Anda di halaman 1dari 12

RUMAH SAKIT MATA PENGGUNAAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN

MENCIRIM TUJUH-TUJUH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Salah satu upaya pencegahan HAIs dengan melakukan dekontaminasi


meliputi pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi dengan criteria :
Pengertian 1. Peralatan kritikal dilakukan sterilisasi
2. Semi kritikal dilakukan desinfeksi tingkat tinggi
3. Non kritikal dilakukan pembersihan
1. Untuk menghindarkan penularan
2. Supaya alat selalu siap untuk dipakai dan tetap terpelihara
Tujuan 3. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis
kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan
rumah sakit
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
Desinfeksi alat :
 Lakukan kebersihan tangan
 Pakai sarung tangan dan alat pelindung diri (apron, masker,
kacamata) kalau perlu
 Bersihakan alat medis segera setelah dipakai dengan
menggunakan enzimatik, sikat bila perlu kemudian bilas dengan
air bersih
 Buka sarung tangan
 Lakukan kebersihan tangan
Proses pengelolaan alat :
Prosedur Peralatan Kritis
Peralatan medis yang masuk ke dalam jaringan tubuh steril atau system
pembuluh darah. Pengelolaan dengan cara sterilisasi.
Contoh : instrument bedah, kateter vena, kateter jantung dll
Peralatan Semi Kritis
Peralatan yang masuk/kontak dengan membrane mukosa tubuh.
Pengelolaan peralatan medis dengan desinfeksi tingkat tinggi
Contoh : endotracheal tube, endoscopy
Peralatan non Kritis
Peralatan medis yang kontak dengan peermukaan kulit yang utuh.
Pengelolaan peralatan medis dengan cara desinfeksi tingkat
intermediate/tingkat rendah. Contoh : tensimeter, stethoscope, linen,
apron
1. Instalasi Bedah
Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
RUMAH SAKIT MATA PENYIMPANAN INSTRUMEN DAN LINEN STERIL
MENCIRIM TUJUH-TUJUH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Penyimpanan instrument dan linen yang diletakan dalam lemari tertutup


Pengertian
(jarak 25 cm dari lantai, 45cm dari langit-langit, 5 cm dari dinding)
Tujuan Mempertahankan kualitas sterilisasi
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Instrument dan linen diletakkan dalam wadah yang tertutup
Prosedur rapat (tromol)
2. Disimpan paling lama 3 hari dari hari penyeterilan
3. Pada masing-masing paket ditulis tanggal kadaluarsa
Unit Terkait PPI
RUMAH SAKIT MATA PENGELOLAAN INSTRUMENT KOTOR DARI RAWAT
INAP/RAWAT JALAN
MENCIRIM TUJUH-TUJUH
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Pengertian Adalah langkah-langkah pengelolaan instrument kotor


Sebagai acuan dalam pengelolaan instrument kotor rawat inap/rawat
Tujuan
jalan
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Pakai sarung tangan dan alat pelindung diri (topi, apron, masker,
kacamata dan sepatu boot)
2. Rendam instrument dalam cairan desinfektan
 Peralatan kritis dalam larutan setizyme 15-30 menit
 Peralatan semi kritis dalam larutan klorin 15-30 menit
Prosedur
 Peralatan non kritis menggunakan alcohol swap
3. Bilas dengan air mengalir, sikat kotoran yang masih melekat
pada instrument
4. Lakukan pengeringan
5. Lakukan pengemasan
6. Lakukan kebersihan tangan
Unit Terkait Rawat inap dan rawat jalan
RUMAH SAKIT MATA PEMAKAIAN AUTOCLAVE
MENCIRIM TUJUH-TUJUH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Adalah sterilisasi dengan uap bertekanan tinggi, ada 4 kondisi yang


mempengaruhi keberhasilan sterilisasi dengan autoclave yaitu : paparan
Pengertian
yang adekuat, peningkatan suhu yang cukup, waktu yang tepat dan
kelembapan yang cukup
Sebagai pedoman dalam menggunakan autoclave, sehingga dihasilkan
Tujuan
proses sterilisasi yang efektif
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Menuangkan air secukupnya ke dalam autoclave sehingga batas
yang ditentukan, gunakan air hasil destilasi
2. Masukkan peralatan dan bahan
3. Tutup autoclave dengan rapat
4. Nyalakan autoclave, atur timer dengan waktu 20 menit pada
suhu 1210C
Prosedur 5. Tunggu sampai air mendidih, kemudian kencangkan klep
pengaman tunggu hingga selesai. Penghitungan waktu 20 menit
dimulai saat tekanan mencapai 2 atm
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada pressure gauge menunjuk ke angka nol)
7. Buka klep-klep pengaman dan keluarkan bahan dam peralatan
dalam autoclave dengan hati-hati
Unit Terkait CSSD
RUMAH SAKIT MATA PENANGANAN INSTRUMENT/LINEN PASCA STERLISASI
MENCIRIM TUJUH-TUJUH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Adalah tindakan penanganan terhadap instrument/linen setelah


Pengertian
dilakukan tindakan sterilisasi
1. Instrument/linen tersimpan dalam kondisi steril dan siap
Tujuan digunakan untuk operasi
2. Mengurangi angka infeksi pada kasus pembedahan
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Gunakan sarung tangan steril /korentang
2. Keluarkan instrument/linen yang sudah dilakukan tindakan
sterilisasi menurut jenisnya :
 Bahan dari linen disimpan dalam lemari penyimpanan
kecuali yang akan dipergunakan
Prosedur
 Bahan dari logam/metal tromol khusus yang berisi
barang-barang dari logam
3. Catat instrument/linen yang sudah dilakukan sterilisasi
4. Instrument/linen yang sudah disteril siap untuk digunanakan
5. Untuk yang tidak dipakai atau digunakan dapat disimpan pada
lemari penyimpanan
Unit Terkait Instrument belah sentral, rawat inap/jalan
RUMAH SAKIT MATA PENANGANAN LINEN PRA STERILISASI
MENCIRIM TUJUH-TUJUH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Adalah suatu tindakan penanganan terhadap linen sebelum dilakukan


Pengertian
tindakan sterilisasi
1. Bahan/barang siap untuk dilakukan tindakan sterilisasi
Tujuan
2. Proses sterilisasi dapat berjalan lancar
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Pakai sarung tangan dan pelindung diri (masker, topi )
2. Linen sterilisasi sudah dilakukan pencucian kemudian di set
Prosedur 3. Linen yang sudah dikemas oleh bagian laundry, setiap pagi
dikirim kembali kebagian sterilisasi untuk dilakukan sterilisasi
4. Catat bahan/barang yang akan disterilkan dalam buku ekspedisi
5. Siapkan alat yang akan dipergunakan dalam tindakan sterilisasi
Unit Terkait PPI
RUMAH SAKIT MATA PROSES DEKONTAMINASI INTRUMNENT KOTOR DARI
KAMAR OPERASI
MENCIRIM TUJUH-TUJUH
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS Mata M77
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Adalah langkah-langkah pengelolaan alat yang dimulaidari timbang


Pengertian
terima alat pembersihan dam pengepakan
Tujuan Sebagai acuan dalam pengelolaan instrument kotor unit bedah
Kebijakan Kep Dir No. tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan Pasien
1. Pakai sarung tangan dam alat pelindung diri ( topi, apron,)
2. Cek set alat dan hitung kembali instrument bersih dan
instrument kotor sesuaikan dengan chek list,bila tidak ada
kecocokan segera konfirmasikan ke petugas kamar operasi yang
bersangkutan
3. Rendam instrument dalam cairan desinfektan :
Prosedur  Peralatan kritis dalam larutan setizyme 15-30 menit
 Peralatan semi kritis dalam larutan klorin 15-30 menit
 Peralatan non kritis menggunakan alcohol swap
4. Bilas dengan air mengalir, sikat kotoran yang masih melekat
pada instrument
5. Lakukan pengeringan
6. Lakukan pengemasan
7. Lakukan kebersihan tangan
Unit Terkait 1. Unit Kamar Bedah
Bilas dengan air
mengalir, sikat
kotoran yang masih
melekat pada
instrument
2. Lakukan pengeringan
3. Lakukan pengemasan
7. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
8. Lakukan pengeringan
9. Lakukan pengemasan
10. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
11. Lakukan pengeringan
12. Lakukan pengemasan
13. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
14. Lakukan pengeringan
15. Lakukan pengemasan
16. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
17. Lakukan pengeringan
18. Lakukan pengemasan
19. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
20. Lakukan pengeringan
21. Lakukan pengemasan
22. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
23. Lakukan pengeringan
24. Lakukan pengemasan
25. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
26. Lakukan pengeringan
27. Lakukan pengemasan
28. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
29. Lakukan pengeringan
30. Lakukan pengemasan
31. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
32. Lakukan pengeringan
33. Lakukan pengemasan
34. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
35. Lakukan pengeringan
36. Lakukan pengemasan
37. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
38. Lakukan pengeringan
39. Lakukan pengemasan
40. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
41. Lakukan pengeringan
42. Lakukan pengemasan
43. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
44. Lakukan pengeringan
45. Lakukan pengemasan
46. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
47. Lakukan pengeringan
48. Lakukan pengemasan
49. Lakukan kebersihan tangan Bilas dengan air mengalir, sikat
kotoran yang masih melekat pada instrument
50. Lakukan pengeringan
51. Lakukan pengemasan
Lakukan kebersihan tangan

RUMAH SAKIT MATA


PEMBERIAN TERAPI NUTRISI
MENCIRIM TUJUH-TUJUH
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
Tanggal Terbit DIREKTUR RS MATA M77
PROSEDUR TETAP

dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi


pasien rawat inap, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka
upaya preventif, kuratif, rehabilitative dan promotif.
Memberikan terapi makanan yang tepat kepada pasien sesuai dengan
Tujuan
penyakit dan kondisi umum maupun kondisi saluran cerna pasien
Kebijakan Kep Dir No. 31 tahun 2016 tentang kebijakan pelayanan
Prosedur

8. Instalasi rawat inap


Unit Terkait 9. Instalasi rekam medik
10. Instalasi Gizi
1. Buku catatan rekam medik
Dokumen terkait
2. Leaflet diet

RUMAH SAKIT MATA


KONSULTASI GIZI RAWAT INAP
MENCIRIM TUJUH-TUJUH
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RS MATA M77
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

dr. Iqbal, M.Ked (Oph), SpM

Serangkaian kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan yang


dimulai dari assessment, diagnosis, rencana, pemberian edukasi dan
Pengertian motivasi sampai monitoring dan evaluasi tentang tata laksana diet
pasien

Tujuan 1. Meningkatkan kepedulian pasien terhadap diri sendiri dalam


menghadapi masalah yang berkaitan dengan gizi
2. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit, dan
hubungannya dengan gizi
3. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang tata laksana diet
4. Memberikan bimbingan terhadap perubahan perilaku yang
berkaitan dengan gizi
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.26 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga
Kebijakan Gizi
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.78 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
5. Perda Kabupaten Majalengka No. 25/2004 tentang tarif
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Mata M77

1. Melakukan assessment gizi berdasarkan data pasien


2. Mengkaji status gizi pasien
Prosedur 3. Melakukan diagnosis gizi
4. Mengimplementasikan rencana diet untuk di rumah
5. Memberikan edukasi tentang penyakit dan hubungannya dengan
gizi
6. Memberikan motivasi
11. Instalasi rawat inap
12. Instalasi rekam medik
Unit Terkait
13. Instalasi Gizi
14. Bagian keuangan
3. Buku catatan rekam medik
4. Leaflet diet
Dokumen terkait
5. Daftar penukar bahan makanan
6. Food Model

RUMAH SAKIT MATA


KONSULTASI GIZI RAWAT INAP
MENCIRIM TUJUH-TUJUH
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Ditetapkan di Medan
DIREKTUR RSU MATA M77
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Serangkaian kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan yang


dimulai dari assessment, diagnosis, rencana, pemberian edukasi dan
Pengertian motivasi sampai monitoring dan evaluasi tentang tata laksana diet
pasien

Tujuan 5. Meningkatkan kepedulian pasien terhadap diri sendiri dalam


menghadapi masalah yang berkaitan dengan gizi
6. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit, dan
hubungannya dengan gizi
7. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang tata laksana diet
8. Memberikan bimbingan terhadap perubahan perilaku yang
berkaitan dengan gizi
6. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
7. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.26 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga
Gizi
Kebijakan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.78 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
10. Perda Kabupaten Majalengka No. 25/2004 tentang tarif
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Unit Daerah
Cideres dan Rumah Sakit Mata M77

7. Melakukan assessment gizi berdasarkan data pasien


8. Mengkaji status gizi pasien
Prosedur 9. Melakukan diagnosis gizi
10. Mengimplementasikan rencana diet untuk di rumah
11. Memberikan edukasi tentang penyakit dan hubungannya dengan
gizi
12. Memberikan motivasi
15. Instalasi rawat inap
16. Instalasi rekam medik
Unit Terkait
17. Instalasi Gizi
18. Bagian keuangan
7. Buku catatan rekam medik
8. Leaflet diet
Dokumen terkait
9. Daftar penukar bahan makanan
10. Food Model

Anda mungkin juga menyukai