dengan kapasitas yang dimanfaatkan, jika menggunakan metode full costing maka
harga yang dibentuk adalah hatga yang sangat mahal sehingga daya saing akan berkurang,
harga mahal tersebut disebabkan karena semua biaya overhead tetap di alokasikan kepada
biaya produksi.
Di sebagian besar negara menggunakan metode full costing untuk pelaporan eksternal, dan
juga sebagian besar negara menggunakannya untuk pelaporan internal. Dikarenakan hemat
biaya dan tidak membingungkan manajer, mengukur biaya semua sumber daya manufaktur
dan juga menggunakannya sebagai informasi biaya eprsediaan untuk keputusan jangka
panjang seperti penetapan harga dan penetapan biaya campuran produk.
Penggunaan metode variabel costing untuk pelaporan internal, karena untuk mengurangi
insentif yang tidak diinginkan, metode ini efektif dalam hal perencanaan, penetapan harga
produk, penentuan titik impas, analisis hasil operasi bisnis dan proses pengambilan
keputusan manajerial dalam jangka pendek, penetapan biaya variabel lebih mudah dipahami
dan perolehan informasi pendapatan biaya dan laba relatif cepat.

Any other comments


- Sebaiknya pada aplikasi atau contoh penerapan metode tersebut ada 3 situasi seperti
yang sudah di jelaskan sebelumnya. Namun pada artikel hanya memberikan contoh 2
situasi.
- Penjelasan terkait hasil hasil yang sudah di teliti sebaiknya dijelaskan lebih lanjut
maksud dari ketiga metode yang digunakan tersebut, sehingga pembaca dapat lebih
paham perbedaannya diantara ketiganya.

Anda mungkin juga menyukai