Anda di halaman 1dari 6

rKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL
i
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Jalan H.R Rasuna Said BlokX-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
W Telp. (021) 4247608 (Hunting) Fax. (021) 4207807 GERMAS

Nomor : PV.04.01/3/ }00i^ /2020 Juli 2020


Lampiran ; satu berkas
Hal ; Petaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Filariasis dan Cacingan
Tahun 2020

Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
di Tempat

Dengan berkembangnya situasi pandemi Covid-19 saat ini, kami berharap


agar pencegahan dan pengendalian filariasis dan cacingan di Indonesia dapat tetap
dilaksanakan. Terkait hal ini, perlu kami sampaikan hal-hal sebagai berikut;
1) Dasar hukum dan acuan pencegahan dan pengendalian filariasis dan
cacingan di Indonesia sebagai berikut;
a. Permenkes No. 94/2014 tentang Penanggulangan Filariasis
b. Permenkes No. 15/2017 tentang Penanggulangan Cacingan
c. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavlrus Diseases (Covld-
19)
d. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat
COVID-19

2) Merujuk pada dasar hukum dan acuan diatas, maka kegiatan pencegahan
dan pengendalian filariasis dan cacingan dalam situasi pandemi Covid-19
dilaksanakan dengan memperhatikan butir-butir berikut:
a. Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal dapat tetap
dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan atau ditunda
pelaksanaannya berdasarkan situasi penyebaran Corona Virus Disease
2019 (Covld-19) dl Kabupaten/Kota setempat. Adapun SOP pelaksanaan
POPM filariasis dan cacingan di masa pandemi teriampir.
b. Pelayanan penderita filariasis dan cacingan di Puskesmas yang bersifat
individual termasuk diagnosa dan tatalaksana kasus tetap dapat
dilanjutkan dengan memperhatikan keamanan petugas dan penderita agar
tidak tertular Covid-19. Bagi petugas dan penderita perlu menggunakan
Alat Pelindung Diri yang sesuai seperti masker, goggles, face shield dan
sarung tangan. Serta tetap menjaga higiene dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer sesua\
panduan.
c. Petugas kesehatan dapat mendampingi penderita kasus kronis filariasis
dan keluarganya dalam melaksanakan manajemen limfadema (perawatan
mandiri) untuk mencegah perkembangan disabilitas lebih lanjut dengan
komunikasi telepon atau alat komunikasi lainnya. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan bawa penderia filariasis memahami dan mampu
melakukan manajemen limfadema di rumah selama masa pandemi Covid-
19.

d. Pelaksanaan survei pasca POPM Filariasis dan Cacingan dapat tetap


dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan atau ditunda
pelaksanaannya berdasarkan situasi penyebaran Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) di Kabupaten/Kota setempat. Adapun SOP pelaksanaan
survei pasca POPM Filariasis dan Cacingan dl masa pandemi terlampir.

Kami harap Saudara dapat menginformasikan perihal pelaksanaan program


pencegahan dan pengendalian penyakit Filariasis dan Cacingan kepada
Kabupaten/Kota terkait.

Atas perhatian dan dukungan Saudara kami ucapkan terima kasih.

wtQ^PTVZ.

tarmizi, M. Epid
972p6,3>l'2000032001

Tembusan:
1. Direktur Jenderal P2P
2. Sekretaris Di^en P2P
3. Kepala B/BTKLPP seluruh Indonesia
PROTOKOL POPM FILARIASIS Dl MASA PANDEMI COVID-19

Petugas :
• Menggunakan APD, terdirl dari masker bedah, goggle, face shield dan sarung tangan
• Membawa hand sanitizer, tisu kering dan tisu basah

Masyarakat:
• Hanya masyarakat dalam kondisi sehat yang mengikuti POPM Fiiariasis
• Menggunakan masker (boleh menggunakan masker kain atau masker bedah)
• Masyarakat harus sudah makan sebelum minum obat
• Menyediakan air minum dengan gelas masing-masing
• Menyediakan sendok masing-masing untuk balita yang minum obat

Pelaksanaan:
• Pelaksanaan minum obat harus berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah/Gugus Tugas
Covid-19/LP-LS
• Pelaksanaan POPM dapat dilakukan secara door to door atau di Pos Minum Obat (PMO)
• Pelaksanaan secara door to door wajib memperhatikan protokol kesehatan. Petugas yang
melakukan POPM door to door dalam keadaan sehat dan menggunakan APD standar.
• Pelaksanaan di Pos Minum Obat dilakukan dengan menjaga jarak dan memperhatikan
jumlah masyarakat yang hadir (diatur jumlah dan waktu kehadiran)
" Petugas memastikan tidak terjadi kerumunan masyarakat
• Hanya penduduk usia >5 tahun - 60 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta yang
boleh datang ke PMO
• Untuk usia balita dan > 60 tahun, petugas dapat memberikan obat secara door to door
• PMO menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengaiir dan sabun atau menyediakan
hand sanitizer
" Obat sudah dikemas sesuai dosis menurut kelompok umur (diberi penanda yang
membedakan setiap kelompok umur)
• Pastikan seluruh penduduk yang datang ke PMO dalam keadaan sehat (minimal cek suhu
tubuh)
• Sebelum diberikan obat dilakukan penapisan sasaran (misal penapisan adanya kontra
indikasi, ukurtensi, dll)
" Untuk usia balita, obat disiapkan dalam bentuk puyer
• Petugas mencuci tangan sebelum menggunakan sarung tangan
• Petugas menggunakan sarung tangan saat membagikan obat
• Masyarakat mencuci tangan sebelum dan sesudah minum obat
• Petugas dan masyarakat selalu menjaga jarak (sekitgj: 1-2j;ieter)

2PTVZ,

DIREKTORAV JEN
PENCEGAH
PENGENDAL

dr. SijU .^dia TSrmizi, M. Epid


141^^:^5^08312000032001
PROTOKOL POPM CACINGAN D\ DAERAH TERDAMPAK COVID-19

PiLIHAN

1. POPM dapat ditunda disesuaikan dengan kondisi wilayah


2. POPM dapat dilaksanakan dengan mengacu pada protokol kesehatan pada masa
pandemi Covid-19 yang resmi dari Kementerian Kesehatan
3. POPM dapat dilaksanakan dengan pemberian ke rumah masing-masing oieh
petugas kesehatan sesuai protokol kesehatan dengan koordinasi/izin dari Pimpinan
Daerah/Gugus Tugas Covld-19

SEKOLAH

PELAKSANAAN

POPM dapat dilaksanakan dengan mengacu pada protokol kesehatan pada masa
pandemi Covid-19 yang resmi dari Kementerian Kesehatan
. Petugas : 1. POPM dilaksanakan di sekolah
2. Pelaksanaan minum obat di sekolah harus
• Menggunakan APD, terdiri dari
masker, googles, face shield dan beri^oordinasi dengan Pihak Dinas Pendidikan
sarung tangan
XerkaH, Kepala Sekolah dan Pimpinan
Daerah/Gugus Tugas Covid19/LPLS
• Membawa hand sanitizer, tisu
3. Pelaksanaan di sekolah dilakukan dengan
kering dan tisu basah
menjaga jarak dan memperhatikan jumlah
Anak Sekolah:
siswa yang hadir (diatur jumlah dan waktu
• Anak sekolah dalam kondisi kehadiran)
sehat yang mengikuti POPM 4. Petugas memastikan tidak tetjadi kerumunan
Cacingan siswa
• Menggunakan masker (boleh 5. Petugas mencuci tangan teriebih dahulu
menggunakan masker kain atau dengan sabun dan air mengalir atau memakai
masker bedah) hand sanitizer sebelum menggunakan sarung
• Anak Sekolah harus makan tangan
sebelum minum obat 6. Petugas menggunakan sarung tangan saat
• Menyediakan air minum dengan membagikan obat
gelas masing-masing 7. Obat sudah dikemas sesuai dosis
Guru 8. Dilakukan skrining kesehatan bagi siswa
sebelum minum obat
Pada saat pelaksanaan POPM
menggunakan masker kain atau 9. Siswa mencuci tangan sebelum dan sesudah
minum obat
masker Bedah
10. Petugas dan siswa selalu menjaga jarak
Membantu petugas mencatat di
(sekitar 1-2 meter)
buku register
POSYANDU

PELAKSANAAN

Pelaksanaan POPM Cacingan terintegrasi dengan kegiatan di posyandu di sesuaikan


dengan Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat COVID-19 yang
telah di terbltkan oleh Kementerian Kesehatan Ri

. Petugas:
• Menggunakan APD, terdiri dari 1. POPM dilaksanakan di Posyandu
masker, googles, face shield dan 2. Pelaksanaan minum obat di Posyandu harus
sarung tangan berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah/Gugus
• Membawa hand sanitizer, tisu
Tugas Covid19/LPLS
kering dan tisu basah 3. Pelaksanaan di Posyandu dilakukan dengan
Balita;
menjaga jarak dan memperhatikan jumlah balita
yang hadir (diatur jumlah dan waktu kehadiran)
Balita dalam kondisi sehat yang mengacu pada pedoman yang telah dikeluarkan
mengikuti POPM Cacingan oleh Kementerian Kesehatan tentang Posyandu
Menggunakan masker (boleh di masa pandemic Covid-19
menggunakan masker kain atau 4. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu dengan
masker bedah) sabun dan air mengalir atau memakai hand
Sebelum ke posyandu harus sanitizer sebelum menggunakan sarung tangan
makan sebelum mtnum obat 5. Petugas menggunakan sarung tangan saat
Membawa air minum dan membagikan obat
sendok masing-masing 6. Obat sudah dikemas sesuai dosis dan sediaan
Kader baik tablet maupun puyer
• Kader selama pelaksanaan 7. Dilakukan skrining kesehatan bagi anak sebelum
dalam kondisi sehat minum obat
• Pada saat pelaksanaan POPM 8. Orang tua harus menggunakan masker dan
menggunakan masker kain atau mencuci tangan sebelum meminumkan obat
masker Bedah 9. Petugas dan orangtua selalu menjaga jarak
• Membantu mencatat di buku (sekitar 1-2 meter)
register
RUMAH KE RUMAH (SWEEPING)

PELAKSANAAN

Pemberian obat Pencegahan Cacingan pada anak yang belum mendapat obat cacing pada
saat POPM.

. Petugas: 1. Pelaksanaan minum obat harus berkoordinasi

• Menggunakan APD, terdiri dari dengan Pimpinan Daerah/Gugus Tugas


Covid19/LPLS
masker, goggles, face shield dan
sarung tangan
2. Pemberian Obat Pencegahan Cacingan di
lakukan di rumah masing-masing
• Membawa hand sanitizer, tisu
3. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
kering dan tisu basah
dengan sabun dan air mengalir atau memakai
Anak Sekolah / Balita :
hand sanitizer sebelum menggunakan sarung
• Anak sekolah / Balita dalam tangan
kondisi sehat yang mengikuti 4. Petugas menggunakan sarung tangan saat
sweeping POPM Cacingan membagikan obat
• Menggunakan masker (iDoleh 5. Obat sudah dikemas sesuai dosis dan sediaan
menggunakan masker kain atau baik tablet maupun puyer
masker bedah) 6. Dilakukan skrining kesehatan bagi anak
• Harus makan sebelum minum sebelum minum obat
obat 7. Orang tua harus menggunakan masker dan
• Menyediakan air minum dan mencuci tangan sebelum meminumkan obat
sendok masing-masing 8. Petugas dan orangtua selalu menjaga jarak
Kader (sekitar 1-2 meter)
• Kader selama pelaksanaan
sweeping dalam kondisi sehat
• Pada saat pelaksanaan
sweeping menggunakan masker
kain atau masker Bedah
• Membantu mencatat di buku
register

dr. Siti Nadia lizi, M. Epid


NIP. 1972^8312000032001

Anda mungkin juga menyukai