01.569/HD/SPO/IX/2021 1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR 20 September 2021
OPERASIONAL
dr. Alpin Hoza, MM
Pengertian Suatu rangkaian tindakan untuk mempersiapkan mesin hemodialisis
sebelum digunakan
Tujuan 1. Mesin hemodialisis dapat dipergunakan sesuai program yang
direncanakan
2. Mencegah masalah yang terjadi pada mesin yang dapat mengganggu
jalannya proses HAEMODIALISIS.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RS Vita Insani Nomor:
16655C/DIR/SK/IX/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien
1. Persiapan Alat :
a. Mesin Hemodialisis yang sudah terkalibrasi per 6 bulan sekali
b. Konsentrat ( Acid dan Bicarbonat )
c. Aliran listrik
d. Sirkulasi air reverse osmosis ( RO )
2. Penatalaksanaan
a. Sebelum melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
Prosedur
b. Menyalakan aliran listrik
c. Membuka kran air RO
d. Menyalakan tombol power utama pada mesin
e. Mesin dihidupkan dengan menekan tombol ON/OFF
f. Memasang konsentrat Acid dan Bicarbonat
g. Mesin akan melakukan tes secara otomatis, jika tes lolos maka
mesin siap dipergunakan
h. Setelah melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
Unit Terkait HD
Teknisi
PERSIAPAN PEMASANGAN SELANG
01.570/HD/PO/IX/2021 1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 September 2021
dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian Pemasangan alat berupa selang khusus ( Blood Line ) yang digunakan untuk
melakukan sirkulasi darah di luar tubuh pasien ( ekstrakorporeal) saat
hemodialisis berlangsung
Tujuan Selang darah terpasang dengan tepat, rapi dan tetap steril pada mesin
HAEMODIALISIS
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RS Vita Insani Nomor:
16655C/DIR/SK/IX/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien
1. Persiapan Alat
a. Mesin hemodialisis yang siap pakai
b. Satu set blood line
c. Infus set
d. NaCl 0,9% 500 – 1500 cc
e. Satu set sarung tangan
2. Penatalaksanaan
a. Sebelum melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Mengambil dan mengecek blood line set yang masih terbungkus
rapid dan utuh dalam kemasan
Prosedur d. Memastikan blood line tidak ada kerusakan
e. Membuka kemasan blood line yang terdiri dari arterial line dan
venous line
f. Memasang arterial line
g. Memasang venous line
h. Memasang infus set pada NaCl 0,9%, sambungkan dengan line
NaCl yang terdapat pada arterial line
i. Isi arterial line dengan NaCl sampai ujung konektor lalu klem
j. Pastikan blood line terpasang dengan rapi dan tepat serta perhatikan
kebersihannya pada saat pemasangan blood line
k. Pastikan ujung blood line berada pada posisi tidak menyentuh lantai
atau hal lain yang menyebabkan kontaminasi.
l. Setelah melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
Unit Terkait HD
PERSIAPAN SIRKULASI
EKSTRACORPOREAL : SOAKING
01.571/HD/SPO/IX/2021 1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 September 2021
dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian Soaking adalah mengalirkan cairan dialisat ke dalam kompartemen dialisat
pada dialyzer
Tujuan 1. Melembabkan dan membuang bahan sterilisasi dalam kompartemen
dialisat pada dializer
2. Memastikan tidak ada udara dalam kompartemen dialisat selama HD
dilakukan ( udara akan menyebabkan hambatan pembersihan zat kimia
di dialiser )
3. Mencegah terjadinya komplikasi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RS Vita Insani Nomor:
16655C/DIR/SK/IX/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien
1. Persiapan Alat
a. Mesin hemodialisis yang siap pakai
b. Dializer baru atau re-use
c. Satu set sarung tangan
d. Masker
2. Penatalaksanaan
a. Melakukan cuci tangan
b. Memakai sarung tangan bersih dan masker
c. Memastikan mesin sudah dalam keadaan siap pakai
d. Pastikan jalan aliran dialisat sudah di stop ( bypass )
Prosedur e. Pastikan nama dan dializer pasien sudah tepat sesuai jadwal pasien
f. Buka tutup dializer yang terdapat pada kompartemen dialisat
g. Menghubungkan konektor biru terlebih dulu kebagian kompartemen
dialisat
h. Menghubungkan konektor merah ke bagian kompartemen dialisat
i. Mengaktifkan cairan dialisat dengan menekan tombol bypass
dialisat pada mesin
j. Pastikan cairan dialisat mengalir dengan tanda : Cairan dialisat akan
mengisi penuh kompartemen dialisat, dializer terasa hangat
k. Letakkan posisi dializer tegak lurus dengan merah di atas dan biru di
bawah
l. Setelah melakukan tindakan petugas cuci tangan
Unit Terkait : HD
PERSIAPAN SIRKULASI
EKSTRACORPOREAL : RINSING
01.572/PAP/SPO/IX/2018 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 September 2021
dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian Rinsing adalah membilas dialiser dan blood line dengan menggunakan
cairan fisiologis ( NaCl 0,9% ) kedalam kompartemen darah
Tujuan 1. Membuang zat kimia dan membebaskan udara dalam kompartemen
darah pada dializer
2. Mencegah terjadinya komplikasi ( reaksi virogen )
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RS Vita Insani Nomor:
16655C/DIR/SK/IX/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Persiapan Alat
a. Mesin hemodialisis yang siap pakai
b. NaCl 0,9%
c. Dializer baru atau re-use
d. Gelas ukur 2 liter
e. Satu set sarung tangan
f. Masker
2. Penatalaksanaan
a. Sebelum melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
b. Petugas memakai sarung tangan dan masker
c. Setelah soaking, posisi dializer dibalik, biru diatas dan merah
dibawah
Prosedur d. Petugas mengisi buble trap dan semua bagian arteri line sampai ke
ujungnya ( bagian ujung arteri line terisi NaCl sebelum di sambung
ke dialiser untuk mencegah banyak udara )
e. Menghubungkan bagian blood line inlet arterial dan outlet venous
ke kompartemen darah
f. Menempatkan venous line pada gelas ukur
g. Petugas melakukan rinsing dengan cara
1) Nyalakan blood pump mulai dari QB 100 mL/menit s/d 200
mL/menit dengan menggunakan NaCl 0.9% sebanyak 500 –
1000 cc untuk dializer re-use. Prinsipnya tidak ada perbedaan
jumlah NaCl untuk membilas dialiser (re-use maupun baru)
karena keduanya berisi zat kimia desinfeksi
2) Membebaskan udara dari dalam kompartemen darah pada
dializer dengan cara pegang dializer dengan kedua telapak
tangan berlawanan arah kedepan dan kebelakang
PERSIAPAN SIRKULASI
EKSTRACORPOREAL : RINSING
01.572/HD/SPO/IX/2021 1 2/2
3) Setelah dializer bebas udara isi buble trap vena sampai ¾ bagian
dengan memberi tekanan pada sensor level air detector
h. Setelah dializer bebas udara dan bebas dari zat sterilisasi (NaCl
mencapai 500 – 1000 cc), matikan Q
Prosedur
i. Sambungkan arteri line dengan venouse line, kemudian buka
semua klem
j. Petugas merapikan alat-alat yang digunakan
k. Setelah melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
Unit Terkait HD
PERSIAPAN PASIEN HEMODIALISIS :
PASIEN BARU
1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR 20 September 2021
OPERASIONAL
dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian : Pasien baru adalah pasien yang datang untuk pertama kalinya ke Unit
Hemodialisis untuk dilakukan tindakan inisiasi hemodialisis atas rujukan
nefrologist atau dokter yang bertanggung jawab
Tujuan : 1. Untuk melaksanakan tindakan hemodialisis yang pertama kali
2. Pasien mendapatkan pelayanan hemodialisisyang ceat dan tepat
3. Pelayanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien
Kebijakan : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur : 1. Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi :
a. Rujukan nefrologist atau dokter yang telah ditunjuk / delegasikan
oleh nefrologist baik spesialis penyakit dalam atau dokter umum
b. Data laboratorium penunjang terbaru; HBsAg, anti HCV, Anti HIV,
Hb, Ureum, Kreatinin, Kalium, Natrium
c. Mempersiapkan rekam medik pasien yang telah disusun rapi dalam
map yang berisi :
1) Data umum
2) Informed consent
3) Catatan Medik
4) Skrining gizi
5) Hasil pemeriksaan laboratorium
2. Pasien dan atau keluarga pasien mendapat penjelasan dari dokter yang
berwenang tentang tindakan yang akan dilaksanakan beserta resiko
yang mungkin terjadi selama proses hemodialisis berlangsung beserta
penanganannya
3. Pasien, keluarga dan petugas (dokter dan perawat) menandatangani
informed consent
4. Pasien sudah mempuyai akses untuk HD (Cimino, jugularis/subclavia),
bila tidak ada tapi keadaan darurat dapat menggunakan akses vena
femoral (perlu dijelaskan pada saat Informed consent)
5. Hemodialisis dilaksanakan sesuai program atau instruksi nefrologist
mapun dokter yang telah ditunjuk / delegasikan oleh nefrologist baik
spesialis penyakit dalam
Unit terkait HD, IGD, ICU, IRJ, dan Ruang Perawatan
PERSIAPAN PASIEN HEMODIALISIS :
PASIEN RUTIN
1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama RS Vita Insani
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 September 2021
dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian : Pasien penderita CKD stage V yang telah menjalani hemodialisis secara
rutin yaitu 1x/minggu, 2x/minggu atau 3x/minggu
Tujuan : 1. Pasien siap untuk dilakukan tindakan HAEMODIALISIS
2. Memperoleh data klinis pasien saat sebelum dilakukan tindakan
hemodialisis
3. Menentukan program hemodialisis
4. Melakukan legalitas tindakan HD : Informed Consent pasien pada HD
rutin sesuai kebijakan yang dibuat setiap RS
2/2
g. Periksa tanda – tanda vital (tensi, nadi, pernafasan dan suhu
badan)
h. Periksa tanda – tanda klinis (ronchi, oedem, anemis,
dll)Anamnesa riwayat hemodialisis yang lalu dan lihat rekam
medik
i. Menentukan area vaskuler akses (Cimino, Femoral, HD catheter)
j. Menjelaskan ke pasien bahwa tindakan akan dimulai
Unit Terkait : HD
Dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian : 1. Melakukan tindakan insersi pada vaskuler akses vena untuk pasien
yang telah dilakukan operasi AV Shunt (Cimino)
2. AV Shunt (Cimino) adalah suatu jenis operasi yang menggabungkan
vena dan arteri untuk memperbesar aliran darah pada pembuluh darah
vena dilengan pasien
Tujuan : 1. Proses hemodialisis dapat berjalan lancer
2. Mendapatkan aliran darah yang cukup, sesuai dengan standar
kecepatan pompa darah (160 – 280 mL/mt )
Kebijakan : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur : a. Sebelum melakukan tindakan petugas melakukan cuci tangan
b. Perawat melakukan pemeriksaan tanda - tanda vital pasien
c. Perawat mengkaji kepatenan AV fistula dengan cara mempalpasi
area yang akan di akses
d. Perawat melakukan prosedur :
1) Tentukan lokasi akses baik inlet maupun outlet dan
diusahakan jarak inlet dan outlet minimal 7 cm/bila
memungkinkan untuk menghindari retirkulasi darah
2) Desinfeksi lokasi yang akan di akses
3) Buka pouches
4) Buka jarum AV fistula, spuit 1 cc, spuit 10 cc dan sarung
tangan steril
5) Isi Kom steril dengan NaCl 0,9% sesuai kebutuhan
6) Lakukan cuci tangan kemudian gunakan sarung tangan
7) Perawat mengkaji kepatenan AV fistula dengan cara
mempalpasi area yang akan di akses
8) Perawat melakukan prosedur :
a. Tentukan lokasi akses baik inlet maupun outlet dan
diusahakan jarak inlet dan outlet minimal 7 cm untuk
menghndari retirkulasi darah
b. Desinfeksi lokasi yang akan di akses
c. Buka pouches
d. Buka jarum AV fistula, spuit 1 cc, spuit 10 cc dan sarung
tangan steril
e. Isi Kom steril dengan NaCl 0,9% sesuai kebutuhan
f. Lakukan cuci tangan kemudian gunakan sarung tangan
steril
g. Isi jarum AV fistula ke-1 dan ke-2 dengan NaCl 0,9%
dengan menggunakan spuit 10 cc
PROSEDUR PERSIAPAN TINDAKAN VASKULER AKSES
PADA AV FISTULA / CIMINO
Dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah : Tata cara memakai APD
yang benar sesuai dengan indikasi tindakan dan sumber pajanan saat
petugas memberikan pelayanan
Tujuan : 1.mencegah terjadinya penularan infeksius antara pasien dan petugas di
instalasi HAEMODIALISIS
Kebijakan : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur : 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
a. Baju apron
b. Sarung tangan
c. Masker
d. Kacamata
e. Sepatu bot
Dr.Alpin Hoza,MM
Dr.Alpin Hoza,MM
Unit Terkait : HD
PROSEDUR MENGAKHIRI HD PADA VASKULER AKSES :
AV – FISTULA DAN V.FEMORAL
17. Ganti balutan bila balutan tampak kotor, lembab atau longga
18.Providone-iodine ointment,sejenisnya bisa digunakan untuk exite-site
kateter HD
19.Bahan untuk pemeliharaan harus sesuai dengan bahan kateter
20. Setelah melakukan tindakan petugas cuci tangan
Unit Terkait : HD
PROSEDUR PEMERIKSAAN RUTIN
LABORATORIUM PASIEN HD KRONIK
Dr.Alpin Hoza,MM
d. Heparinisasi regional
Diberikan pada pasein dengan resiko pendarahan yang tinggi atau
bila ada kontraindikasi heparin, misalnya alergi, trombositopenia.
Diberikan dengan infus dan pada saat outlet diberikan protamine
dengan infus konstan dengan dosis 0,01 mg protamine
menetralisir 1 unit heparin
e. Heparin sirkulasi
Diberikan pada saat primig/sirkulasi tertutup atas indikasi pasien
free heparin/tidak diberikan heparin maintenance. Pada kasus free
heparin maka dilakukan lost primig (cairan resirkulasi dibuang
dahulu sebelum arteri line disambungkan ke pasien ± 200 cc)
f. Bebas heparin
Diberikan pada pasien dengan pendarahan aktif, pasien
pericarditis, koagulopati, trombositopenia, pendarahan
intraserebral, baru menjalani operasi l. Cara pemberian :
1) Bila sirkuit dialisis dengan NaCl 0,9% yang telah dicampur
heparin 3000 – 5000 iu
2) Bilas dan keluarkan cairan tersebut diatas (jangan dimasukkan
ke dalam tubuh pasien)
3) Bila sirkulasi dialisis tiap 30 menit – 1 jam dengan NaCl 0,9%
sebanyak 50 – 100 mL untuk mencegah terjadinya clotting
pada jalur arteri
4) Naikkan laju ultrafiltrasi untuk mengeluarkan NaCl ekstra
5) Perhatikan dializer dan awasi tekanan vena dengan hati-hati
untuk mendeteksi tanda-tanda awal pembekuan darah
6) Hindari pemberian transfusi darah
Keterangan :
1. Pada kasus free heparin maka dilakukan lost priming (cairan
resirkulasi dibuang dahulu sebelum arteri line disambungkan ke
pasien ± 200 cc
Dr.Alpin Hoza,MM
g. Dialisat
Monitoring terhadap aliran dialisat meliputi kecepatan (QD),
TMP, temperature, conductivity, blood leak, ketersediaan
konsentrat.
h. Akhir hemodialisis dan restitusi darah
Pada akhir hemodialisis, jarum arterial dikeluarkan dan
kemungkinan adanya bekuan darah pada ujung jarum harus
dikeluarkan secara hati-hati. Kemudian arterial line dihubungkan
dengan larutan garam fisiologis untuk mengembalikan dari
dializer kepada pasien. Jika restitusi darah telah sempurna, venous
line di klemp, jarum venosa dikeluarkan dan hemostasis bekas
tusukan dirawat untuk mencegah pendarahan dan infeksi lokal.
i. Lingkungan
Selama berlangsung proses dialysis kita harus selalu memperhatikan
lingkungan untuk Memastikan kenyamanandan keamanan pasien serta
alat yang digunakan. Kebersihan lantai, tumpahan air, tempat tidur pasien
disesuaikan jika perlu pasang bed plang. Barang bawaan pasien tidak
luput dari perhatian. Pengunjung yang datang diatur dan perhatikan untuk
selalu menjaga ketertiban.
Unit Terkait : HD
PROSEDURREUSE DIALIZER
2. Penatalaksanaan :
a. Sebelum melakukan tindakan petugas cuci tangan
b. Petugas reuse menggunakan perlengkapan APD
c. Nyalakan exhaust fan, serta ventilasi air RO
d. Pastikan penerangan dan ventilasi ruangan memadai
e. Setiap dializer yang mau direuse sudah diberi label identitas dan
tanggal (dializer baru)
PROSEDURREUSE DIALIZER
Dr.Alpin Hoza
PROSEDURREUSE DIALIZER
Pengertian : Cara penyimpanan dializer setelah melalui proses reuse untuk digunakan
kembali pada tindakan hemodialisis selanjutnya.
Dr.Alpin Hoza,MM
Unit Terkait : HD
PANDUAN PENANGANAN KOMPLIKASI
INTRADIALISIS : HIPOTENSI
Unit Terkait : HD
PROSEDUR PENANGANAN KOMPLIKASI
INTRADIALISIS : HIPERTENSI
Pengertian : Krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi,
dimana tekanan darah sistolik ≥ 220 mmHg dan atau tekanan darah
diastolic ≥ 120 mmHg.
Tujuan : Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan akut organ target pada
pasien hipertensi
Kebijakan : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur : 1. Sebelum melakukan tindakan petugas cuci tangan
2. Bila pasien dalam keadaan overhidrasi (hipertensi karena volume
dependent), program hemodialisis diteruskan dengan observasi yang
lebih ketat.
3. Bila pasien dipastikan tidak dalam keadaan overdehidrasi, blood flow
(QB) diturunkan sampai 150 ml/menit, ultrapiltrasi dihentikan atau
seminomal mungkin.
4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
5. Bila obat antihipertansi rutin belum diminum, segera berikan
6. Kolaborasi dengan dokter jaga untuk pemberian terapi. Bila tidak ada
gejala
7. kerusakan organ target, berikan obat anti hipertensi oral :
a. Captropril tab. 25 mg p.o atau
b. Clonidine tab. 0,15 mg p.o
8. Observasi tekanan darah, nadi, kesadaran setiap 15 menit
9. Bila sampai heodialisis selesai tekanan darah tidak turun, untuk
observasi dan tindakan lebih lanjut kolaborasi dengan dokter untuk
merujuk pasien ke emergensi atau rumah sakit lain
10. Bila ada gejala kerusakan kerusakan organ target atau tekanan
darahcenderung naik terus, hemodialisis segera dihentikan, untuk
observasi dan tindakan lebih lanjut kolaborasi dengan dokter untuk
merujuk pasien ke emergensi atau rumah sakit lain
11. Setelah melakukan tindakan petugas cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait : HD
PROSEDUR PENANGANAN KOMPLIKASI
INTRADIALISIS : KRAM OTOT
Catatan :
1. Bila hiperkalemi ringan, lakukan segera hemodialisis dengan
profiling ultrapiltrasi
Unit Terkait : HD
PROSEDUR PENANGANAN KOMPLIKASI INTRADIALISIS :
DISEQUILIBRIUM SYNDROME
Unit Terkait : HD
PROSEDUR PENANGANAN KOMPLIKASI
INTRADIALISIS : EMBOLI UDARA
Dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian : Clotting dializer adalah darah yang membeku dan berada pada dializer
bagian kompartemen darah.
Tujuan : Agar dapat mengindentifikasi komplikasi yang timbu lserta
dapatmemberikan tindakan sedini mungkin guna menghindari komplikasi
yang lebih lanjut
Kebijakan : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur : 1. Persiapan alat – alat
a. Dializer 1 buah
b. NaCl 0,9% 500 cc 2 flabot
2. Pelaksanaan
a. Sebelum melakukan tindakan petugas cuci tangan
b. Turunkan QB = 100 cc/ment, bukan klem infus, tunggu ± 5 – 10
menit, bila bekuan darah tidak teratasi maka masukkan kembali
darah ke tubuh pasien
c. Tekan tombol by pass pada layar, tutup semua klem yang ada
kemudian lepaskan dializer dari arteri dan vena line
d. Ganti dengan dializer baru (tuliskan nama, tanggal, nomor
medrec), hubungkan arteri line, vena line dan Hansen conector
dengan dializer baru yang sudah disiapkan
e. Lakukan priming pada dializer baru dengan cairan NaCl 0,9%.
Pastikan dializer terisi penuh dengan NaCl 0,9% dan sudah bebas
dari udara berikan heparin 5000 iu
f. Jika proses priming telah selesai maka lakukan kembali proses
penyambungan seperti memulai HAEMODIALISIS dan buka
semua klem
g. Lanjutkan program HAEMODIALISIS
h. Alat-alat dirapikan
i. Setelah melakukan tindakan petugas cuci tangan
j. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait : HD
PROSEDURREKOMENDASI LABORATORIUM
WATER TREATMENT
1. Kewaspadaan Universal
a. Mencuci tangan dengan sabun antiseptic sesuai 5 moment
b. Setiap staf yang melakukan penusukan dengan jarum, penarikan
jarum, dan aktifitas yang berkaitan dengan darah, harus memakai
masker, kacamata pelindung dan plastic pelindung baju
c. Setelah selesai melakukan penusukan, penarikan jarum,
pembersih luka atau bagian mukosa atau setelah selesai
memegang peralatan pasien sarung tangan dilepas dan dibuang ke
tempat khusus
d. Setiap staf yang katif melayani pasien HD, harus diperiksa HbsAg
dan anti HCV setiap 6 bulan
e. Imunisasi dengan vaksin hepatitis B harus dilakukan pada setiap
staf di ruang HD
f. Staf yang melayani pasien dengan HbsAg reaktif, tidak melayani
pasien dengan HbsAg non reaktif pada hari yang sama
g. Setiap staf yang tertusuk jarum bekas penusukan pasien HbsAg,
anti HCV reaktif segera diambil tindakan pencegahan sesuai
prosedur baku
2. Desinfeksi mesin HAEMODIALISIS
Setiap kali prosedur dialysis selesai, dilakukan dekontaminasi pada
mesin dialysis, baik bagian permukaan luar maupun bagian dalam
mesin dengan menggunakan desinfektan kimia sesuai panduan dari
masing-masing pabriknya.
a. Desinfektan bagian dalam mesin (internal)
1) Bagian dalam mesin HD harus didesinfeksi setiap kali
prosedur dialysis selesai (prosedur rutin meliputi draining,
disinfection, rinsing) sesuai dengan protocol yang dianjurkan
oleh pabrik
2) Bila terjadi kebocoran darah pada sirkulasi, dilakukan
prosedur rutin desinfeksi dan pembilasan sebanyak 2 kali
sebelum mesin tersebut dipakai kembali
terlalu rapat
d. Memiliki penerangan dan sirkulasi udara yang memadai
e. Tersedia botol berisi antiseptic, misal : alkohol 70% atau cairan
antiseptik lain dan tempat berisi sarung tangan bersih di dekat
tempat tidur pasien
f. Tempat pembuangan sampah medik dan non medik serta
pembuangan benda tajam tersedia secara terpisah
g. Memiliki ruang khusus terpisah (ruang isolasi) untuk pasien
dengan HbsAg rektif
h. Lantai ruang dialysis dibersihkan dengan chlorine base
desinfectants, formldehide atau asam parasetat atau glutardehide
setelah ruangan tidak digunakan lagi.
5. Peralatan lain
a. Untuk mencegah penularan, obat viral multidosis hanya boleh
digunakan berulang kali oleh pasien yang sama
b. Semua peralatan medik steril yang dibawa ke ruang HD dibatasi
secukupnya sesuai keperluan saat itu
PROSEDUR PENCEGAHAN INFEKSI
DI RUANG HAEMODIALISIS
Dr.Alpin Hoza,MM
Dr.Alpin Hoza,MM
UNIT TERKAIT HD
Dr.Alpin Hoza,MM
Pengertian Pemulangan pasien adalah proses untuk memulangkan pasien yang sudah
mendapatkan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
Tujuan Sebagai pedoman dan acuan dalam memulangkan pasien
Kebijakan Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit RS Vita Insani No :
Tentang Pelayanan Asuhan Pasien Dialisis
Prosedur 1. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga bahwa pasien
sudah bisa pulang karena sudah selesai dilakukan haemodialisis.
2. Memberikan surat rekomendasi DPJP untuk proses pemulangan
pasien .
3. Perawat menyerahkan obat pulang, hasil pemeriksaan penunjang
( bila ada).
4. Di instruksikan kepada keluarga tentang tindak lanjut
haemodialisis selanjutnya
5. Persiapkan hal-hal dalam proses pemulangan pasien.
6. Anjurkan kepada pasien untuk control pada waktu yang
ditentukan
7. Persiapkan transportasi yang akan digunakan
8. Perawat Mengantar turun pasien dari ruangan haemodialisis
sampai pintu keluar rumah sakit
9. Perawat mengucapkan salam kepada pasien / keluarga pasien
Unit Terkait HD