Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Kursi roda merupakan salah satu alat yang paling umum atau alat bantu

mobilitas fisik bagi orang yang memiliki keterbatasan pergerakan dalam sehari hari.

Keterbatasan pergerakan ini dapat berupa cacat fisik, cidera, maupun diakibatkan

oleh penyakit yang menyerang manusia, kursi roda manual yang ada pada saat ini

menggunakan tangan atau di dorong dengan bantuan perawat. Kekurangan dari

kursi roda pada saat ini adalah saat perawat membawa pasien ke daerah tanjakan

atau turunan dengan tenaga manual perawat sendiri sangat beresiko tinggi terhadap

keamanan pasien

Tahun 1995-2001 Internasional mencatat 235.000 penderita cedera otak

ringan dirawat setiap tahunnya, 1,1 juta mendapat perawatan di unit gawat darurat,

50.000 (3,6%) pasien meninggal. Factor resiko utama cedera otak adalah umur, ras,

dan tingkat sosioekonomi yang rendah. Angka kejadian laki-laki lebih tinggi

dibanding perempuan. 3 di Asia pada tahun 2002 pensentase cedera otak karena

kecelakaan lalu lintas sebesar 60% kasus 20-30% karena terjatuh dan ketinggian,

dan penyebab lainnya 10%. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2006

menunjukkan cidera dan luka berada pada urutan 6 dari total kasus yang masuk

rumah sakit di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 340.000 kasus, namun

belum ada data pasti mengenai porsi cidera otak. Dari penelitian yang dilakukan

pada beberapa rumah sakit diperoleh data pada tahun 2005 Nasional, kasus cedera
otak mencpai 434 pasien cedera otak ringan, 315 pasien cedera otak sedang, kasus

dengan mortalitas sebanyak 23 kasus

Cidera pada pasien diakibatkan kurangnya keamanan pada kursi roda,

sejauh ini kursi roda yang ada di rumah sakit hanyalah manual. Contohnya ketika

perawat membawa pasien saat tanjakan atau turunan yang menggunakan tenaga

manual dari tenaga perawat sendiri , hal ini sangat beresiko ketika membawa pasien

saat tanjakan ataupun turunan ketika perawat tidak mampu mengontrol kursi roda

tersebut bisa saja saat turunan pasien terhempas, dan saat tanjakan kursi roda

tersebut melaju kebelakang.

Dari kejadian diatas perlu adanya solusi untuk mengatasi dan menurukan

kejadian jatuh pada pasien. Kursi roda perlu dikembangkan dengan memberikan

keamanan berupa gas yang bertujuan untuk memudahkan perawat dalam

mendorong pasien saat tanjakan, dan rem yang bertujuan untuk memberikan

keamanan pada pasien dengan adanya rem.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, permasalahan dalam penelitian

ini adalah bagaimakah gambaran penggunaan keamanan kursi roda dari gas dan

rem?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dapat mengetahui gambaran penggunaan keamanan kursi roda

dari gas dan rem


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah ide dan pengetahuan terhadap

pengembangan alat bantu kesehatan

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai ide pengembangan alat

kesehatan

Anda mungkin juga menyukai