Anda di halaman 1dari 9

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)



OPTIMALISASI PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA
UNTUK MENINGKATKAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DESA
PADA DESA PEJARAKAN, KECAMATAN GEROKGAK,
KABUPATEN BULELENG
1
I Gusti Ayu Rani Desi Andari,
1
Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2Anantawikrama Tungga Atmadja

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja,Indonesia

e-mail :{gustiayu.rani96@gmail.com,ernisulindawatiayu@yahoo.co.id,
anantawikramatunggaatmaja@gmail.com} @undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) bagaimanakah pengelolaan
Pendapatan Asli Desa di Desa Pejarakan; (2) peran BUMDes untuk dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Desa di Desa Pejarakan; dan (3) bagaimana strategi
pengelolaan Pendapatan Asli Desa untuk meningkatkan perekonomian Desa di Desa
Pejarakan.Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder.Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi
dokumen yang selanjutnya dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, analisis data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengelolaan yang dilakukan oleh
Pemerintah Desa Pejarakan sudah sesuai dengan prosedur pengelolaan; (2) BUMDes
Desa Pejarakan berperan dalam meningkatnya Pendapatan Asli Desa sehingga
nantinya Pemerintah Desa dapat menyelenggarakan pembangunan yang berdampak
pada perekonomian Desa; dan 3) strategi yang dijalankan Pemerintah Desa lebih
kepada saling koordinasi dan kerjasama antar Pemerintah Desa, BPD dan Pihak
Pengelola, serta identifikasi dan inventarisasi nilai dan potensi aset desa, sistem
informasi manajemen aset desa, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan aset
desa, dan keterlibatan jasa penilai.

Kata kunci :pengelolaan Pendapatan Asli Desa, pembangunan perekonomian desa,


Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Abstract
This study was conducted to determine (1) how the management of Village’s
Locally-Generated Revenue on Pejarakan village; (2) the role BUMDes (village-owned
enterprises) to increase Village’s Locally-Generated Revenue in Pejarakan village;
and (3) how the management strategy of locally-generated revenue to boost rural
economy in Pejarakan village. The method used in the writing of this research was a
descriptive qualitative method. The data used in this study were primary data and
secondary data. The data were obtained through deep interviews, observations, and
document studies, which were further analyzed through data reduction, data
presentation, data analysis and conclusion drawings.
The research results showed that (1) the managements by the Pejarakan’s village
government were in accordance with the management procedure proposed; (2)
BUMDes Pejarakan contributed to the raise in the locally-generated revenue so that
the village’s government might later improve the development that impacted on the
rural economy; and 3) the strategies employed by the village’s government were more
on mutual coordination and cooperation between the village’s government, BPD and
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

management parties, as well as conducting identification and inventories of the value
and potency of village assets, asset management information system of the village,
supervision and control of village’s asset utilization, and the involvement of appraisal
service.

Keywords: village’s locally-generated revenue management, rural economic


development, village-owned enterprises (BUMDes)

PENDAHULUAN pendapatan desa agar dapat meningkat


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 sehingga mampu membiayai
Tahun 2014 Pasal 77 tentang Desa, pemerintahan, pembangunan dan
pengelolaan kekayaan milik desa kemasyarakatan (Setyaningsih,2014).
dilakukan untuk meningkatkan Kasus serupa juga teramati pada Desa
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Pejarakan, Kecamatan Gerokgak,
desa serta meningkatkan pendapatan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.Pada
desa. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 Desa Pejarakan memiliki pendapatan
tentang perencanaan pembangunan desa yang terdiri dari Pendapatan Asli Desa
menjelaskan bahwa pembangunan desa dan Pendapatan Transfer.Hasil observasi
oleh pemerintah desa yang sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat
terbebani dengan program-program kecenderungan hubungan yang searah
pembangunan dari pusat sekarang dapat antara besar Pendapatan Asli Desa dan
lebih leluasa dan bebas dalam mengelola nilai Pembangunan Desa.Hal ini
dan mengatur serta menentukan arah mengindikasikan adanya peran penting
pembangunan desa secara mandiri. pendapatan asli desa terhadap
Beberapa desa di Indonesia, contohnya pembangunan desa.Maka dari itu,
di Desa Sarimulyo adalah desa yang pendapatan asli desa perlu dikelola lebih
berada di Kabupaten Jember, tercatat baik lagi agar sejalan dengan arah
belum secara optimal mengelola pembangunan ekonomi desa.Pendapatan
Pendapatan Asli Desa dalam Asli Desa diharapkan dapat memajukan
meningkatkan pembangunan pembangunan ekonomi di Desa
perekonomian desa.Desa Sarimulyo Pejarakan.Akan tetapi, data historis
membutuhkan pembangunan yang banyak menunjukkan bahwa besarnya
agar dapat mensejahterakan pendapatan asli desa sebagai salah satu
masyarakatnya. Desa Sarimulyo juga komponen pos Pendapatan masih
membutuhkan dana yang banyak agar tertinggal jauh dari pendapatan transfer.
dapat mewujudkan pembangunan Berikut ini disajikan perbedaan jumlah
tersebut. Desa Sarimulyo harus pendapatan asli desa dan pendapatan
mengupayakan sumber-sumber transfer di Desa Pejarakan dalam tabel 1.

Tabel 1
Rekapitulasi Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Transfer Desa Pejarakan
Tahun Pendapatan Asli Desa Pendapatan Transfer
2008 Rp. 93.790.296,54 Rp 393.422.115,00
2009 Rp 168.056.258,54 Rp 342.031.392,87
2010 Rp 142.314.903,73 Rp 355.769.513,99
2011 Rp 221.196.476,26 Rp 399.297.027,16
2012 Rp 194.902.584,23 Rp 432.013.922,37
2013 Rp 66.494.850,00 Rp 774.366.010,00
2014 Rp 99.035.525,00 Rp 934.387.886,48
2015 Rp 97.778.031,39 Rp2.439.591.356,67
Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa Pejarakan (2008-2015)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bagaimanakah pengelolaan Pendapatan
bahwa terjadi perbedaan yang jauh dari Asli Desa di Desa Pejarakan;(2)
rekapitulasi antara pendapatan asli desa keoptimalan pengelolaan Pendapatan Asli
dengan pendapatan transfer desa. Desa untuk meningkatkan pembangunan
Umumnya, sumber Pendapatan Desa perekonomian di Desa Pejarakan; dan (3)
yang berasal dari Pendapatan Asli Desa bagaimana strategi pengelolaan
merupakan bentuk kemandirian desa Pendapatan Asli Desa untuk
dalam mengelola keuangan sehingga meningkatkan perekonomian Desa di
desa tidak tergantung dengan transfer Desa Pejarakan.
dana yang berasal dari Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah Pusat. METODE
Pemerintah Desa khususnya Kepala Desa Jenis penelitian ini adalah penelitian
dalam membangun dan mengembangkan deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif
desa harus mengetahui cara mengelola kualitatif menuturkan dan menafsirkan
dan menjalankan pemerintahan dengan data yang berkenaan dengan situasi yang
baik terutama dalam pengelolaan terjadi sekarang.Kegiatan studi deskriptif
pendapatan. Baik tidaknya suatu meliputi pengumpulan data, analisis data,
pengelolaan bergantung pada tata kelola interpretasi data, serta diakhiri dengan
pemerintah desa itu sendiri, sehingga kesimpulan yang didasarkan pada
penting bagi pemerintah desa untuk penganalisisan data tersebut.
mengetahui dan mengerti cara mengelola Lokasi pada penelitian adalah Desa
desa dengan baik. Pejarakan, Kecamatan Gerokgak,
Dalam pendapatan asli desa di Desa Kabupaten Buleleng, Bali.Subjek
Pejarakan terdapat beberapa potensi yang penelitian ini yaitu Pengurus di Kantor
belum dioptimalkan oleh pemerintah desa Kepala Desa dan Masyarakat Desa
yang berpotensi sebagai pendapatan asli Pejarakan, yang terdiri dari Kepala Desa,
desa, diantaranya: Pembentukan Ketua BPD, Sekretaris Desa serta para
BUMDes, Memperbaiki Pasar Desa, serta Pelaku Usaha.Sedangkan Objek
Potensi dalam BUMDes yaitu Desa penelitian ini yakni Pengelolaan
Wisata. Pembentukan BUMDes dengan Pendapatan Asli Desa.
merangkul wirausaha yang ada di Desa Jenis data yang digunakan dalam
Pejarakan diharapkan dapat penelitian ini adalah data kuantitatif dan
mengoptimalkan pendapatan asli desa, data Kualitatif.Untuk sumber data didapat
dimana hasil usaha dari BUMDes tersebut dari data primer dan data sekunder.Data
akan diberikan kepada Desa. Harapan ini primer yaitu data yang diperoleh langsung
sesuai dengan Peraturan Desa Pejarakan dari sumber aslinya.Data tersebut dapat
tentang Pembentukan Badan usaha Milik diperoleh secara langsung dari subjek
desa (BUMDes) Pasal 4 mengenai Tujuan pada penelitian ini dengan melalui
Pembentukan BUMDes (Badan Usaha wawancara.Data sekunder merupakan
Milik Desa) di Desa Pejarakan, pelengkap bagi data primer.Data sekunder
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten dari penelitian ini adalah data
Buleleng. Potensi tersebut diharapkan kependudukan, dokumen-dokumen
dapat meningkatkan perekonomian Desa terkaitpenyelenggaraan pemerintahan
Pejarakan melalui Pengelolaan dimana desa dinas, Peraturan perundang-
tentu dilakukan secara transparansi dan undangandan juga studi kepustakaan lain
akuntabilitas.Dari pemaparan tersebut, untuk mendukung penelitian ini.
maka penulis mengangkat judul mengenai Metode pengumpulan data dalam
“Optimalisasi Pengelolaan Pendapatan penelitian ini adalah wawancara,
Asli Desa untuk Meningkatkan observasi dan studi dokumentasi.Data
PembangunanPerekonomian Desa pada yang terkumpul merupakan data kualitatif
Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak dan angka.Data dianalisis dengan
Kabupaten Buleleng”.Tujuan dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

melakukan reduksi data, menyajikan data, sebagai guru/PNS, TNI/POLRI, karyawan
menafsirkan dan menarik kesimpulan. swasta, tenaga medis, dan lain-lain. Hal
yang mulai dikembangkan di Desa
HASIL DAN PEMBAHASAN Pejarakan sebagai salah satu usaha untuk
Desa Pejarakan yang merupakan salah mendongkrak perekonomian masyarakat
satu dari 129 Desa di kabupaten Buleleng antara lain adalah usaha pengembangan
yang memiliki wilayah seluas 6,7 km2y ang sektor pariwisata dengan usaha
secara administrasi terdiri dari 9 Banjar pengembangan penyewaan boat yang
Dinas. Desa Pejarakan terletak pada lebih dikenal denan nama Kelompok
posisi 900 Lintang Selatan dan terleta Nelayan Banyu Mandi Desa Pejarakan.
dibawah garis khatulistiwa Bujur Timur. Sedangkan untuk mendukung usaha
Dengan batas-batas wilayah (1) Utara peningkatan hasil usaha di bidang
yaitu Laut; (2) Timur yaitu Desa peternakan dan usaha penyelamatan
Sumberkima; (3) Selatan yaitu Hutan lingkungan dimasing-masing Dusun yang
Negara; dan (4) Barat yaitu Desa ada di Desa Pejarakan dibentuk kelompok
Sumberklampok. Tani dan kelompok Ternak sesuai dengan
Jumlah penduduk Desa Pejarakan usaha masing-masing yang ada di dalam
pada tahun 2014 yang di ambil dari profil kelompok masyarakat yang diberi nama
Desa Pejarakan 2015 berjumlah 11.384 GAPOKTAN. Serta telah terbentuk
jiwa dimana sebagian besar penduduknya kelompok PUGAR (Pengusaha Garam).
bermata pencaharian sebagai petani yaitu Dalam mengemban amanat
3.174 orang. Penduduk Desa Pejarakan masyarakat Desa, Pemerintah Desa
tersebar dalam sembilan wilayah (dusun), melakukan upaya terencana dan
diantaranya Dusun Goris, Dusun Goris terprogram yang tersusun dalam dokumen
Pasar, Dusun Goris Asri, Dusun Goris perencanaan desa baik RPJMD maupun
Kemiri, Dusun Pejarakan, Dusun Sandi RKPD. Sejalan dengan dokumen
Kertha, Dusun Banyuwedang, Dusun perencanaan yang ada seperti Rencana
Marga Garuda, dan Dusun Batu Ampar. Kerja Pembangunan Desa ( RKP ), maka
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa visi, misi, program dan kegiatan
Pejarakan. pemerintah Desa Pejarakan mengacu pula
Selain komoditas pertanian, sebagian pada visi dan misi induk Kabupaten
penduduk juga bekerja dan Buleleng. Visi dan Misi pembangunan
mengembangkan sektor industri kecil Desa Pejarakan sesuai dengan masa
antara lain pembuatan tikar dari pandan. jabatan Perbekel berlaku mulai 2013
Selain itu pembuatan kursi kayu, jug sampai dengan tahun 2019 dapat
dikembangkan oleh tukang kayu dan diuraikan sebagai berikut:
sebagian warga masyarakat Desa
Pejarakan.Mengingat pemasaran hasil Visi dan Misi
pertanian relatif dekat maka banyak juga Visi Pemerintahan Desa Pejarakan
penduduk desa yang berprofesi sebagai 2016-2019 adalah “TERWUJUDNYA
pedagang buah antar pulau. Mereka MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
memperoleh dagangannya langsung dari BERLANDASKAN FALSAFAH TRI HITA
petani yang kemudian dipasarkan ke KARANA”
Pasar Goris, Pasar Seririt, dan terkadang Misi merupakan pernyataan yang
ada yang dibaw ke luar kota, antara lain menjadi dasar penetapan tujuan dan
Pasar Gilimanuk, Pasar Melaya, dan sasaran yang ingin dicapai sehingga
bahkan ada yang dikirimkan ke luar Bali. pernyataan misi akan membawa desa
Disamping itu ada juga pedaang keliling kepada suatu fokus yang menjelaskan
yang menjual hasil bumi dari Desa keberadaan desa yang bersangkutan. Visi
Pejarakan langsung ke konsumen di dan misi tersebut harus selaras dengan
perumahan-perumahan. amanah yang diembannya. Dengan
Selain mata pencaharian diatas, adanya misi maka akan diketahui apa
penduduk Desa Pejarakan juga berprofesi yang harus dilakukan agar tujuan dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

sasaran yang direncanakan dapat tercapai (BUMDes), dan Pasar Hewan, serta yang
dengan baik. Misi diharapkan juga lainnya yang tidak mengikat.
akandapat menunjukkan peran dan Sumber-sumber tersebut nantinya akan
program-program Pemerintah Desa menambah Pendapatan Desa untuk
kepada seluruh lapisan masyarakat serta menunjang kegiatan operasional Desa.
pihak-pihak yang berkepentingan Sumber-sumber yang digunakan dalam
(stakeholder). membiayai kegiatan pembangunan
Misi Pemerintahan Desa Pejarakan berasal dari Pendapatan Asli Desa,
adalah misi masyarakat dalam mencapai Alokasi Dana Desa, dan bantuan
masyarakat sejahtera berdasarkan visi di keuangan dari Pemerintah Kabupaten
atas dengan cara mengembangkan dan Buleleng. Pendapatan asli desa tersebut
membangun di bidang peningkatan akan dialokasikan ke Desa dengan
kualitas dan kapasitas masyarakat persentase yang sudah ditetapkan oleh
(dibidang pendidikan dan kesehatan), pemerintah desa.
prasarana sarana dasar dan Ekonomi. Pengelolaan yang dilakukan sudah
Pemerintah Desa Pejarakan memiliki sesuai dengan prosedur pengelolaan yang
beberapa potensi-potensi yang dapat baik menurut Geroge R. Terry (2006),
menambah pendapatan asli desa yang dimana proses perencanaan yang
ada di Desa Pejarakan, dimana dilakukan oleh Pemerintah Desa sudah
pendapatan asli desa tersebut akan sesuai dengan melakukan musyawarah
menambah jumlah pendapatan desa yang untuk menentukan perencanaan yang
akan digunakan untuk berjalannya proses baik, tahap kedua yaitu pengorganisasian
pembangunan untuk meningkatkan dengan dibentuknya team khusus yang
perekonomian masyarakat desa. Maka dibentuk oleh Pemerintah Desa beserta
dari itu Pemerintah Desa harus BPD yang dimana team tersebut nantinya
mengoptimalkan pengelolaan pendapatan diberikan SK (Surat Keputusan) oleh
asli desa agar dapat meningkat Kepala Desa yang diberikan kepada team
pembangunan perekonomian di Desa tersebut yang tediri dari masyarakat desa
Pejarakan. yang dipercaya untuk mengelola sumber
pendapatan asli desa, tahap ketiga yaitu
PEMBAHASAN Penggerakan yang menempatkan semua
1. Pengelolaan Pendapatan Asli Desa anggota daripada kelompok agar bekerja
Widjaja dalam Koswara (1999) secara secara sadar untuk mencapai suatu tujuan
terperinci menyebutkan bahwa komponen yang telah ditetapkan sesuai dengan
Pendapatan Asli Desa terdiri dari pajak, perencanaan dan pola organisasi, dan
retribusi, hasil perusahaan milik daerah tahap terakhir yaitu Pengawasan diartikan
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. sebagai proses penentuan yang dicapai,
Keempat komponen tersebut sangat pengukuran dan koreksi terhadap aktivitas
penting dan masing-masing memberikan pelaksanaan dan bilamana perlu
konstribusi bagi penerimaan Pendapatan mengambil tindakan korektif terhadap
Asli Desa.Dimana di masing-masing Desa aktivitas pelaksanaan dapat berjalan
terdapat beberapa potensi yang dijadikan menurut rencana. Terkait wawancara
sebagai sumber Pendapatan Asli Desa dengan Ketua BPD Desa Pejarakan yang
yang dapat meningkatkan komponen mengatakan bahwa pengawasan
tersebut.Dapat berupa Pasar Desa, Pasar dilakukan oleh pemerintah desa dan BPD.
Hewan maupun yang lainnya sesuai yang Sebagian besar pengelolaan
dimiliki oleh Desa. Berdasarkan Pendapatan Asli Desa di Desa Pejarakan
wawancara dengan Kepala Desa beserta sudah dikelola dengan teratur dimana
Sekretaris Desa dan BPD, sumber-sumber Pemerintah Desa membentuk team
pendapatan asli desa di Desa khusus untuk melakukan pengawasan dan
Pejarakanmeliputi hasil usaha yang terdiri pertanggungjawaban kepada pihak
dari Pasar Desa, Badan Usaha Milik Desa Pemerintah Desa yang dimana team
khusus tersebut diberikan Surat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh penyelenggaraan pemerintahan desa dan
Perbekel Desa. memutuskan pembinaan lebih lanjut.Dan
Pendapatan Asli Desa dapat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
dioptimalkan melalui berbagai tindakan (LKPJ) kepada Badan Permusyawaratan
maupun proses yang nantinya akan dapat Desa (BPD) sebagai pengawas
meningkatkan pendapatan itu sendiri. pemerintah desa.
Dimana dengan meningkatnya
Pendapatan Asli Desa, maka akan dapat 2. Peran BUMDes untuk Meningkatkan
menambah atau meningkatkan Pendapatan Asli Desa
perekonomian desa. Tindakan yang Menurut Seyadi (2003) peranan
digunakan dapat berupa pengelolaan BUMDes adalah sebagai berikut: (1)
terhadap Pendapatan Asli Desa sendiri membangun dan mengembangkan
dengan meningkatkan potensi-potensi potensi dan kemampuan ekonomi
yang dapat menjadi pendukung dalam masyarakat Desa, pada umumnya untuk
Pendapatan Asli Desa.Menurut Kepala meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
Desa Pejarakan tentang optimal atau sosialnya; (2) berperan secara aktif dalam
belum dalam hal pengelolaan pendapatan upaya mempertinggi kualitas 8 kehidupan
asli desa yang dilakukan sudah hampir manusia dan masyarakat; (3)
optimal.Meskipun demikian, pengelolaan memperkokoh perekonomian rakyat
tersebut juga sudah menerapkan asaz sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
pengelolaan keuangan desa yang perekonomian nasional dengan BUMDes
transparansi dan akuntabel. Pengelolaan sebagai pondasinya; (4) berusaha untuk
setidaknya harus diketahui oleh semua mewujudkan dan mengembangkan
masyarakat Desa dalam hal kejujuran perekonomian masyarakat desa; dan (5)
Pemerintah Desa dalam mengalokasikan membantu para masyarakat untuk
dana baik dari Pendapatan Asli Desa meningkatkan penghasilannya sehingga
maupun dari dana Pemerintah Pusat. Jika dapat meningkatkan pendapatan dan
dikaitkan dengan perwujudan kemakmuran masyarakat.
pemerintahan yang transparan dan Dengan kehadiran BUMDes ini
akuntabel, peran BPD sebagai pengawas diharapkan desa menjadi lebih mandiri
menjadi sangat penting.Fungsi dan masyarakatnya pun menjadi lebih
pengawasan yang dipangku BPD, bisa sejahtera. Peran BUMDes tersebut
menjadi salah satu instrumen perwujudan berdasarkan wawancara dengan ketua
tata kelola pemerintahan yang pengelola BUMDes, sudah sesuai untuk
baik.Sehingga good government dapat meningkatkan pendapatan asli desa
governance bisa tercipta dari lingkup yang nantinya akan dapat menambah
pemerintahan yang terdekat dengan pendapatan desa yang digunakan untuk
masyarakat. kegiatan pembangunan desa guna
Secara singkat, penyelenggaraan meningkatkan perekonomian desa di Desa
pemerintahan bisa dipaparkan bahwa Pejarakan. Namun dengan lebih menggali
sekretaris desa, kepala urusan, kepala potensi-potensi yang ada di Desa
dusun, bertanggungjawab kepada kepala Pejarakan, akan memungkinkan adanya
desa sebagai puncak pimpinan peningkatan juga di dalam pendapatan
pemerintahan desa. Sementara BPD asli desa tersebut. Karena tidak dipungkiri
berperan sebagai pengawas dan desa tidak dapat terlepas dari Pendapatan
bekerjasama dengan kepala desa untuk Transfer.
urusan pemerintahan desa, dalam upaya Pendapatan Transfer merupakan
mensejahterakan masyarakat desa. retribusi terbesar yang diperoleh desa
Setiap tahun, kepala desa wajib untuk untuk melaksanakan pembangunan yang
memberikan laporan penyelenggaraan bersifat jangka panjang, seperti
pemerintahan berupa Laporan pembuatan jalan.Dan jumlahnya pun
Pertanggungjawaban (LPJ) kepada bupati terlampau sangat besar dibandingkan
melalui camat, untuk menilai pendapatan yang lainnya. Dana dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

pendapatan asli desa hanya digunakan Dalam rangka mewujudkan
untuk pembangunan yang bersifat pembangunan desa, maka salah satu
menengah, seperti perbaikan kantor alternatif yang dilakukan adalah
BUMDes. mengembangkan pendapatan asli desa.
Maka dari itu, dengan makin Sumber pendapatan asli desa akan
bergantungnya desa terhadap dana dari menghasilkan output secara maksimal
pemerintah, peran BUMDes sangat bagi pemerintah desa jika ditunjang
bermanfaat meskipun jumlah yang dengan strategi yang digunakan
dikontribusikan ke desa hanya beberapa pemerintah desa dalam mengelola
tetapi BUMDes dapat meningkatkan pendapatan asli desa. Sebagaimana telah
Pendapatan Asli Desa dimana nantinya diungkapkan oleh Mardiasmo (2007)
dapat memanfaatkan potensi-potensi yang sasaran strategis yang harus dicapai desa
ada di Desa Pejarakan dengan baik dalam kebijakan pengelolaan kekayaan
sehingga dapat meningkatkan jumlah desa terdapat 4 kebijakan pengelolaan
pendapatan asli desa pada khususnya pendapatan asli desa, antara lain
dan pendapatan desa pada umumnya identifikasi dan inventarisasi nilai dan
serta dapat meningkatkan pembangunan potensi aset desa, sitem informasi
perekonomian untuk kesejahteraan manajemen aset desa, pengawasan dan
masyarakat Desa Pejarakan. pengendalian pemanfaatan aset desa,
keterlibatan jasa penilai.
3. Strategi Pengelolaan Pendapatan
Asli Desa dalam Meningkatkan SIMPULAN DAN SARAN
Pembangunan Perekonomian Desa Simpulan
Dalam rangka mendukung Dari permasalahan-permasalahan
penyelenggaraan otonomi desa maka pokok yang telah dijelaskan pada BAB
perlu untuk meningkatkan dan sebelumnya dan dikaitkan dengan
mengembangkan segala potensi-potensi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
yang ada di Desa Pejarakan, baik potensi telah diajukan ke narasumber mengenai
alam maupun potensi yang dimiliki optimalisasi pengelolaan pendapatan asli
manusianya.Potensi bidang pertanian dan desa untuk meningkatkan pembangunan
perdagangan menjadi daya dukung Desa perekonomian desa di Desa Pejarakan
Pejarakan, karena merupakan pintu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
gerbang masuknya wilayah pariwisata
kawasan Batu Ampar. 1. Pengelolaan Pendapatan Asli Desa
Hal ini menjadi tantangan bagi Sumber-sumber dari pendapatan asli
pengembangan pembangunan di segala desa di Desa Pejarakan adalah dari Pasar
sektor wilayah Desa Pejarakan, oleh Desa, BUMDes dan Pasar hewan, serta
sebab itu segala potensi yang ada potensi lainnya yang tidak
tentunya harus dioptimalkan agar Desa mengikat.Adapun pengelolaan yang
Pejarakan menjadi desa yang mandiri dan dilakukan dengan membentuk satu team
dapat mewujudkan otonomi desa khusus yang ditunjuk oleh Kepala Desa
sebagaimana yang diamanatkan dalam Pejarakan dengan memberikan SK (Surat
UU No. 6 Tahun 2014. Berdasarkan Keputusan). Pengelolaannya pun sudah
wawancara yang dilakukan, Pemerintah sesuai dengan pengelolaan pada
Desa selalu menetapkan strategi agar umumnya yag dimulai dari Perencanaan,
saling berkoordinasi dengan semua Pengorganisasian, Pengawasan serta
pelaku terutama pngelola dan pihak Pertanggungjawaban.
Pemerintah Desa serta BPD.Dengan
koordinasi dan kerjasama yang baik maka 2. Peran BUMDes dalam Meningkatkan
tujuan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa
perekonomian Desa dapat dilakukan Dengan kehadiran BUMDes ini
dengan teratur dan terstruktur di masing- diharapkan desa menjadi lebih mandiri
masing pengelolaannya. dan masyarakatnya pun menjadi lebih
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

sejahtera. Peran BUMDes tersebut Yusifa (2014) sasaran strategis yang
berdasarkan wawancara dengan ketua harus dicapai desa dalam kebijakan
pengelola BUMDes, sudah sesuai untuk pengelolaan kekayaan desa, sebagai
dapat meningkatkan pendapatan asli desa berikut: (1) identifikasi dan inventarisasi
yang nantinya akan dapat menambah nilai dan potensi kekayaan desa
pendapatan desa yang digunakan untuk identifikasi dan inventarisasi nilai dan
kegiatan pembangunan desa guna potensi kekayaan; (2) perlunya Sistem
meningkatkan perekonomian desa di Desa Informasi Manajemen Kekayaan Desa
Pejarakan. Maka dari itu, dengan makin Untuk mendukung pengelolaan kekayaan
bergantungnya desa terhadap dana dari desa secara efisien dan efektif serta
pemerintah, peran BUMDes diperlukan menciptakan transparansi kebijakan
untuk meningkatkan Pendapatan Asli pengelolaan kekayaan desa; (3)
Desa agar Desa dapat memanfaatkan pengawasan dan Pengendalian
potensi-potensi yang ada di Desa Pemanfaatan Kekayaan Desa
Pejarakan dengan baik sehingga dapat Pengawasan dan pengendalian
meningkatkan jumlah pendapatan asli pemanfaatan kekayaan Desa; dan (4)
desa pada khususnya dan pendapatan keterlibatan Jasa Penilai Dalam otonomi
desa pada umumnya. desa pemerintah Desa.

3. Strategi Pengelolaan Pendapatan Saran


Asli Desa untuk Meningkatkan Dari kesimpulan penelitian ini, terdapat
Pembangunan Perekonomian Desa masalah dalam pengelolaan pendapatan
Pejarakan asli desa yang dapat meningkatkan
Hal ini menjadi tantangan bagi pembangunan perekonomian desa,
pengembangan pembangunan di segala sehingga adapun saran yang diberikan
sektor wilayah Desa Pejarakan, oleh sebagai berikut :
sebab itu segala potensi yang ada 1. Pemerintah Kabupaten Buleleng
tentunya harus dioptimalkan agar Desa seharusnya lebih insentif mengadakan
Pejarakan menjadi desa yang mandiri dan pelatihan dan penyuluhan di Desa
dapat mewujudkan otonomi desa Pejarakan tentang strategi peningkatan
sebagaimana yang diamanatkan dalam PADes agar dapat memberikan
UU No. 6 Tahun 2014. Berdasarkan motivasi dan masukan bagi Pemerintah
wawancara yang dilakukan, Pemerintah Desa Pejarakan untuk memahami
Desa selalu menetapkan strategi agar pentingnya PADes serta menemukan
saling berkoordinasi dengan semua strategi dalam peningkatan PADes.
pelaku terutama pngelola dan pihak 2. Perlu adanya optimalisasi potensi-
Pemerintah Desa serta BPD.Dengan potensi yang ada di Desa Pejarakan
koordinasi dan kerjasama yang baik maka dalam meningkatkan pendapatan desa,
tujuan untuk dapat meningkatkan dan koordinasi antar pemerintah desa
perekonomian Desa dapat dilakukan dan aparat pengelola pendapatan asli
dengan teratur dan terstruktur di masing- desa di Desa Pejarakan.
masing pengelolaannya. 3. Adanya dukungan dan dorongan dari
Dalam rangka mewujudkan pihak pemerintah untuk mencari dan
pembangunan desa, maka salah satu menggali sumber-sumber pendapatan
alternatif yang dilakukan adalah asli desa yang ada di Desa Pejarakan.
mengembangkan pendapatan asli desa. 4. Desa Pejarakan diharapkan dapat
Sumber pendapatan asli desa akan memberikan motivasi kepada
menghasilkan output secara maksimal masyarakat agar berpartisipasi dalam
bagi pemerintah desa jika ditunjang kegiatan pembangunan di desa, baik
dengan strategi yang digunakan partisipasi yang berupa tenaga, pikiran,
pemerintah desa dalam mengelola maupun uang.
pendapatan asli desa. Sebagaimana telah
diungkapkan oleh Mardiasmo dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Desa Pejarakan. 2016. Profil
Koswara. 1999. Komponen Pendapatan Desa Pejarakan 2015
Asli Daerah. Yogyakarta.
Republik Indonesia. 2014. Undang-
Pemerintah Desa Pejarakan. 2009. Undang No.6 Tahun 2014 Tentang
Laporan Pertanggungjawaban Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa Pejarakan tahun 2008. Setyaningsih, Nunik. 2014. Proporsi
Pendapatan Asli Desa di Desa
________. 2010. Laporan Sarimulyo Kecamatan Jombang
Pertanggungjawaban Anggaran Kabupaten Jember Tahun 2009-
Pendapatan dan Belanja dan 2013. Skripsi. Universitas Jember,
Jember
Belanja Desa Pejarakan tahun 2009.

________. 2011. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2010.

________. 2012. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2011.

________. 2013. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2012.

________. 2014. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2013.

________. 2015. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2014.

________. 2016. Laporan


Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja dan
Belanja Desa Pejarakan tahun 2015.

Kementerian Dalam Negeri. Permendagri


Nomor 66 Tahun 2007 tentang
perencanaan pembangunan desa.

Mardiasmo. 2007. Otonomi dan


Manajemen Keuangan Daerah.
Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai