Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

ECCE

Extracapsular Cataract Exstraction

(Ekstrasi Katarak Ekstrakapsuler)

OLEH :

ANNISA PRISILIA

KEPANITERAAN KLINIK STASE MATA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2017
PENDAHULUAN

ECCE (Extracapsular Cataract Exstraction)

ECCE (extracapsular cataract exstraction) atau di Indonesia sering di sebut EKEK


merupakan salah satu metode operasi katarak yang di pakai untuk menghilangkan lensa keruh
pada penyakit katarak dengan cara meninggalkan bagian posterior kapsul lensa untuk implantasi
lensa intraocular. Penanaman lensa intraocular merupakan bagian dari prosedur ekstraksi katarak
ekstrakapsular. Insisi dibuat pada limbus atau kornea perifer, bagian superior atau temporal.
Dibuat sebuah saluran pada kapsul anterior dan nukelus serta korteks lensanya diangkat. Tahap
selanjutnya adalah lensa intraocular ditempatkan pada kantung kapsular yang kosong,
disangga oleh kapsul posterior yang utuh. Pada ekstraksi katarak ekstrakapsular bentuk ekspresi
nucleus, nucleus lensa dikeluarkan secara utuh, tetapi prosedur ini membutuhkan insisi yang
sangat besar. Korteks lensa disingkirkan dengan penghisapan manual atau otomatis.

DEFINISI ECCE

Ekstraksi katarak ekstrakapsuler adalah metode operasi katarak dengan meninggalkan


bagian posterior kapsul lensa untuk implantasi lensa okular. ECCE merupakan teknik yang
paling disukai sekarang ini karena memiliki kelebihan berupa insisi kecil, risiko astigmatis kecil
dan lebih cepat dalam penyembuhan luka. Dengan tingkat keberhasilan sekitar 98%.

SEJARAH EKSTRAKSI LENSA JENIS ECCE

Jacques Daviel (1698-1762) dari perancis menulis tentang operasi katarak ekstra-kapsular
EKEK pertama kali, cara ini dianggap lebih baik dari couching dengan menurunnya angkat
kejadian endoftalmitis, tetapi masih terjadi komplikasi uveitis kronis, katarak sekunder maupun
glaucoma dengan blok pupil. Kemudian seorang dokter mata dari German Albrecht Von Graefe
(1828-1870) melakukan operasi menggunakan pisau, sehingga angaka kejadian infeksi dan
prolapse uvea menjadi sangat berkurang.
INDIKASI ECCE

Diindikasikan pada pasien dengan katarak yang sangat keras atau pada keadaan dimana
ada masalah dengan fakoemulsifikasi. Penyulit yang dapat timbul adalah terdapat korteks lensa
yang dapat menyebabkan katarak sekunder.

KEUNTUNGAN ECCE

1. Jarang insersi IOL PC


2. Jarang komplikasi vitreous di BMD (disbanding ICCE)
3. Angka kejadian CME dan ablation retina lebih jarang (disbanding ICCE)
4. Bila terjadi ablation retina, lebih mudah di atasi dan prognosis lebih baik
5. Dapat dilakukan pada penderita umur < 40 tahun

KERUGIAN ECCE

1. Perlu learning curve lebih lama


2. 10-50% terjadi katarak sekunder setelah 3-5 tahun
3. Tidak dapat dilakukan dengan uveitis kronis yang aktif
TEKNIK OPERASI ECCE

1. Pasang kendali jahitan


2. Flap konjungtiva dengan forcep St Martin dan gunting konjungtiva
3. Dilakukan grooving dengan pisau super sharp, fragmen razor blade, pisau
diamond atau pisai graeve
4. Kapsulotomi anterior
5. Bilik mata depan ditembus dengan pisau
6. Dilebarkan dengan gunting Troutmant atau Castroveijo
7. Ekspresi nucleus dengan dua tangan. Sistotom di tangankanan menekan sclera
2 mm dibelakan insisi untuk melepas pole superior inti dari korteksnya, pupil
akan terlihat melebar ke superior. Pole inferior diekspresi dengan lens expressor
atau kait otot dengan tangan kiri,goyangan halus tangan kanan dan kiri. Jika pole
supresos sudah tampak dibibir luka, dapat ditolong dengan sistotom yang tajam
untuk mengeluarkan inti

8. Jika pole superior tetap berada dibawah iris, insisi mugkin dilebarkan atau iris
perlu disingkirkan dengan sistotom
9. Ekspresi nucleus dengan satu tangan. Gunakan irrigating vectis. Kapsulotomi
harus agak lebar, inti dilepaskan dengan sitotom atau hidro diseksi. Dengan
vectis irrigasi BSS pada tangan kanan dibantu tangan jari telunjuk tangan kiri,
menyusur belakang lensa dengan menekan iris, irigasi dilakukan terus sehingga
hanyut keluar, namun harus berhati-hati karena mudah terjadi rupture kapsul
posterior.
10. Ekspresi nucleus dengan tehnik inter kapsuler. Kapsulotomi bentuk D,
kemudian hidro-diseksi, ekspresi nucleus dengan dua tangan. Dapat dibantu VEM
di bilik mata depan
11. Pembersihan korteks. Korteks lunak dan penderita tua akan mudah sekali
dibersihkan, cukup dengan irrigasi, korteks yang keras dan penderita muda
memerlukan irrigasi dan aspirasi. Cara manual dengan menggunakan Mclntyre,
simcoe atau pearce. Cara otomatik dengan alcon, SITE, OMS atau storz
12. Yang perlu diperhatikan adalah :
Jahit kornea kadang belum perlu dilakukan, lubah aspirasi menghadap ke kornea.
Lubang aspirasi dengan cara otomatik harus tertutup korteks, (tetapi jika kapsul
teraspirasi, aspirasi segera dihentikan). Aspirasi korteks jam 12 sering kali sulit
dlakukan, demikian juga aspirasi pada PSC (katarak sub-kapsuler posterior)
mungkin memerlukan poles atau vakum. Kapsul posterior yang teraspirasi
memberikan gambaran seperti bintang. Aspirasi ujung kapsul akan menyebabkan
pupil tertarik. Kapsul penderita tua lebih kaku. Tehnik intra-kapsuler memerlukan
irrigasi yang lebih sedikit. Korteks bersih adalah hal yang ideal, tetapi lebih baik
menyisakan sedikit koteks yang akhirnya di reasorbsi, jika tidak nantinya akan
mengalami robekan kapsul posterior dan prolapse vitreous
13. Pembersihan kapsul posterior untuk kontraksi, distrosi atau Elschings Pearls
dengan menggukana irrigasi aspirasi, kratz scratcher, oliver bulb polisher atau
terry squeege
KESIMPULAN

Pada ECCE (extracapsular cataract extraction atau EKEK, lensa diangkat dengan
meninggalkan kapsulnya. Indikasi ECCE melalui ekspresi nucleus prosedur utama pada operasi
katarak. Pelaksanaan prosedur ini tergantung dari ketersediaan alat, kemampuan ahli bedah dan
densitas nucleus. ECCE yang melibatkan pengeluaran nukelus dan korteks lensa melalui kapsula
anterior, meninggallkan kapsula posterior. Prosedur ini memiliki kelebihan berupa berkurangnya
trauma endhotelium kornea, astigmatis berkurang, jahitannya lebih stabil dan aman. Kapsula
interior yang intak akan mengurangi resiko keluarnya vitreous intraoperative, posisi fiksasi IOL
lebih baik secara anatomi, mengurangi angka kejadian edema macular, kerusaka retina dan
edema kornea, mengurangi mobilitas iris dan vitreous yang terjadi dengan saccus
(endophtakmodenesis), adanya barrier restriksi perpindahan molekul aquous dan vitreus,
mengurangi akses bakteri terhadap cavitas vitreous untuk endophtalmitis dan mngeliminasi
komplikasi jangka panjang dan pendek yang berhubungan dengan lengketnya vitreous dengan
iris, korne dan tempat insisi. Prosedur ini memerlukan keutuhan dari zonular untuk pengeluaran
nucleus dan materi kortikal lainnya. Oleh karena itu, ketika zonular tidak utuh pelaksanaan
prosedur yang aman melalui ekstrakapsular haru difikirkan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Packard RBS, Kinnear FC: Manual of Cataract and Intra-ocular Lens Surgery, Churchill
Livingstone, Longman Group (FE) Ltd, 1st ed, 1991, pp. 5 - 62

Sorensen JT, Mirhashemi S, Mittelstein M: Easier, Less invasive Cataract Surgery, Optex
Ophthalmologics Inc, http://www.atlan.com/catarex/, January/25/02

American Academy of Ophthalmology: Lens and Cataract, section 11, 1997-1998, pp. 3-5, 77-117

Gutie`rrez-Carmona FJ: Manual Multi-phacofragmentation thtrough a 3.2 mm clear corneal


incision, J Cataract Refract Surg, vol 26, October, pp.1523-1528, 2000

Anda mungkin juga menyukai