A. Pelaksanaan Siklus
1. Skenario Perbaikan
a. Skenario hari Pertama Siklus 1
Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 18
Oktober 2021 dengan materi memahami menjaga keutuhan NKRI kelas V.
Penelitian ini meliputi kegiatan pra tindakan, observasi, perencanaan, persiapan,
pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian dengan pertimbangan-
pertimbangan permasalahan yang akan diteliti di kelas V SD Negeri 02 Pahang Asri
Kecamatan Buay Pemuka Peliung Kabupaten Oku Timur dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
a) Tahap Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam kegiatan belajarmengajar.
2) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan belajar
rmengajar.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan siswa berupa
soal-soal evaluasi.
4) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui
kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran dan saran untukmemperbaiki dan
mengembangkan peaksanaan pembelajaranselanjutnya.
5) Mempersiapkan bahan untuk mengajar dan sumber belajar seperti buku dll.
Serta alat peraga yang akan di gunakan.
6) Mempersiapkan lembar penilaian tugas yang di berikan.
b) Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
37
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
❖ Kegiatan inti
Pada kegiatan inti peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan
sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan
2. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas
3. Guru menyajikan materi pelajaran kepada siswa tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )
4. Guru menyiapkan media belajar tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI )
5. Guru mengadakan tanya jawab tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia
6. Siswa memperhatikan dan mencatat hal yang penting
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok (min 5 siswa )
2. Guru memberikan LKS pada tiap kelompok
3. Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok
4. Siswa melaporkan hasil diskusi
Konfirmasi
1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok
2. Memberi penguatan dan umpan balik dari hasil kerja siswa
3. Guru memberi motivasi pada siswa yang belum berperan aktif
4. Guru dan siswa mengadakan refleksi
❖ Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup peneliti melakukan:
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi tertentu
yang belum dipahami siswa.
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait bagian
dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
38
b) Tahap Pelaksanaan
❖ Pembukaan
Guru menyampaikan
1. Apersepsi
2. Memotivasi siswa
3. Tujuan pembelajaran
4. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran
❖ Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana
atau alat pendukung yang dibutuhkan
2. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas
3. Guru menyajikan materi pelajaran kepada siswa tentang Negara Kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI )
4. Guru menyiapkan media belajar tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI )
a. Guru mengadakan tanya jawab tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia
b. Siswa memperhatikan dan mencatat hal yang penting
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok (min 5 siswa )
2. Guru memberikan LKS pada tiap kelompok
3. Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok
4. Siswa melaporkan hasil diskusi
Konfirmasi
1. Setiap siswa menukarkan pengerjaan soal tes kepada siswa lainnya
berdasarkan instruksi dari guru.
2. Siswa dan guru membahas hasil pengerjaan soal tes dengan metode tanya
jawab.
3. Siswa mengumpulkan hasilpengerjaan soal tes kepada guru
❖ Kegiatan penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan atas jawaban dari setiap soal tes.
2. Siswa bertanya jawab kepada guru apabila ada bagian dari materi tertentu
yang belum dipahami siswa.
40
3. Siswa yang belum paham menerima penekanan dari guru terkait bagian
dari materi yang belum dipahami.
4. Guru menanyakan perasaan dan Fikiran peserta didik tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan
5. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
c) Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Guru memberi soal evaluasi untuk dilakukan penilaian secara kognitif
b) Guru mengamati keterampilan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi untuk
dilakukan penilaian secarapsikomotor
c) Guru mengamati tingkah laku siswa dan kepribadian siswa untuk dilakukan
penilaiansikap
d) Masing-masing penilaian yang dilakukan oleh guru, dimasukkan ke dalam
lembar nilai yang telah di siapkan untuk melihat tingkat keberhasilan guru
dalam melakukan perbaikan pembelajaran.
d) Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahap yang sangat dibutuhkan dalam perbaikan
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan maka peneliti perlu melakukan
beberapa tindakan untuk siklus berikutnya sebagai berikut:
a) Guru lebih menguasai materi.
b) Berusaha mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c) Memaksimalkan penggunaan alat peraga yang lebih menarik yaitu gambar.
d) Lebih mampu menguasai kelas
2. Pelaksanaan Simulasi Perbaikan Pembelajaran
a. RPPH Hari Pertama Siklus 1 dan siklus 2
Pada kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1dan siklus 2,
peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini
peneliti mendapatkan penilaian hasil belajar siswa yaitu: penilaian kognitif,
penilaian sikap serta penilaian psikomotorik. . Berikut hasil penilaian kegiatan
pembelajaran yang diperoleh :
41
a) Penilaian Kognitif
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II dimana siswa diberikan
tes tertulis sebanyak 5 buah soal dan soal yang di berikan di masing-masing
siklus adalah jenis soal atau pertanyaan yang berbeda. Adapun hasil nilai tes tulis
kognitif pada siklus I dan siklus II dapat dibuat sebagai berikut :
Tabel 4.1
Penilaian Hasil Belajar Siklus I
Ketuntasan
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
Angga Prasetya
1. 95 ✓
Anggun Sapta
2. 60 ✓
Bentar Agung
3. 81 ✓
Diky Febrianti
4. 79 ✓
Fika Maldasari
5. 60 ✓
Gustiana
6. 83 ✓
Joni Rafles
7. 89 ✓
Lailatul Istiqomah
8. 88 ✓
Muhammad David
9. 78 ✓
Rismawati
10. 84 ✓
Ryan Saputra
11. 90 ✓
Tri Santosa
12. 66 ✓
Jumlah 953 9 3
Rata-rata 79,41
Persentase 83,58%
42
Ketuntasan
Nilai siklus
No Nama Siswa
II Tuntas Tidak Tuntas
Angga Prasetya 70
1. ✓
Anggun Sapta 80
2. ✓
Bentar Agung 100
3. ✓
Diky Febrianti 90
4. ✓
Fika Maldasari 80
5. ✓
Gustiana 90
6. ✓
Joni Rafles 100
7. ✓
Lailatul Istiqomah 90
8. ✓
Muhammad David 80
9. ✓
Rismawati 80
10. ✓
Ryan Saputra 70
11. ✓
Tri Santosa 70
12. ✓
Jumlah 1000 12
Rata-rata 83,3
Persentase 100%
43
b) Penilaian Sikap
Penilaian sikap yaitu suatu penilaian terhadap perilaku peserta didik sebagai
hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Berikut ini penulis
mencantumkan data keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Table 4.3 penilaian Hasil afektif Siklus I
Aspek Pengamatan
No. Nama Menjawab Memberikan Nilai
Bertanya
Pertanyaan Ide
1. Angga Prasetya 7
3 3 1
2. Anggun Sapta 8
3 2 3
3. Bentar Agung 6
2 2 2
4 Diky Febrianti 7
2 2 3
5 Fika Maldasari 8
3 3 2
6 Gustiana 9
3 2 4
7 Joni Rafles 8
3 2 3
8 Lailatul Istiqomah 9
3 3 3
9 Muhammad David 7
3 2 2
10 Rismawati 6
2 2 2
44
11 Ryan Saputra 9
3 3 3
12 Tri Santosa 8
3 3 2
Jumlah 92
Rata-rata 7,6
Presentase 63,3
Jumlah 106
Rata-rata 8,83
Persentase 73,61%
45
c) Penilaian Psikomotor
Ranah pisikomotor adalah ranah berhubungan dengan hasil belajar
yang pencapaiaanya melalui keterampilan. Keterampilan itu sendiri
menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas tertentu. Penilaian
secara pisikomotorik dengan pedoman penilaian berdasarkan aspek penilaian
telah di jelaskan maka pelaksanaan kegiatan penilaian afektif siklus I
dilakukan dengan menggunakan tabel penilaian sebagai berikut :
Tabel 4.6 Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus I
Jumlah 156
Rata-rata 13
Persentase 81,25%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata
yaitu 10,75 dan termasuk dalam katagori baik. Pada siklus II mendapatkan nilai
rata-rata 13 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai observasi siklus II meningkat dibandingkan dengan observasi pada siklus I.
48
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
pada ranah kognitif dari siklus I ke siklus II sebesar 16,42 %. Peningkatan ini
terjadi dikarenakan Coperative learning yang digunakan mendapatkan respon
yang sangat baik dan siswa selalu antusias dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga peneliti dapat menggali pengetahuan siswa dengan lebih luas dan
siswa mengalami pengalaman belajar yang bermakna serta pengetahuan yang
baru dengan menggunakan media gambar melalui cooperative.
2. Afektif
Hasil persentase penilaian afektif pada siklus I dan siklus II disajikan dalam
tabel 4.8, sebagai berikut:
Tabel 4.8 Persentase hasil penilaian Afektif siklus I dan siklus II
3. Psikomotorik
Hasil persentase penilaian psikomotorik pada siklus I dan siklus II disajikan
dalam tabel 4.9, seperti berikut ini:
Tabel 4.9 Persentase hasil penilaian Psikomotorik siklus I dan siklus II
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa pada ranah psikomotorik sebesar 14,07%. Peningkatan ini terjadi karena
dengan menggunakan metode Cooperative learning melatih siswa semakin
terampil dalam menggunakan media gambar didalam diskusi yang diterapkan pada
mata pelajaran PKn materi menjaga keutuhan NKRI.Pada pembelajaran siklus I,
siswa sudah mengalami peningkatan dari hasil belajarnya, meskipun ada beberapa
siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini terjadi karena peneliti
sudah dapat menyiapkan bahan yang menarik, siswa mulai tertarik dan aktif dalam
proses pembelajaran sehingga hasil belajarnyapun meningkat. Kekurangannya
yaitu pada proses tanya jawab, siswa kurang aktif.
Pada pembelajaran siklus II, sudah sesuai dengan rencana yang dibuat
yaitu, pembelajaran menggunakan metode diskusi dapat mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi yang yang dilakukan, siswa sudah
memahami dan hasil belajarnya (nilai) sudah memenuhi KKM, dilihat dari
meningkatnya persentase belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Persentase
ketuntasan pada siklus I adalah 83,58% dan disiklus II mengalami kenaikan
menjadi 100%. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini tidak ditemui kendala lagi,
dengan ini maka peneliti menyimpulkan bahwa siswa sudah dapat memenuhi
kriteria ketuntasan setelah menggunakan metode cooperative learning pada materi
PKn dan tidak di lanjutkan lagi di siklus selanjutnya.
50