ECCE
OLEH :
ANNISA PRISILIA
2017
PENDAHULUAN
DEFINISI ECCE
Jacques Daviel (1698-1762) dari perancis menulis tentang operasi katarak ekstra-kapsular
EKEK pertama kali, cara ini dianggap lebih baik dari couching dengan menurunnya angkat
kejadian endoftalmitis, tetapi masih terjadi komplikasi uveitis kronis, katarak sekunder maupun
glaucoma dengan blok pupil. Kemudian seorang dokter mata dari German Albrecht Von Graefe
(1828-1870) melakukan operasi menggunakan pisau, sehingga angaka kejadian infeksi dan
prolapse uvea menjadi sangat berkurang.
INDIKASI ECCE
Diindikasikan pada pasien dengan katarak yang sangat keras atau pada keadaan dimana
ada masalah dengan fakoemulsifikasi. Penyulit yang dapat timbul adalah terdapat korteks lensa
yang dapat menyebabkan katarak sekunder.
KEUNTUNGAN ECCE
KERUGIAN ECCE
8. Jika pole superior tetap berada dibawah iris, insisi mugkin dilebarkan atau iris
perlu disingkirkan dengan sistotom
9. Ekspresi nucleus dengan satu tangan. Gunakan irrigating vectis. Kapsulotomi
harus agak lebar, inti dilepaskan dengan sitotom atau hidro diseksi. Dengan
vectis irrigasi BSS pada tangan kanan dibantu tangan jari telunjuk tangan kiri,
menyusur belakang lensa dengan menekan iris, irigasi dilakukan terus sehingga
hanyut keluar, namun harus berhati-hati karena mudah terjadi rupture kapsul
posterior.
10. Ekspresi nucleus dengan tehnik inter kapsuler. Kapsulotomi bentuk D,
kemudian hidro-diseksi, ekspresi nucleus dengan dua tangan. Dapat dibantu VEM
di bilik mata depan
11. Pembersihan korteks. Korteks lunak dan penderita tua akan mudah sekali
dibersihkan, cukup dengan irrigasi, korteks yang keras dan penderita muda
memerlukan irrigasi dan aspirasi. Cara manual dengan menggunakan Mclntyre,
simcoe atau pearce. Cara otomatik dengan alcon, SITE, OMS atau storz
12. Yang perlu diperhatikan adalah :
Jahit kornea kadang belum perlu dilakukan, lubah aspirasi menghadap ke kornea.
Lubang aspirasi dengan cara otomatik harus tertutup korteks, (tetapi jika kapsul
teraspirasi, aspirasi segera dihentikan). Aspirasi korteks jam 12 sering kali sulit
dlakukan, demikian juga aspirasi pada PSC (katarak sub-kapsuler posterior)
mungkin memerlukan poles atau vakum. Kapsul posterior yang teraspirasi
memberikan gambaran seperti bintang. Aspirasi ujung kapsul akan menyebabkan
pupil tertarik. Kapsul penderita tua lebih kaku. Tehnik intra-kapsuler memerlukan
irrigasi yang lebih sedikit. Korteks bersih adalah hal yang ideal, tetapi lebih baik
menyisakan sedikit koteks yang akhirnya di reasorbsi, jika tidak nantinya akan
mengalami robekan kapsul posterior dan prolapse vitreous
13. Pembersihan kapsul posterior untuk kontraksi, distrosi atau Elschings Pearls
dengan menggukana irrigasi aspirasi, kratz scratcher, oliver bulb polisher atau
terry squeege
KESIMPULAN
Pada ECCE (extracapsular cataract extraction atau EKEK, lensa diangkat dengan
meninggalkan kapsulnya. Indikasi ECCE melalui ekspresi nucleus prosedur utama pada operasi
katarak. Pelaksanaan prosedur ini tergantung dari ketersediaan alat, kemampuan ahli bedah dan
densitas nucleus. ECCE yang melibatkan pengeluaran nukelus dan korteks lensa melalui kapsula
anterior, meninggallkan kapsula posterior. Prosedur ini memiliki kelebihan berupa berkurangnya
trauma endhotelium kornea, astigmatis berkurang, jahitannya lebih stabil dan aman. Kapsula
interior yang intak akan mengurangi resiko keluarnya vitreous intraoperative, posisi fiksasi IOL
lebih baik secara anatomi, mengurangi angka kejadian edema macular, kerusaka retina dan
edema kornea, mengurangi mobilitas iris dan vitreous yang terjadi dengan saccus
(endophtakmodenesis), adanya barrier restriksi perpindahan molekul aquous dan vitreus,
mengurangi akses bakteri terhadap cavitas vitreous untuk endophtalmitis dan mngeliminasi
komplikasi jangka panjang dan pendek yang berhubungan dengan lengketnya vitreous dengan
iris, korne dan tempat insisi. Prosedur ini memerlukan keutuhan dari zonular untuk pengeluaran
nucleus dan materi kortikal lainnya. Oleh karena itu, ketika zonular tidak utuh pelaksanaan
prosedur yang aman melalui ekstrakapsular haru difikirkan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Packard RBS, Kinnear FC: Manual of Cataract and Intra-ocular Lens Surgery, Churchill
Livingstone, Longman Group (FE) Ltd, 1st ed, 1991, pp. 5 - 62
Sorensen JT, Mirhashemi S, Mittelstein M: Easier, Less invasive Cataract Surgery, Optex
Ophthalmologics Inc, http://www.atlan.com/catarex/, January/25/02
American Academy of Ophthalmology: Lens and Cataract, section 11, 1997-1998, pp. 3-5, 77-117