DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2
INTRA CAPSULAR CATARACT EXTRACTION (ICCE)..........................
2
EXTRA CAPSULAR CATARACT EXTRACTION (ECCE)........................
5
BAB III PENUTUP ........................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak adalah suatu jenis penyakit pada mata karena lensa mata menjadi keruh
sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Penglihatan penderita katarak menjadi terganggu
dan bahkan bisa menjadi buta bila semakin parah dan tidak ditangani secara baik. Pada
umumnya katarak disebabkan oleh faktor utama yaitu proses degeneratif atau bertambahnya
usia. Selain usia yang sudah senja penyakit katarak pun bisa disesabkan oleh beberapa factor
diantaranya adalah katarak traumatic yang disebabkan oleh riwayat trauma atau cidera pada
mata, kemudian katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan metabolism
dan lain-lain. Selanjutnya katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi dan sinar UV
yang langsung pada mata dalam waktu yang lama, katarak yang disebabkan oleh penggunaan
obat-obatan jangka panjang seperti kortikosteroid. Serta katarak congenital yang dipengaruhi
oleh faktor genetik.
Operasi katarak dengan teknik ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction), dengan
insisi atau luka yang besar dan memerlukan jahitan pada proses penutupan jahitan pada
proses penutupan luka operasi. Ekstraksi katarak ekstrasapsular modern (ECCE) memperoleh
penerimaan di negaranegara berpenghasilan tinggi setelah pengenalan mikroskop operasi sel
roskop operasi selama tahun 1970-an dan ama tahun 1970-an dan 1980-an memungkinkan
untuk melakukan bedah mikro. Mikroskop menawarkan visibilitas intraokular yang lebih
baik dan kemampuan untuk menempatkan beberapa jahitan kornea dengan aman. ECCE
memiliki keuntungan meninggalkan kapsul posterior utuh; ini mengurangi risiko komplikasi
yang berpotensi menyilaukan dan memungkinkan untuk menanamkan lensa di ruang
posterior.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indikasi dilakukannya tindakan ICCE salah satunya pada usia muda. Tindakan
ICCE sangat menguntungkan pada pasien dengan keadaan subluksasi lensa, lensa
brunescent, dislokasi lensa, atau katarak dengan eksfoliasi. Tindakan ICCE ini tidak
diindikasikan pada pasien dengan myopia tinggi, sindrom Marfan, katarak Morgagni,
dan adanya vitreus pada segmen anterior.
Keuntungan ICCE:
- Tehnik telah dikenal lebih lama, sehingga sangat dipahami oleh ahli bedah mata
- Tidak mungkin terjadi katarak sekunder
- Instrumen lebih murah dan sederhana, dapat dilakukan dalam kondisi yang
minimal.
- Merupakan pilihan tehnik operasi untuk lensa dengan sub-luksasi
Kerugian ICCE:
2
Teknik Operasi:
3
kapsul. Caranya dengan irigasi Alfa-khemotripsin menggunakan kanula
kedalam bilik mata belakang melalui lubang iridektomi, kadang kadang
dilakukan irigasi juga pada jam
5. Tetapi enzim ini harus diirigasi dengan BSS selama 2 menit. Secara teoritis hal
ini juga akan membersihkan zonula yang telah lisis dan mencegah kenaikan
tekanan intra-okuler.
6. Pengeluaran lensa dengan krio, spons segitiga, kanula dan asetil-kholin
khlorida. Caranya: rucingkan ujung spons, kendurkan jahitan kendali dan
speculum untuk menghilangkan tekanan positip, Krio ditest untuk pembekuan
dan perlekatan. Asisten menarik kornea, bila insisi kurang lebar, dilakukan
pelebaran dengan guntung korneo-sklera. Keringkan permukaan lensa dengan
spons. Bila kurang kering akan mempercepat pelebaran bunga es. Iris
disingkirkan dengan spons baru, ujung krio ditempelkan pada daerah pre-
ekuator jam 12. Pembekuan dilakukan dengan pedal, tunggu 2 detik, kemudian
terjadi perlekatan, lensa ditarik keatas sedikit, lalu ke kiri dan kanan. Bila
bunga es telah sampai diluar bola mata, asisten mengendurkan jahitan kornea
untuk mencegah prolaps vitreous.
7. Irigasi Asetil-kholin khlorida dengan kanula.
8. Luka di jahit.
4
2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
ECCE merupakan tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan
pengeluaran isi lensa dengan merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan
korteks lensa dapat keluar melalui robekan. Ukuran lensa yang dikeluarkan pada
ECCE cukup besar, yaitu sekitar 9-12 mm, sehingga untuk menutup luka
membutuhkan 5-7 jahitan. Oleh karena luka yang relatif besar dan adanya jahitan
untuk menutup luka, risiko astigmatisma pasca operasi menjadi cukup besar.
Meskipun demikian, operator yang berpengalaman dapat mengatur kekencangan
jahitan untuk mengurangi risiko astigmatisma. Tindakan ECCE ini dilakukan pada
pasien dengan katarak matur. Pada pasien dengan katarak matur yang disertai
kelainan endotel yang berat, tindakan ECCE bersamaan dengan keratoplasti dapat
menjadi pilihan. ECCE menjadi pilihan terapi pada katarak matur atau saat indikasi
kebutaan menurut WHO terpenuhi.
5
10. Konjungtiva dipisahkan dari kornea kurang lebih 100 derajat
Takik seluas 100 derajat dengan menggunakan jarum yang dibengkokan
11. Dilakukan kapsulotomi anterior
12. COA ditembus dengan menggunakan Blade
13. Nukleus dikeluarkan dengan tehnik pressure dan kontra pressure
14. COA diirigasi dengan SIMCOE sampai bersih
15. Injeksi COA dengan Sodium hyaluronat kurang lebih sebanyak 0,1cc
17.Insersi IOL Posterior Chamber
16. Jahit korne dengan benang nomor 10.0 sebanyak kurang lebih 5-7 jahitan,
simpul ditanam
17. Irigasi COA untuk mengeluargak Sodium Hyaluronat
18. COA diinjeksi udara
19. Injeksi subkonjungtiva dengan Gentamicin dan Dexamethason masing-masing
kurang lebih
20. Berikan salep mata Chloramphenicol
21. Tutup dengan kasa dan Doff
22. Operasi selesai
6
BAB III
KESIMPULAN
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Sebagian besar kasus
katarak berkaitan dengan usia. Operasi katarak bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi
penglihatan. Pemilihan teknik operasi berdasarkan pertimbangan dan pemeriksaan periodik
dilakukan untuk mencegah komplikasi operasi.
Tatalaksana katarak adalah dengan tindakan pembedahan baik dengan ECCE atau
ICCE. Persiapan operasi yang baik dengan pemilihan kekuatan IOL yang tepat akan
menghasilkan outcome yang lebih memuaskan untuk pasien.
7
DAFTAR PUSTAKA