HUKUM KEPAILITAN
Oleh:
1704551147
Kelas A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini telah membawa pada
peningkatan kegiatan investasi yang dilakukan suatu negara dalam rangka
memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan pendapatan negaranya. Kegiatan
investasi tersebut kemudian menimbulkan transaksi-transaksi yang tidak hanya
terbatas pada jual beli barang atau jasa, melainkan lebih luas lagi dimana tercakup
juga kegiatan penanaman modal yang menghasilkan barang untuk diekspor ke
Indonesia dan lain sebagainya. Transaksi yang melibatkan pelaku usaha yang
bersifat lintas batas negara tersebut dikenal sebagai Transaksi Bisnis
Internasional. Kegiatan pinjam meminjam dalam dunia usaha sangat sulit
dihindari, karena dalam dunia bisnis, modal senantiasa menjadi hal yang
mendasar, terlebih dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam dalam era
globalisasi.
2. Rumusan Masalah
1) Apa aset Debitur pailit di luar negeri masuk ke dalam Boedel Pailit dan
dapat dieksekusi ?
2) Bagaimana solusi atau jalan keluar agar aset debitur pailit dapat
dieksekusi karena berada di luar negeri
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan pasal di atas bahwa yang di maksud seluruh kekayaan debitur adalah
seluruh harta kekayaan dari si debitur baik yang berada di dalam negeri maupun
yang berada di luar negeri. Jadi harta kekayaan dari debitur dapat dikatakan
sebagai boedel pailit. Tetapi dalam hal eksekusi harta kekayaan tersebut sangat
sulit di lakukan. Karena dalam masalah ekesekusi tidak semua negara mengadopsi
hukum yang dibuat oleh PBB yaitu United Nations Commision on International
Trade Law (UNCITRAL). Negara Indonsia saat ini sama sekali belum
mempunyai perjanjian Internasional dengan negara manapun, baik yang sifatnya
bilateral maupun multilateral dalam hal kepailitan lintas batas negara.
1. KESIMPULAN
Jadi dalam hukum kepailitan menyatakan bahwa harta debitor yang berada
di luar hukum Republik Indonesia merupakan bagian dari boedel pailit, namun
dalam pelaksanaan belum tentu harta tersebut dapat di eksekusi untuk dimasukan
dalam daftar boedel pailit. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa
status harta atau boedel pailit yang ada di luar hukum Republik Indonesia tidak
jelas, terutama dalam hal pelaksanaan eksekusi terhadap benda tersebut Indonesia
seharusnya mengambil langkah dengan meratifikasi UNCITRAL Model Law
dalam aspek kepailitan lintas batas negara, agar dapat di gabungkan dengan
instrumen hukum kepailitan nasional Indonesia, atau membuat perjanjian dengan
negara lain dalam hal kepailitan lintas batas negara terutama dengan negara
dimana warganya banyak melakukan transaksi bisnis yang bersifat internasional.