Jurnal 1
Volume 1 No. 3
Year 2019
Pages 67-85
Jurnal ini tentang bagaimana bentuk perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh
rolasz Group yang merupakan home industry yang bergerak dalam bidang usaha konveksi
dan sablon. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan karena tidak tepat dalam
menentukan harga pokok produksi. Dimana dalam jurnal ini diketahui bahwa perhitungan
biaya produksi dan harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group hasilnya sama dengan
perhitungan metode full costing. Perhitungan yang menggunakan metode full costing
hasilnya lebih tinggi dari perhitungan metode variable costing, sedangkan hasil perhitungan
dengan metode variable costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan menggunakan metode
activity based costing. Dapat dikatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi sangat
enentukan tercapainya tujuan suatu perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana perhitungan harga pokok
produksi yang digunakan oleh Rolasz Group dengan harga jual produknya dan juga
bagaimana perhitungannya jika menggunakan metode full costing, variable costing dan
activity based costing. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui metode
perhitungan mana yang tepat untuk digunakan pada Rolasz Group dalam perhitungan harga
pokok produksi dan juga harga jual.
Why is it important?
Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu factor yang sangat penting, apabila
pimpinan kurang tepat di dalam menentukan harga pokok produksi mengakibatkan harga jual
yang sangat tinggi sehingga kemungkinan pesanan akan berkurang. Akibat dari hal tersebut
tingkat penjualan akan berkurang sehingga tujuan perusahan tidak akan tercapai. Begitu juka
jika pimpinan menentukan harga jual yang sangat rendah maka akan mengakibatkan
usahanya tidak akan bertahan lama. Dengan menggunakan metode penghitungan harga
produksi yang tepat, bisa meminimalisasi hal-hal buruk yang tidak terduga yang akan
berakibat fatal.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan
cara menggunakan Teknik triangulasi atau gabungan (Wawancara, kuesioner, pengamatan
dan dokumentasi).
Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti dalan penelitian ini yaitu menggunakan
Teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu melalui tahap reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan.
Teknik perhitungan yang dilakukan oleh Rolasz group dpaat dikatakan masih sangat
sederhana yaitu dengan cara melakukan penjumlahan semua biaya yang ada dan ditambah
dengan keuntungan yang diinginkan. Namun, keuntungan yang diambil tidak sama antar
produk. Dalam melakukan penentuan harga jual tidak ada presentasi keuntungan yang tetap
dari biaya produksi.
Hasil perhitungan metode full costing Rolasz Group
Hasil perhitungan menggunakan metode full costing yaitu dengan membebankan seluruh
biaya pada produk, akan tetapi hasil biaya produksinya lebih tinggi.
hasil perhitungan menggunakan metode variable costing lebih rendah dari pada menggunakan
metode full costing, hal ini karena dalam perhitungannya biaya overhead tidak dibebankan
pada produk.
Hasil perhitungan metode Activity Based costing Rolasz Group
Cara melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity based
costing yaitu dengan cara menjumlahkan semua unsur-unsur dan memasukkannya kedalam
produk. Dengan menggunakan metode ini harga pokok produksi yang dikeluarkan lebih
murah dari metode lainnya, hal ini karena dalam metod ini untuk perhitungan biaya overhead
pabriknya dihitung berdasarkan aktivitas dalmam memproduksi produk.
Penelitian ini hanya terbatas pada analisis bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada
perusahaan Rolasz Group dengan menggunakan tiga metode perhitungan harga pokok
produksi yaitu Full Costing, Variable Costing dan Activity Based Costing untuk menentukan
harga jual produk.
What are the main conclusions and implications in the wider context? Apa kesimpulan
dan implikasi utama dalam konteks yang lebih luas?
Kesimpulkan dari hasil penelitian ini adalah bahwa metode perhitungan biaya produksi dan
harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group hasilnya sama dengan perhitungan metode full
costing. Perhitungan harga jual yang digunakan oleh Rolasz Group yaitu dengan
menjumlahkan semua biaya dnegan laba yang diinginkan. Perhitungan yang menggunakan
metode full costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan metode variable costing, sedangkan
hasil perhitungan dengan metode variable costing hasilnya lebih tinggi dari perhitungan
menggunakan metode activity based costing. Berdasarkan hasil penelitian ersebut dapat
disimpulkan bahwa metode perhitungan harga produksi yang paling tepat untuk digunakan
sebagai dasar dalam menentukan harga jual pada Rolasz Group yaitu metode Activity Based
Costing.
Jurnal 2
Jurnal ini berisi tentang analisis perbandingan metode full costing dengan metode activity
bassed costing untuk menentukan harga pokok produksi di UD Tiga Rasa Kraksaan (Industri
Garam Beryodium).
What is the aim of the study?
Untuk mengetahui kelayakan penggunaan metode perhitungan Harga Pokok Produksi dari
perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Bassed Costing pada UD. Tiga
Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium). Bagi UD. Tiga Rasa Kraksaan dapat digunakan
sebagai gambaran dari biaya-biaya yang terjadi sehari-hari.
Why is it important?
Itu penting karena untuk mencapai hasil yang lebih baik terutama dalam memperoleh
keuntungan, maka perusahaan harus dapat memperhitungkan segala macam biaya khususnya
harga pokok produksi serta harga jualnya secara efektif dan efisien. Untuk itu perusahaan
harus tepat dalam memilih metode Perhitungan Harga Pokok Produksi .
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara mempelajari literatur- literatur
dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti
dalam penelitian ini. Studi Lapangan. Peneliti mengadakan peninjauan langsung pada UD.
Tiga Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium), dan mengumpulkan data dengan cara:
(1)Wawancara, (2)Observasi, dan (3).Dokumentasi.
Menggunakan metode analisis berupa Metode Analisis Deskriptif Kuantitatif, yaitu suatu
analisis data dengan merekomendasikan penyusunan Harga Pokok Produksi berupa angka-
angka. Penggunaan motode ini mampu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat
terhadap objek yang menjadi pokok permasalah, yaitu “Perbandingan Metode Full Costing
dengan Activity Based Costing untuk menentukan Harga Pokok Produksi di UD. Tiga Rasa
Kraksaan (Industri Garam beryodium)”.
Iya ada, batasan penelitian ini adalah Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode
Activity Bassed Costing untuk menentukan Harga Pokok Produksi pada UD. Tiga Rasa
Kraksaan (Industri Garam Beryodium) Probolinggo.
What are the main conclusions and implications in the wider context?
Hasil penelitian perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Based Costing
pada UD. Tiga Rasa Kraksaan (Industri Garam Beryodium) selama periode 1-30 juni 2015,
perhitungan Metode Full Costing untuk menentukan Harga pokok Produksi memperoleh
Rp84.983.000. Sedangkan Metode Activity Based Costing memperoleh hasil yang lebih
besar Rp 85.907.550, dengan selisih ke dua metode Rp 924.550. Perbedaan yang terjadi, pada
Metode Full Costing biaya-biaya produksi hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja,
akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Pada Metode
Activity Based Costing Biaya Overhead Pabrik dibebankan pada banyak Cost Driver,
sehingga Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke produk
secara tepat dan akurat berdasarkan komsumsi masing-masing aktivitas.
Jurnal 3
Volume Volume 17
Year 2012
Pages 33-57
Why is it important?
Karena biaya pendidikan tinggi terus meningkat, yang diikuti dengan meningkatnya
tuntutan pada universitas – baik dalam pendidikan dan penelitian, sangat penting untuk
melacak dan mengendalikan biaya dengan cara yang tepat. metode yang diperlukan
universitas seperti penerapan metode penetapan biaya penuh, berarti kemampuan untuk
mengidentifikasi, menghitung, dan mengalokasikan semua biaya langsung dan tidak
langsung dari semua kegiatan universitas, termasuk proyek. Dengan menggunakan ABC
dengan metode full costing, maka masalah masalah yang biasanya terjadi dapat mungkin
diatasi, sesuai dengan pengalaman dari universitas-universitas yang sudah menerapkan ABC
ini dengan metode full costing.
What are the main conclusions and implications in the wider context?
Berdasarkan artikel tersebut, dari pengalaman universitas yang sudah dijelaskan, jelas
bahwa tidak ada sistem penetapan biaya yang seragam untuk univesritas-universitas Eropa.
Ada beberapa yang sudah menerapkan full costing, ada juga yang belum menerapkannya.
Setiap universitas yang menerapkan full costing sebagian besar hambatan yang muncul
terkait dengan teknik, hukum dan juga budaya. Banyak manfaat yang didapatkan oleh
universitas setelah menerapkan metode ABC ini, yang dapat menunjang serta memperbaiki
dan juga mengatasi masalah terkait dengan alokasi biaya tidak langsung tersebut. meskipun
pada saat menerapkan ABC ini banyak hambatan serta biaya yang akan dikeluarkan, tetapi
sebanding dengan hasil atau manfaat yang didapatkan.
Pengembangan dan implementasi metode ABC di universitas sesuai dengan arah prioritas
pengembangan dan strategi di university of Zagreb. Strategi pembangunan di bidang sistem
keuangan didasarkan pada prinsip otonomi, dengan pengelolaan keuangan yang
bertanggungjawab dan transparan.
Implikasi setelah penerapan activity based costing tersebut maka akan meningkatkan
kualitas dan keandalan laporan keuangan, dan data penting yang menjadi dasar perhitungan
dan penghitungan indikator efisiensi, kontrol sumberdaya menjadi lebih efektif,
meningkatkan pengelolaan keuangan dan proses pengambilan keputusan dengan memantau
administrasi konstituen dan universitas melalui informasi akuntansi yang andal.
Jurnal 4
Title A Comparative Analysis Of Normal Costing Method with Full Costing
And Variabel Costing In Internal Reporting