Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Analisis Laporan Keuangan Perbankan


Studi Kasus: "Analisis Kelayakan Investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)"

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Rahmawati C20119160

Nindra C20119290

Saifullah Adam C20119375

UNIVERSITAS TADULAKO PALU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI S1 MANAJEMEN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melim1pahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Analisis Laporan
Keuangan Perbankan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekuarangan dan
kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna penyempurnaan dalam penyusunan dan
penulisan tugas ini dan tugas-tugas selanjutnya.

Palu, 21 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Kajian Pustaka

2. Studi Kasus

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau
badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada
masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
ingin mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

1.Menentukan dengan jelas tujuan analisis

2.Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio
keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.

3.Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan
perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan. Sebelum melakukan analisis seorang analis harus
memahami ketiga langkah diatas, baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat
analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk menentukan strategi manajemen
usahanya yaitu pengambilan keputusan investasi, perencanaan investasi,pengembangan usaha, dan
pengambilan risiko investasi. Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berjalan
selama periode tertentu sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik (Tandelilin, 2001:8). Pada
intinya investasi adalah kegiatan menanamkan modal baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dengan harapan pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman
modal. Perusahaan memfokuskan investasi untuk aktiva tetap karena aktiva tetap menyerap bagian
terbesar dari modal perusahaan. Keberhasilan suatu pengembangan usaha bisnis akan berpengaruh
pada besarnya laba yang didapat. Aspek finansial merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
proyek bisnis perkiraan aliran kas yang tepat akan memperlancar usaha bisnis yang dijalankan agar
dapat bersaing atau bahkan berkembang.

Investasi di bisnis perbankan merupakan alternatif yang dapat memberikan returnyang cukup
signifikan. Para investor dalam menanamkan sahamnya berharap akan mendapatkan pengembalian
yang menguntungkan (return). Selain return yang menjanjikan, investasi di perbankan juga
mempunyai risiko. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi risiko dan hasil pengembalian dari
saham biasa antara lain: kondisi keuangan perusahaan, situasi bisnis dan keadaan ekonomi nasional
suatu negara seperti inflasi, tingkat suku bunga deposito, kebijakan fiskal dan moneter yang berlaku
serta mekanisme pasar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu analisis laporan keuangan perbankan?

2. Bagaimana penerapan investasi saham pada perbankan?

3. Bagaimana pengambilan keputusan investasi pada perbankan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui analisis laporan keuangan perbankan

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan investasi saham pada perbankan

3. Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan investasi pada perbankan


BAB II

PEMBAHASAN

1. Kajian Pustaka

A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Bank

Analisis laporan keuangan bank adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan
bank yang dilihat dari laporan keuangan dan disajikan oleh bank secara periodik. Pengolahan laporan
keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hal ini
menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.

B. Jenis Laporan Keuangan Bank

Bank komersial, baik bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diwajibkan memberikan laporan
keuangan setiap periode tertentu. Ada tiga jenis laporan keuangan bank, yakni:

1. Laporan keuangan bulanan

2. Laporan keuangan triwulanan,

3. Laporan keuangan tahunan.

C. Manfaat Analisis Laporan Keuangan Bank

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya analisis laporan keuangan pada suatu bank adalah
sebagai berikut:

1. Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.

2. Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan masalah lainnya.

3. Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui dalam proses pengambilan
keputusan.

4. Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.

5. Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank.

D. Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan Bank


Jenis rasio keuangan yang diperlukan dalam setiap perusahaan tentunya berbeda, tergantung dari
aktivitasnya termasuk pada bank. Pada umumnya, rasio yang diperlukan oleh perusahaan bank dibagi
menjadi lima.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Salah satu macam dari
rasio likuiditas adalah LDR (Loan to Deposit Ratio).

LDR merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan
memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. Ketentuan Bank Indonesia
mengenai maksimal LDR adalah sebesar 110%.

Rumus :

LDR = Juml. Kredit yang diberikan / Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti. X 100%

2. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas gunanya untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank.
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur salah satu aspek kesehatan bank. Salah satu macam dari
rasio rentabilitas adalah ROA (Return On Asset).

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan
secara relatif dibandingkan dengan nilai total asetnya. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan
yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal bank.

Rumus :

ROA = Laba Bersih / Total Aset. X 100%

3. Rasio Capital

Rasio capital dapat dihitung dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini digunakan
sebagai indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya
kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan modalnya sendiri.

CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
ATMR merupakan penjumlahan, baik itu aktiva neraca maupun aktiva administratif yang telah dikalikan
bobotnya masing-masing.

Rumus :
CAR = Modal Bank / Aktiva tertimbang menurut resiko. X 100%

4. Rasio Biaya Dana

Bank bekerja dengan menggunakan sebagian besar dana milik masyarakat untuk dijual kembali dalam
bentuk kredit atau aktiva lain yang menguntungkan. Bank harus mengetahui secara pasti berapa harga
dana yang dihimpun tersebut untuk memudahkan dalam menentukan harga jual, mengambil kebijakan,
dan mengatur penempatan aktiva se-optimal mungkin.

Salah satu macam dari rasio biaya dana adalah Cost Of Loanable Fund (COLF). Ratio ini untuk
mengetahui harga dana yang bisa dijual. Sesuai ketentuan BI setiap bank harus menyisihkan dana
Reserve Requirement (RR) sebesar 5%, sehingga dana masyarakat yang bisa dijual maksimal 95%.

Rumus :

COLF = Biaya Dana / Total Dana. X 100%

5. Rasio Aset

Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas aktiva produktifnya. Salah satu rasio yang
digunakan adalah Return On Risked Asset (RORA). RORA adalah rasio yang membandingkan antara laba
kotor dengan besarnya risked assets yang dimiliki.

Laba kotor adalah hasil pengurangan pendapatan terhadap biaya sedangkan risked assets terdiri atas
surat berharga dan kredit yang disalurkan. Nilai RORA yang tinggi mengindikasikan bahwa pendapatan
yang diterima besar sehingga laba yang diperoleh juga optimal dan berpengaruh pada kenaikan harga
saham.

Rumus :

RORA = Pendapatan Operasional / Total pinjaman + Investasi. X 100%

E. Pengertian Investasi

Secara umum, investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim
(2005:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

F. Jenis Investasi

Berdasarkan Assetnya :

1. Real asset yaitu investasi yang berwujud seperti gedung, kendaraan dan lain-lain.

2. Financial asset yaitu dokumen (surat) klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap sebuah
aktivitas rill pihak yang menerbitkan sekuritas.
G. Metode Analisis Investasi

Menurut Umar (2007:197-201), alat analisis kelayakan investasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

1. Metode PP (Payback Period)

Payback period = Nilai investasi/Kas Masuk Bersih x 1 tahun

2. Metode PI (Profitabilitas Indeks)

PI = Total PV Kas Bersih/Total Investasi

3. Metode NPV (Net Present Value)

NPV = Total Present Value Aliran Kas Bersih - Total Present Value Investasi

4. Metode Internal rate of return (IRR)

IRR = Nilai Investasi/Aliran Kas Masuk x 100%

2. Studi Kasus

"Analisis Kelayakan Investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)"

Salah satu perusahaan perbankan terbesar di Indonesia yang sahamnya listing di Bursa Efek
Indonesia (Indonesia Stock Exchange) adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saham ini merupakan
salah satu saham terbaik, karena PT Bank Mandiri (Persero) (selanjutnya disebut "Bank Mandiri") adalah
pemain lama dan merupakan salah satu market leader dalam bidang perbankan di Indonesia. Bank
Mandiri merupakan perusahaan yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah dengan
komposisi kepemilikan saham 70% dan public 30%. Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober
1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Saham Bank Mandiri (BMRI) juga merupakan salah satu saham yang sangat berpengaruh
terhadap pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Hal ini dipengaruhi oleh saham perusahaan
Bank Mandiri (BMRI) yang dimiliki public (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya
cukup besar, sehingga perubahan harga saham perusahaan tersebut berpotensi mempengaruhi
pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

Dalam menganalisis kelayakan investasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, maka digunakan metode analisis sebagai berikut:

1. Metode PP (Payback Period)


Payback period = Nilai Investasi/Kas Masuk Bersih x 1 tahun

Tabel 1. Nilai Investasi dan Kas Masuk Bersih PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)

Tahun PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

(Dalam Jutaan Rupiah)

Nilai Investasi Kas Masuk Bersih

2013 327.680 5.508.449

2014 612.154 6.525.974

2015 766.524 3.496.231

2016 598.359 778.320

2017 829.945 1.974.522

Payback Period 2013 = 327.680/5.508.449 x 1 tahun = 0,06

Payback Period 2014 = 612.154/6.525.974 x 1 tahun = 0,1

Payback Period 2015 = 766.524/3.496.231 x 1 tahun = 0,23

Payback Period 2016 = 598.359/778.320 x 1 tahun = 0,77

Payback Period 2017 = 829.945/1.974.522 x 1 tahun = 0,42033

Berdasarkan hasil perhitungan Payback Period (PP), maka dapat diketahui tingkat kelayakan investasi
pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Pada
tahun 2013 Payback Period (PP) sebesar 0,06, kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
0,1 disebabkan naiknya nilai investasi dan kas masuk bersih, kemudian pada tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 0,23 karena nilai investasi meningkat dan kas masuk bersih menurun,pada tahun 2016
kembali mengalami kenaikan sebesar 0,77 karena nilai investasi dan kas masuk bersih mengalami
penurunan, dan pada tahun 2017 Payback Period (PP)turun sebesar 0,42033 karena nilai
investasi dan kas masuk bersih mengalami peningkatan.

Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa pacback period selama lima tahun dari
tahun 2013 sampai dengan 2017 lebih pendek waktunya dari 1 tahun payback periodnya, maka
usulan investasi dapat diterima.
2. Metode PI ( Profitabilitas Indeks)

PI = Total PV Kas Bersih/Total Investasi

Tabel 2. Total PV Kas Bersih dan Total Investasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)

Tahun PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

(Dalam Jutaan Rupiah)

Total PV Kas Bersih Total Investasi

2013 3.159.566 1.546.381

2014 6.525.974 12.561.665

2015 14.885.367 7.084.002

2016 17.969.549 28.949.323

2017 33.383.816 6.162.781

Profitabilitas Indeks 2013 = 3.159.566/1.546.381= 2,043

Profitabilitas Indeks 2014 = 6.525.974/12.561.665 = 0,52

Profitabilitas Indeks 2015 = 14.885.367/7.084.002 = 2,1013

Profitabilitas Indeks 2016 = 17.969.549/28.949.323 = 0,621

Profitabilitas Indeks 2017 = 33.383.816/6.162.78 = 5,42

Berdasarkan hasil perhitungan Profitabilitas Indeks (PI), maka dapat diketahui tingkat kelayakan
investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017.
Pada tahun 2013 Profitabilitas Indeks (PI) sebesar 2,043, kemudian pada tahun 2014 mengalami
penurunan sebesar 0,52 karena total PV kas bersih dan total investasi mengalami kenaikan, kemudian
pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,1013 karena total PV kas bersih meningkat dan total
investasi mengalami penurunan, pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan sebesar 0,621 karena
total PV kas bersih dan total investasi mengalami peningkatan, dan pada tahun 2017 Profitabilitas
Indeks (PI) meningkatkan sebesar 5,42 karena total PV kas bersih meningkat dan total investasi
mengalami penurunan.
3. Metode NPV (Net Present Value)

NPV = Total Present Value Aliran Kas Bersih - Total Present Value Investasi

2013= 111.503.789/(1 + 0,05)1 = 106.194.084,8

2014= 121.023.158/(1 + 0,05)2 = 118.071.373,67

2015= 138.804.383/(1 + 0,05)3 = 119.904.444,9

2016= 125.667.407/(1 + 0,05)4 = 103.386.567,8

2017= 157.560.107/(1 + 0,05)5 = 123.093.833,6

NPV = Total Present Value Aliran Kas Bersih - Total Investasi

NPV = (106.194.084,8 + 118.071.373,67 + 119.904.444,9 + 103.386.567,8 + 123.093.833.6) - 56.304.152


NPV = 570.650.304,77 - 56.304.152 = 514.346.152,77

Berdasarkan hasil perhitungan Net Present Value (NPV), maka dapat diketahui tingkat kelayakan
investasi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017
dapat diterima karena Net Present Value (NPV) > 0.

4. Metode Internal Rate of Return (IRR)

IRR = Nilai Investasi/Aliran Kas Masuk x 100%

Tabel 3. Nilai Investasi dan Aliran Kas Masuk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)

Tahun PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

(Dalam Jutaan Rupiah)

Nilai Investasi Aliran Kas Masuk

2013 327.680 5.508.449

2014 612.154 6.525.974

2015 766.524 3.496.231

2016 598.359 778.320


2017 829.945 1.974.522

2013= 327.680/5.508.449 x 100%= 6%

2014= 612.154/6.525.974 x 100%= 9%

2015= 766.524/3.496.231 x 100%= 22%

2016= 598.359/778.320 x 100%= 77%

2017= 829.945/1.974.522 x 100%= 42%

Berdasarkan hasil perhitungan Internal rate of Return (IRR), maka dapat diketahui tingkat kelayakan
investasi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2013 sampai 2017 proyek
tersebut diterima.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan Net Present Value (NPV), maka dapat diketahui tingkat kelayakan
investasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selama lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017
dapat diterima karena Net Present Value (NPV) > 0. Mengetahui pengambilan keputusan investasi
saham PT. Bank Mandiri Tbk dengan menggunakan metode alat analisis dan pendekatan
fundamental.

B. Saran
Penilaian kelayakan investasi merupakan menilai kemungkinan keuntungan yang akan didapat
perusahaan di masa yang akan datang. Peneliti berharap agar perusahaan mampu melebihi perhitungan
kelayakan investasinya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-tentang-analisis-laporan-keuangan-bank/
#:~:text=Analisis%20laporan%20keuangan%20bank%20adalah,dengan%20standar%20yang%20telah
%20ditetapkan

https://www.researchgate.net/publication/
351902319_Analisis_Penerapan_Keputusan_Investasi_pada_PT_Bank_Mandiri_Tbk

Anda mungkin juga menyukai