Anda di halaman 1dari 3

Katarak sekunder

Katarak sekunder terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang
tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari ECEC. Bentuk lain yang
merupakan proliferasi epitel lensa pada katarak sekunder sekunder berupa mutiara Elsching
dan cincin Soemmering. Katarak sekunder merupakan fibrin sesudah suatu operasi katarak
ekstra kapsular atau sesudah suatu trauma yang memecah lensa.

Cincing Soemmering mungkin akan bertambah besar oleh karena daya regenerasi
epitel yang terdapat di dalamnya. Cincin Soemmeriing terjadi akibat kapsul anterior yang
pecah dan traksi ke arah pinggir-pinggir melekat pada kapsula posterior meninggalkan daerah
yang jernih di tengah, dan membentuk gambaran cincin. Pada cincin ini tertimbun serabut
lensa epitel yang berproliferasi.

Mutiara Elsching adalah epitel subkapsular yang berproliferasi dan membesar


sehingga tampak sebagai busa sabun atau telur kodok.

Elsching Pearl ini mungkin akan menghilang dalam beberapa tahun oleh karena pecah
dindingnya.

Pengobatan katarak sekunder adalah pembedahan seperti disisio katarak sekunder,


kapsulotomi, memberanektomi, atau mengeluarkan seluruh membran keruh.

Pengobatan katarak senil terutama senil terutama dalam pembedahan

Beberapa pembedahan katarak yang dikenal adalah :

Menekan lensa sehingga jatuh ke dalam badan kaca (couching)


Kemudian penggunaan midriatika
Jarum penusuk dari emas (tahun 1700)
Aspirasi memakai jarum
Memakai sendok Daviel
Pinset kapsul + zolise
Erisofek (erisiphake)
Memakai krio teknik karbon dioksid, freon, termoelektrik
Mengeluarkan nukleus lensa dan aspirasi korteks lensa
Fako (phacoemulsification)

Ekstraksi katarak adalah cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.
Dapat dilakukan dengan intrakapsular yaitu mengeluarkan lensa bersama dengan
kapsul lensa atau ekstrakapsular yaitu mengeluarkan isi lensa (korteks dan nukleus) melalui
kapsul anterior yang dirobek (kapsulotomi anterior) dengan meninggalkan kapsul posterior.
Tindakan bedah ini pada saat ini dianggap lebih baik karena mengurangi beberapa penyulit.

Operasi katarak ekstrakapsular, atau ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK)

Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa
dapat keluar melalui robekan tersebut, kemudian dikeluarkan melalui insisi 9-10 mm, lensa
intraokular diletakkan pada kapsul posterior.

Termasuk ke dalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini
dilakukan pada pasien dengan katarak imatur, kelainan endotel, keratoplasti, implantasi lensa
intra okular posterior, implantasi sekunder lensa intra okular, kemungkinan dilakukan bedah
glaukoma, predisposisi prolaps vitreous, sebelumnya mata mengatasi ablasi retina, dan sitoid
makular edema.

Fakoemulsifikasi

Pembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus


yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2,5-3 mm, dan kemudian dimasukkan lensa
intraokular yang dapat dilipat.

Keuntungan yang didapat dengan tindakan insisi kecil ini adalah pemulihan visus
lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah
minimal.

Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan katarak ekstrakapsul, dapat terjadi
katarak sekunder yang dapat dihilangkan atau dikurangi dengan tindakan Yag laser.

Operasi katarak intrakapsular, atau ekstraksi katarak intrakapsular (EKIK)

Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat dilakukan


pada zonula Zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus.

Small Incision Cataract Surgery (SICS)


SICS merupakan suatu tekhnik operasi katarak yang cukup populer saat ini.
Perbedaan yang nyata dengan EKEK adalah adalah pada irisan operasi dilakukan dengan
irisan yang kecil sehingga terkadang hampir tidak membutuhkan jahitan pada luka insisi.
Disamping itu, SICS juga memungkinkan dilakukan dengan anestesi topikal. Penyembuhan
yang relatif lebih cepat dan risiko atigmatisma yang lebih kecil juga merupakan keunggulan
SICS dibanding EKEK.

Keuntungan manual SICS dibandingkan dengan fakoemulsifikasi antara lain adalah


kurve pembelajaran lebih pendek, dimungkinkan dengan kapsulotomi can opener,
instrumensi lebih sederhana, merupakan alternatif utama bila operasi fakoemulsifikasi gagal,
risiko komplikasi lebih rendah, waktu pembedahan lebih singkat dan secara ekonomis lebih
murah.

Bagi operator pemula, indikasi manual SICS apabila dijumpai sklerosis nukleus
derajat II dan III, katarak subkapsularis posterior, awal katarak kortikalis. Bagi operator yang
berpengalaman, beberapa katarak jenis lain dapat ditangani secara mudah. Beberapa kriteria
ideal untuk dilakukan manual SICS adalah pada kondisi kornea dengan kejernihan baik,
ketebalan normal, endotelium sehat, kedalaman bilik mata depan cukup, dilatasi pupil yang
cukup, zonula yang utuh, tipe katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat II dan III.

Adapun langkah-langkah Small Incision Cataract Surgery yaitu insisi, kapsulotomi,


hidrodiseksi, fragmentasi nukleus, pengambilan korteks atau epinukleus, serta implantasi
IOL. Tunnel sklera dibuat dengan groove sklera ukuran 4 mm (variasi dapat 6 mm atau 7
mm), jarak dari limbus 2,5 mm. Parasintesis dapat dibuat di jam 9 dengan menggunakan
blade 15. Kapsulotomi dapat menggunakan teknik can opener maupun continous curvilinier
capsulotomi (CCC), hidrodiseksi dilakukan dengan subcortical cleavage, delineasi nuklues
serta delaminasi epinukleus dan korteks sehingga dapat mempermudah tahap selanjutnya.
Ada beberapa teknik dalam fragmentasi nukleus dan pengambilan fragmen, diantaranya yaitu
dengan teknik sandwich, menggunakan Arlt loop dan spatula Barraquer, dengan posisi
spatula Barraquer di atas fragmen dan bilik mata depan dilindungi oleh viskoelastik. Bila
nukleus terlalu kecil maka tidak dibutuhkan forsep, dan dapat teririgasi (hidroexpressed),
setelah tahap tersebut selesai maka tahap selanjutnya adalah implantasi IOL.

Anda mungkin juga menyukai