Anda di halaman 1dari 3

Anamnesis

Pada anamnesis terkait gagal ginjal akut,yang harus ditanyakan mengenai tanda dan gejala serta
menggali kemungkinan penyebab dan faktor resiko.

Tanda dan gejala

1.Gangguan berkemih,misalnya frekuensi berkemih yang kurang,hematuria,adanya edema atau


gejala obstruksi saluran kemih

2. Cepat lelah

3. Penurunan berat badan

4. Gatal

5. Anoreksia

6. Gangguan tidur

Anamnesis Penyebab dan Faktor Resiko

1. Ada tidaknya kurang cairan akibat muntah,diare dan hidrasi yang kurang
2. Penggunaan obat-obatan nefrotoksik( contoh : OAINS dan aminoglikosida )
3. Perdarahan , termasuk hemoptisis dan atau tranfusi
4. Riwayat hipertensi ,penyakit jantung,diabetes,gangguan hati obesitas
5. Riwayat infeksi tenggorokan atau kulit sebelumnya
6. Mencari sumber infeksi penyebab sepsis ( bila ada)
7. Riwayat operasi besar dan jantung
8. Riwayat penggunaan kontras untuk studi radiografi

Pemerisaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada gagal ginjal akut mencakup tanda vital,
mata,abdomen,serta kulit dan estremitas.

1.Tanda vital

Pada gagal ginjal akut,dapat ditemui kelainan tanda vital sebagai berikut:

- Hipertensi
- Hipotensi ortostatik
- Takikardi
- Peningkatan suhu tubuh(demam )

2.Mata

Waspadai penyebab autoimun jika didapatkan gejala seperti uveitis dan mata kering.Pada
funduskopi , dapat ditemukan retinopati yang disebabkan karena diabetes mellitus atau
hipertensi.Kemungkinan penyebab lain dapat dilihat dari ada tidaknya sklera ikterik dan band
kerathopaty.
3.Dada

Pada inspeksi,lihat ada tidaknya spider angioma atau dilatasi vena jugular.Pada auskultasi, bisa
terdapat bunyi jantung S3 atau ronchi basah yang mengarah ke edema paru.

4.Abdomen

Pada abdomen,perhatikan kemungkinan kelainan fisik seperti :

- Asites,caput medusae
- Massa yang pulsatil atau bising yang mengarah ke ateroemboli
- Nyeri abdomen dan atau nyeri ketuk pada angulus costovertebralis
- Massa abdomen bawah
- Pemeriksaan digital rectum untu melihat ada tidaknya pembesaran prostat,baik yang
mengarah kepada pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat.

5.Kulit dan Ektremitas

Pada inspeksi,bisa didapatkan livedo reticularis,edema perifer,atau ruam ruam di kulit dan
ekstremitas pasien.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

Pemeriksaan hematologi yang dilakukan untuk GGA berupa pemeriksaan darah lengkap,fungsi
ginjal,biomarker,dan sediaan hapusan darah tepi.Fungsi ginjal kreatinin merupakan pemeriksaan
yang harus diperiksa sebagai bagian dari kriteria diagnosis GGA.Pada sediaan hapusan darah
tepi,dapat ditemukan schitocytes atau formasi Rouleaux.Schitocytes mengindikasikan kemungkinan
terjadinya hemolitik anemia pada sindrom hemolitik uremik dan purpura trombotik trombositopeni
sedangkan formasi Rouleaux dapat ditemukan pada multiple myeloma.

Biomarker yang berhubungan dengan GGA adalah :

- Cystatic C : untuk melihat fungsi filtrasi glomerulus


- Neuthrophil gelatinase-associated lipocalin ( NGAL) digunakan pada pasien yang menjalani
operasi cardiopulmonary bypass grafting ( CABG) untuk melihat adanya kerusakan tubulus
ginjal
- Kidney injury module-1 ( KIM-1) , n-acetyl-b-D-glucosaminidase ( NAG,dan liver fatty acid-
binding protein ( L-FAB ): ketiga biomarker ini juga bermanfaat untuk melihat adanya
kerusakan tubulus
- Insulin –like growth factor binding protein 7 ( IGFBP-7) : biomarker ini mencerminkan stress
pada tubulus
- Interleukin -18 : biomarker inflamasi pada ginjal

2.PEMERIKSAAN SEROLOGI

- Level komplemen

- ANA ( Antinuclear antibody )


- ASO ( Antistreptolysin )

- ANCA ( Antineutrophil cytoplasmic antibody)

- Anti-GBM ( Anti-glomerular basement membrane )

3. URINALISIS

Pada urinalisis,hal-hal berikut harus diperhatikan:

- Urine output
- Fraksi ekskresi dari natrium dan urea (FENa/fractional excretion of sodium and urea )
- Albuminuria dan proteinuria
- Hematuria
- Sedimen urin

Hasil fraksi ekskresi natrium dan urea kurang dari 1% mengindikasikan etiologic prerenal sedangkan
hasil lebih dari 2 % mengindikasikan penyebab intarenal.Walau demikian , hasil ini tidak akurat pada
pasien yang sedang menggunakan diuretik.

4.PENCITRAAN

Pencitraan yang dapat dilakukan untuk GGA berupa ultrasonografi abdomen,CT-scan atau MRI,serta
angiografi aortorenal.

Ultrasonografi berguna untuk melihat adanya gangguan ginjal seperti ukuran yang
mengecil,obstruksi saluran kemih,dan hidronefrosis.Ultrasonografi abdomen juga bermanfaat untu
menilai liver dan abdomen pasien.

Jika pada hasil ultrasonografi ditemukan kecurigaan obstruksi,dapat dilakukan CT-scan atau MRI
untu evaluasi lebih lanjut.Angiografi aortorenal dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan gangguan
vaskular ginjal seperti contohnya pada stenosis arteri renalis.

5.BIOPSI

Biopsi dapat dilakukan pada kecurigaan GGA renal.Untuk itu, singkirkan dahulu kemungkinan
penyebab prerenal dan pasca renal dari GGA.

Anda mungkin juga menyukai