NIM : 1203030134
Soal-soal:
Terima kasih.
NB: Jawaban mahasiswa tidak boleh melakukan copi paste secara langsung dari sumber rujukan
tetapi merupakan hasil dari pengolahan pemikiran mahasiswa. Semakin lengkap dan bagus
jawaban mahasiswa, semakin tinggi nilai yang didapat. Jawaban masing-masing poin minimal 5
(lima) paragraf.
Jawaban diupload dalam bentuk PDF bukan Words. Mohon untuk diperhatikan!
Jawaban :
Masyarakat Indonesia juga masih memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi
diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara terutama pada perkembangan islam di Indonesia.
Dampak positif keberagaman ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan.
Sedangkan dampak negatifnya dapat mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan perpecahan
bangsa dan negara serta keberagaman islam.
Yaitu sebuah karunia dimana seseorang birpikir dengan murni tanpa dibuat-buat bahwa
cintanya hanya untuk Allah swt. Berikut ahwal tasawuf :
1. Muraqabah
Merupakan sebuah hal yang sangat diyakini bahwa perbuatan dan isi hatinya selalu di awasi
oleh Allah swt.
2. Muhabbah
Yaitu cinta kepada Allah dimana membuatnya selalu memikirkan Allah dan rela melakukan
apapun demi Allah swt.
3. Khauf ( Takut)
Yaitu dimana seseorang yang selalu mengingat dosa-dosanya dan pertangung jawaban yang
harus ia dapatkan kelak di akhirat dan juga rasa khawatir jika dia akan Jauh dari Allah swt.
4. Raja’ ( Harapan)
Yaitu berharap akan balasan yang Allah berikan kepadanya atas perbuatan-perbuatan baik yang
pernah dilakukannya
5. Uns’ (Suka Cita)
Seseorang yang sangat suka cita atau bahagia umumnya bahagia karena merasa telah dekat
dengan Allah.
6. Yakin
Yaitu sebuah keyakinan yang dimiliki setelah menjalankan tasawuf dengan sungguh-sungguh
dan istiqamah terhadap pemikirannya berupa pengetahuan yang sangat Ia yakini bahwa itu
adalah hal yang sepenuhnya benar
Nah itulah konsep Tasawuf yang saya pahami dengan menjalankan Muqamat maka Ahwal
tasawuf akan datang kepada diri seseorang tersebut.
3. Kondisi institusi Islam di Indonesia secara meyeluruh berjalan dengan baik buktinya
bisa kita lihat tidak banyak berita yang membicarakan masalah pada institusi Islam tapi malah
berita baik untuk intitusi Islam seperti salah satunya yang masih hangat dibicarakan ialah
Badan Kerja sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) mendukung pembentukan Direktorat
Jenderal Pesantren Kementerian Agama.Yang dimana hal ini bertujuan untuk membantu
perkembangan yang lebih signifikan terhadap pondok pesantren.
Perkembangan pendidikan agama di Indonesia dengan pondok pesantren sebagai cikal
bakalnya, selanjutnya mengalami perkembangan yang sangat dinamis. Pondok pesantren yang
pada awalnya sangat sederhana dan hanya terdiri dari kiai, santri, masjid, dan pondok lama-
kelamaan, sesuai dengan tuntutan zaman, mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
dinamika bangsa Indonesia. Kalau semula pondok pesantren lebih dikenal sebagai lembaga
pendidikan dan pengajaran agama. Maka kemudian memperluas fungsinya sebagai lembaga
sosial, yang berperan pula dalam pembinaan masyarakat di sekitarnya, dengan tanpa melupakan
tujuan utamanya sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama.
Akibat dorongan-dorongan itu, keinginan untuk memperbaharui dan mengembangkan
pendidikan Islam tumbuh subur di berbagai tempat. Contohnya di daerah Sumatera dan Jawa.
Tahun 1907, di Padang Panjang berdiri madrasah Adabiyah oleh Abdullah Ahmad, sebuah
madrasah yang lebih bercorak modern. Di Yogyakarta, pada akhir tahun 1923 telah didirikan
empat sekolah dasar Muhammadiyah, dan mulai merintis mendirikan HIS dan sekolah
pendidikan guru.
Secara umum, perkembangan pendidikan agama yang terjadi pada masa itu mengalami
prubahan-perubahan dari sistem pengajaran perorangan atau sorogan menjadi sistem klasikal,
serta diberikannya materi pengetahuan umum di samping pengetahuan agama. Perubahan pola
pendidikan agama inilah yang menjadi cikal bakal madrasah seperti yang dikenal hingga
sekarang.
Dan ada pula yang bisa kita lihat salah satu intitusi Islam ternama di Indonesia
Muhammadiyah telah membantu pemerintah dalam menangani covid 19 dengan di jadikannya
rumah sakit muhammadiyyah tempat rujukan covid 19 di berbagi daerah.bukan hanya itu saja
ada pula NU Care-LAZISNU membantu warga terdampak bencana siklon tropis Seroja di Nusa
Tenggara Timur.
4. Perbedaan penerapan pola dakwah oleh ulama di Indonesia, seperti yang kita tau bahwa
Indonesia merupakan negara yang berisi masyarakat multikutural dan ditambah lagi adanya
globalisasi yang membuat budaya asing masuk dan berkembang di Indonesia maka tidak heran
jika para ulama menerapkan pola dakwah yang berbeda-beda di Indonesia ini. Agar lebih jelas
dalam membedakannya maka saya uraikan dengan cara menjadikannya macam-macam pola
dakwah yang di terapkan di Indonesia.
Pengembangan dakwah yang efektif harus mengacu pada masyarakat untuk
meningkatkan kualitas ke Islamannya, sekaligus juga kualitas hidupnya. Dakwah tidak saja
memasyarakatkan hal-hal yang religius Islami, namun juga menumbuhkan etos kerja. Sebagai
seorang muslim yang memiliki ilmu pengetahuan tentang agama Islam maka wajib baginya
untuk menyampaikan ilmunya atau mendakwahkannya kepada muslim yang lainnya. Oleh
karena itu para ulama terdahulu berinisiatif untuk membentuk organisasi yang bertujuan
menyampaikan dakwah kepada semua muslim.
Pola dakwah Struktural yaitu dakwah dengan menggunakan kepopuleran maksudnya
ialah menjadi seorang public figur di masyarakat sehingga banyak orang yang menjadikannya
panutan dan ucapannya pun didengar banyak orang sehingga dakwahnya pun bisa tersampaikan
dengan baik. Contohnya ialah Alm.Syekh Ali Jaber.
Pola Dakwah Kultural yaitu dengan cara mengikuti budaya setempat dan mengubahnya
menjadi religi sesuai dengan ajaran Islam, mungkin bisa kita lihat pada sejarah sunan kalijaga
yang menjadikan wayang senbagai metode dakwahnya. Atau contoh lainnya KH. Ahmad
Dahlan.
Pola Dakwah Rasional yaitu dengan memberikan penjelasan yang rasional mengenai
Tuhan dan agama Islam yang dapat demengerti dan diterima masyarakat awam. Contohnya
Quraisy Shihab. Hanya itulah perbedaan dakwah yang diterapkan ulama di Indonesia yang saya
ketahui sepemahaman sempit saya.