Anda di halaman 1dari 3

Pencegahan :

 pencegahan lain yaqng dapat dilakukan dalam pencegahan infeksi saluran kemih yaitu dengan
mencuci tangan adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang dapat dilakukan oleh
semua orang untuk mencegah penyebaran kuman.
Putra Ritonga E. Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Kemih Oleh Perawat Pada Pasien Terpasangnya
Kateter Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. 2018 Mar 26.4(1):62-7.

 promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan


dan melindungi diri dan lingkungannya. Promosi kesehatan termasuk dalam bentuk tindakan
promotif dan preventif untuk meningkatkan pengetahuan sehingga mampu melakukan
pencegahan dari penyakit.
 Mengaplikasikan pengetahuan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui perilaku pencegahan
infeksi saluran kemih dan melakukan test urine perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
infeksi saluran kemih.
 Faktor yang berperan terjadinya infeksi saluran kemih pada Wanita Usia Subur adalah
kecenderungan menahan urine, perubahan pH dan flora vulva dalam siklus menstruasi serta
berhubungan dengan aktivitas seksual seperti hygiene genitalia sebelum berhubungan seksual
dan iritasi kulit lubang uretra sewaktu berhubungan seksual (Pamungkas, 2012; Nuari, N.A., &
Widayati, 2017).
 Promosi kesehatan tentang infeksi saluran kemih bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan
wanita usia subur sehingga dengan pengetahuan yang baik, wanita usia subur dapat
 mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang mempengaruhi
perilaku untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.

835-Article Text-3579-2-10-20200902 (1).pdf

Beberapa hal paling penting untuk mencegah infeksi saluran kencing, infeksi kandung kemih,
dan infeksi ginjal adalah menjaga kebersihan diri , bila setelah buang air besar atau air kecil
bersihkan dengan cara membersihkan dari depan ke belakang, dan mencuci kulit di sekitar dan
antara rektum dan vagina setiap hari. Mencuci sebelum dan sesudah berhubungan seksual juga
dapat menurunkan resiko seorang wanita dari ISK ( Zainul, 2010).
1. Minum banyak cairan (air) setiap hari akan membantu pengeluaran bakteri melalui sistem
urine.
2. Mengosongkan kandung kemih segera setelah terjadi dorongan untuk buang air kecil juga
bisa membantu mengurangi risiko infeksi kandung kemih atau ISK.
3. Buang air kecil sebelum dan setelah melakukan hubungan seks dapat flush setiap bakteri
yang mungkin masuk ke uretra selama hubungan seksual.
4. Vitamin C membuat urin asam dan membantu mengurangi jumlah bakteri berbahaya dalam
sistem saluran kemih
5. Hindari pemakaian celana dalam yang dapat membuat keadaan lembab dan berpotensi
berkembang biaknya bakteri. Hindari sandal jepit ( Zainul, 2010).

FAKTOR RISIKO :

 Menurut komala, dkk (2013) faktor resiko terjadinya infeksi saluran kemih personal hyegiene,
kontraksepsi, aktivitas seksual, genetik, hormonal,diabetes dan imun. Infeksi saluran kemih lebih
banyak pada pasien DM terutama perempuan
 Menurut price 2006 faktor-faktor predisposisi dalam perkembangan infeksi saluran kemih dan
pielonefritis kronik yaitu obstruksi saluran kemih, jenis kelamin, umur kehamilan, reflek
vesikuler, peralatan kedokteran, kandung kemih neurogenik, penyalahgunaan analgesik secara
kronik, penyakit ginjal, penyakit metabolik (diabetes,gout, batu).
 Smeltzer 2005 mengatakan, Insiden bakteriuria meningkat seiring dengan penuaan dan
ketidakmampuan, dan wanita mengalaminya dan lebih sering dibanding pria, Infeksi traktus
urinarius merupakan kasus urinarius merupakan kasus paling umum pada sepsis bakteri akut
pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun.
 Penyakit metabolic diabetes

861-2088-1-SM (2).pdf

 Infeksi saluran kemih diderita oleh usia >60 tahun, hal ini disebabkan karena pasien tergolong
lansia. Semakin lanjut usia maka akan mengalami penurunan dari fungsi organ tubuh manusia.
Fungsi fisiologis organ tubuh menurun. Usia dapat meningkatkan dan menurunkan kerentanan
terhadap suatu penyakit (Potter, Perry, Stockert & Hall, 2016). Perubahan yang terjadi dalam
tubuh termasuk perubahan molekuler dan sirkuler dalam sistem organ serta kemampuan tubuh
untuk berfungsi secara adekuat dalam melawan penyakit. Pada usia lanjut terdapat suatu
kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika bertambahnya usia
seseorang, pertahanan tubuh mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan. Hal ini
mengakibatkan tubuh mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit.

 Pada lansia, terjadi perubahan mencolok terkait dengan kandung kemih. Keluhan desakan
berkemih dan sering berkemih kerap terjadi. Terjadinya kelamahan otot yang menyokong
kandung kemih atau kelemahan sprinter uretra. Kapasitas kandung kemih dan kemampuan untuk
mengeluarkan urine secara total dari kandung kemih berkurang. Hal itu yang menyebabkan lansia
menderita infeksi saluran kemih (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010
 DM :
Pasien diabetes melitus rentan mengalami infeksi saluran kemih akibat neuropati otonom. Hal ini
dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntans dan menyebabkan terjadinya
kolonisasi mikroorganisme. Selain itu penderita diabetes melitus mengalami kerusakan pada sel beta
pankreas atau sel pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya hiperglikemia. Jika terjadi kondisi hiperglikemia ginjal tidak dapat menyerap kembali
glukosa yang tersaring keluar, akibatnya terjadi glukosuria atau terdapat glukosa dalam urine
(Smeltzer & Bare, 2012). Glukosuria mempengaruhi fungsi leukosit dan sebagai media pertumbuhan
mikroorganisme patogenik (Black & Hawks, 2014). Lama menderita diabetes melitus berkaitan
dengan pengendalian glukosa darah dan perkembangan penyakit diabetes melitus. Kurangnya
pengendalian glukosa darah dapat menyebabkan hiperglikemik kronik yang memberikan peluang
terjadinya berbagai komplikasi termasuk infeksi saluran kemih (Black & Hawks, 2014). Peningkatan
glukosa urine dan penurunan imun pasien merupakan faktor predisposisi infeksi.

 Kateter
 Hubunganseksual

Anda mungkin juga menyukai