Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


KELAS V SD NEGERI 01 KROMONGAN

SITI MUSFIROTUR RN
NIM 855728641

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA MENGGUNAKAN
METODE KOOPERATIF TIPE STAD KELAS V
SISWA SD NEGERI 01 KROMONGAN
KEC.MARTAPURA KAB.OKU TIMUR

SITI MUSFIROTUR RN
NIM 855728641

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii
Lembar Pernyataan Anti Plagiat ....................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Perumusan Masalah ...............................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................7


A. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................................ 7
B. Hakikat Metode Pembelajaran .............................................................. 10
C. Hasil Belajar ......................................................................................... 15
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ....................................................... 17
A. Subjek Penelitian................................................................................... 17
B. Deskripsi Per Siklus .............................................................................. 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... .30
A. Pelaksanaan Siklus.................................................................................30
B. Pembahasan Setiap Siklus......................................................................43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................46


A. Kesimpulan............................................................................................46
B. Saran......................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................48

LAMPIRAN
1. Rancangan satu siklus (R1S) untuk siklus 1 dan siklus 2
2. RPPH/RPP Hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
3. Skenario Perbaikan Pembelajaran Hari pertama siklus 1 dan hari terakhir
siklus 2
4. Lembar Refleksi Hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
5. Jurnal Pembimbingan PKP

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga
dalam menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran
akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mempunyai payung hukum yang cukup kuat, antara lain
Undang-Undang Dasar Negara 1945, Undang undang nomor 24 tahun2009
tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Di samping
kedua undang-undang itu , ada tiga buah peristiwa yang melahirkan kesepakatan
mengenai Bahasa Indonesia yaitu, gerakan kebangkitan Nasional, Sumpah
Pemuda dan Seminar Politik Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa Negara di Indonesia.
Menurut Oka (dalam Muslich, 2009), menyatakan bahwa sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : lambang kebanggaan nasional,
lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa, dan sebagai alat perhubungan
antar budaya atau daerah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia memiliki fungsi
yang beragam, diantaranya adalah sebagai lambang kebanggaan nasional karena
dipakai secara luas dan sangat djunjung tinggi, sebagai lambang identitas
nasional, alat untuk mempersatukan seluruh bangsa, dan sebagai alat
perhubungan antar budaya atau daerah karena bahasa Indonesia dapat dipakai
2

oleh suku-suku bangsa yang berbeda bahsanya sehingga mereka dapat saling
berhubungan
Untuk meningkatkan mutu dalam penggunaan bahasa Indonesia,
pengajarannya dilakukan mulai sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang
nantinya digunakan sebagai landasan atau dasar pendidikan ke dalam jenjang
yang lebih tinggi. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat
diketahui dari keterampilan berbahasa yang terdiri dari ketrampilan membaca,
menulis, berbicara, dan mendengarkan (Muslich, 2009). Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat diketahui dari keterampilan yang dimiliki seseorang dalam aspek
membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Setiap ketrampilan dalam
bahasa mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Proses penyaluran untuk meningkatkan mutu dalam penggunaan bahasa
Indonesia disalurkan melalui Pendidikan dalam proses pembelajaran. Syah
Muhibbin, (2002) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara terminologis pendidikan telah banyak didefinisikan oleh para ahli
melalui sudut pandang yang berbeda. Salah satunya Henderson dalam Uyoh
Sadulloh, (2003) mengungkapkan bahwa “pendidikan merupakan suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir”
Proses pembelajaran hendaknya mampu mengkondisikan, dan memberikan
dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan potensi siswa,
menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga akan menjamin
terjadinya dinamika di dalam proses pembelajaran dan rasa bosan atas sikap
pasif siswa. Proses pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu sistem.
3

Keberhasilannya dapat ditentukan oleh berbagai komponen yang membentuk


sistem itu sendiri salah satu komponen yang menentukan adalah guru.
Inovasi dalam bidang pendidikan yang meliputi kualitas pendidikan serta
pembelajaran yang terjadi di kelas selalu mengalami peningkatan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya serta
perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global pada
masa mendatang. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah no 32 tahun 2013
pasal 1ayat 1 tentang standar nasional pendidikan yaitu kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal tersebut melandasi pengembangan dan implementasi kurikulum
2013 sebagai cara yang tepat untuk menghadapi tuntutan perkembangan zaman
dan tuntutan masyarakat. Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menegakkan
lima pilar belajar yaitu 1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, 2) belajar untuk memahami dan menghayati, 3) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4) belajar untuk hidup bersama
dan berguna bagi oranglain, dan 5) belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri, melalui prose pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, dengan 1 Permendikbud. 2013. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
Permendikbud. 11 mengedepankan siswa aktif.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,dan peradaban dunia. Sejalan
dengan hal tersebut berdasarkan Permendikbud no 54 tahun 2013 tentang standar
kompetensi lulusan yang menjelaskan bahwa kriteria kemampuan lulusan siswa
meliputi 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selanjutnya me
4

ngacu dari penjelasan tersebut lebih dirinci dalam Permendikbud no 65 tahun


2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah yang menjelaskan
bahwa proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup untuk kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, perkembangan fisik dan psikologis siswa.
Ketrampilan membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang
memiliki peran sangat penting. Tujuan membaca pada umumnya adalah untuk
memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna yang terkandung
dalam suatu bahan bacaan. Dengan membaca, seseorang dapat memperluas
wawasan dan pengetahuan. Semakin banyak seseorang dalam membaca, maka
semakin luas pula wawasannya. Dalam aktivitas membaca, seseorang tak lepas
dari suatu bahan bacaan atau wacana. Membaca merupakan proses yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh isi atau pesan yang terkandung di
dalam suatu bacaan dalamnya yang dapat berupa sebuah cerita pendek
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang Guru di SDN 01
Kromongan sebelum diberlakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa
pandemic covid-19 ditemukan, siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran sehingga siswa kurang memperhatikan pelajaran, hal ini
terlihat dari kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini guru diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa, kelas dan lingkungan tempat belajar, di samping itu juga
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketika seorang siswa kurang
memperhatikan dalam proses pembelajaran kemungkinan itu disebabkan oleh
guru yang mengajar masih terus menggunakan metode pembelajaran
konvensional, sehingga tidak dapat menumbuhkan daya tarik peserta didik untuk
mengikuti materi pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, diperlukan juga
5

adanya suatu kesadaran dari guru untuk mengubah cara mengajar agar proses
pembelajaran menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Maka dari penjelasan diatas, penggunaan metode pembelajaran kooperatif
tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran diharapkan akan dapat menumbuhkan
keaktifan dan kreativitas siswa. Teknik yang terdapat didalamnya merupakan
proses pembelajaran berpusat pada siswa, bukan pada guru saja sehingga dapat
mendorong siswa untuk meningkatkan keaktifan dan semangat belajar mereka
di sekolah yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari pembahasan diatas kemudian dapat disimpulkan beberapa hasil
identifikasi dan analisis masalah di SD N 01 Kromongan Kecamatan Martapura
Kabupaten Oku Timur sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas pemeliti menemukan permasalahan yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
b. Siswa kurang aktif bertanya tentang materi pembelajaran

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti berusaha mencari faktor
penyebab permasalahan sebagai berikut:
a. Guru menggunakan metode yang monoton dalam pembelajaran di kelas
b. Pengunaan metode guru kurang bervariasi menyebabkan siswa mudah
bosan dan tidak aktif dalam proses pembelajaran

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka, dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita materi cerita pendek di
6

kelas V SD Negeri 01 Kromongan Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Timur


tahun ajaran 2021/2022?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas ada tujuan yang hendak dicapai,
penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dalam pelajaran Bahasa Indonesia dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita
pendek di kelas V SD Negeri 01 Kromongan Kecamatan Martapura Kabupaten
Oku Timur tahun ajaran 2021/2022”.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun


praktis sebagai beriku:
a. Bagi siswa
1. Meningkatkan hasil siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam memahami unsur-unsur cerita di kelas V di SD Negeri 01
Kromongan.
2. Melatih siswa untuk berfikir kritis, sistematis dan ilmiah.
b. Manfaat bagi guru
1. Memperkaya metode-metode pembelajaran bagi guru dan meningkatkan
kinerja guru dalam perbaikan kualitas pembelajaran dengan menerapkan
metode pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah
1. Menumbuhkan budaya penelitian tindakan kelas oleh guru
2. Meningkatkan mutu pendidikan khusunya mata pelajaran Bahasa
Indonesia
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia


1. Teori Belajar
Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar
secara berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai maksud dan makna
yang sama, seperti yang dinyatakan oleh Hamalik (1997) bahwa belajar
adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri siswa yang
nyata serta latihan yang kontinu, perubahan dari tidak tahu menjadi tahu.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa belajar
merupakan proses individu siswa dalam interaksinya dengan lingkungan,
sehingga menyebabkan terjadinya proses tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan tersebut.
Dalam proses pembelajaran yang efektif, sangat diperlukan adanya
aktivitas dari siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hamalik (1997) yang mengatakan, ”Pengajaran efektif adalah pengajaran
yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas
sendiri”.

2. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik. Menurut Abidin (2015) Pembelajaran adalah
serangkaian proses yang dilakukan guru agar siswa belajar. Dari sudut
pandang siswa, pembelajaran merupakan proses yang berisi seperangkat
aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan
dua pengertian ini, pada dasarnya pembelajaran adalah serangkaian aktivitas
yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan
dan arahan serta motivasi dari seorang guru.
8

Sejalan dengan pendapat Kristiantari (2010) yang mengatakan


bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan penyajian informasi dan
aktivitas-aktivitas yang dirancang oleh guru untuk membantu memudahkan
peserta didiknya agar dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Sedangkan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, menurut Basiran (1999)
adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Kemampuan yang di kembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya
tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.
Dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia, seorang siswa
tidak dapat mengetahui jenjang yang lebih tinggi tanpa melalui dasar atau
hal-hal yang merupakan prasyarat dalam kelanjutan program pengajaran
selanjutnya. Untuk mempelajari Bahasa Indonesia dituntut kesiapan siswa
dalam menerima pelajaran, kesiapan yang dimaksud adalah kematangan
intelektual dan pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh anak, sehingga
hasil belajar lebih bermakna bagi siswa.
Russeffendi (1989) bahwa belajar Bahasa Indonesia bagi seorang
anak merupakan proses yang kontinu sehingga diperlukan pengetahuan dan
pengertian dasar matematika yang baik pada permukaan belajar untuk
belajar selanjutnya.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia adalah suatu proses kegiatan penyajian informasi dengan sarana
komunikasi yang membantu peserta didik agar dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis, serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia

3. Materi Pembelajaran
Salah satu materi pelajaran dikelas 5 SD yang sesuai dengan kurikulum
yang berlaku dewasa ini adalah mengidentifikasi unsur–unsur cerita pendek.
Tarigan menyatakan bahwa cerita dibangun oleh unsur-unsur intrinsik
9

(unsur yang membentuk karya sastra dari dalam karya itu sendiri). Unsur
intrinsik cerita yaitu, sebagai berikut:
1. Tema
Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan pengarang dalam
cerpen. Bisa dikatakan, tema ini adalah nyawa dari sebuah cerita.
Kenapa? Karena tema akan menentukan latar belakang cerita tersebut.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh terbagi atas tokoh
utama dan tokoh tambahan.
 Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan interaksi secara
langsung atau terlibat dalam konflik.
 Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya diungkapkan
dalam cerpen tanpa adanya interaksi yang dilakukan tokoh atau
tokoh yang tidak terlibat dalam konflik.
2. Latar
Merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana cerpen.
 Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam
cerpen terjadi.
 Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam
cerpen terjadi.
 Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah
cerpen.

3. Alur
Alur adalah rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita pendek.
Kemudian, alur dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
10

 Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang disajikan secara


kronologis atau sesuai dengan urutan waktu dari awal ke akhir.
 Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari
akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur disebut juga dengan
istilah kilas balik.
 Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan gabungan
antara alur maju dan alur mundur. Jadi, rangkaian peristiwanya
melompat-lompat antara peristiwa masa lalu dengan masa kini.
4. Sudut pandang
Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap cerpen, bisa aja
pengarang menjadi orang pertama atau orang ketiga.
 Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat
langsung atau orang pertama dalam cerita yang ditandai dengan
penggunaan kata ganti orang aku, saya, dan sebagainya.
 Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat
langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata
ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau
menggunakan nama tokoh. Sudut pandang orang ketiga terbagi
atas orang ketiga terarah dan orang ketiga serba tahu.
5. Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis
kepada pembaca melalui cerpen. Misalnya, cerita Malin Kundang yang
memiliki amanat tidak boleh durhaka kepada ibu.

B. Hakikat Metode Pembelajaran


1. Pengertian Metode Pembelajaran
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru
untuk dapat mengembangkan metode-metode pembelajaran yang
berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif
11

dalam proses pembelajaran. Pengembangan metode pembelajaran yang


tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan
sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi belajar yang optimal.
Tujuan jangka panjang kegiatan pembelajaran adalah membantu siswa
mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan
efektif di masa yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
metode pembelajaran yang menentukan tercapainya tujuan belajar.
Menurut Winataputra dalam Sugiyanto (2009) menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk encapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut Hamzah B. Uno (2010) menyatakan bahwa metode
pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru yang dalam
menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Arends dalam Suprijono (2012) menjelaskan bahwa
metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun teritorial. Berdasarkan uraian
tersebut metode pembelajaran merupakan konsep- konsep yang membentuk
suatu pola. Pola tersebut digunakan pengajar sebagai acuan dalam
menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan baik di
kelas maupun kelompok belajar kecil.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat penulis simpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah suatu bentuk dari pembelajaran yang
didalamnya terdapat prosedur yang sistematis untuk mengatur aktivitas
pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Metode
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang dipilih dan digunakan para
perancang pembelajaran dan pengajar di dalam kelas maupun kelompok
12

belajar kecil di dalamnya, yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam


mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Jadi metode pembelajaran merupakan hal
yang sangat subjektif sesuai dengan kepribadian, pengalaman serta
pendirian para perancang pembelajaran maupun pengajar masing-masing.

2. Pengertian Model Pembelajaran STAD


Menurut Wina (2008) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran menggunakan sistem pengelompokan atau
tim kecil, yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda
(heterogen). Johnson (dalam Etin solihatin, 2005) menyatakan bahwa
pembelajaran Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam
pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama. Slavin (dalam
Wina, 2008) mengemukakan dua alasan bahwa : pembelajaran kooperatif
merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki pembelajaran
selama ini. Pertama, beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap
menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga
diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa
dalam belajar, berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan
Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi
diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam
tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut
13

tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa STAD merupakan salah
satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang
sederhana dan baik dengan tujuan untuk memajukan nilai tim, sehingga
setiap siswa dalam sebuah tim harus dituntut untuk memahami materi agar
nilai tim tidak menurun.

 Prinsip Pembelajaran Kooperatif


Menurut johnson & Johnson, prinsip pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya
2. . Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung
jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif.

Dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pembelajaran koperatif ialah


dengan model pembelajaran bahwa seluruh siswa belajar dengan
melakukan sesuatu secara bersama-sama/kelompok untuk menemukan
dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.
14

 Ciri Pembelajaran Kooperatif


Menurut Nur dalam Chotimah (2007), ciri-ciri pembelajaran kooperatif
sebagai berikut :
a. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi
belajar sesuai kompetensi dasar yang dicapai
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang
berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender.
c. Penghargaan menekankan pada kelompok dari pada masing-masing
individu.

 Langkah-langkah pembelajaran model STAD


Langkah-langkah pembelajaran model STAD pertama dikembangkan
oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Universitas John Hopkins
Amerika Serikat pada tahun 1994, yaitu sebagai berikut:

Langkah Indikator Tingkah laku guru


Langkah 1 Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa dan mengkomunikasikan kompetensi dasar
yang akan di capai serta memotivasi siswa
Langkah 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
Langkah 3 Mengorganisasikan Guru menginformasikan pengelompokan
siswa ke dalam siswa
kelompok
Langkah 4 Membimbing Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja
kelompok belajar siswa dalam kelompok- kelompok belajar
Langkah 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Langkah 6 Memberikan Guru memberi penghargaan hasil belajar
penghargaan individual dan kelompok
15

C. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti

suatu materi tertentu dari mata pelajaran tertentu yang berupa data

kuantitatif. Fajri dan Senja (2008) mengungkapkan belajar adalah

berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan,

berlatih. Sedangkan hasil adalah sesuatu yang didapat dari jeri payah.

Menurut Gagne dalam Purwanto (2009) “hasil belajar adalah

terbentuknya konsep yaitu kategori yang kita berikan pada lingkungan,

yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi yang

menentukan stimulus- stimulus baru dan menentukan hubungan diantara

kategori- kategori”. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar merupakan

hal yang penting karena dapat menunjukan ketercapaian tujuan

pembelajran yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa dapat diketahui

melalui evaluasi untuk menilai dan mengukur apakah siswa telah

menguasai ilmu yang telah disampaikan.

Dimyati dan Mulyono (2002) menyatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar. Menurut Nana Sudjana (2005) “hakikat hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik”. Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,


16

afektif, dan psikomotorik.

Dari sisi siswa hasil belajar adalah puncak proses belajar. Sedangkan

pada umumnya setelah belajar seseorang akan memiliki keterampilan,

pengetahuan, sikap dan nilai.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas hasil belajar merupakan

bentuk pengetahuan buah dari pembelajaran yang dilakukan terus

menerus dan konsisten sehingga menghasilkan hasil yang baik dengan

kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.


BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Nama Sekolah : SD Negeri 01 Kromongan
NPSN : 10606110
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Raya Belitang Desa Keromongan
Kode Pos : 32181
Kecamatan : Martapura
Kabupaten/Kota : OKU Timur
Provinsi : Sumatera Selatan

a. Kelas
Penelitian tindakan kelas di laksanakan di kelas V SDN 01 Kromongan
dengan jumlah siswa yang diteliti berjumlah 10 siswa. Karakteristik siswa
di SDN 01 Kromongan secara umum memiliki tingkat kecerdasan yang
berbeda dalam satu kelas/kelompok belajar khususnya di kelas V. Siswa
kelas V di SDN Kromongan juga memiliki keragaman suku dan adat yang
berbeda. Hal ini dapat menambah kekayaan pengalaman dalam belajar
yang dilalui siswa.

b. Tema
Mata pelajaran yang diambil adalah Bahasa Indonesia materi
mengidentifikasi unsur-unsur cerita dalam membaca cerita pendek di
Kelas V SD Negeri 01 Kromongan.

c. Waktu
Waktu yang digunakan dalam dalam pelaksaan pembelajaran dikelas
adalah 2x35 menit
18

2. Jadwal Pelaksaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil dengan rentang waktu
satu minggu disetiap siklusnya yang dimulai pada tanggal 17 Oktober – 5
Desember 2021. Waktu yang digunakan pada penelitian memiliki rentang
satu minggu. Dengan jadwal pelaksanaan seperti pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Table Jadwal Pelaksaan
No Pelaksanaan Hari Waktu
1 Pra-Siklus Senin 25 Oktober 2021
2 Siklus I Senin 01 November 2021
3 Siklus II Senin 08 November 2021

B. DESKRIPSI PER SIKLUS


Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti
yang telah direncanakan. Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri
dari empat komponen pokok penelitian kelas, sebagai berikut.
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)

1. Perencanaan
Tahap perencanaan penelitian mempersiapkan sarana yang diperlukan untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia
1) Mengientifikasi masalah
2) Menganalisis dan merumuskan masalah
3) Merancang model pembelajaran
4) Membuat sarana pembelajaran
5) Menyiapkan perangkat yang digunakan

Alat evaluasi yang digunakan yaitu tes tertulis (esai), kegiatan evaluasi
yaitu brtujuan untuk mengukur atau mengetahui tingkat tercapainya
keberhasilan yang telah dicapai peserta didik Atas materi yang telah
disampaikan.bagi peserta didik dengan evaluasi ini akan mengetahui
perkembangan belajarnya, apabila mengalami kemajuan atau menurun.
19

Perencanaan disajikan alam sebuah tabel rencana kegiatan yang terapat


dalam rencana silus 1 dan siklus 2 seperti berikut.

Tabel 1.2
Perencanaan pada Siklus 1 dan Siklus 2
Rencana pada siklus 1 Rencana pada siklus 2
a. Guru membuat rencana a. Guru membuat rencana
perbaikan pembelajaran perbaikan pembelajaran yaitu
yaitu berupa membuat RPP berupa membuat RPP,
dan menggunakan metode menggunakan metode
kooperatif tipe STAD kooperatif tipe STAD dengan
setelah dilakukannya membagi kelompok secara
prasiklus tanpa metode heterogen setelah melakukan
tertentu obsevasi dan mengevaluasi
refleksi pada siklus I

b. Menyiapkan rencana b. Menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran

sebagai pedoman kegiatan yang telah menggunakan

belajar mengajar yang metode kooperatif tipe STAD

telah menggunakan metode yang telah diberi tambahan

kooperatif tipe STAD tujuan perbaikan setelah


mengevaluasi refleksi pada
siklus I
c. Menyiapkan materi yang
c. menyiapkan materi
sesuai dengan kemampuan pembelajaran berupa cerita
siswa berdasarkan hasil pendek sebagai bahan
prasiklus pengayaan siswa pada materi
siklus I
d. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan lembar observasi.
e. Menyiapkan alat evaluasi.
e. Menyiapkan alat evaluasi.
20

2. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan ini, penulis melakukan kegiatan sebagai berikut.
1) Melakukan langkah-langkah sesuai perencanaan
2) Menggunakan meia gambar paa kegiatan pembelajaran
3) Melakukan pengamatan setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan kegiatan yang dilaksanakan
5) Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat
melakukan tahap tindakan.

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Penelitian


siklus I dilaksanakan pada tanggal I November 2021, sedangkan siklus II pada
tanggal 8 November 2021, masing-masing siklus memiliki rentang waktu 7 hari.
Prose pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

b. Kegiatan Inti
✓ Siklus 1
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.
3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang
heterogen
21

Elaborasi
4. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah disimak.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan soal


tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soaltes secara individu dengan jujur dan tertib.


Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.

✓ Siklus 2
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.
3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa heterogen
Elaborasi
4. Guru membimbing diskusi kelompok pada siswa

5. Siswa membaca cerita pendek “Dede belajar silat”


22

6. Siswa melakukan diskusi unsusr-unusr cerita pendek dalam


kelompoknya

7. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah dibaca.

8. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

9. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan soal


tes.

10. Siswa menerima lembar soal tes.

11. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
Konfirmasi
12. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
13. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.
14. Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan soal tes kepada guru

c. Kegiatan Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait bagian
dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
23

3. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan proses pengamatan guna mengetahui hasil belajar
siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus,
kegiatan pengamatan dilakukan secara bertahap dari mulai pra siklus, siklus I
dan siklus II yang di mulai pada tanggal 25 Oktober 2021 sampai 08 November
2021. Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Peneliti mengamati kegiatan
belajar siswa melalui penilaian kognitif, psikomotor, maupun sikap.

a) Penilaian Kognitif Siklus


Penilaian kpgnitif yaaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Soal yang diberikan sebanyak
5 butir soal dan berupa tes uraian. Pada penilaian dilakukan alanisis
penghitungan data yang dilakukan dua tahap yaitu:

1) Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar digunakan rumus yang


dikemukakan Arikunto Suharsimi (2001), yaitu:

S= x 100

Keterangan :
𝑆 = Nilai yang diharapkan (dicari)
𝑅 = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
𝑁 = Skor maksimum dari tes tersebut

Setelah dilakukan penilaian pada setiap masing-masing lembar dari jawaban


siswa kemudian nilai yang didapatkan dari setiap siswa tersebut dimasukkan ke
dalam table seperti di bawah ini:
24

Tabel 1.3
Tabel Penilaian Kognitif Pada Setiap Siklus
Nilai Siswa
NO Nama Siswa
KKM Siklus 1 Keterangan
1 70
2 70
3 70
dst 70
Jumlah
Rata-rata
Nilai 70/>70
Presentase Ketuntasan

Dengan kriteria ketunasan belajar yaitu 70 sebagai batas nilai minimum


ketuntasan.
Keterangan:
Kurang dari 70 = Tidak Tuntas
Lebih dari 70 = Tuntas

Menurut Dirjen Pendidikan Depdikbud Rahmat dan Solehuddin (2006) kriteria


penilaiannya adalah sebagai berikut:
90-100 = Baik Sekali
80-90 = Baik
65-79 = Cukup
55-64 = Kurang
Dibawah 55 = Sangat Kurang
25

2) Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada setiap siklus, Menurut Nana
Sudjana (2013) “Mean atau rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan skor
dibagi dengan banyaknya siswa”. digunakan rumus:

𝑋=

Keterangan :
𝑋 = Rata-rata hitung yang dicari
𝛴𝑋 = Jumlah skor
𝑁 = Jumlah siswa

b) Penilaian Psikomotor Siklus


Penilaian psikomotor yaitu penilaian untuk mengukur atau menilai
keterampilan peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi, serta partisipasi
peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian psikomotor dilakukan oleh peneliti
dengan mencentang table pada lembar obseravasi yang sudah disiapkan,
peneliti menyiapkan lembar observasi sebanyak jumlah siswa yang ada untuk
diberi nama siswa yang akan dilakukan penilaian pada setiap lembar observasi
tersebut. Observasi aspek psikomotor terlihat pada table seperti dibawh ini:

Tabel 1.4
Tabel Penilaian Psikomotor Siswa
Siklus ke Jumlah

No Kegiatan Pembelajaran 1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca.

2 Siswa terampil dalam berdiskusi


26

Siswa terampil bekerja sama dengan siswa


3
lain pada saat diskusi kelompok
Siswa terampil menjawab pertanyaan dari
4
guru
Siswa terampil dalam mengungkapkan isi
5
cerita
Siswa terampil dalam mempersentasikan
6
hasil diskusi kelompok.

Jumlah Skor

Dengan memberi tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai
dengan pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu :
Keterangan:
1 (Kurang) 3 (Baik)
2 (Cukup) 4 (Sangat Baik) .

Setelah dilakukan penjumlah seluruh nilai psikomotor masing- masing siswa


dari aspek-aspek yang telah di observasi kemudian dilakukan penghitungan
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Arikunto Suharsimi (2001)
yaitu:

S= x 100

Keterangan :
𝑆 = Nilai yang diharapkan (dicari)
𝑅 = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
𝑁 = Skor maksimum dari tes tersebut
27

Setelah didapatkan nilai psikomotor dari setiap siswa kemudian hasil nilai
tersebut dikelompokkan ke dalam table sebagai berikut:

Tabel Tabel 1.5


Tabel Penilaian Psikomotor Pada Setiap Siklus

Nilai Siswa
NO Nama Siswa Siklus ke Keterangan
1
2
3
dst
Jumlah
Rata-rata
Presentase Ketuntasan

Untuk melihat criteria keberhasilan hasil belajar siswa digunakan skala


penelitian seperti table berikut ini:
Tingkat keberhasilan kategori
81% - 100 % Sangat Baik
61 % - 80% Baik
41 % - 60% Cukup
21%-40% Kurang
0 % - 20% Kurang Sekali

c) Penilaian Sikap Siklus


Penilaian sikap yaitu suatu penilaian terhadap perilaku siswa sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian dilakukan oleh
peneliti dengan mencentang pada table penilaian yang sudah disiapkan, pada
penilaian sikap ini aspek yang dinilai dapat dilihat pada di bawah ini:
28

Tabel 1.7
Tabel Penilaian Sikap Siklus
Siklus ke
Percaya diri Santun Cermat dan
NO Nama Siswa Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

dst

RATA-RATA

Keterangan
1. Kurang 3. Baik
2. Cukup 4. Sangat Baik

Untuk melihat criteria keberhasilan hasil belajar siswa digunakan skala


penelitian seperti table berikut ini:
Tingkat keberhasilan kategori
81% - 100 % Sangat Baik
61 % - 80% Baik
41 % - 60% Cukup
21%-40% Kurang
0 % - 20% Kurang Sekali

4. Refleksi
Data yang diperoleh adalah untuk mengevaluasi aktivitas siswa dalam belajar
Bahasa Indonesia setelah proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini juga
29

mengkaji kemampuan peneliti dalam melaksanakan tindakan. Pelaksanaan


refleksi ini bertujuan untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya yang lebih baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Skenario Perbaikan
a. Skenario hari Pertama Siklus 1
Kegiatan perbaikan pembelajan siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin,
1 November 2021 dengan materi memahami unsur-unsur cerita pendek
kelas V. Penelitian ini meliputi kegiatan pra tindakan, observasi,
perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai penyusunan laporan
penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan permasalahan yang akan
diteliti di kelas V SD Negeri 01 Kromongan Kecamatan Martapura
Kabupaten Oku Timur dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan belajar
rmengajar.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan
siswa berupa soal-soal evaluasi.
4) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengetahui kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran dan saran
untuk memperbaiki dan mengembangkan peaksanaan
pembelajaran selanjutnya.
5) Mempersiapkan bahan untuk mengajar dan sumber belajar seperti
buku dll. Serta alat peraga yang akan di gunakan.
6) Mempersiapkan lembar penilaian tugas yang di berikan.
31

b) Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

❖ Kegiatan inti
Pada kegiatan inti peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita
yang akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur
dan amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila


ada penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang


heterogen
Elaborasi
4. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita


pendek yang telah disimak.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan


soal tes.
32

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan


tertib.
Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa
lainnya berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan
metode tanya jawab.

❖ Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup peneliti melakukan:
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap
soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari
materi tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang
kegiatan yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

c) Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Guru mengamati keterampilan siswa dalam kelompok untuk
dilakukan penilaian secara psikomotor.
b) Guru memberi soal evaluasi untuk dilakukan penilaian secara
kognitif.
c) Guru mengamati tingkah laku siswa dan kepribadian siswa untuk
dilakukan penilaian sikap
33

d) Masing-masing penilaian yang dilakukan oleh guru, dimasukkan ke


dalam lembar nilai yang telah di siapkan untuk melihat tingkat
keberhasilan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran.

d) Refleksi
Setelah melakukan pengamatan, maka langkah selanjutnya yaitu tahap
refleksi, hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan dalam
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan setelah melakukan refleksi
dapat di ketahui penyebab kegagalan dalam pembelajaran siklus 1 yaitu
sebagai berikut :
a) Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP namun belum
maksimal
b) Guru kurangnya menguasai kelas
c) Guru kurang mengefektifkan penggunaan metode
d) Guru belum memenejemen waktu dengan baik
e) Alat Pegara sudah digunakan oleh guru namun belum maksimal.

b. Skenario Hari Terakhir Siklus 2


Kegiatan perbaikan pembelajan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin, 08
November 2021 dengan materi kebebasan berorganisasi kelas V di SD Negeri 01
Kromongan Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Timur, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Mempersiapkan bahan pelajaran
2. Menggunakan metode daring
3. Membuat sumber dan media belajar
4. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
5. Menyiapkan alat evaluasi dan observasi
34

b) Tahap Pelaksanaan
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
❖ Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang


heterogen
Elaborasi

4. Siswa membaca cerita pendek “Dede belajar silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah dibaca.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan


soal tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
35

Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.
12. Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan soal tes kepada guru
❖ Kegiatan penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal
tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang
kegiatan yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

c) Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Guru memberi soal evaluasi untuk dilakukan penilaian secara kognitif
b) Guru mengamati keterampilan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi
untuk dilakukan penilaian secara psikomotor
c) Guru mengamati tingkah laku siswa dan kepribadian siswa untuk
dilakukan penilaian sikap
d) Masing-masing penilaian yang dilakukan oleh guru, dimasukkan ke
dalam lembar nilai yang telah di siapkan untuk melihat tingkat
keberhasilan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran.
36

d) Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahap yang sangat dibutuhkan dalam perbaikan
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan maka peneliti perlu
melakukan beberapa tindakan untuk siklus berikutnya sebagai berikut:
a) Guru lebih menguasai materi.
b) Berusaha mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c) Memaksimalkan penggunaan alat peraga yang lebih menarik yaitu
gambar.
d) Lebih mampu menguasai kelas

2. Pelaksanaan Simulasi Perbaikan Pembelajaran

a. RPPH Hari Pertama Siklus 1


Pada kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1, peneliti
melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar. Pada siklus 1
ini peneliti sudah mulai memusatkan menggunakan metode yang dipilih
yaitu mennggunakan metode kooperatif tipe STAD dalam proses
pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas V yang ada di SDN 01
Kromongan pada hari yang sudah ditentukan oleh peneliti, dalam hal ini
peneliti mendapatkan penilaian hasil belajar siswa yaitu: penilaian
kognitif, penilaian pesikomotor serta penilaian sikap.

Dari Pelaksaan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil data sebagai


berikut :
37

a) Penilaian Kognitif Siklus 1


Berdasarkan tes yang sudah dilakukan didapatkan hasil penilaan
kognitif siswa dan dimasukkan ke dalam table seperti di bawah ini:

Tabel 1.1
Tabel Penilaian Kognitif Siklus 1
Nilai Siswa
NO Nama Siswa
KKM Siklus 1 Keterangan
1 Andika Ardiansyah 70 65 Tidak Tuntas
2 Adella Zyvri 70 80 Tuntas
3 Damar Prayoga 70 75 Tuntas
4 Dika Riansyah 70 65 Tidak Tuntas
5 Lendra 70 75 Tuntas
6 M. Al Ghazali 70 65 Tidak Tuntas
7 Meda Rosalina 70 80 Tuntas
8 Maiza 70 65 Tidak Tuntas
9 Rama 70 75 Tuntas
10 Rendi Saputra 70 60 Tidak Tuntas
Jumlah 705
Rata-rata 70,5
Nilai 70/>70 5 siswa
Presentase Ketuntasan 50%

Berdasarkan data dari siklus 1, siswa yang sudah tuntas sebanyak 50% dan
yang belum tuntas sebanyak 50% dengan nilai rata-rata 70,5 pada
pelaksanaan pembelajaran siklus 1 semua materi telah disampaikan, ini
merupakan pengalaman pertama maka materi belum mencapai ketuntasan
ini disebabkan kendala yang dihadapi yaitu, siswa masih merasa baru dan
belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan
metode kooperatif tipe STAD. Dikareakan hal tersebut serta hasil belajar
38

yang dirasa belum maksimal, maka penulis mengadakan perbaikan


pembelajaran siklus 2.

b) Penilaian Psikomotor Siklus 1


Penilaian psikomotor yaitu penilaian untuk mengukur atau menilai
keterampilan siswa ketika praktik, kegiatan diskusi, serta partisipasi
siswa dalam pembelajaran. Dari observasi pelaksaan pembelajaran
pada siklus I diperoleh hasil data nilai per siswa, kemudian peneliti
mengelompokkan data seluruh hasil obseravasi dari masing-masing
siswa yang sudah diperoleh tersebut ke dalam table sebagai berikut:
Tabel 1.2
Penilaian Psikomotor Siklus
Nilai Siswa
NO Nama Siswa Jumlah skor Siklus
Keterangan
ke 1
1 Andika Ardiansyah 62,5 Tidak Tuntas
2 Adella Zyvri 70,8 Tuntas
3 Damar Prayoga 75 Tuntas
4 Dika Riansyah 62,5 Tidak Tuntas
5 Lendra 83 Tuntas
6 M. Al Ghazali 66,7 Tidak Tuntas
7 Meda Rosalina 87,5 Tuntas
8 Maiza 66,7 Tidak Tuntas
8 Rama 75 Tuntas
10 Rendi Saputra 66,7 Tidak tuntas
Jumlah 716.4
Rata-rata 71,64
Nilai 70/>70 5 Siswa
Presentase Ketuntasan 50%
39

Dari table psikomotor yang sudah dikelompokkan oleh peneliti di atas


dapat dilihat bahwa siswa yang sudah tuntas hanya memenuhi 5 orang
siswa dari 10 orang siswa, atau hanya 50% siswa yang berhasil tuntas
memenuhi kriteria. Yang berati masih ada 50% siswa yang belum
mencapai ketuntasan nilai yang diharapakn oleh peneliti

c) Penilaian Sikap Siklus 1


Penilaian sikap yaitu suatu penilaian terhadap perilaku peserta didik
sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Berikut ini penulis mencantumkan data penilaian sikap siswa.
Tabel 1.3
Tabel Penilaian Sikap Siklus 1
Siklus 1 JML Nilai/
Cermat dan Skor
NO Nama Siswa Percaya diri Santun
Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Andika A √ √ √ 7 58
2 Adella Zyvri √ √ √ 9 75
3 Damar Prayoga √ √ √ 9 75
4 Dika Riansyah √ √ √ 8 67
5 Lendra √ √ √ 8 67
6 M. Al Ghazali √ √ √ 9 75
7 Meda Rosalina √ √ √ 8 67
8 Maiza √ √ √ 9 75
9 Rama √ √ √ 8 67
10 Rendi Saputra √ √ √ 9 75
Jumlah 701
Rata-rata 70.1
Nilai 70/>70 5 Siswa

Presentase Ketuntasan 50%


40

Dari tabel di atas diperoleh data siswa dengan presentase hanya 50%
siswa yang memenuhi kriteria, yang berati hanya 5 orang siswa dari 10
orang siswa yang dapat dikatakan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

b. RPPH Hari Terakhir Siklus 2


Dari Pelaksaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 diperoleh hasil data
sebagai berikut :
a) Penilaian Kognitif Siklus 2
Tabel 1.4
Tabel Penilaian Kognitif

Nilai Siswa
NO Nama Siswa
KKM Siklus 2 Keterangan
1 Andika Ardiansyah 70 80 Tuntas
2 Adella Zyvri 70 84 Tuntas
3 Damar Prayoga 70 80 Tuntas
4 Dika Riansyah 70 68 Tidak Tuntas
5 Lendra 70 85 Tuntas
6 M. Al Ghazali 70 84 Tuntas
7 Meda Rosalina 70 90 Tuntas
8 Maiza 70 85 Tuntas
9 Rama 70 85 Tuntas
10 Rendi Saputra 70 65 Tidak Tuntas
Jumlah 801
Rata-rata 80,1
Nilai 70/>70 8 siswa
Presentase Ketuntasan 80%

Berdasarkan data dari siklus 2, anak yang sudah mencapai ketuntasan


dalam belajar 80% dan yang belum tuntas 20% dengan nilai rata-rata 80,1
pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 materi yang disampaikan lebih
41

terorganisir sehingga siswa lebih memahami materi dengan perolehan nilai


mencapai KKM bahkan melebihi KKM yang ditentukan.

b) Penilaian Psikomotor Siklus 2


Penilaian psikomotor ditujukan untuk mengukur atau menilai
keterampilan siswa ketika praktik, kegiatan diskusi, serta partisipasi
siswa dalam pembelajaran. Dari observasi pelaksaan pembelajaran
pada siklus 2 diperoleh hasil data nilai per siswa yang kemudian
peneliti mengelompokkan seluruh hasil perolehan data obseravsi dari
masing-masing siswa tersebut ke dalam table, setelah dilakukannya
penghitungan. Seperti dibawah ini:
Table 1.5
Tabel Penilaian Psikomotor Siklus 2
Nilai Siswa
NO Nama Siswa Jumlah Skor Siklus ke 2 Keterangan
1 Andika Ardiansyah 87,5 Tuntas
2 Adella Zyvri 79 Tuntas
3 Damar Prayoga 87.5 Tuntas
4 Dika Riansyah 66,7 Tidak Tuntas
5 Lendra 87,5 Tuntas
6 M. Al Ghazali 79 Tuntas
7 Meda Rosalina 91,6 Tuntas
8 Maiza 79 Tuntas
8 Rama 83 Tuntas
10 Rendi Saputra 66,7 Tidak Tuntas
Jumlah 807,5
Rata-rata 80,75
Nilai 70/>70 8 Siswa
Presentase Ketuntasan 80%
42

Dari tabel di atas memperoleh nilai rata-rata 80,75 dimana siswa


mengalami peningkatan di siklus 2

c) Penilaian Sikap Siklus 2


Penilaian sikap yaitu suatu penilaian terhadap perilaku peserta didik
sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Tabel 1.6
Tabel Penilaian Sikap

Siklus 2 Jml Nilai/Skor


Percaya Cermat
NO Nama Siswa Santun
diri dan Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Andika A √ √ √ 10 83
2 Adella Zyvri √ √ √ 10 83
3 Damar Prayoga √ √ √ 10 83
4 Dika Riansyah √ √ √ 10 83
5 Lendra √ √ √ 9 75
6 M. Al Ghazali √ √ √ 9 75
7 Meda Rosalina √ √ √ 10 83
8 Maiza √ √ √ 10 83
9 Rama √ √ √ 9 75
10 Rendi Saputra √ √ √ 8 66,7
Jumlah 789,7
Rata-rata 78,97
Nilai 70/>70 9 Siswa
Presentase Ketuntasan 90%
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Keterangan
1. Kurang 4. Sangat Baik
2. Cukup 3. Baik
43

Dari tabel di atas terlihat siswa dengan jumlah 90 % sudah dapat


memenuhi kriteria ketuntasan yang artinya nilai sikap siswa
mengalami perubahan yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

Hasil evaluasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran dari setiap siklus


pada pelajaran Bahasa Indonesia materi memahami unsur unsur cerita di Kelas
V mengalami peningkatan. Pada penilaian kognitif, psikomotor, maupun sikap.
Pada pembelajaran siklus I, siswa sudah mengalami peningkatan
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah
KKM. Hal ini terjadi karena peneliti sudah dapat menyiapkan metode yang
menarik, siswa mulai tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga
hasil belajarnyapun meningkat. Kekurangannya yaitu pada proses tanya jawab,
siswa masih kurang aktif dikarenakan siswa belum memahami betul metode
yang digunakan.
Pada pembelajaran siklus II, sudah sesuai dengan rencana yang dibuat
yaitu, pembelajaran menggunakan metode yang sudah direncanakan
diobsevasi sebelumnya pada siklus 1. Hasil belajarnya (nilai siswa) sudah
memenuhi KKM, dilihat dari meningkatnya persentase belajar siswa dari siklus
I ke siklus II.

a. Penilaian Kognitif
Siklus 1 Siklus 2
Rata-rata 70,5 Rata-rata 80,1
Presentase ketuntasan 50% Presentase ketuntasan 80%
Nilai 70/>70 5 siswa Nilai 70/>70 8 siswa

Berdasarkan data dari siklus 1, siswa yang sudah tuntas 50% dan yang
belum tuntas 50% yang berati dari total seluruh siswa yaitu 10 orang siswa,
yang tuntas ada 5 siswa dan yang belum tuntas ada 5 siswa, dengan nilai
rata-rata 70,5 pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1. Berdasarkan data
44

dari siklus 2, siswa mengalami peningkatan. Siswa yang sudah mencapai


ketuntasan dalam belajar yaitu 80% dan yang belum tuntas yaitu 20%
dengan nilai rata-rata 80,1. Ini berarti yang tuntas ada 8 orang dan belun ada
2 orang. Data ini menunujukkan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2
siswa mengalami peningkatan.

b. Penilaian Psikomotor
Siklus 1 Siklus 2
Rata-rata 71,64 Rata-rata 80,75
Presentase ketuntasan 50 % Presentase ketuntasan 80 %
Nilai 70/>70 5 siswa Siswa 8 siswa

Penilaian prikomotor pada siklus 1, siswa yang sudah tuntas sebanyak 50%
dan yang belum tuntas 50% yang berati dari total seluruh siswa yaitu 10
orang siswa, yang tuntas ada 5 siswa dan yang belum tuntas ada 5 siswa,
dengan nilai rata-rata 71,64 pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1.
Berdasarkan data dari siklus 2, siswa mengalami peningkatan. Siswa yang
sudah mencapai ketuntasan dalam belajar yaitu 80% dan yang belum tuntas
yaitu 20% dengan nilai rata-rata 80,75. Ini berarti siswa yang tuntas ada 8
orang siswa dan belun ada 2 orang siswa. Data ini menunujukkan pada
pelaksanaan pembelajaran siklus 2 siswa mengalami peningkatan.

c. Penilaian Sikap
Siklus 1 Siklus 2
Rata-rata 70.1 Rata-rata 78,97
Presentase ketuntasan 50 % Presentase ketuntasan 90 %
Nilai 70/>70 5 siswa Nilai 70/>70 9 siswa

Dari tabel siklus 1 di atas siswa memperoleh nilai sikap yang sudah tuntas
ada 50% dan yang belum tuntas ada 50% yang berati dari total seluruh siswa
yaitu 10 orang siswa, siswa yang tuntas ada 5 orang siswa dan yang belum
tuntas ada 5 orang siswa, dengan nilai rata-rata 70.1 pada pelaksanaan
pembelajaran siklus 1. Berdasarkan data dari siklus 2, siswa mengalami
45

peningkatan. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar yaitu


80% dan yang belum tuntas yaitu 20% dengan nilai rata-rata 78,97. Ini
berarti siswa yang tuntas ada 8 orang siswa dan belun ada 2 orang siswa.
Data ini menunujukkan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 siswa
mengalami peningkatan.

C. Kelebihan dan Kelemahan Selama Pembelajaran Siklus


a. Kelebihan

Kelebihan yang pengamat alami adalah pengamat mendapatkan


pengalaman belajar mengajar yang baru, dengan keadaan yang ada seperti
sekarang ini sanagat memberikan pengalaman ataupun kelebihan sendiri,
baik bagi guru selaku pengamat maupun siswa yang berperan dalam
pengamatan yang dilakukan. Setelah menggunakan bahan ajar mulai dari
prasiklus, siklus 1,dan siklus 2 bisa memberikan perubahan yang sangat
membantu dalam pembelajaran sehingga yang belum paham sekali sampai
menjadi paham.

b. Kekurangan
Kekurangan yang di rasakan oleh pengamat yaitu siswa belum
mengerti apa yang dimaksudkan oleh guru pada saat pembelajran di siklus
1 hal ini karena siswa masih merasa baru dalam penggunaan metode yang
dipilih karena saat pengamat melakukan praktik ini merupakan
pengalaman pertama bagi siswa dan beberapa siswa mengalami kesulitan,
sehinnga hasil belajar yang dirasa belum maksimal maka dari itu dilakukan
perbaikan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode


kooferatif tipe STAD dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi
mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek di kelas V SD Negeri 01 Kromongan
Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Timur tahun ajaran 2021/2022, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya hasil
belajar siswa yang terlah mencapai bahkan melebihi nilai KKM yang ditentukan
yaitu 70.
a. Kelebihan
Dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD suasana kegiatan
belajar mengajar lebih hidup karena siswa lebih terlibat aktif dalam
pembelajaran
b. Kekurangan
Guru harus mempersiapkan kegitan pembelajaran dengan matang, guru juga
harus mampu memaksimalkan penggunaan waktu mengingat untuk
melakukan persiapan model pembelajaran ini cukup lama.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari perbaiakan pembelajaran, maka dapat
disampaikan saran-saran berikut:
1. Guru hendaknya memperhatikan atau dapat mencoba berbagai metode
yang efektif dan efisien dalam setiap proses belajar mengajar.
2. Penggunaan metode yang melibatkan siswa secra langsung atau berdiskusi
dapat digunakan sebagai alternatif untuk guru kelas V SD dalam proses
belajar mengajar.
47

3. Proses pembelajaran hendaknya diiringi dengan metode dan strategi


pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
mudah.
4. Guru hendaknya mampu berdaptasi dengan hal-hal baru dalam proses
pembelajaran untuk menghadapi kendala dan tantangan global.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi


AksaraDepdiknas, 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Tingkat SD/MI KTSP. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Dimyati dan Mujiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:


Rineka Cipta.

Ekaputra, Herman. 2009. Variasi Mengajar Guru dan Aktivitas


Belajar Siswa. Http://hrstrike.Blogspot.com/2009/04/normal-
0-false-false-false . Diakses pada tanggal 13 November 2021
Pukul: 14.00 WIB [Online]

Etin Solihatin, Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT


Bumi Aksara Harras, A Kholid. 2009. Membaca I. Pusat
Layanan Pustaka Universitas Terbuka. http://pustakaut.ac.id.
Diakses 14 November 2021. Pukul: 16.00 WIB [Online]

Mulyati, Yeti. 2007. Modul Pendidikan Bahasa dan Sastra


Indonesiadi Kelas Tinggi. Universitas Terbuka.

Abdurrahman. (2003:37), Pengertian Hasil Belajar.


http://jeranopendidikan.blogspot.com/2012/03/pengertian-
hasil-belajar.html Di Akses pada 10 November 2021. Pukul:
14.00 WIB [Online]
Dalyono (2005: 55), factor-faktor yang menentukan pencapaian
hasil belajar.

Gagne (dalam Suprijono, 2012: 5) Pengertian Hasil Belajar.


ttps://www.google.com/search?q=gagne+(dalam+suprijono
%2C+2012%3A+5)+pengertian+hasil+belajar.&ie=utf-
8&oe=utf-8 Di Akses pada 10 November 2021. Pukul:
20.11 WIB [Online]

Puspitawati Nuniek (2017:112) Tematik Terpadu Kurikulum 2013:


Ogan Gerak Hewan dan Manusia untuk SD/MI Kelas IV
yang ditulis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://kumparan.com/berita-update/cara-bekerja-sama-
dalam-keberagaman-untuk-soal-kelas-4-tema-1 Di Akses
pada 15 November 2021 pukul 17.00 WIB [Online]

Saleh (2011), Sarfo dan Elen (2011), Davidson & Kroll (dalam
Cheong 2010), Vygotsky (dalam Slavin, 2009).
http://mediafunia.blogspot.com/2016/07/model-
pembelajaran-kooperatif-tipe_22.html Di Akses pada 18
November 2021. pukul: 13.00 WIB [Online]

Sudjana, (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.


Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sugiyanto, winataputra (2009) Metode pembelajaran https://text-


id.123dok.com/beljaran document/eqok1lo5y-model-
pembelajaran-hakikat-model-pembelajaran-kooperatif.html
Di akses pada 18 Noveber 2021 pukul 14. 00 WIB
LAMPIRAN
RENCANA SATU SIKLUS
( RIS )

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Kromongan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pembelajaran ke :1

A. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek


anak yang disampaikan secara lisan

B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca cerita pendek STAD, siswa dapat


menyebutkan nama tokoh dalam ceria pendek dengan tepat.

2. Melalui kegiatan membaca cerita pendek siswa dapat menjelaskan watak


atau sifat tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

3. Melalui kegiatan membaca cerita pendek, siswa dapat menentukan


keteladanan tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

D. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


1. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan metode
kooperatif tipe STAD, siswa dapat menyebutkan nama tokoh dalam ceria
pendek dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menjelaskan watak atau sifat
tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.
3. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menentukan keteladanan
tokoh dalam cerita pendek dengan

E. MATERI
✓ Unsur-unsur Cerita
▪ Tokoh Penokohan (watak atau sifat tokoh), Tema, Latar, Alur, dan
Amanat

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


▪ Pendekatan Kontekstual.
▪ Pendekatan Cooperative Learning tipe STAD.
▪ Diskusi dengan teman sebangku.
▪ Tanya jawab.
▪ Ceramah.
▪ Penugasan.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan Pertama
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

❖ Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang heterogen
Elaborasi
4. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah disimak.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan bimbingan


guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan soal


tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.

❖ Kegiatan Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

H. SUMBER/BAHAN BELAJAR
1. Buku tema 4 (tematik : Organ Gerak Hewan kelas 5 SD)
2. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, masyarakat, dst.
3. Teman.

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1. Apa judul dari cerita pendek 1. Dede belar silat
yang kalian baca? 2. Tema
2. Sebutkan unsur-unsur dalam ▪ Tokoh
cerita? ▪ Latar
3. Siapakah nama tokoh yang ▪ Alur, dan
yang berperan sebagai pelatih ▪ Amanat
silat Dede? 3. Bang Toyib
4. Sebutkan 4 amanat apa saja 4. Patuh terhadap orang tua,
yang bisa kalian pelajari dari rajin beribadah, berlatih
cerita pendek tersebut? dengan rajin, tidak boleh
5. Dimankaah Dede belajar silat? berkelahi, perduli terhadap
orang lain
5. Dilapangan ujung desa
b. Penilaian Psikomotor
Berdiskusi mengenai cerita berjudul Dede Belajar silat
Bentuk Penilaian: Kinerja
Instrumen Penilaian Psikomotor : Rubrik

Tabel Observasi Psikomotor Setiap Siklus


Siklus JML

No Kegiatan Pembelajaran 1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca.
2 Siswa terampil dalam berdiskusi

3
Siswa terampil bekerja sama dengan
siswa lain pada saat diskusi kelompok

4 Siswa terampil menjawab pertanyaan dari


guru

5 Siswa terampil dalam mengungkapkan isi


cerita

6 Siswa terampil dalam mempersentasikan


hasil diskusi kelompok.
Jumlah skor

Keterangan:
Beri tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai dengan
pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu : 1 (Kurang), 2 (Cukup) , 3
(Baik), 4 (Sangat Baik) .
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Kromongan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pembelajaran ke :1

A. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek


anak yang disampaikan secara lisan

B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Melalui kegiatan membaca cerita pendek STAD, siswa dapat


menyebutkan nama tokoh dalam ceria pendek dengan tepat.

5. Melalui kegiatan membaca cerita pendek siswa dapat menjelaskan watak


atau sifat tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

6. Melalui kegiatan membaca cerita pendek, siswa dapat menentukan


keteladanan tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

D. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


4. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan metode
kooperatif tipe STAD, siswa dapat menyebutkan nama tokoh dalam ceria
pendek dengan tepat.
5. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menjelaskan watak atau sifat
tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.
6. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menentukan keteladanan
tokoh dalam cerita pendek dengan

E. MATERI
✓ Unsur-unsur Cerita
▪ Tokoh Penokohan (watak atau sifat tokoh), Tema, Latar, Alur, dan
Amanat

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


▪ Pendekatan Kontekstual.
▪ Pendekatan Cooperative Learning tipe STAD.
▪ Diskusi dengan teman sebangku.
▪ Tanya jawab.
▪ Ceramah.
▪ Penugasan.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan Pertama
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

❖ Kegiatan Inti
Eksplorasi
5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

6. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.

7. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang heterogen
Elaborasi
8. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

9. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah disimak.

10. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan bimbingan


guru.

11. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan soal
tes.

12. Siswa menerima lembar soal tes.

13. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
Konfirmasi
14. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
15. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.

❖ Kegiatan Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

H. SUMBER/BAHAN BELAJAR
1. Buku tema 4 (tematik : Organ Gerak Hewan kelas 5 SD)
2. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, masyarakat, dst.
3. Teman.

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1. Apa judul dari cerita pendek 1. Dede belar silat
yang kalian baca? 2. Tema
2. Sebutkan unsur-unsur dalam ▪ Tokoh
cerita? ▪ Latar
3. Siapakah nama tokoh yang ▪ Alur, dan
yang berperan sebagai pelatih ▪ Amanat
silat Dede? 3. Bang Toyib
4. Sebutkan 4 amanat apa saja 4. Patuh terhadap orang tua,
yang bisa kalian pelajari dari rajin beribadah, berlatih
cerita pendek tersebut? dengan rajin, tidak boleh
5. Dimanakah Dede belajar silat? berkelahi, perduli terhadap
orang lain
5. Dilapangan ujung desa
b. Penilaian Psikomotor
Berdiskusi mengenai cerita berjudul Dede Belajar silat
Bentuk Penilaian: Kinerja
Instrumen Penilaian Psikomotor : Rubrik
Tabel Observasi Psikomotor Setiap Siklus
Siklus JML

No Kegiatan Pembelajaran 1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca.
2 Siswa terampil dalam berdiskusi

3
Siswa terampil bekerja sama dengan
siswa lain pada saat diskusi kelompok

4 Siswa terampil menjawab pertanyaan dari


guru

5 Siswa terampil dalam mengungkapkan isi


cerita

6 Siswa terampil dalam mempersentasikan


hasil diskusi kelompok.
Jumlah skor

Keterangan:
Beri tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai dengan
pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu : 1 (Kurang), 2 (Cukup) , 3
(Baik), 4 (Sangat Baik) .
Lampiran penilaian
a) Penilaian Kognitif Siklus 1

❖ Soal tes siklus 1


1. Apa judul dari cerita pendek yang kalian baca?
2. Sebutkan unsur-unsur dalam cerita?
3. Siapakah nama tokoh yang yang berperan sebagai pelatih silat Dede?
4. Sebutkan 4 amanat apa saja yang bisa kalian pelajari dari cerita pendek
tersebut?
5. Dimanakah Dede belajar silat?

❖ Kunci Jawaban
1. Dede belar silat
2. Tema
▪ Tokoh
▪ Latar
▪ Alur, dan
▪ Amanat
3. Bang Toyib
4. Patuh terhadap orang tua, rajin beribadah, berlatih dengan rajin, tidak boleh
berkelahi, perduli terhadap orang lain
5. Dilapangan ujung desa
Lembar Jawaban Siswa Siklus 1
b) Penilaian Pesikomotor Siklus 1
Dari Pelaksaan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil data obseravsi aspek
psikomotor, salah satu contohnya saya lamprkan seperti di bawah ini.

Nama: Andika Ardiansyah


Kelas: V
Tabel Observasi Aspek Penilaian Psikomotor
Siklus 1 JML

No Kegiatan Pembelajaran 1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca. √ 3
2 Siswa terampil dalam berdiskusi √ 2

3 √ 2
Siswa terampil bekerja sama dengan
siswa lain pada saat diskusi kelompok

4 Siswa terampil menjawab pertanyaan dari √ 2


guru
√ 3
5 Siswa terampil dalam mengungkapkan isi
cerita

6 Siswa terampil dalam mempersentasikan √ 3


hasil diskusi kelompok.
Jumlah skor 62,5 15

Keterangan:
Beri tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai dengan
pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu:
1 (Kurang)
2 (Cukup)
3 (Baik)
4 (Sangat Baik).

c) Penilaian Sikap Siklus 1


Berikut ini penulis mencantumkan data penilaian sikap siswa.

Tabel Penilaian Sikap Siklus 1

Siklus 1 JML Nilai/


Percaya Cermat dan Skor
NO Nama Siswa Santun
diri Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Andika A √ √ √ 7 58
2 Adella Zyvri √ √ √ 9 75
3 Damar Prayoga √ √ √ 9 75
4 Dika Riansyah √ √ √ 8 67
5 Lendra √ √ √ 8 67
6 M. Al Ghazali √ √ √ 9 75
7 Meda Rosalina √ √ √ 8 67
8 Maiza √ √ √ 9 75
9 Rama √ √ √ 8 67
10 Rendi Saputra √ √ √ 9 75
Jumlah 701
Rata-rata 70.1
5
Nilai 70/>70
Siswa
Presentase Ketuntasan 50%
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Kromongan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V (lima)
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pembelajaran ke :1

A. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek


anak yang disampaikan secara lisan

B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca cerita pendek STAD, siswa dapat


menyebutkan nama tokoh dalam ceria pendek dengan tepat.

2. Melalui kegiatan membaca cerita pendek siswa dapat menjelaskan


watak atau sifat tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

3. Melalui kegiatan membaca cerita pendek, siswa dapat menentukan


keteladanan tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.

D. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan metode


kooperatif tipe STAD, siswa dapat menyebutkan nama tokoh dalam
ceria pendek dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menjelaskan watak atau
sifat tokoh dalam cerita pendek dengan tepat.
3. Melalui kegiatan membaca cerita pendek menggunakan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD, siswa dapat menentukan keteladanan
tokoh dalam cerita pendek dengan

E. MATERI
✓ Unsur-unsur Cerita
▪ Tokoh Penokohan (watak atau sifat tokoh), Tema, Latar, Alur, dan
Amanat

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


▪ Pendekatan Kontekstual.
▪ Pendekatan Cooperative Learning tipe STAD.
▪ Diskusi dengan teman sebangku.
▪ Tanya jawab.
▪ Ceramah.
▪ Penugasan.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan Pertama
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

❖ Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang


heterogen
Elaborasi
4. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah disimak.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan bimbingan


guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan soal


tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.
12. Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan soal tes kepada guru

❖ Kegiatan Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

H. SUMBER/BAHAN BELAJAR
1. Buku tema 4 (tematik : Organ Gerak Hewan kelas 5 SD)
2. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, masyarakat, dst.
3. Teman.

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
1. Apa judul dari cerita pendek 1. Dede belar silat
yang kalian baca? 2. Tema
2. Sebutkan unsur-unsur dalam ▪ Tokoh
cerita? ▪ Latar
3. Siapakah nama tokoh yang ▪ Alur, dan
yang berperan melatih Dede ▪ Amanat
belajar silat ? 3. Bang Toyib
4. Sebutkan 4 amanat yang ada 4. Patuh terhadap orang tua,
dalam cerita pendek tersebut? rajin beribadah, berlatih
5. Dimankaah Dede belajar silat? dengan rajin, tidak boleh
berkelahi, perduli terhadap
orang lain
5. Dilapangan ujung desa
b. Penilaian Psikomotor
Berdiskusi mengenai cerita berjudul Dede Belajar silat
Bentuk Penilaian: Kinerja
Instrumen Penilaian Psikomotor : Rubrik
Tabel Observasi Psikomotor Setiap Siklus
Siklus JML

No Kegiatan Pembelajaran 1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca.
2 Siswa terampil dalam berdiskusi

3
Siswa terampil bekerja sama dengan
siswa lain pada saat diskusi kelompok

4 Siswa terampil menjawab pertanyaan dari


guru

5 Siswa terampil dalam mengungkapkan isi


cerita

6 Siswa terampil dalam mempersentasikan


hasil diskusi kelompok.
Jumlah skor

Keterangan:
Beri tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai dengan
pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu:
1 (Kurang)
2 (Cukup)
3 (Baik)
4 (Sangat Baik)
Lampiran

a) Penilaian Kognitif Siklus 2

❖ Soal tes Siklus 2


1. Apa judul dari cerita pendek yang kalian baca?
2. Sebutkan unsur-unsur dalam cerita?
3. Siapakah nama tokoh yang yang berperan melatih Dede belajar silat ?
4. Sebutkan 4 amanat yang ada dalam cerita pendek tersebut?
5. Dimanakah Dede belajar silat?

❖ Kunci Jawaban
1. Dede belar silat
2. Tema
▪ Tokoh
▪ Latar
▪ Alur, dan
▪ Amanat
3. Bang Toyib
4. Patuh terhadap orang tua, rajin beribadah, berlatih dengan rajin, tidak boleh
berkelahi, perduli terhadap orang lain
5. Dilapangan ujung desa
Lembar Jawaban siswa Siklus 2
b) Penilaian Psikomotor Siklus 2
Obseravsi penilaian aspek psikomotor dari salah satu siswa seperti di bawah
ini:

Nama: Andika Ardiansyah


Kelas: V
Tabel Penilaian Psikomotor Siswa

Siklus 2 JML

No Kegiatan Pembelajaran
1 2 3 4
1 Siswa terampil dalam membaca. √ 4
√ 3
2 Siswa terampil dalam berdiskusi
√ 4
Siswa terampil bekerja sama dengan siswa
3
lain pada saat diskusi kelompok

Siswa terampil menjawab pertanyaan dari √ 3


4
guru
√ 4
Siswa terampil dalam mengungkapkan isi
5
cerita

Siswa terampil dalam mempersentasikan √ 3


6
hasil diskusi kelompok.
Jumlah Skor 87,5 21

Keterangan:
Beri tanda checklist (√) pada tabel yang telah disediakan sesuai dengan
pengamatan. Dengan criteria penilaian yaitu:
1 (Kurang)
2 (Cukup)
3 (Baik)
4 (Sangat Baik)
c) Penilaian Sikap Siklus 2
Berikut penulis mencantumkan data penilaian sikap siswa.

Tabel Penilaian Sikap


Siklus 2 Jml Nilai/Skor
Percaya Cermat
NO Nama Siswa Santun
diri dan Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Andika A √ √ √ 10 83
2 Adella Zyvri √ √ √ 10 83
3 Damar Prayoga √ √ √ 10 83
4 Dika Riansyah √ √ √ 10 83
5 Lendra √ √ √ 9 75
6 M. Al Ghazali √ √ √ 9 75
7 Meda Rosalina √ √ √ 10 83
8 Maiza √ √ √ 10 83
9 Rama √ √ √ 9 75
10 Rendi Saputra √ √ √ 8 66,7
Jumlah 789,7
Rata-rata 78,97
Nilai 70/>70 9 Siswa
Presentase Ketuntasan 90%

Keterangan
1. Kurang 4. Sangat Baik
2. Cukup 3. Baik

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.


SKENARIO HARI PERTAMA SIKLUS 1

Kegiatan perbaikan pembelajan siklus 1 dilaksanakan pada hari


Senin, 1 November 2021 dengan materi memahami unsur-unsur cerita
pendek kelas V. Penelitian ini meliputi kegiatan pra tindakan, observasi,
perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai penyusunan laporan
penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan permasalahan yang akan
diteliti di kelas V SD Negeri 01 Kromongan Kecamatan Martapura
Kabupaten Oku Timur dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan belajar
rmengajar.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan
siswa berupa soal-soal evaluasi.
4) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengetahui kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran dan saran
untuk memperbaiki dan mengembangkan peaksanaan
pembelajaran selanjutnya.
5) Mempersiapkan bahan untuk mengajar dan sumber belajar seperti
buku dll. Serta alat peraga yang akan di gunakan.
6) Mempersiapkan lembar penilaian tugas yang di berikan.

b) Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
6. Memotivasi siswa
7. Tujuan pembelajaran
8. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran

❖ Kegiatan inti
Pada kegiatan inti peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita
yang akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar,
alur dan amanat atau pesan moral yang terkandung dalam
cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila


ada penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang


heterogen
Elaborasi
4. Siswa menyimak cerita pendek “Dede Belajar Silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita


pendek yang telah disimak.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara


pengerjaan soal tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan


tertib.
Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa
lainnya berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan
metode tanya jawab.

❖ Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup peneliti melakukan:
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap
soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari
materi tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang
kegiatan yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

c) Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Guru mengamati keterampilan siswa dalam kelompok untuk
dilakukan penilaian secara psikomotor.
b) Guru memberi soal evaluasi untuk dilakukan penilaian secara
kognitif.
c) Guru mengamati tingkah laku siswa dan kepribadian siswa untuk
dilakukan penilaian sikap
d) Masing-masing penilaian yang dilakukan oleh guru, dimasukkan ke
dalam lembar nilai yang telah di siapkan untuk melihat tingkat
keberhasilan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran.
d) Refleksi
Setelah melakukan pengamatan, maka langkah selanjutnya yaitu tahap
refleksi, hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan dalam
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan setelah melakukan refleksi
dapat di ketahui penyebab kegagalan dalam pembelajaran siklus 1 yaitu
sebagai berikut :
a) Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP namun belum
maksimal
b) Guru kurangnya menguasai kelas
c) Guru kurang mengefektifkan penggunaan metode
d) Guru belum memenejemen waktu dengan baik
e) Alat Pegara sudah digunakan oleh guru namun belum maksimal.
SKENARIO HARI TERAKHIR SIKLUS 2

Kegiatan perbaikan pembelajan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin, 08


November 2021 dengan materi kebebasan berorganisasi kelas V di SD Negeri 01
Kromongan Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Timur, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Mempersiapkan bahan pelajaran
2. Menggunakan metode daring
3. Membuat sumber dan media belajar
4. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
5. Menyiapkan alat evaluasi dan observasi

b) Tahap Pelaksanaan
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
❖ Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur cerita yang
akan dipelajari yaitu tokoh dan penokohan, tema, latar, alur dan
amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita.

2. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada


penjelasan yang belum dipahami.

3. Guru membagi kelompok siswa yang terdiri dari siswa yang


heterogen
Elaborasi

4. Siswa membaca cerita pendek “Dede belajar silat”

5. Siswa melakukan tanya jawab kepada guru mengenai cerita pendek


yang telah dibaca.

6. Siswa mencatat pokok-pokok penting cerita pendek dengan


bimbingan guru.

7. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata cara pengerjaan


soal tes.

8. Siswa menerima lembar soal tes.

9. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dengan jujur dan tertib.
Konfirmasi
10. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
11. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode
tanya jawab.
12. Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan soal tes kepada guru
❖ Kegiatan penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal
tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi
tertentu yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait
bagian dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang
kegiatan yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
c) Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Guru memberi soal evaluasi untuk dilakukan penilaian secara kognitif
b) Guru mengamati keterampilan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi
untuk dilakukan penilaian secara psikomotor
c) Guru mengamati tingkah laku siswa dan kepribadian siswa untuk
dilakukan penilaian sikap
d) Masing-masing penilaian yang dilakukan oleh guru, dimasukkan ke
dalam lembar nilai yang telah di siapkan untuk melihat tingkat
keberhasilan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran.

d) Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahap yang sangat dibutuhkan dalam perbaikan
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan maka peneliti perlu
melakukan beberapa tindakan untuk siklus berikutnya sebagai berikut:
a) Guru lebih menguasai materi.
b) Berusaha mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c) Memaksimalkan penggunaan alat peraga yang lebih menarik yaitu
gambar.
d) Lebih mampu menguasai kelas
LEMBARAN REFLEKSI SIKLUS 1
SETELAH MELAKUKAN PELAJARAN

NAMA : SITI MUSFIROTUR RN


NIM : 855728641
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

A. Refleksi terhadap penerapan pembelajaran yang telah dilakukan


1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti dengan baik?
Ya, karena setiap awal pembelajaran saya selalu memberi pertanyaan atau
apersepsi tentang materi yang akan saya ajarkan agar siswa siap mengikuti
pelajaran.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan?
(apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan
kemampuan awal siswa?)
Materi sudah sesuai dengan kemampuan siswa saya, buktinya saat saya Tanya
apakah materi yang saya kasih dapat dipahami semua siswa secara kompak
menjawab sudah paham.
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan?
(apakah media sesuai dan mempermudah siswa mwnguasai kopetensi/materi
yang diajarkan?)
Ya, media yang saya pakai sangat membantu siswa saya dalam memahami
materi yang saya jelaskan.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode/teknik pembelajaran yang saya
guanakan?
Siswa cukup nyaman dengan teknik ceramah dan Tanya jawab yang saya
terapkan dalam pembelajaran ini.
5. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya beriakan
dengan baik?
Alhamdulilah, siswa dapat dengan mudah menerima penjelasan atau intruksi
yang saya berikan.
B. Refleksi Terhadap Inplementasi RPP
1. Apakah rencana pelaksaan pembelajaran yang saya susun dapat barjalan
sebagai mestinya? ( jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan
penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik?)
Rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Meskipun siswa belum memahami betul langkah-langkah metode
pembelajaran kali ini dikarenakan ini merupakan pengalaman baru bagi
siswa.
2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan melakukan pembelajaran? Dalam hal apa saja? Apakah
dalam hal penguasaan materi, penggunaan bahan dan media, penggunaan
metode dan tehnik pembelajaran, pengolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan tehadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar?
Waktu yang saya butuhkan sebanyak 38 menit, artinya melebihi 3 menit dari
waktu yang disediakan. Jadi kelemahan saya pada pertemuan kali ini adalah
pada penggunaan waktu.
3. Apakah ada rencana pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat
dilaksanakan? Jika ada, apa yang harus saya lakukan untuk mengganti
rencana pelaksanaan pembelajaran semula?
Tidak ada ,semua berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
saya buat.
LEMBARAN REFLEKSI SIKLUS 2
SETELAH MELAKUKAN PELAJARAN

NAMA : SITI MUSFIROTUR RN


NIM : 855728641
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

C. Refleksi terhadap penerapan pembelajaran yang telah dilakukan


1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti dengan baik?
Ya, karena setiap awal pembelajaran saya selalu memberikan pertanyaan atau
apersepsi tentang materi yang akan saya ajarkan sehingga siswa siap untuk
mengikuti pelajaran.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan?
(apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan
kemampuan awal siswa?)
Materi sudah sesuai dengan kemampuan siswa, ini dibuktikan saat saya
bertaanya tentang materi yang saya berikan dapat dipahami, para siswa
kompak menjawab sudah paham.
3. Bagaimana respons siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan?
(apakah media sesuai dan mempermudah siswa mwnguasai kopetensi/materi
yang diajarkan?)
Ya, media yang saya pakai sangat membantu siswa ketika memahami materi
yang saya jelaskan.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode/teknik pembelajaran yang saya
guanakan?
Siswa terlihat cukup nyaman dengan teknik ceramah dan Tanya jawab yang
saya ggunakan dalam pembelajaran hari ini.
5. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya beriakan
dengan baik?
Alhamdulilah, siswa dapat dengan mudah menerima penjelasan atau intruksi
yang saya jelaskan.
D. Refleksi Terhadap Inplementasi RPP
1. Apakah rencana pelaksaan pembelajaran yang saya susun dapat barjalan
sebagai mestinya? ( jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan
penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik?)
Rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana mestinya
seperti yang diharapkan.
2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan melakukan pembelajaran? Dalam hal apa saja? Apakah
dalam hal penguasaan materi, penggunaan bahan dan media, penggunaan
metode dan tehnik pembelajaran, pengolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan tehadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar?
Waktu yang saya butuhkan untuk pertemuan kali ini sebanyak 37 menit,
artinya melebihi 2 menit dari waktu yang disediakan. Jadi kelemahan saya
adalah pada penggunaan waktu.
3. Apakah ada rencana pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat
dilaksanakan?Jika ada, apa yang harus saya lakukan untuk mengganti rencana
pelaksanaan pembelajaran semula?
Tidak ada, semua berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
saya buat.

Anda mungkin juga menyukai