Anda di halaman 1dari 3

KISI-KISI UAS

HUKUM PERBANKAN

1. Salah satu tugas OJK dalam mengatur dan mengawasi kegiatan usaha Lembaga
Keuangan Bank adalah mengontrol kesehatan bank.
a. Jelaskan 4 (empat) unsur pokok yang dapat dijadikan dasar penilaian terhadap
kesehatan Bank !
b. Apa yang dimaksud dengan Legal Lending Limit (Batas Maksimum
Pemberian Kredit) ?

Jawab :

a. 4 (empat) unsur pokok yang dapat dijadikan dasar penilaian terhadap kesehatan
Bank :
1) Likuiditas  
Liquidity adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank
dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua
hutangnya, terutama hutang-hutang jangka pendek. Selain itu juga bank
harus mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
2) Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank
laporan ini dilakukan dengan maksud untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi dan juga pertanggungjawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan.
3) Sistem informasi debitor
Dalam pelaksanaan kegiatan perbankan, Bank Indonesia mewajibkan bank
untuk menyampaikan laporan mengenai data kresit nasabahnya. Informasi
ini bersifat rahasi hanya diketahui oleh bank/lembaga pemberi kredit, Bank
Indonesia dan debitur yang bersangkutan. Data kredit tersebut diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi yang akan berguna
bagi bank maupun lembaga kredit lainnya.
4) Pengujian kredit (Credit Testing)
Pengujian kredit (Credit Testing) ini guna mengetahui kelayakan calon
nasabah.
5) Standar Akuntansi Bank
Standar akuntansi ini adalah  suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan dan
memiliki tujuannya yaitu dalah agar tercipta keseragaman dalam
penyampaian laporan keuangan dan memberi kemudahan untuk mendapatkan
informasi dari laporan yang ada.
b. Legal Lending Limit (Batas Maksimum Pemberian Kredit) adalah jumlah batas
maksimal fasilitas kredit yang diperkenankan diberikan kepada satu debitur dan atau grup
debitur .Dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 mempunyai arti yaitu persentase
maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank. Sedangkan dalam UU No.
10 tahun 1998 batas maksimum pemberian kredit disebut dengan pembiayaan berdasarkan prinsip
Syariah yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa legal lending limit atau Batas
Maksimum Pemberian Kredit adalah jumlah batas maksimal penyediaan dana oleh bank berupa
fasilitas kredit yang diberikan kepada satu debitur dan atau debitur group yang
diperkenankan terhadap modal bank.
2. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan
sistem perbankan yang sehat dan stabil.
a. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) fungsi utama LPS dalam menjamin tujuan
tersebut ?
b. Jelaskan pula adanya kemungkinan dampak negatif (moral hazard) keberadaan
lembaga tersebut !

Jawab :

a. 2 (dua) fungsi utama LPS dalam menjamin tujuan tersebut :


1) Menjamin simpanan nasabah penyimpan

2) Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan


kewenangannnya.
b. Karena terdapat adanya kebijakan telah terbukti menumbuhkan kembali kepercayaan
masyarakat terhadap industri perbankan dan dapat membebani keuangan negara,
sehingga adanya insentif bagi bankir atau nasabah untuk mengambil risiko yang lebih
besar dikarenakan adanya penjaminan simpanan. Maka, perlunya menjaga
kepercayaan masyarakat dan meminimalkan dampak negatif dari blanket guarantee,
pemerintah menetapkan untuk secara bertahap mengurangi lingkup penjaminan dan
hanya akan memberikan jaminan terhadap simpanan dalam jumlah terbatas (limited
guarantee).

Anda mungkin juga menyukai