Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan Ke : 2 (Dua)

Judul Praktikum : Georeferensi, Digitasi dan Editing


Hari / Tanggal : Kamis, 19 September 2019
Tempat : Lab. Survey Tanah dan Evaluasi Lahan
Nama / NIM : Gita Putri Handayani/ F1D218004
Kelas : Teknik Geologi
Aslab : - Welly Artha Resa (F1D216009)
- Joshua Delwin Febio Napitulu (F1D216004)
- Nurhakiki (F1D215015)
Prinsip Teori
Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang
berbentuk file: poligon, titik, dll) ke file gambar seperti peta historis, citra satelit,
atau foto udara. Proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar
raster dan menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor.
Bila Anda telah memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo
Pro dapat menghitung pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan
ketika Anda memuat gambar DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara
otomatis akan berlokasi di posisi yang benar dan pada ukuran yang tepat. Ketika
melakukan georeferensi data raster , maka terlebih dahulu menentukan lokasi dengan
menggunakan koordinat peta dan menetapkan sistem koordinat dari data frame.
Georeferensi data raster memungkinkan data tersebut untuk dilihat, query/ditanya,
dan dianalisis dengan data geografis lainnya. Georeferensi dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu Add Control Points dan Georeference to Other Map.Secara  umum 
tahapan  georeferencing  (dengan  menggunakan  ArcMap)  pada data raster adalah
sebagai berikut: 
·  Menambahkan data  raster  yang  akan  ditempatkan  pada  system  koordinat  dan
proyeksi tertentu.
·  Menambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan
diketahui nilai koordinatnya. 
·  Menyimpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah
dianggap benar.
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog
ke dalam format digital meliputi objek-objek yang ada dalam peta.
Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam :
1. Digitasi menggunakan digitizer
Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
2. Digitasi onscreen di layar monitor
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan,
tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi
apabila terjadi kesalahan.
Proses digitasi on-screen adalah digitasi yang dilakukan pada layar monitor
komputer dengan memanfaatkan berbagai perangkat lunak sistem informasi
geografis seperti Arc View, Map Info, AutoCad Map, dan lain-lain. Data sumber
yang akan didigitasi dalam metode ini tidak dalam bentuk peta analog atau hardcopy.
Data sumber tersebut terlebih dahulu disiam (scan) dengan perangkat scanner.
Penyiaman ini akan membentuk sebuah data yang mirip dengan hardcopy yang
disiam, dalam bentuk data raster dengan format file seperti .jpg, .bmp, .tiff, .gif, dan
lain-lain. Data tersebut berujud file gambar raster yang dapat dilihat dengan
menggunakan berbagai perangkat lunak pengolah gambar.
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara memberikan koordinat geografis pada suatu peta
2. Untuk mengetahui cara mendigitasi dan editing suatu peta
Alat dan Bahan
 Alat
 Laptop
 Arcgis 10.3
 Bahan
 Peta JPEG Desa Mendalo Darat
Pelaksanaan Praktikum

Peta JPEG Desa Mendalo Darat

Digeoreferensi peta tersebut

Dilakukan digitasi

Ditentukan titik, garis, dan poligon


dengan tools shapefile

Editing dan manipulasi data

Selesai
Hasil dan Pembahasan

Peta sebelum di georeferensi dan Peta sesudah di georeferensi dan


digitasi digitasi

Pada praktikum SIG kali ini, praktikan melakukan perubahan koordinat


geografis dari suatu peta JPEG dengan menggunakan aplikasi ArcGis. Pada
praktikum ini peta yang digunakan adalah Peta Penggunaan Lahan Desa Mendalo
Darat tahun 2012. Peta JPEG yang masih belum mempunyai koordinat geografis
yang tepat dapat diubah menjadi tepat dengan menggunakan tools ini. Maka dari itu
praktikan melakukan pemberian koordinat pada peta tersebut. Setelah peta JPEG
tersebut selesai di georeferensi maka dilanjutkan dengan proses digitasi. Proses
digitasi adalah proses konversi data analog ke dalam format digital meliputi objek-
objek yang ada dalam peta.
Pada proses ini dibedakanlah suatu penyajian data spasial. Penyajian data
spasial ada tiga macam yaitu titik, garis, dan poligon. Jadi peta tersebut didigitasi.
Untuk penyajian titik di dalam peta digunakan untuk menunjukkan suatu lokasi
contohnya seperti bank, kantor desa, pemakaman umum, fasilitas umum lainnya,
sarana ibadah, sarana kesehatan, dan sarana pendidikan. Untuk penyajian garis pada
peta digunakan untuk aliran sungai, jalan utama, jalan lainnya, dan batas desa.
Sedangkan untuk poligon menunjukkan suatu lokasi seperti pemukiman, kawasan
pertambangan, peternakan ayam, kebun buah naga, kebun karet, kebun kelapa
sawit,penggunaan lahan lainnya, pergudangan dan sarana pendidikan.
Pada perangkat lunak sistem informasi geografis, data raster ditampilkan di
layar monitor sebagai layer raster. Setiap obyek spasial dapat direkam sebagai layer-
layer yang berbeda. Misal, dari sebuah data raster peta administrasi terdapat
fenomena jalan, sungai, dan batas administrasi. Ketiga fenomena tersebut dalam
proses digitasi sebaiknya dipisahkan menjadi layer-layer jalan, sungai, dan
administrasi, sehingga masing-masing fenomena dapat dipisahkan sebagai file yang
berdiri sendiri.
Hasil yang telah didapatkan seperti gambar diatas telah melewati proses
editing dan manipulasi data. Proses editing adalah untuk memperbaiki kesalahan
dalam melakukan proses digitasi. Bisa digunakan untuk meluruskan garis yang
miring dari suatu aliran sungai dan bisa juga digunakan untuk merapikan bentuk-
bentuk poligon yang telah dibuat.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
1. Untuk memberikan titik kordinat pertama zoom in peta bagian kiri atas lalu
pilih icon Add Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai
pada garis perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah. 
Setelah tanda + diletakan pada daerah perpotongan lalu klik kanan lalu pilih
Input X dan Y. Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal
sedangkan informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat
menit dan detik sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka
desimal. Untuk lebih mempermudah buka Excel. Buatlah kolom tersendiri
untuk Derajat, menit dan detik, lalu buat kolom untuk hasil Derajat dengan
angka desimal. Pada kolom derajat isikan dengan rumus = Derajat +
(menit/60) + (detik/3600). buatlah untuk konversi bujur dan lintang. setelah
dibuat rumus tersebut masukan  angka referensi yang terdapat pada peta
(perpotongan bujur dan lintang yang dijadikan titik kontrol). Setelah
diketahui nilai X dan Y dalam bentuk desimal maka isikan nilai tersebut pada
bagian kiri atas peta , kanan atas peta, kanan bawah peta, dan kiri bawah peta
setelah dimasukkan semua maka akan muncul peta yang telah di olah, tapi
jika ada kesalahan dalam perhitungan nilai X dan Y maka peta tersebut akan
miring atau terbalik.
2. Proses digitasi on-screen adalah digitasi yang dilakukan pada layar monitor
komputer dengan memanfaatkan berbagai perangkat lunak sistem informasi
geografis seperti Arc View, Map Info, AutoCad Map, dan lain-lain.
Saran
Saran pada praktikum ini yaitu praktikan harus memahami materi yang akan di
praktekkan agar praktikat tidak membuat banyak kesalahan saat praktikum.

Daftar Pustaka
Galuh, S. 2011. Laporan Praktikum Tentang
Georeferencing. http://serambikesehatan.blogspot.co.id /2011/07/laporan-
prak tikum-tent ang – georeferencing.html. Di akses pada tanggal 28
September 2019 pukul 21.12 WIB
Galandi, Fitho. 2016. Pengolahan Data dalam Sistem lnformasi Geografis (SIG).
http://www.pengetahuandanteknologi.com/2016/10/pengolahan-data-dalam-
sistem-lnformasi.html. Diakses pada 28 September 2019 pukul 21.56 WIB.

Anda mungkin juga menyukai