Jtptunimus GDL Muhammadfa 6185 2 Babii Dikonversi
Jtptunimus GDL Muhammadfa 6185 2 Babii Dikonversi
KONSEP DASAR
A. Pengertian
bakteri, virus, jamur dan benda asing. Definisi lain menurut Sudoyo (2006)
1
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi
udara mengalir yaitu rongga hidung, faring, laring dan trakea serta
dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi
2
terdiri dari selaput lendir yang barlipat-lipat yang dinamakan
bawahnya.
dan pembuluh limfe memasuki tiap paru pada bagian hilus dan
3
Paru kanan lebih besar daripada paru kiri dan dibagi
struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang
4
hidung. Kalau udara salah jalan, maka tidak dapat masuk ke
2) Bronkeolus
3) Alveoli
5
membentuk sakus terminalis yang dipisahkan dari alveolus di
Gambar 2.1
6
2. Fisiologi
gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernafasan. Reflek bernafas ini
pernafasan sangat peka terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan
jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebra semakin luas dan
rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara di dalam keluar. Jadi
7
proses respirasi atau pernafasan ini terjadi karena adanya tekanan
dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah
kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonaris
C. Etiologi / Predisposisi
8
muntah atau inhalasi kimia, merokok dan gas. Bakteri penyebab
bronkopneumonia meliputi :
penyakit kronis).
D. Patofisiologi
9
maka kuman berkembang biak secara cepat sehingga terjadi peradangan di
gaya tarik bumi dan alveoli menebal. Pengisian cairan alveoli akan
penurunan darah kapiler (Price & Wilson, 2005). Gambar 2.2 menunjukan
bronkopneumonia.
Gambar 2.2
10
Edema karena inflamasi akan mengeraskan paru dan akan
tekanan oksigen arteri, akibatnya darah vena yang menuju atrium kiri
arteri.
disebut endogenus pirogen. Bila zat ini terbawa aliran darah hingga sampai
E. Manifestasi Klinis
yang timbul dengan cepat (39,5o sampai 40,5oC), sakit kepala, gelisah,
malaise, nafsu makan berkurang dan nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk.
11
sputum, dengan takhipnea sangat jelas (25 sampai 45 kali/menit) disertai
(Mansjoer, 2000).
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
tetapi, karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya
12
2. Penatalaksanaan Keperawatan
secara rumat.
b. Kebutuhan Istirahat
13
d. Mengontrol Suhu Tubuh
G. Komplikasi
H. Pengkajian Fokus
1. Data dasar
a. Pernafasan
14
b. Sirkulasi
sianosis.
c. Makanan / Cairan
d. Aktivitas / Istirahat
e. Integritas Ego
f. Higiene
15
g. Keamanan
h. Seksualitas
i. Interaksi Sosial
ketidakmampuan membaik.
j. Penyuluhan / Pembelajaran
untuk membaik.
2. Pemeriksaan Penunjang
lobus.
16
gas darah dapat menunjukkan asidosis metabolik / retensi CO2.
organisme khusus.
tipikal.
17
I. Patways Keperawatan.
Kuman masuk ke dalam saluran nafas
Intoleran
si Cemas
18
J. Diagnosa Keperawatan.
(2006):
dengan cairan.
19
b. Intervensi : Monitor tanda-tanda vital 2 sampai 4 jam sekali dan
bunyi nafas.
inhalasi.
02 pada alveolar.
antibiotik.
sputum.
bernafas
20
Rasional : Untuk data dasar merumuskan intervensi lanjut
dengan tepat
dehidrasi
kebutuhan O2.
terhadap hipoksemia
parenkim paru.
21
a. Intervensi: Kaji karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, dengan
pada pneumonia.
latihan nafas.
aktivitas.
22
- Tanda-tanda vital dalam batas normal, nadi 60-
mmHg, RR 20 – 30 x/menit
diperlukan.
tidur.
23
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
dan pengobatan.
dalam pengobatan.
24
Rasional : Kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi
latihan pernafasan.
25