2.2 Etiologi
Penyebab yang jelas belum diketahui. Dapat dihubungkan dengan faktor
genetik, lingkungan atau pengaruh hormonal. Namun, ada beberapa factor
yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur
organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga karena reseptor hormone
androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga
walaupun hormone androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi
apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan suatu efek
yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormone
androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
2. Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena
mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga
ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
3. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat
yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Faktor resiko. (Suriadi,2010:142)
Penyebab kelainan ini adalah maskulinisasi inkomplit dari genetalia
karena involusi yang premature dari sel interstisial testis.Faktor eksogen
antara lain pajanan prenatal terhadap kokain, alcohol, fenitoin, progesitin,
rubella, atau diabetes gestasional.(Mansjoer, 2000 : 374)
2.6 Maninfestasi Klinik
1. Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian
bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus.
2. Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian
punggung penis.
3. Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan
4.
5.
6.
7.
membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar.
Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada.
Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis.
Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok.
4.
5.
tahap saat ini angka kejadian yang dapat diterima adalah 5-10 %.
Residual chordee/rekuren chordee, akibat dari rilis korde yang tidak
sempurna, dimana tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau
Diagnosa
Pre Operasi
NOC
Gangguan rasa nyaman
1. Tingkat kenyamanan
Definisi:
2. Tingkat ansietas
Merasa kurang senang,
lega, dan sempurna dalam
Intervensi
NIC
Pain Management
1.
ketidaknyamanan
2. Lakukan pengkajian nyeri secara
dimensi
fisik,
Setelah dilakukan tindakan
komprehensif
termasuk
lokasi,
psikospiritual, lingkungan
keperawatan selama 2x24
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
dan sosial.
jam klien mampu untuk:
Batasan Karakteristik:
skala,
kualitas
dan
faktor
1.
Menunjukkan
tingkat
Ansietas
presipitasi(otot yang sudah lama
kenyamanan
dengan
Menangis
tidak digerakkan)
indicator:
3.
Lakukan tindakan kenyamanan
Gangguan pola tidur
Melaporkan kesejahteraan
untuk meningkatkan relaksasi, mis.
Takut
fisik
Pemijatan, mengatur posisi, teknik
Ketidakmampuan
untuk Melaporkan kepuasan dengan
relaksasi.
kontrol gejala
relaks
4. Gunakan teknik panas dan dingin
Melaporkan kesejahteraan
Iritabilitas
sesuai
anjuran
untuk
psikologis
Merintih
Mengekspresikan kepuasan meminimalkan nyeri.
Melaporkan merasa dingin
5.
Pilihlah variasi dari ukuran
hati dengan lingkungan fisik
Melaporkan merasa panas Mengekspresikan kepuasan pengobatan
(farmakologis,
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Melaporkan perasaan tidak hati dengan hubungan sosial nonfarmakologis, dan hubungan
Mengekspresikan kepuasan
nyaman
atar pribadi) untuk mengurangi
Kurang
pengendalian
2. Keluarga menunjukkan
lingkungan
3.
fleksibilitas peran para
nyeri
Ajari untuk menggunakan tehnik
non-farmakologi (spt: biofeddback,
TENS, hypnosis, relaksasi, terapi
musik, distraksi, terapi bermain,
acupressure, apikasi hangat/dingin,
dan pijatan ) sebelum, sesudah dan
jika
puncak
memungkinkan,
nyeri
sebelum
selama
nyeri
terjadi
atau
meningkat,
dan
anggotanya
4. Melibatkan angoota keluarga sepanjang nyeri itu masih terukur
7.
Monitor
penerimaan
pasien
dalam membuat keputusan
5. Mengekspresikan perasaan tentang manajemen nyeri
dan kebebasan emosional Penurunan Ansietas
6.
Menunjukkan
strategi
8.
Gunakan
pendekatan
yang
penurunan stress
menenangkan
9. Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien
10.
Temani
pasien
memberikan
keamanan
untuk
dan
mengurangi takut
11. Dorong keluarga untuk menemani
anak
12. Lakukan back / neck rub
13.
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
14. Identifikasi tingkat kecemasan
15. Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
16.
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
17. Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan
Kolaborasi
18. Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
19. Kolaborasi prosedur pembedahan :
a. Pelepasan chordee dan tunneling
b. uretroplasty
Health Education
20.
Berikan
mengenai
informasi
diagnosis,
faktual
tindakan
yang
dirasakan
selama
prosedur
22. Instruksikan pasien menggunakan
Post Operasi
2.
teknik relaksasi
NIC
NOC
Nyeri akut
1.
2.
Definisi:
3.
Pengalaman emosional dan
Kontrol Nyeri
Manajemen Nyeri
Tingkat Kenyamanan
1. Kaji secara komphrehensif tentang
Tingkatan nyeri
Tujuan dan Kriteria Hasil:
nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik
sensori
yang
tidak Setelah dilakukan tindakan
dan
onset,
durasi,
frekuensi,
menyenangkan
yang keperawatan selama 2x24
kualitas, intensitas/ beratnya nyeri,
muncul
dari
kerusakan jam klien mampu :
dan faktor-faktor presipitasi.
atau indikator :
adanya Mampu mengenali
Mempertahankan
diantisipasi atau diprediksi
durasi nyeri kurang dari 6 kenyamanan,
berat
frekuensi,
agar pasien
mendadak atau perlahan pada tenaga kesehatan
pengalaman
dari
intensitas
ringan Mampu mengenali gejalasampai
durasi,
dapat
menyatakan
nyerinya
serta
indikator :
bulan.
social,
performance
nyeri
dengan indikator :
6.
Tingkatkan tidur/istirahat yang
Mampu melaporkan adanya
Faktor-Faktor
yang
cukup.
nyeri, frekuensi nyeri dan
berhubungan:
Pemberian Analgetik
episode lamanya nyeri.
Agen
cedera
(biologi,
7. Menentukan lokasi, karakteristik,
Tanda-tanda vital kembali
psikologi, kimia, fisika)
mutu, dan intensitas nyeri sebelum
normal.
mengobati klien.
8. Cek riwayat alergi obat.
9.
Tentukan jenis analgesic yang
digunakan (narkotik, non narkotik
atau NSAID) berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
10. Tentukan analgesic yang cocok,
rute pemberian dan dosis optimal.
11. Mengevaluasi efektivitas analgesic
pada interval tertentu, terutama
setelah dosis awal, pengamatan
juga
dilakukan
melihat
adanya
berhubungan
mulut
kering
dan
12.
Kolaborasikan
orang
dengan
terdekat
profesional
lain
pasien,
dan
tenaga
untuk
memilh
atau
interval,
serta
membuat
rekomendasi
spesifik
berdasar
pada
prinsip
equianalgesic.
Health Education
14. Berikan informasi tentang nyeri,
seperti: penyebab, berapa lama
terjadi, dan tindakan pencegahan.
15. Anjurkan pasien untuk memonitor
3.
Resiko Infeksi
Definisi:
Kenaikan
diserang
1.
karena
2.
organisme
resiko
oleh
penyakit.
Batasan Karakteristik:
Penyakit kronik
Mendapatkan
sendiri nyeri.
NIC
NOC
kekebalan
Status Imun
Kontrol Infeksi
Kontrol Infeksi
1.
jumlah
pengunjung/pembezuk.
2. Gunakan sabun anti mikroba untuk
dilakukan
keperawatan
Batasi
luka,
pengurangan berulang,
dalam
tidak
7.
adanya
tindakan, tumor, Reaksi tes kulit cocok ketika mengganti saluran dan botol
perubahan
pada
sekresi dengan
Kadar TPN.
8.
Tutup/jaga kerahasiaan system
PH,
mengubah
gerak zat terlarut pada antibody
ketika
melakukan
pemeriksaan
peristaltic)
dalam batas normal
invasive hemodynamic.
Pertahanan kedua yang
2. Menunjukan kontrol infeksi,
9. Ganti peripheral IV dan balutan
tidak
adekuat degan indikator :
berdasarkan petunju CDC.
(pengurangan hemoglobin,
leucopenia,
pembukaan,
Mendeskripsikan
10.
mode
Pastikan
keadaan
steril
saat
yang transmisi,
mendeskripsikan menangani IV.
11. Tingkatkan pemasukkan nutrisi
menekan sesuatu yang factor-faktor yang menyertai
yang tepat.
menyebabkan radang)
transmisi, mendeskripsi-kan
12. Tingkatkan pemasukan cairan
Pertambahan pembukaan tanda-tanda
dan
gejala, yang tepat.
lingkungan pada pathogen Mendeskripsikan
13. Lakukan terapi antibiotic yang
aktivitas
respon
sebelum waktunya
Memperpanjang
perpecahan
membrane amniotic
Trauma/luka berat
Destruksi jaringan
pada
yang benar.
16. Ajarkan pasien
tentang
infeksi
dan
tanda-tanda
dan
melaporkannya
keluarga
dan
kapan
pada
gejala
harus
tim
kesehatan.
17. Ajarkan pasien untuk memakan
antibiotic sesuai resep.