Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YOHANES DE BRITO WEO

SEMESTER : VIII

SOAL UTS TEOLOGI AGAMA-AGAMA


SEMESTER VIII

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. Pluralisme!
b. Skeptisisme!
c. Paradigma Ekslusive!
d. Paradigma Inklusive!
2. Jelaskan model-model yang Knitter terbitkan dalam pemetaan pendekatan teologi agama-
agama:
a. Model Penggantian!
b. Model Pemenuhan!
c. Model Mutualitas!
d. Model Penerimaan!
3. Jelaskan manfaat Teologi Agama-agama!
4. Tuhan yang disembah dalam setiap agama adalah sama. Benarkah demikian? jelaskan
pendapat saudara!
5. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan teologi agama-agama!

JAWAB

1. Arti dari

 Pluralisme
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pluralisme adalah keadaan masyarakat
yang majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai kebudayaan
yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat.

Secara umum, pluralisme merupakan sebuah paham yang menghargai adanya


perbedaan di tengah kehidupan masyarakat dan mengizinkan kelompok berbeda itu tetap
menjaga budayanya sebagai ciri khas.
Pengertian pluralisme juga bisa diartikan sebagai kesediaan menerima keberagaman
untuk hidup toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat
dan pandangan hidup. Pluralisme mengimplikasikan tindakan yang fokus pada pengakuan
kebebasan beragama, kebebasan berpikir atau mencari informasi, sehingga seseorang atau
suatu kelompok butuh kematangan kepribadian mereka untuk mencapai pluralisme.

 Skeptisime
Skeptisisme sbg sebuah pemahaman bisa dirunut dari yunani kuno. Pemahaman yang
persangkaan secara sepelenya “tidak aci yang bisa kita ketahui”, “Tidak aci yang pasti” “Diri
sendiri ragu-ragu.” sebuah pernyataan yang akan diprotes karena memiliki paradoks. Bila
memang tidak aci yang bisa diketahui, darimana kamu mengetahuinya. Bila memang tidak
aci yang pasti, perkataan itu sendiri sesuatu ketentuan. Setidaknya ia yakin jikalau dirinya
ragu-ragu. Skeptis juga bisa dianggap sbg sifat. Kadang kita juga melakukannya tanpa kita
sadari. Ketika kita mendengar bahwa aci kisah kita diculik pocong tentu saja kita
mengerutkan kening. Kesudahan kita tidak mempercayai dengan gampang, kita anggap
isapan jempol, urban legend, palsu. Orang skeptis bisa memberikan argumen-argumen
keberatan terhadap kisah tersebut. Mereka berharap bukti, menyodorkan fakta kenapa kisah
itu tak mungkin dan lain sbgnya.

 Paradigma Ekslusive
adalah paradigma pendidikan yang kurang menghargai perbedaan, mudah mengkafirkan
orang lain, hanya berpikir kelompok, kurang toleran, dan sejenisnya. Dalam konteks
Indonesia yang plural (bhineka tunggal ika), penting sekali meninggalkan paradigma
eksklusif ke paradigma inklusif.

 Paradigma Inklusive
  adalah merujuk pada kebutuhan belajar bagi semua peserta didik dengan suatu fokus
spesifik pada mereka yang rentan terhadap marjinalisasi atau pemisahan
2. model-model yang Knitter terbitkan
 Model Penggantian, yang terbagi menjadi dua,
1) Penggantian Total yang menganggap hanya agama Kristen yang memiliki kebenaran
dan menjadi jalan keselamatan, dan

2) Penggantian Parsial yang menganggap bahwa Allah menyatakan atau mewahyukan


diri-Nya di dalam agama-agama non-Kristen tetapi keselamatan hanya ada di dalam
agama Kristen.

 Model Pemenuhan berintikan gagasan bahwa Allah hadir di dalam agama-agama non-


Kristen, tetapi kekristenan yang memiliki Yesus Kristus berperan menyempurnakan
agama-agama yang lain.Contoh dari model ini adalah pandangan Gereja Katolik Roma
pasca-Konsili Vatikan II yang menyatakan bahwa ada 'sinar kebenaran' di dalam agama-
agama non-Kristen namun kepenuhan penyataan Allah hanya ada melalui gereja yang
mengenal Yesus Kristus. Contoh lainnya adalah teolog Katolik Karl Rahner dengan
konsep 'Kristen Anonim'.

 Model Mutualitas prinsipnya menyatakan bahwa seluruh agama yang ada berada pada
posisi atau fondasi yang sama, minimal dalam beberapa hal, yang mana memungkinkan
mereka untuk berdialog secara mutual. Ada tiga jembatan yang dikemukakan oleh
Knitter:

1. Jembatan filosofis-historis yang menyatakan bahwa ada satu kenyataan Ilahi di balik


dan di dalam semua agama.
2. Jembatan religius-mistik yang memercayai bahwa yang Ilahi itu hadir dalam
pengalaman mistik semua agama.
3. Jembatan etis-praktis yang mengatakan bahwa ada keprihatinan dan fokus bersama
dari semua agama yakni situasi dunia masa kini yang dipenuhi kemiskinan dan
penderitaan.

 Model Penerimaan merupakan pemetaan Knitter terhadap model-model teologi agama-


agama yang berkembang pada dasawarsa terakhir abad ke-20. Pendekatan-pendekatan di
dalamnya berusaha mengembangkan posisi di mana identitas (partikularitas) Kristen
maupun agama-agama lain dapat dihargai sepenuhnya, tetapi ada keterbukaan dan relasi
dengan agama-agama lainnya. Ada tiga pendekatan yang dimasukkan Knitter ke dalam
model ini, yakni

1)  teologi pasca-liberal,
2) teologi komparatif, dan
3) pandangan teologis S. Mark Heim.

3. manfaat teologi agama – agama.

adalah bagaimana kekristenan melihat dan memberikan penilaian teologis terhadap


agama-agama laindan mengetahui bahwa agama – agama memiliki keunikannya tersendiri
dan perlu dihargai eksistensinya; itulah sebabnya diperlukan suatu cara untuk hal yang
dimaksud.

4. Tuhan yang disembah semua agama sama menurut say tidak samaa sekali.
Alasan saya adalah Tuhan yang disembah oleh umat kristen adalah Tuhan yesus
kristus dan agama – agama lain tidak menerima akan hal itu. Misalnya islam yng
menganggap yesus hanyalah seorang manuasia biasa. Dan dari situ saya melihat bahwa
allah agama lain berbeda dengan Allah agama Kristen. Semua agama mengajarkan
tentang kebaikan yg bbelum diketaui pasti kalau itu adalah kebenaran tetapi umat kristen
mengajarkan kebenaran yang sudah pasti itu adalh kebaikan.

5. Pengertian teologi agama – agama


Teologi Agama-agama (dalam bahasa Inggris Theology of Religions, dalam bahasa
Latin Theologia Religionum) adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana
kekeristenan memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar
dirinya. Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana umat Kristen memandang dan
menilai agama-agama lain, serta bagaimana hubungan yang positif antar-agama
dimungkinkan melalui teologi yang dikonstruksi

GOD BLEES US

Anda mungkin juga menyukai