Pertemuan 11 Prodi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien Bab VI. Prakiraan dampak besar dan penting • Dalam melakukan analisis prakiraan dampak, hendaknya digunakan metode-metode formal secara matematik. Pengunaan metode non formal dapat digunakan jika tidak ada formula matematiknya. • Prakiraan dampak dilakukan pada setiap tahapan kegiatan: prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi • Uraian tentang kegiatan yang menimbulkan dampak yang langsung maupun tidak langsung terhadap rona lingkungan, dan dampak yang saling berkaitan/berantai di antara komponen lingkungan. a. Prakiraan dampak pada Udara • Menguraikan semua polutan udara yang akan dihasilkan dan diemisikan oleh proyek yang diusulkan • Mengukur dan menetapkan tingkat kualitas udara di daerah proyek • Memprakirakan dispersi/sebaran polutan dengan mempertimbangkan arah dan kecepatan angin, tinggi cerobong, iklim setempat, ketinggian daerah proyek. • Menghitung jumlah polutan per tahun yang akan diemisikan proyek dan dampaknya dengan mempertimbangkan kondisi iklim daerah proyek • Prakirakan dampat polutan terhadap kesehatan manusia, tanaman, khewan, struktur bangunan, dan estetika (bau, warna, asap, smog, dll) b. Prakiraan dampak pada air • Tentukan jenis dan jumlah (harian) polutan air dan air limbah yang dikeluarkan proyek yang diusulkan • Tentukan kondisi atau kualitas air permukaan ataupun air tanah di sekitar proyek (karakter fisika, kimia, biologi, dan radiokimia air) • Kumpulkan informasi limnologi badan penerima air (pH, suhu, fitoplankton, zooplankton, ikan, dll) • Prakirakan titik-titik pembuangan air limbah pada badan penerima air • Gunakan standar kualitas air dan air limbah sebagai bandingan dalam memprakirakan dampak • Prakirakan dampak terhadap: banjir, konsumsi air, dan kualitas air permukaan dan air tanah. c. Prakiraan dampak pada biologi lingkungan sekitar • Tentukan jenis dan jumlah populasi atau komunitas flora dan fauna di sekitar proyek • Identifikasi spesies yang jarang dan dilindungi serta kalau ada jelaskan sifat khas dari spesies tsb • Tentukan jenis dan kualitas suksesi alami dari komunitas biologi yang ada (produktivitas, aliran masa dan energi, jumlah dan jenis populasi/spesies) • Prakirakan dampak proyek terhadap biologi lingkungan sekitarnya (sebelum dan sesudah ada proyek) • Prakiraan dampak terhadap: kehilangan langsung suatu spesies, masuknya spesies dan predator baru, dan kesetimbangan ekologi setempat. d. Prakiraan dampak pada sosio-budaya-ekonomi lingkungan
• Tentukan faktor sosekbud lingkungan di sekitar proyek
• Tentukan adanya tempat cagar/situs budaya, makam keramat, dan situs penting menurut adat istiadat setempat. • Prakirakan dampak/perubahan akibat adanya proyek pada setiap tahapan • Prakiraan dampak terhadap: populasi, pekerjaan, perumahan, kesehatan, transportasi, layanan publik, bisnis perdagangan, pertanian, dan kebudayaan (termasuk perilaku). Bab VII. Evaluasi dampak besar dan penting
• Hasil kajian dampak besar dan penting dari
rencana usaha/kegiatan secara holistik/totalitas. • Hubungan sebab-akibat antara rencana usaha/kegiatan dan rona lingkungan hidup dengan dampak positif atau negatif yang mungkin timbul • Ciri dampak penting (intensitas, lamanya dampak, reversibilitas, dan saling berkaitan satu sama lain) • Kelompok masyarakat yang kena dampak dan kesenjangan yang akan ditimbulkan akibat dampak. • Seberapa luas dampak yang timbul (lokal, regional, nasional, atau internasional) • Analisis bencana alam dan analisis risiko bila lokasi proyek berada di wilayah atau dekat sumber bencana. a. Evaluasi dampak kualitas udara • Evaluasi dampak proyek pada kualitas udara dilakukan terhadap lingkungan: kesehatan manusia, organisme hidup lainnya, struktur bahan dan bangunan, serta estetika • Parameter udara yang digunakan sebagai indikator adalah: CO, NO, SO, Amonia, Hidrokarbon, partikulat, bau, debu, dll. • Perubahan yang terjadi akibat adanya proyek : meningkatnya konsentrasi polutan, meningkatnya frekwensi paparan polutan, meningkatnya jumlah orang yang terganggu sistem respirasinya, menurunnya visibiltas, menurunnya harga properti, menurunnya sumber makanan, meningkatnya kerusakan bangunan dan bahan-bahan akibat kotoran dan korosi. b. Evaluasi dampak pada Air • Evaluasi dampak proyek terhadap air dinyatakan sebagai: banjir, konsumsi air, dan kualitas air. • Perubahan yang mungkin terjadi akibat adanya proyek adalah: peningkatan aliran air permukaan (surface runoff), peningkatan risiko bahaya terhadap kesehatan, peningkatan banjir (akibat pemadatan tanah, kerusakan tanaman pelindung, kerusakan sistem drainase, perubahan iklim akibat polusi udara), kehilangan properti, penurunan pasokan air, penurunan kualitas air (akibat peningkatan kadar cemaran) dan peningkatan frekwensi paparan polutan. c. Evaluasi dampak pada komponen biologi lingkungan • Dampak lingkungan oleh proyek pada komponen biologi dinyatakan terhadap sifat ekosistem: produktivitas, aliran dan jumlah masa dan energi, jumlah dan jenis populasi/spesies. • Indikator yang digunakan adalah: Produktivitas (jenis dan jumlah organisme hidup per satuan luas daerah, ukuran daerah), Aliran bahan dan energi (suhu, kualitas air dan udara, pertumbuhan spesies berbahaya: parasit, vektor penyakit, patogen, beracun), Jenis dan jumlah spesies/populasi ( luas hutan gundul atau yang dibuka, pengaruh adanya manusia dan air, perubahan kualitas air dan udara, masuknya predator baru, hilangnya spesies/ habitat) d. Evaluasi dampak sosekbud • Dampak lingkungan akibat adanya proyek yang dirasakan manusia langsung dinyatakan sebagai dampak sosial, ekonomi, dan kebudayaan (sosekbud). • Dampak ini berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan konsekwensi adanya proyek yang diusulkan. Misalnya kebutuhan sumber daya manusia (manager,dan karyawan/pekerja) yang datang dari berbagai tempat), kebutuhan lahan dan infrastruktur akan meningkatkan: jumlah populasi, jumlah pekerjaan, perumahan, transportasi, penghasilan, kesehatan, penghasilan daerah layanan masyarakat, harga tanah, perubahan fungsi lahan, dll. • Parameter yang diukur: populasi, pekerjaan, perumahan, derajat kesehatan, transportasi, layanan masyarakat, harga tanah, perdagangan/bisnis, pertanian, dll. Bab VIII. Daftar Pustaka.
Rujukan pustaka yang ilmiah dan mutakhir dengan
cara penulisan yang baku. Bab IX. Lampiran
Dokumen yang tidak tercantum dalam uraian
hendaknya dilampirkan di sini, misalnya: surat izin atau rekomendasi, surat rujukan, foto- foto, diagram, peta, gambar, grafik, tabel- tabel serta hal-hal lain yang dianggap penting.