1. Definisi
2. Klasifikasi
a. Hipertensi Gestasional
b. Hipertensi Kronis
Hipertensi kronis merupakan kondisi terjadinya tekanan darah tinggi sejak
sebelum kehamilan dan berlanjut dalam masa kehamilan.kondisi ini biasanya
tidak disadari ibu hamil karena tidak memunculkan gejala sehingga
memungkinkan hipertensi ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Berbeda dengan hipertensi gestasional, biasanya hipertensi kronis tidak akan
hilang walaupun ibu sudah melahirkan bayinya.
Hipertensi kronis pada kehamilan apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmHg,
terjadi sebelum kehamilan atau ditemukan sebelum 20 minggu kehamilan.
Seringkali merupakan hipertensi esensial / primer, dan didapatkan pada 3,6-9%
kehamilan. Hal ini dapat juga didiagnosis sebelum minggu ke-20 kehamilan.
Ataupun yang terdiagnosis untuk pertama kalinya selama kehamilan dan
berlanjut ke periode post-partum.
Waktu persalinan untuk hipertensi kronik adalah Ketika tekanan darah <
160/110 mmHg dengan atau tanpa obat anti hipertensi tidak diperbolehkan
melakukan persalinan sebelum 37 minggu kehamilan. Tekanan darah < 160/110
mmHg dengan atau tanpa obat anti hipertensi setelah 37 minggu melakukan
konsultasi mengenai hari persalinan. Persalinan dapat dilakukan setelah
kartikosteroids selesai.
REFERENSI
1. Angsar, M.D., 2016. Hipertensi dalam Kehamilan Ilmu dalam Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. pp 531-
59
2. Monteiro G, Subbalakshmi, Pai SR., 2014. Revelance of measurement of
hematological parameters in subjects with pregnancy induced hypertention. Nitte
University Journal of Health Science, 4(1) : 15-20
3. Serudji, J., Sari, Y. M., & Rizanda, M., 2014. Perbandingan Kejadian Kehamilan
Preeklampsia Berdasarkan Komponen Metabolik. Jurnal Kesehatan Andalas. 3(17)
4. Wantania, John J.E.. (2015). Hipertensi Dalam Kehamilan. Manado: Bagian Obstetri
dan Ginekologi FK UNSRAT Manado