Makalah Islam Sebagai Pengetahuan Ilmiah M

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan didalam agama islam sangatlah diutamakan. Para
pemuda sarjana muslim, berpandangan bahwa yang dikatakan ilmu itu tidak
hanya terbatas pada aspek pengetahuan dan ilmu teori saja. Melainkan, justru
dibuka oleh ilmu Allah yang dirumuskan dalam lauhul mahfudz yang
dikatakan pada kita melalui media Alquran dan hadits. Ilmu Allah yaitu
meliputi ilmu dan pengetahuan manusia tentang alam semesta dan manusia
itu sendiri. Jadi, jika kita menelusuri jalan fikiran ini, maka kita akan dapat
memahami bahwa Al-quran merupakan sumber pengetahuan manusia
terutama umat muslim.
Dalam islam pendidikan itu sangat penting dan harus mengetahui
secara keseluruhan, karena Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang
jika ia menutut ilmu. Pada hakekatnya, yang mempunyai pengetahuan  adalah
subjek. Sementara objek material yang diamati atau yang dijadikan penelitian
itu sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan keberadaannya juga tidak
akan berubah hanya karena kesalahan tafsir dari subjek yang mengamatinya.
Oleh karena itu, islam sangat berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan.
Masyarakat indonesia khususnya yang beragama Islam sudah banyak yang
mengetahui dan mengerti bahwa betapa pentingnya ilmu pengetahuan, tetapi
apakah mereka sudah tahu apakah ilmu dan  pengetahuan itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah arti dan perbedaan dari ilmu, pengetahuan, dan filsafat?
2. Apakah arti dari metode ilmiah?
3. Bagaimana klasifikasi pengetahuan itu?
4. Bagaimana Pendekatan Keilmuan?

1
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui arti dan perbedaan dari ilmu, pengetahuan, dan filsafat
2. Mengetahui arti dari metode ilmiah
3. Mengetahui klasifikasi pengetahuan itu
4. Mengetahui Pendekatan Keilmuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti dan Perbedaan Ilmu, Pengetahuan, dan Filsafat


1. Ilmu
Ilmu adalah sebuah kata yang asalnya dari bahasa Arab, yaitu
‘Ilmun yang mempunyai arti tahu atau mengetahui. Secara bahasa ilmu
adalah mengetahui sesuatu berdasarkan hakekatnya sehingga melahirkan
keyakinan dan pengetahuan. Ilm merupakan kumpulan pengetahuan yang
telah teruji kebenarannya secara empiris.1
Dari kutipan diatas tersebut, kita dapat memahami bahwasannya
yang dikatakan ilmu adalah kumpulan-kumpulan pengetahuan yang
diserap dengan cara yang sistematis, disusun dengan rapi dan diatur
menurut metode dan sistematika khusus agar dapat dipertanggung
jawabkan.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah suatu
pengetahuan yang menggunakan metode atau cara-cara sistematika
sehingga bisa sangat memungkinkan untuk memperoleh kebenaran yang
dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pihak.
2. Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari kata dasar “tahu”, mendapatkan awalan
dan akhiran pe dan an. Imbuhan pe-an bearti menunjukkan adanya sebuah
proses. Jadi, menurut susunan katanya, pengetahuan berarti proses
mengetahui, dan menghasilkan sesuatu yang disebut pengetahuan.2
Menurut epistemologi Islam, pengetahuan adalah sebagai sebuah
pohon, sedang berbagai sains itu adalah cabang-cabangnya yang tumbuh
dan mengeluarkan dedaunan beserta buah-buahan sesuai dengan sifat
pohon itu sendiri.

1
Mudzakkir Ali, MA., Pengantar Studi Islam Edisi Revisi, (Semarang: Wahid Hasyim
University Press, 2014), hlm. 55
2
Ibid, hlm 32

3
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sains atau pengetahuan adalah
sebuah induk dari berbagai macam pengetahuan yang ada saat ini. Contoh
adalah ilmu kesehatan yang mempunyai cabang ilmu keperawatan, ilmu
farmasi, dan lain sebagainya.
3. Filsafat
Kata ‘filsafat’ berpadanan dengan kata philosophy dalam bahasa
Inggris, berpadanan dengan kata falsafah dalam bahasa Arab. Kata
‘filsafat’ secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang
terdiri atas dua kata, yakni philein yang berarti ‘cinta’ dan kata ‘sophia’
yang berarti ‘bijaksana’. Jadi, kata philosophia bermakna ‘cinta
kebijaksanaan’. Orang yang senantiasa berfilsafat disebut filsuf. Seorang
pecinta kebijaksanaan atau seorang yang merupakan pencari
kebijaksanaan.3
Tanpa menambahkan pengertian lain tetntang filsafat, maka dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah cara atau bentuk berpikirnya seseorang,
proses berpikir, dan hasil berpikir manusia tentang Tuhan, alam, dan
manusia.
Tiga karakteristik berpikir filsafat.
1. Sifat menyeluruh. Karakteristik ini, dimaksudkan bahwa berpikir
dilakukan dengan menghubungkan anta berbagai unsur atau bagian
sebagai sebuah unsur yang aling berkaitan.
2. Sifat mendasar. Berpikir yang bercirikan mendasar adalah proses
berpikir yang tidak serta merta menerima sesuatu yang benar,
melainkan harus berpikir suatu masalah sampai pada masalahnya yang
paling mendasar. Bertanya dan terus bertanya tentang sesuatu yang
dipikirkan.
3. Sifat spekulatif. Dalam berpikir banyak kemungkinan-kemungkinan
yang berpeluang benar adanya. Namun, kita akan menetapkan sebuah
pemikiran yang memiliki kemungkinan yang lebih besar. Berkeputusan

3
Aripin Banasuru, M.Pd., Filsafat dan Filsafat Ilmu: Dari Hakikat Ke Tanggung Jawab,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 2

4
dengan menyadarkan pemikiran pada kemungkinan yang lebih besar
inilah yang disebut berpikir spekulatif.
Sebagai kesimpulan dari perbedaan antara arti pengetahuan, ilmu,
dan  filsafat adalah bahwasannya pengetahuan itu berada pada tahap yang
pertama atau diawal. Yaitu, hanya sekedar mengetahui secara umum dan
tidak sampai mengakar sampai kedalam, sedangkan ilmu telah sampai
pada tahapan yang ke dua. Yaitu, pengenalan secara rasional. Artinya
adalah keberadaan manusia (manusia sebagai objek penelitian) dengan
segala sifat-sifatnya sudah dianalisa secara akal, sehingga tidak timbul
pertanyaan dan keragu-raguan. Kemudain filsafat adalah suatu pengenalan
yang mecari tahu sampai ke akarnya. Perbedaan ilmu, pengetahuan, dan
filsafat adalah: filsafat objeknya universal atau berifat umum mencakup
seluruh objek, sementara ilmu bersifat khusus atau hanya satu bidang saja.

B. Arti dari Metode Ilmiah


Metode adalah prosedur atau cara seseorang dalam melakukan sebuah
kegiatan untuk mempermudah memecahkan berbagai masalah secara teratur,
sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah suatu keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis.4
Seorang ilmuan melakukan observasi serta membuat hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan suatu fenomena alam. Metode ilmiah boleh
disebut suatu pengejaran terhadap kebenaran yang sudah diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal. Karena idealnya dari sebuah
ilmu adalah untuk memperoleh info atau pendekatan yang sistematis dari
fakta-fakta yang ada. Maka metode ilmiahlah yang digunakan untuk mencari
jawaban tentang fakta-fakta tersebut dan dengan menggunakan pendekatan
secara sistematis.
Metode ilmiah boleh juga disebut suatu pengajaran kepada kebenaran
yang diatur oleh petimbangan logis. Metode ilmiah pun bisa berarti sebagai
prosedur yang mencakup berbagai macam tindakan pikiran, kerja, tata

4
Mukhatar Latif, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 129

5
langkah, dan cara teknis untuk mendapatkan pengetahuan yang baru atau
mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Secara singkat, metode ilmiah
adalah cara para ilmuwan untuk memecahan sebuah permasalahan yang
dihadapi melalui tahapan tertentu.5
Dengan adanya metode ilmiah ini, pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar dalam mencari kebenaran seperti 5W+1H bagaimanakah yang
dimaksud, benarkah demikian, bagaimana bisa begini/begitu, seberapa jauh
itu, bagaimanakah hal tersebut terjadi dan lain sebagainya, akan dengan lebih
mudah dijawab.

C. Klasifikasi Pengetahuan
1. Ilmu Alam
Pada awalnya, pengetahuan dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu ilmu dasar dan ilmu terapan. Kemudian, dikelompokkan lagi
kedalam ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu terapan. Ilmu alam adalah istilah
yang digunakan untuk menuju ke ilmu pengetahuan yang objeknya adalah
benda-benda alam dengan hukum-hukum atau teori-teori yang pasti dan
umum, berlaku sampai kapanpun dan dimanapun ilmu ini berada. Ilmu
pengetahuan juga biasa disebut Sains (science) yang diambil dari bahasa
latin ‘scientia’ yang memiliki arti pengetahuan.
Kuslan stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains adalah produk dan proses yang tidak dapat
dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang
ditempuh para peneliti atau ilmuan dalam melakukan penyelidikan dalam
mencari penjelasan tentang gejala alam.
Ilmu alam yaitu sebuah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fsik
dan nonfisik manusia tentang bumi, alam, dan sekitarnya. Ilmu alam
memberi landasan dasar kepada ilmu terapan lainnya. Seperti, ilmu sosial,

5
Abu Ahmadi, Ilmu alamiah Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 2

6
seni, dan lainnya. Ilmu alam mempunyai cabang cabang lagi, yaitu ilmu
astronomi, biologi, fisika, kimia, geografi, dan lain lain.
Dari pernyataan diatas, bisa disimpulkan bahwa ilmu alam alam
adalah salah satu cabang ilmu dari berbagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang makhluk hidup dan benda benda disekitarnya. Seperti
pohon, air, sungai, dan lain sebagainya adalah lingkungan biotik.
Sedangkan batu, pasir, dan lain-lain adalah lingkungan abiotik.

2. Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya
mempelajari hal-hal yang berhubungan langsung dengan sifat manusia
dan lingkungan sosial disekitarnya. Ilmu ini, sebelumnya dianggap kurang
ilmiah dibandingkan dengan ilmu alam. Namun, sekarang penelitian yang
dipakai dalam penelitian sosial terhadap perilaku sosial, faktor dan
lingkungan yang mempengaruhinya, dapat membuat para peneliti ilmu
alam berminat pada beberapa hal dalam metodologi ilmu sosial. Contoh
beberapa cabang dalam ilmu sosial adalah sebagai berikut: antropologi,
geografi, sejarah, hukum, sosiologi, politik, dan lain lain.

3. Ilmu Terapan
Ilmu terapan adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan dari satu atau
beberapa bidang-bidang seperti matematika, fsika atau ilmu alam, ilmu
kimia atau ilmu biologi untuk permasalahan praktis yang secara langsung
berpengaruh ke kehidupan sehari-hari. Cabang-cabang dari ilmu terapan
antara lain arsitektur, bisnis dan industri, hokum,informatika, komunikasi,
otomotif, pendidikan, pertanian, dan teknik.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa  ialah perbedaan antara pengetahuan, ilmu
dan  filsafat adalah bahwa pengetahuan itu berada pada tahap pertama yaitu
sekedar mengetahui secara umum dan tidak sampai mengakar, sedangkan
ilmu sudah sampai pada tahapan yang ke dua yaitu pengenalan secara rasio,
artinya keberadaan manusia (manusia sebagai objek) dengan segala sifat-
sifatnya sudah dianalisa secara akal, sehingga tidak bertanya-tanya dan ragu-
ragu. Dan perbedaan ilmu dan filsafat adalah filsafat objeknya universal atau
berifat umum sementara ilmu bersifat khusus.

B. Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan memperbaiki
kesalahan, Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah
koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan lembut

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Mudzakkir Ali, M. (2014). Pengantar Studi Islam Edisi Revisi. Semarang:
Wahid Hasyim University Press.
Dr. Aripin Banasuru, M. (2013). Filsafat Ilmu: Dari Hakikat Ke Tanggung
Jawab. Bandung: Alfabeta.
Syekh Usamah ar_rifa’I, 2008 al-Qur’an Tafsirul Wajiz, Jakarta: Gema Insani

9
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami
mampu menyelesaikan Kliping ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan ”Hadast dan Najis”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir .
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, Oktober 2019

10
DAFTAR ISI
i

KATA PENGANTAR ...............................................................................


DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Masalah..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti dan perbedaan dari ilmu, pengetahuan, dan filsafat...............
B. arti dari metode ilmiah...................................................................
C. klasifikasi pengetahuan itu.............................................................
D. Pendekatan Keilmuan....................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFATR PUSTAKA

11
ii

Anda mungkin juga menyukai