Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PERBANKAN

Kelompok 4

I Gst Ngurah Agung Bagus Sanjaya (19)

Ni Kadek Sri Renata Swari (20)

Kadek Riza Nevilia (21)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2022
1. Pengertian Dana

Menurut Hasibuan (2011:56) dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki dan

dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya. Dana bank terdiri dari dana

(modal) sendiri dan dana asing. Sedangkan menurut Lukman (2009:46) pengertian

dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai

bank dan setiap waktu dapat diuangkan.

Menurut Kasmir (2004:29) sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam

memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan

fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah

bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari

bidang keuangan. Untuk menopang kegitan bank sebagai penjual uang (menghimpun

dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.

Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh

karena itu, pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat. Sebagai lembaga

keuangan, maka dana merupakan persoalan yang paling utama. Tanpa dana, bank

tidak dapat berbuat apa- apa, artinya tidak berfungsi sama sekali. Dana untuk

membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana

ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau

dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya dana dapat pula

diperoleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank

mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana

disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Adapun jenis sumber-

sumber dana bank tersebut adalah:

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri(sering disebut juga dana pihak I)

b. Dana yang bersumber dari pihak luar(sering disebut juga dana pihak II)
c. Dana yang bersumber masyarakat luas(sering disebut juga dana pihak III)

Dari ketiga dana tersebut yang merupakan sumber utama dana bank berasal dari

Dana- dana masyarakat yang terdiri dari tiga jenis yaitu: Tabungan, Deposito dan

Giro.

2. Dana Sendiri

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana
yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu
sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang
berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari:

- Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para
pemegang saham lama atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor secara
efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal
setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran,
pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.
- Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh bank
dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba
bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang
akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan
ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau
bank mampu meningkatkan labanya.
- Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.

Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat
bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di
luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat.

3. Dana Pinjaman

Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh
dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi
tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:

1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

BLBI adalah dana yang dikucurkan Bank Indonesia ke bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditas dalamoperasinya sehari-hari. Kesulitan likuiditas ini terjadi karena
penarikan dana secara tiba-tiba dan besar-besaran oleh nasabah, sementara bank
tersebut tidak siap melayani kejadian tersebut.
Dalam pengertian lain dikatakan bahwa BLBI adalah fasilitas yang diberikan oleh
Bank Indonesia kepada perbankan , untuk menjaga kestabilan sistem pembayaran dan
sector perbankan, agar tidak terganggu adanya ketidakseimbangan
(ketidakseimbangan) likuiditas antara penerimaan dana pada bank-bank.

Dalam BLBI sendiri terdapat 5 fasilitas dengan ketentuan-ketentuan yang berbeda


sebagai berikut.

1. Fasilitas yang diberikan untuk mempertahankan kestabilan sistem pembayaran,


yaitu bila terjadi mismatch antara penerimaan dan penarikan dana, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Fasilitas untuk jangka pendek dikenal
dengan Fasilitas Diskonto I, sedangkan fasilitas jangka panjang disebut
dengan Fasilitas Diskonto II.
2. Fasilitas dalam rangka operasi pasar terbuka (OPT) sejalan dengan program
moneter (SBPU) lelang dan bilateral.
3. Fasilitas dalam rangka penyehatan bank atau kredit likuiditas darurat dan kredit
subordinasi.
4. Fasilitas untuk mempertahankan kestabilan sistem perbankan dan sistem
pembayaran sehubungan dengan rush atau penarikan dana secara besar-besaran
(penarikan cadangan wajib dan saldo negatif atau saldo debet (overdraft) rekening
bank di Bank Indonesia.

5. Fasilitas untuk mempertahankan kepercayaan kepada perbankan Indonesia (dana


talangan untuk membayar kewajiban luar negeri dan dalam rangka penjaminan
oleh pemerintah).

2. Pinjaman Antar Bank (Call Money)

Dana talangan atau tambahan yang bersumber dari lembaga keuangan bank. Call
Money diartikan sebagai dana dalam rupiah yang dipinjamkan oleh bak dari bank
lainnya paling lama 7 (tujuh) hari yang setiap waktu dapat ditarik kembali oleh bank
yang meminjamkan tanpa dikenakan suatu pembebanan. Ini adalah instrument atau
sarana yang paling mudah digunakan oleh bank-bank yang membutuhkan tambahan
dana dalam kegiatan operasionalnya, baik dalam keadaan darurat atau mendesak
maupun dalam keadaan biasa.

3. Pinjaman Dari Bank-Bank Luar Negeri

Keseluruhan dana yang diperoleh dari pinjaman luar negeri baik yang berasal dari
lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan bukan bank yang menimbulkan
kewajiban bagi bank penerima pinjaman untuk mengembalikan dana pinjaman
tersebut kepada pihak pemberi pinjaman dalam jangka waktu tertentu.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual belikan kepada
pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun nonkeuangan. SPBU
diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik
untuk membelinya.

4. Dana Masyarakat

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber
dana ini. Adapun Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik
perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan
berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis
simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri,
sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang
dimaksud adalah:

1. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Secara umum giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran, lainnya,
atau dengan cara pemindahbukuan.

Sedangkan menurut Pasal 1 butir 6 UU No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan giro
adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.

Atau dengan kata lain giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran
yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak
penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro
diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer
dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.

2. Simpanan Tabungan

Tabungan dapat diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lain yang dipersamakan dengan itu (Pasal 1 butir 9
UU No. 10/1998)

Ada juga pendapat yang mengatakan tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat
yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka
pendek.

Faktor-faktor tingkat Tabungan, antara lain:

 Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat


 Tinggi rendahnya suku bunga bank
 adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
3. Simpanan Deposito

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah dengan bank (Pasal 1 butir 7 UU No. 10/1998).

Jenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat ini biasanya
memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik
nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.

4. Sertipikat Deposito

Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat


dipindahtangankan (Pasal 1 butir 8) sedangkan dalam pengertian lain dikatakan
bahwa setipikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk,
yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang
dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.

Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertipikat Deposito

- Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka.


- Sertifikat deposito diterbitkan atas tunjuk, sedang deposito diterbitkan atas nama.
Jadi pemegang sertifikat deposito siapapun dia, dapat mencairkan dana dalam
sertifikat deposito tersebut.
- Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan.
- Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.

Keuntungan Sertipikat Deposito :

- Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat


diinvestasikan lagi di tempat lain
- Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa
- Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara
bebas.
- Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Kerugian Sertipikat Deposito :

- Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah
tertentu.
- Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan
mudah

5. Aktivita yang tidak menghasilkan

Aktiva nonproduktif adalah aset yang tidak menghasilkan pengembalian. Ini termasuk
uang yang diinvestasikan dalam rekening bank yang tidak berbunga, serta real
estat atau properti lainnya yang tidak menghasilkan pendapatan atau mendapatkan
nilai dari waktu ke waktu.

Definisi Aktiva Nonproduktif

Bank yang tidak menghasilkan pendapatan, misalnya uang tunai yang dikuasai bank,
giro wajib pada bank sentral, giro pada bank lain, cek yang masih dalam proses
penagihan, dan aktiva tetap (non-earning assets).

6. Aktivita yang menghasilkan


Aktiva produktif merupakan aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan. Aktiva
produktif ini adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah maupun valuta
asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan,
termasuk komitmen dan kontingensi pada transaksi rekening administratif. Aktiva
produktif ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan oleh
bank

Anda mungkin juga menyukai