PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup
penting. Hal ini terkait dengan resiko dan pendapatan yang akan diterima. D a l a m
s a t u n y a b e r a s a l d a r i l a p o r a n keuangan perusahaan.
Parameter ekonomi perusahaan seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga, tingkat
pertumbuhan nasional dan nilai tukar mata asing mengalami perubahan sehingga
ekstern.Komposisi yang baik akan membentuk struktur modal yang optimal dalam
seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga tingkat pertumbuhan Nasional dan nilai
tukar mata uang asing, secara langsung maupun tidak langsung memberikan
alternatifsumber permodalan yang ada, baik dari sumber intern maupun dari
ekstern perusahaan. Sumber internal merupakan sumber modal yang berasal atau
dibentuk pada tahun berjalan maupun pada tahun sebelumnya melalui operasi
perusahaan seperti laba ditahan, laba tahun sedang berjalan, dan cadangan.
Apabila perusahaan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan
Sumber eksternal merupakan sumber modal yang berasal dari luar perusahaan
yang diperoleh dengan cara menjual saham, menjual obligasi atau menarik
biaya, tingkat resiko maupun keuntungan dari masing-masing sumber modal yang
nantinya akan dipilih oleh perusahaan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai
satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan menentukan
tercermin pada harga saham yang ditentukan oleh kinerja perusahaan dan pada
kekuatan tawar menawar saham. Nilai saham perusahaan dapat dilihat dari
beberapa faktor antara lain melalui resio keuangan perusahaan serta biaya modal
yaitu usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal
tergantung pada pengunaan modal dari sumber intern tetapi tergantung pula pada
perusahaan diantaranya adalah hutang jangka panjang yang terdiri dari modal
asing dan modal saham, sedangkan cadangan-cadangan dan laba ditahan
sumber-sumber modal yang akan dipakai untuk membiayai kegiatan usaha dapat
perusahaan. Hutang disini adalah total hutang jangka panjang ditambah hutang
yang go public, nilai saham perusahaan adalah suatu faktor penting karena nilai
jangka panjang yang terbaik dari sumber-sumber yang ada. Karena komposisi
yang baik akan membentuk struktur modal yang optimal bagi perusahaan, dimana
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau
Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal aktif (debet) dan
asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah
modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dalam penyertaan
kepemilikan perusahaan.
modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari
dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi.
Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari
pengembalian.
1) Agency Theory
2) Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston adalah suatu
cerah.
sehingga disebut pula sebagai trade off theory (Brigham et al, 1999
pada cost dari fixed capital yang digunakan dalam suatu perusahaan.
- Under capitalization
1. Tingkat Penjualan
2. Struktur Aktiva
untuk ekspansi
4. Profitabilitas
ditahan > hutang > jual saham baru (untuk menghindari pengawasan
eksternal )
6. Skala perusahaan
Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, sehingga ada
equity ratio.
Saat yang tepat menjual saham/obligasi yaitu saat tingkat bunga pasar
Setiap perusahaan pada tahap awal berdiri pasti memerlukan modal untuk
penetapan struktur modalnya, dan pafa saat akan memperluas usaha atau
struktur modal yang disebabkan adanya perubahan modal atau tambahan modal.
Dua hal yang harus dilakukan perusahaan yaitu pertama menentukan besarnya
penjualan, susunan aktiva, kadar risiko dari aktiva, kebutuhan modal, struktur
saingan, keadaan pasar modal, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman.
Bagi perusahaan susunan struktur modal terbaik dikatakan sebagai struktur modal
optimum.
yang menggunakan modal pinjaman maksimum 50% dari total modal. Sedangkan
menurut pendekatan biaya modal struktur modal optimum adalah struktur modal
yang dapat meminimumkan rata – rata biaya modal perusahaan. Metoda biaya
modal ini dapat dianalisis dengan berbagai pendekatan, dan pendekatan yang
dipilih pada persoalan ini adalah pendekatan tradisional yang menyatakan bahwa
struktur modal optimum akan terjadi pada kondisi rata – rata biaya modal
Jumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman
jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek.
Menurut Sundjaja dan Barlian “hutang jangka panjang merupakan salah satu dari
bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu
tahun, biasanya 5-20 tahun”. Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa
modal kerja permanen, untuk melunasi hutang lain, atau membeli mesin dan
peralatan) dan penerbitan obligasi (hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-
surat obligasi, dalam surat obligasi ditentukan nilai nominal, bunga per tahun, dan
yang dibiayai oleh kreditur (debt ratio) dilakukan dengan cara membagi total
hutang jangka panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt ratio, semakin
bagi perusahaan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan manajemen sehingga memilih untuk
memakai hutang.
investasi dalam bentuk hutang jangka panjang dari sisi investor didasarkan pada
Dilindungi oleh isi perjanjian hutang jangka panjang (dari segi resiko).
obligasi).
2. Modal Sendiri
Dalam struktur modal konservatif, susunan modal menitik beratkan pada modal
(pemegang saham), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan
Keuntungan dari memiliki saham perusahaan bagi owner adalah control terhadap
perusahaan. Namun, return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang
saham adalah pihak pertama yang menanggung resiko perusahaan. Modal sendiri
atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman
saham biasa. Oleh karena itu, perusahaan tidak memberikan saham preferen
usaha sedang lesu yaitu dengan tidak membagikan bunga atau membayar
pokoknya.
divestasi.
hanya menerima sisa setelah seluruh tuntutan atas pendapatan dan asset telah
dipenuhi.
kredibilitas perusahaan.
biasa meningkat nilainya jika nilai aktiva riil juga meningkat selama
periode inflasi.
akan menjadi penanggung resiko yang pertama. Artinya bahwa pihak non
ditunaikan seluruhnya.
Setiap perusahaan pada tahap awal berdiri pasti memerlukan modal untuk
penetapan struktur modalnya, dan pada saat akan memperluas usaha atau
struktur modal yang disebabkan adanya perubahan modal atau tambahan modal.
Dua hal yang harus dilakukan perusahaan ; Pertama, menentukan besarnya
kualitatif/jenis modal yang akan ditarik. Proses pertama dikatakan sebagal proses
- Tingkat bunga,
- Stabilitas penjualan,
- Susunan Aktiva,
- Kebutuhan modal,
- Struktur saingan,
Bagi perusahaan susunan struktur modal terbaik dikatakan sebagal Struktur Modal
struktur modal yang menggunakan modal pinjaman maksimum 50% dari total
modal. Sedangkan menurut pendekatan biaya modal struktur modal optimum
perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dijabarkan makan dapat diambil kesimpulan bahwa
Profitabilitas dan risiko bisnis baik secara simultan maupun parsial mempunyai
Dari factor – factor yang dijabarkan mempunyai pengaruh antar satu dengan
Ayla Septanya, dkk. 1 desember 2015 Jurnal Administrasi bisnis vol.29 no.1 hal
saham perusahaan
Erlangga