DI PUSKESMAS LANGSAT
PEKANBARU
Disusun Oleh
P031915401033
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN ANAK
DI PUSKESMAS LANGSAT
PEKANBARU
Disusun Oleh :
P031915401033
Disetujui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas kasih dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus PKK
III di Puskesmas Langsat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................3
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus....................................................................4
D. Gambaran Kasus.......................................................................................................4
BAB IITINJAUAN TEORI.....................................................................................5
A. Pengertian Pertumbuhan & Perkembangan...............................................................5
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak..................................5
C. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak...............................................7
D. Tugas perkembangan anak........................................................................................8
E. Penilaian pertumbuhan fisik....................................................................................11
BAB III PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN............................17
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................21
BAB V PENUTUP.................................................................................................23
A. Kesimpulan.............................................................................................................23
B. Saran........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak akan
merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh
Salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat penting
dikenal dengan periode kanak-kanak awal (toddler) atau yang dikenal dengan
istilah masa keemasan (The golden age), yakni periode usia 12 sampai 36 bulan.
Periode ini merupakan masa saat anak melakukan eksplorasi lingkungan yang
insentif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi dan
keras kepala. Masa ini merupakan periode dimana pencapaian perkembangan dan
sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan
karena anak akan memiliki personality sekaligus memiliki sifat-sifat yang positif
seperti percaya diri, autonomi, inisiatif, dapat membina hubungan yang erat
dengan orang lain serta mencapai kesempurnaan ego. Sebaliknya jika anak
memiliki perkembangan psikososial yang kurang lengkap, anak akan memiliki
sifat-sifat yang negatif, seperti tidak percaya diri sendiri dan orang lain, merasa
berbuat, rendah diri, dan mengasingkan diri dari orang lain dan merasa dirinya
beberapa faktor, antara lain status ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan
orangtua (Huda dalam Santri, 2014). Anak yang dilahirkan dan dibesarkan di
keluarga yang memiliki status ekonomi dan pendidikan yang tinggi akan lebih
anak dengan status ekonomi dan pendidikan rendah dianggap akan terkait dengan
Oleh karena itu hak dasar anak yakni memperoleh deteksi, intervensi, dan
yang meliputi aspek motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosial emosi dan
perilaku perlu mendapat perhatian yang lebih dalam asuhan baik yang dilakukan
kekurangan dari salah satu aspek akan mempengaruhi aspek yang lain (Medise,
2013).
Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI jumlah anak
usia 1-2 tahun di Indonesia sebanyak 14.333.515 jiwa, di Kota Pekanbaru anak
usia 0-4 tahun sebanyak 111 586 jiwa. Sekitar 35,4% anak balita di Indonesia
2
menderita penyimpangan perkembangan seperti, penyimpangan dalam motorik
2015). Keterlambatan lainnya juga disampaikan oleh penelitian Hasanah & Ansori
usia 2-6 tahun sebesar 39,8% (gangguan emosional sebesar 10% dan gangguan
kebidanan anak usia toddler pada anak Ny. N di Posyandu RW 4 wilayah kerja
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien anak usia toddler dengan benar
b. Mampu menegakkan diagnosa pada klien anak usia toddler dengan benar
3
d. Mampu melaksanakan implementasi pada anak usia toddler dengan benar
D. Gambaran Kasus
Penulis melakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan
pengkajian fisik pada anak Ny. N dan didapatkan hasil anak Ny. N merupakan
anak kedua dengan umur 2 tahun 12 hari. Pengambilan kasus ini dilakukan di
Posyandu RW 4 wilayah kerja Puskesmas Langsat, Kota Pekanbaru. Waktu
pengambilan kasus yakni pada tanggal 12 Maret 2022, dengan memberikan
asuhan kebidanan pada anak. Asuhan yang telah diberikan selanjutnya
didokumentasikan dengan metode SOAP.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
nitrogen tubuh).
(Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus
berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor
diubah (dimodifikasi).
1. Faktor genetik.
b. Jenis kelamin
2. Faktor lingkungan.
a. Faktor pranatal
b. Faktor postnatal
3. Lingkungan sosial
6
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas
norma-norma
variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan
7
2. Masa bayi : usia 0 – 1 tahun
lainnya.
3. Masa prasekolah
tahun).
b. Masa remaja :
1) Masa remaja dini (Wanita: usia 8-13 tahun dan Pria: usia 10-15
tahun)
2) Masa remaja lanjut (Wanita: usia 13 –18 tahun dan Pria: usia 15-
20 tahun)
8
a. Belajar memakan makanan padat
b. Belajar berjalan
c. Belajar berbicara
dan sosial
kata hati
makhluk biologis
9
b. Mencapai kematangan berperilaku etis
berkeluarga
d. Memelihara anak
f. Mulai bekerja
jawab
10
d. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu
individu
fisologis
keluarga
1. Ukuran Antropometrik
a. Tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan
11
adalah di daerah-daerah tertentu, penetapan umur anak kurang tepat
karena orang tua tidak ingat bahkan tidak ada catatan mengenai
tanggal lahirnya.
(BB/TB), lingkaran lengan atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK).
baku tertentu misalnya NCHS dari Harvard atau standar baku nasional
tersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini
yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat
perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi
12
pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan timbangan
apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama.
misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi
tambahan berupa umur yang tepat, jenis kelamin, dan acuan standar. Data
BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standar yang diacu.
menjadi :
13
3. Tinggi Badan (TB)
penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak. Ukuran tinggi
dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan pada anak umur lebih dari 2
informasi seperti umur yang tepat, jenis kelamin dan standar baku yang
a. 90-110% = baik/normal
14
Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U sangat penting
perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan pada anak lelaki
sampai tinggi badan 145 cm. Setelah itu, hasil perbandingan BB/TB
a. 120 % : obesitas
b. 110-120 % : overweight
c. 90-110 % : normal
volume dalam kepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak
mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si anak pada kelainan retardasi
mental. Sebaiknya kalau ada gangguan pada sirkulasi cairan otak (liquor
15
kelainan ini dikenal dengan hidrosefalus. Pengukuran LK paling
abnormal baik kecil maupun besar bisa juga disebabkan oleh faktor
jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh
keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB). LLA lebih
murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Alat
juga dengan menekan pertengahan LLA yang dirasakan tidak nyaman bagi
a. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi
b. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB:
16
BAB III
A. DATA SUBJEKTIF
I. Biodata
A. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 2 tahun 12 hari
Tanggal lahir : 28 Februari 2020
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
2. Duduk : Ny. N mengatakan anaknya mulai bisa duduk ketika usianya ±6-
9 bulan
Anak tinggal di rumah orang tuanya, lingkungan berada di kota, rumah dekat
dengan lingkungan sekolah, tempat ibadah (musholla), tidak punya tempat tidur
sendiri (tidur bersama orang tua), hubungan dengan anggota keluarga harmonis,
pengasuh anak orang tua.
Orang tua klien rajin beribadah dan anggota keluarga rajin ikut wirit.
18
Nafsu/ selera makan : selera makan baik, meningkat sedikit ketika memiliki
teman untuk makan bersama, menyukai sayuran dan
buah.
Waktu pemberian makan : Pagi sekitar jam 07. 00 WIB, siang sekitar jam 12.30
WIB, sore sekitar jam 18.00 WIB
Makanan yang dikonsumsi : nasi,telur, ikan, ayam, sayur, buah, dan air mineral
Klien dibantu orang tuanya untuk mandi dan makan, eliminasi, mengganti pakaian
secara sebagian.
c. Pola Eliminasi
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
c. Antropometri
2. Keadaan Fisik
19
Hidung : tidak ada pembengkakan, tidak ada secret yang keluar
Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
Telinga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada cairan yang
keluar
Leher : tidak ada pembesaran vena jugolaris, tidak ada pembesaran
pada kelejar tiroid
C. ASSESSMENT
An.A usia 2 tahun 12 hari, k/u baik
D. PLAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum An.A baik dilihat
dari hasil pemeriksaan umum dan fisik yaitu berat badan sekarang 11,5 kg dan
tinggi badan sekarang 88 cm.
2. Melakukan skrining kesehatan dengan cara mendeteksi masalah atau resiko
kesehatan melalui riwayat, dan pemeriksaan fisik.
3. Melakukan penyuluhan nutrisi toddler, anjuran tentang nutrisi dan praktik
pemberian makan atau meminimalkan nutrisi.
4. Melakukan promosi kesehatan tentang pendidikan kesehatan tumbuh kembang
anak
20
21
BAB IV
PEMBAHASAN
kebidanan anak pra sekolah pada An.A umur 2 tahun 12 hari. Keluhan utama pada
atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia 18
tahun. Gangguan makan pada anak sering kali kita jumpai pada masyarakat awam
yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan
memahami pentingnya nutrisi pada anak (Hidayat, 2008). Dalam hal ini
pertumbuhan An.A tidak terjadi masalah dilihat dari hasil pengukuran berat badan
dan tinggi badan yang sudah dilakukan. Serta kebiasaan makan An.A yang tidak
Data yang didapat dari pengkajian Sabtu, 12 Maret 2022 jam 11.30 WIB,
pada An. A, BB : 11,5 kg, TB : 88 cm, usia 2 tahun 12 hari. Keadaan TTV normal
anaknya terus bertambah sejak ±1 tahun yang lalu, nafsu makan anaknya baik dan
menyukai sayur, buah serta susu. Klien selalu menerima jika diberikan sayuran
dan jenis buah apapun. Klien menyusui (ASI) sampai usia 2 tahun. Keadaan
umum klien tampak bersih dan kulit lembab, tercium aroma minyak telon pada
22
badan An.A. Klien merespon apabila diajak berbicara serta mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada An.A
terlihat bahwa klien aktif berbicara dan bermain serta bersemangat apabila ada
teman yang seusianya. Klien terlihat berbaur dengan anak lainnya dan mampu
berterima kasih, dan meminta tolong. Klien juga terlihat senang saat diajak
kebidanan dan yang diberikan secara berkesinambungan dan terus menerus. Pada
kasus ini pelaksanaannya sudah sesuai dengan kondisi pasien tanpa menyimpang
dari perencanaan yang telah dibuat. Adapun faktor pendukung dari pelaksanaan
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia 18
tahun. Gangguan makan pada anak sering kali kita jumpai pada masyarakat awam
yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan
pertahun untuk berat badan. Anak laki-laki cenderung kurus dan tinggi, anak
sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
24
B. Saran
1. Pendidikan
Hasil penulisan Laporan Kasus (LK) ini diharapkan dapat digunakan sebagai
2. Penulis
Hasil penulisan Laporan Kasus (LK) ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
toddler.
25
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Bandung. Bandung
Latief, A. 2000. Diagnosis fisik pada Anak. Jakarta: Penerbit Sagung Seto
26
27