Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DX.MEDIS ANEMIA


TERHADAP TN. J DI RUANG NUNYAI
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA

Disusun oleh :

WIDI LEKSONO
(201920729226)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG

2020
FORMAT EVALUASI LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kasus :

Nilai
No Aspek penilaian Ket
1 2 3 4
1 Pengkajian sesuai kasus
2 Analisa data sesuaikasus
3 Merumuskandiagnosakeperawatansesuai data
4 MelakukanPrioritasMasalah
5 Menentukantujuankriteriadanstandart
6 MembuatIntervensitindakankeperawatan
7 Melakukanimplementasi
8 Melakukanevaluasi
9 Pendokumentasian
TOTAL

Keterangan Pringsewu …...............20……


Sangat baik :A=4 Pembimbing,
Baik :B=3
Cukup :C=2
Kurang :D=1
Tidak lulus :E=0 ( )
LEMBAR KONSULTASI

NO Hari/ Materi Masukan Paraf


Tanggal

P.Akademik P.Klinik
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. J DENGAN ANEMIA

I. Identintas Diri Klien


Nama : Tn. J
Umur : 86 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : istri meninggal
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Alamat : kampung kusuma dadi kec. Bekri lampung tengah.
Sumber Informasi : Klien dan anak

II. Struktur Keluarga


No. Nama Umur Jenis Hubungan Pendkn Pekerjaan Ket
Kelamin dengan Klien
1. Sri Rahayu. N 28 Th P Anak SMEA Swasta Sehat
2

2. Muh. Puji.S 30 L Menantu S1 Swasta Sehat


3

Keluarga Tn. J hanya mempunyai satu anak yaitu perempuan yang sudah menikah
kondisi sekarang sedang hamil selama 7 bulan. Keluarga sangat bahagia untuk menunggu
kehadiran anak yang akan lahir nantinya.

Genogram:
Keterangan:
= Meninggal
= Menikah
= Anak
= tinggal serumah
= Klien
= Laki-laki
= Perempuan

III. Riwayat Keluarga


Menurut Tn. J tidak ada riwayat penyakit keturunan baik pihak keluarga suami
maupun pihak istri.alm mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita
cacat baik fisik auatupun mental.

IV. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan utama yang dirasakan saat ini
Klien mengatakan kepalanya saat ini terasa pusing, nggliyer dan badanya
terasa lemas serta kadang-kadang merasa agak sesak nafas. Klien mengatakan
badan terasa lemas sering dirasakanya dan kadang terasa ngantuk pada waktu
siang hari. Menurut Tn. J beliau sudah beberapa kali mondok di Rumah Sakit
karena sesak nafas. Sudah kurang lebih 5 kantong darah ditambahkan
kebadannya selama 5 kali di Rumah Sakit dalam kurun waktu 4 Tahun. Sudah
10x opname di Rumah sakit. Sesak nafas ketika beraktifitas yang berlebihan.
Secara verbal klien mengungkapkan nyeri dengan skala nyeri 5-7, Klien kadan
menunjukkan lokasi nyeri kepalanya.
b. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Klien mengatakan sering menderita batuk-batuk yang berdahak telah lama
serta kepala sering pusing serta badan yang terasa lemas, setelah diperiksakan
dahulu ternyata menderita anemia.
V. Pengkajian
a. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi badan mempunyai kekuatan
untuk melakukan kegiatan aktifitas sehari – hari, dan keadaan sakit bila merasa
tidak enak badan, hingga tidak dapat beraktifitas, jika kerja itu merasa males.
Bila merasa sakit diperiksakan ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit. Klien
memelihara kesehatannya dengan banyak istirahat dan kontrol jika merasa
tidak enak badan. Tetapi sudah lima bulanan belum dapat konterol lagi ke
tempat pelayanan kesehatan untuk memeriksa kondisi tubuhnya, khususnya
memeriksa kadar HB. Kadar HB terakhir sudah bagus yaitu 14 gr %. Klien
mengatakan tidak tahu mengapa klien sering sakit-sakitan, batuk-batuk dan
berdahak, serta sesak nafas dan pusing. Keluarga mengatakan,” Mbo yo saya
diwarai mas tentang kesehatan”
b. Kebiasaan makan dan minum
Klien dalam sehari maka 3 kali sehari . Klien mengatakan dalam makan biasa
yaitu nasi, sayur, lauk nabati kadang hewani serta kerupuk. Klien mengatakan
akhir-akhir ini makannya sedikit dan nafsu makannya menurun. Klien minum
dalam sehari kurang lebih 4-5 gelas air putih dan kadang-kadang minum teh.
c. Pola eliminasi
Klien mengatakan dalam system pembuangannya biasa tidak mengalami
masalah. Klien BAB dalam sehari satu kali yaitu pada pagi hari. Klien
mengatakan BAK 3-4 kali sehari dan klien mengatakan tidak pernah ngompol
atau beser karena klien dapat BAK di kamar mandi.
d. Pola toileting
1. Mandi
Klien biasanya mandi dalam sehari sebanyak dua kali yaitu pada pagi dan
sore hari secara mandiri di kamar mandi tanpa disuruh oleh istri ataupun
anaknya dan klien mandi biasanya memakai sabun.
2. Gosok gigi
Klien mengatakan menggosok giginya satu kali sehari. Kadang merasa
sakit gigi. Dahulu pernah dibawa kepuskesmas akan dicabut tetapi karena
kondisi tidak memungkinkan akhirnya tidak jadi dicabut.
3. Keramas
Klien mengatakan biasanya keramas satu dua kali dalam seminggu dengan
sampo. Klien mengatakan jika rambut terasa lepek dan gatal-gatal
kepalanya maka klien akan melakukan keramas.
4. Potong kuku
Klien mengatakan jarang melakukan pemotongan kuku hanya jika disuruh
oleh iastri ataupun anaknya. Kondisi kuku saat ini dalam keadaan bersih.
5. Berpakaian dan berhias
Klien mengatakan dapat berpakaian sendiri dan melakukan sisir
rambutnya sehabis mandi dan bangun tidur. Klien dalam berpakaian rapi
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

e. Pola tidur dan istirahat


Klien biasanya tidur malam mulai pukul 19.30 sampai dengan pukul 04.00
WIB dan melakukan sholat subuh. Klien mengatakan kadang pada waktu
malam hari sering terbangun tetapi klien dapat tidur lagi sampai pagi hari.
Klien sering beristirahat dan menyempatkan waktu untuk tidur siang hari.
f. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Peraawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di Tempat Tidur 
Berpindah/Berjalan 
Ambulasi/ROM 

Keterangan:
0: Mandiri; 1: Alat Bantu; 2: Dibantu Orang Lain; 3: Dibantu Orang Lain Dan
Alat Bantu; 4: Tergantung Total.
g. Pola perceptual
1. Penglihatan: Klien mengatakan pandangannya akhir-akhir ini agak kabur
untuk melihat, menurut klien karena terlalu banyak tidur dan karena
kepalanya yang terasa pusing. Klien tidak sedang menggunakan alat bantu
melihat atau kaca mata.
2. Pendengaran: Klien mengatakan masih dapat mendengar dengan baik
tanpa harus menggunkana alat bantu dengar serta dengan cukup berbicara
dengan volume sedang klien sudah dapat mendengarnya.
3. Sensasi: Klien mengatakan masih dapat merasakan rasa nyeri, rangsan
taktil klien masih dapat merasakan baik dengan rasa dingin atau panas
klien masih dapat merasakannya dengan baik.
4. Pengecap: Klien mengatakan masih dapat merasakan sensasi rasa baik
manis, asin, pahit ataupun pedas.

VI. Psikososial
a. Hubungan sosial
Klien dalam berhubungan dengan masyarakat di Padukuhan Gombang dengan
menggunakan bahasa jawa. Hubungan klien dengan anak ataupun tetangga
terdekat baik karena klien ramah dan menyapa tetangganya ketika lewat depan
rumahnya. Klien sering ikut kegiatan di masyarakat misalnya pengajian
ataupun pertemuan warga. Tapi kalau kondisi tidak baik klien tidak datang
pada acara tersebut.
b. Konsep diri
Klien mengatakan sudah tua jadi menerima saja dengan baik keadaannya saat
ini. Dahulu ketika anaknya lagi bermasalah klien merasa bingung tapi
sekarang semua sudah berlalu, klien menikmati hidupnya walaupun dalam
kondisi kurang baik. Klien merasa betah tinggal di rumah dan sangat senang
menunggu kehadiran cucunya nanti.
c. System nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam dan taat dan rajin menjalankan ibadah shalat maupun
puasanya. Klien kadang mengikuti kegiatan shalat berjamaah di masjid di
Masyarakat.
d. Psikoseksual
Klien mengatakan bahwa dirinya sudah tua jadi sudah tidak memikirkan
tentang apa itu sex. Klien hanya menginginkan untuk lebih diperhatikan dan
sering diajak ngobrol saja sudah cukup dan sudah tidak menginginkan tentang
hubungan badan dengan istrinya karena juga kondisi badan kadang kurang
baik.
VII. Mekanisme Koping dan Adaptasi Stress
Kejadian yang sangat berarti dan sangat besar dialami klien adalah pada saat
anaknya satu-satunya hamil dan yang laki – laki belum mau bertanggung jawab
karena masih sekolah. Tn. J sampai melaporkannya ke polisi dan akhirnya laki –
laki itu mau untuk menikahi anaknya hingga sekarang hubungan masih baik – baik
saja. Jika klien mempunyai masalah kadang bercerita ke istrinya atau teman
sejawatnya yang dekat dengan rumah klien.

VIII. Pemeriksanaan Fisik


a. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran: Compos metis
2. Tanda-tanda vital: Tekanan darah: 130/70 mmHg, Nadi:
78x/menit, Pernafasan: 20x/menit, Temperatur: 36.8º C, TB: 155 cm dan
BB: 42 kg.
3. Kepala: Kulit kepala dan rambut bersih, rambut beruban.
4. Leher: tidak ada pembesaran limfonodi leher
5. Thorak: Bentuk dada simetris, retraksi dinding dada (-), suara
paru vesikuler, jantung tidka mengalami pembesaran, BJ I=BJ II murni.
6. Abdomen: tidak ada ascites, nyeri tekan (-), turgor kulit baik.
7. Ekstremitas: Tidak ada bengkak dan sianosis, kuku jari tangan
dan kaki besih, kaki kadang-kadang terasa kesemutan terutama jika
digunakan untuk duduk lama. Dalam berjalan klien agak tertaih-tatih.

b. Pemeriksanaan Panca Indera


1. Penglihatan (Mata):
 Bola mata: simetris, tidak ada kelainan
 Konjugtive: anemis
 Sclera: tidak ikterik
 Reflek pupi: +/+
 Visus: 5/6
2. Pendengaran (Telinga):
 Bentuk telinga simetris
 Tidak ada nyeri tekan
 Liang telinga bersih: tidak ada serumen
 Gangguan pendengaran tidak ada
3. Pengecapan (Mulut):
 Gigi sudah tanggal hanya tinggal gigi taring bawah
 Lidah bersih
 Sensasi manis, asin, pahit (+)
4. Sensasi (Kulit):
 Turgor kulit baik
 Klien dapat merasakan sensasi nyeri (+), sensasi taktil
(+), sensasi suhu (+)
5. Penciuman (Hidung):
 Lubang hidung terlihat simetris, tidak ada secret
 Septum nasi: lurus
 Konka normal.
ANALISA DATA
MASALAH KEMUNGKINAN
DATA
KEPERAWATAN PENYEBAB
Data Subyektif:
 Klien Ketidakseimbangan Kurangnya
mengatakan akhir-akhir ini nafsu nutrisi kurang dari pemasukan dan
makannya menurun dan makan kebutuhan tubuh proses penyakit:
tidak pernah habis banyak. anemia
 Klien
mengatakan badannya terasa lemas dan
kepalanya pusing.
Data Obyektif:
 Konjugtive:
anemis
 TB: 155 cm
dan BB: 42 kg
 Tekanan
darah: 130/70 mmHg, Nadi: 78x/menit,
Pernafasan: 20x/menit, Temperatur:
36.8º C
Data Subyektif:
 Klien Nyeri akut Kurangnya dan
mengatakan kepalanya terasa pusing dan ketidakseimbangan
badannya terasa lemas. suplay oksigen pada
 Klien jaringan cerebral
mengatakan kepalanya pusing nggliyer
dan pandangannya kadan menjadi kabur.
Data Obyektif:
 Secara
verbal klien mengungkapkan nyeri
dengan skala nyeri 5-7
 Klien kadan
menunjukkan lokasi nyeri kepalanya
 Klien
banyak melakukan istrirahat.

Data Subyektif:
 Klien Kurang pengetahuan Kurangnya mengenal
mengatakan tidak tahu mengapa klien informasi
sering sakit batuk-batuk dan berdahak,
serta sesak nafas dan pusing.
 Klien
mengatakan sering merasa badanya
lemas dan tidak nafsu makan.
Data Obyektif:
 Klien
mengungkapkan secara verbal tertarik
terhadap penjelasan tentang kondisi
kesehatannya sekarang dan
menginginkan penjelasan yang lebih
lanjut.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kurangnya pemasukan dan proses penyakit: anemia, yang ditandai dengan:
Data Subyektif:
 Klien mengatakan akhir-akhir ini nafsu makannya
menurun dan makan tidak pernah habis banyak.
 Klien mengatakan badannya terasa lemas dan kepalanya
pusing.
Data Obyektif:
 Konjugtive: anemis
 TB: 155 cm dan BB: 42 kg
 Tekanan darah: 130/70 mmHg, Nadi: 78x/menit,
Pernafasan: 20x/menit, Temperatur: 36.8º C

2. Nyeri akut berhubungan dengan kurangnya dan ketidakseimbangan suplay osksigen


pada jaringan cerebral, yang ditandai dengan:
Data Subyektif:
 Klien mengatakan kepalanya terasa pusing dan badannya
terasa lemas.
 Klien mengatakan kepalanya pusing ngliyer dan
pandangannya kadang menjadi kabur.
Data Obyektif:
 Secara verbal klien mengungkapkan nyeri dengan skala
nyeri 5-7
 Klien kadang menunjukkan lokasi nyeri kepalanya
 Klien banyak melakukan istrirahat.

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal informasi, yang


ditandai dengan:
Data Subyektif:
 Klien mengatakan tidak tahu mengapa klien sering sakit
- sakitan, batuk-batuk dan berdahak
 Klien mengatakan sering merasa badanya lemas dan
tidak nafsu makan
Data Obyektif:
 Klien mengungkapkan secara verbal tertarik
terhadap penjelasan tentang kondisi kesehatannya sekarang dan menginginkan
penjelasan yang lebih lanjut.

RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWTAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Ketidakseimbangan Umum: 1. Kaji pola makan
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan klien sebelumnya
kebutuhan tubuh perawatan selama 1 2. Monitor
berhubungan dengan minggu, kebutuhan pemasukan dan pengeluaran
kurangnya nutrisi Tn. J terpenuhi. makanan dan minuman klien
pemasukkan dan Khusus: secara bertahap
proses penyakit: Setelah dilakukan 4x 3. Monitor berat
anemia pertemuan selama 30 badan ban lingkar lengan klien
menit, Tn. J diharapkan secara bertahap tiap minggunya
mampu: 4. Lakukan
 Klien secara pemeriksanaan fisik klien yang
verbal terkait dengan masalah nutrisi.
mengungkapkan 5. Anjurkan klien
bahwa nafsu untuk makan sedikit tapi sering
makannya bertambah. 6. Kaji makanan
 Klien makan kesukaan klien
menghabiskan porsi 7. Hidangkan
makannya dan makan makanan dalam keadaan
minimal 3x sehari hangat dan sesuai dengan
 Klien mampu selera klien
beraktivitas secara 8. Jelaskan pada
optimal dan tidak klien pentingnya nutrisi bagi
merasa badannya kesehatan
lemas-lemas lagi. 9. Kaji keadaan

 Konjugtiva anemia klien secara

tidak anemis dan laboratories dengan bertahap


10. Berikan suplemen
berat badan klien zat besi jikan diindikasikan
bertambah secara 11. Konsultasikan
bertahap minimal 0,5 dengan ahli gizi tentang nutrisi
kg per bulannya yang baik bagi klien
2. Nyeri akut Umum: 1. Kaji tingkat nyeri
behubungan dengan Setelah dilakukan klien
kurangnya dan perawatan selama 1 2. Jelaskan pada
ketidakseimbangan minggu, nyeri Tn. J klien tentang penyakitnya,
suplay oksigen pada berkurang hubungan dengan nyeri yang
jaringan cerebral Khusus: dirasakan
Setelah dilakukan 3. Ajarkan pada klien
tindakan perawatan untuk melakukan teknik
selama 2x pertemuan distraksi dan relaksai: nafas
selama 30 menit, Tn. J dalam
diharapkan mampu: 4. Anjurkan klien
 Mengungkapka untuk istirahat dan membatasi
n nyeri berkungan aktivitas bial nyeri dirasakan
secara verbal 5. Anjurkan klien
 Melakukan secara rutin untuk
tindakan perawatan memeriksana diri ke pelayanan
untuk mengurangi kesehatan terdekat.
nyeri 6. Berikan analgetik
sesuai dengan indikasi.
3. Kurang pengetahuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
berhubungan dengan Setelah dilakukan klien tentang anemia dan
kurangnya mengenal perawatan selama 1 perawatannya
informasi minggu, pengetahuan 2. Kaji tindakan
Tn. J mengenai anemia perawatan yang telah
bertambah dilakukan oleh klien.
3. Jelskan pengertian,
Khusus: penyebab, gejala dari anemia.
Setelah dilakukan 2x 4. Diskusikan dengan
pertemuan selama 30 klien tentang perawatan
menit, Tn. J diharapkan
mampu: penyakit anemia
 Memahami 5. Berikan informasi
tentang anemia tentang proses menua, dan
dengan kriteria hasil perubahan yang terjadi pada
dapat menyebutkan lansia.
pengertian, gejala, 6. Dorong klien
penyebab, komplikasi untuk melakukan tindakan
dan perawatan perawetan seperti yang telah
anemia. dijelaskan.
 Memahami 7. Berikan pujian atas
tentang perubahan tindakan yang sudah dilakukan
yang terjadi pada oleh klien
lansia 8. Anjurkan untuk
 Melakukan kontrol kondisi klien secara
perawatan anemia teratur ke tempat pelayanan
dengan kriteria hasil kesehatan terutama jika
dapat menjelaskan merasakan gejala anemia.
cara perawatan secara
mandiri.

4. Resiko Jatuh Umum: 1. Kaji tingkat


berhubungan dengan Setelah dilakukan kemampuan fungsi klien
Proses degenaritif dan perawatan selama 1 2. Kaji tingkat
intoleransi aktivitas minggu kemungkian kekuatan oto dan rentang gerak
jatuh pada Tn. J tidak klien
terjadi lagi. 3. Jelaskan hubungan
kejadian jatuh dengan penyakit
Khusus: anemianya
Setelah dilakukan 2x 4. Jelaskan faktor-
pertemuan selama 30 faktor penyebab jatuh dan cara
menit, Tn. J diharapkan pencegahannya
mampu: 5. Anjurkan klien
 Mengenali untuk aktivitas secara bertahap
faktor-faktor yang dari posisi tidur, duduk, berdiri
mengakibatkan klien dan berjalan
jatuh. 6. Anjurkan klien
 Melakukan untuk tidak melakukan
tindakan antisipasi aktivitas jika mengalami sakit
atau pencegahan kepala dan badan terasa lemah.
untuk mengurangi 7. Anjurkan klien
kejadian jatuh untuk menggunkan alat bantu
(tongkat) dalam berjalan jika
memungkinkan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO HARI TINDAKAN EVALUASI


DX KEPERAWATAN
KEP
1 JUMAT  Mengkaji pola S:
09.00 kebiasaan makan klien - Klien
 Mengukur berat mengatakan biasanya klien makan
badan klien dan tanda- 3x sehari dengan porsi sedang dan
tanda vital akhir-akhir ini klien merasa nafsu
 Melakukan makannya menurun dan terkadang
pemeriksanaan fisik. malas makan
- Klien
mengatakan dalam sekali makan
menunya adalah nasi, lauk,
sayuran.
O:
- TB: 155 cm
dan BB: 46 kg
- Tekanan
darah: 100/70 mmHg, Nadi:
78x/menit, Pernafasan: 20x/menit,
Temperatur: 36.8º C
- Konjugtive:
anemis, turgor kulit sedang, tidak
ada oedema.
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. SABTU  Mengkaji tingkat S:
09.00 nyeri klien - Klien
 Mengajurkan pada mengatakan kepalanya terasa
klien untuk beristirahat pusing ngliyer dan pandangannya
jika mengalami sakit kadan menjadi kabur
kepala - Klien
 Mengajarkan mengungkapkan secara verbal
kepada klien tentang nyeri dengan skala 5-7
posisi tidur yang baik jika - Klien
mengalami sakit kepala mengatakan jika mengalami sakit

 Mengajarkan kepala maka klien tiduran saja dan

kepada klien cara nafas kadang memeriksakan ke petugas

dalam mengalami nyeri kesehatan yang ada.

kepala O:
- Klien mampu
mengulang tentang teknik nafas
dalam yang diajarkan
- Klien aktif
berpartisipasi dalam tindakan
keperawatan
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. MINGGU  Mengkaji tingkat S:
09.00 nyeri pengetahuan klien - Klien
tentang kondisinya mengatakan bahwa dirinya
sekaran gini mengalami lemas dan pandangan
 Menjelaskan pada kabur serta kepalanya kadang
klien tentang konsinya pusing.
saat ini dan apa itu - Klien diberi
anemia dan cara tahu petugas panti bahwa dirinya
perawatannya. sudah tua dan sering mengalami
 Memberikan kurang darah.
reiforcement positif O:
terhadap partisipasi klien - Klien mau
dalam tindakan menyatakan dan aktif dalam
keperawatan. perawatan
- Klien
mengetahui hanya kurang darah
dan tahu harus banyak makan dan
istirahat
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
4. MINGGU  Mengkaji S:
10.00 kemampun pergerakan - Klien
klien. mengatakan bahwa dirinya kadang
 Mengkaji tingkat mengikuti senam dan membuat
kekuatan otot klien dan kerajinan jika badannya sehat.
mobilitas klien. - Klien
 Mengkaji kondisi mengatakan lebih banyak tidur
lingkungan klien dalam dalam bulan puasa ini dan malas
bergerak. melakukan kegiatan.
O:
- ROM klien
baik
- Pergerakan
baik, hanya klien saat ini malas
mobilisasi karena merasa lemas.
- Lingkungan
klien aman.
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1 JUMAT  Menanyakan pada S:
10.00WIB klien tentang pemasukan - Klien
mengatakan untuk tadi malam
nutrisinya hari ini. sahur habis banyak dan satu porsi
 Menjelaskan pada habis,
klien tentang pentingnya - Klien
kebutuhan nutrisi bagi mengatakan ingin mengetahui
kondisi kesehatan klien. makanan yang bagaimana yang
 Melakukan baik untuk klien konsumsi
pemeriksaan tanda-tanda O:
vital. - Tekanan
darah 110/80 mm Hg, Nadi:
80x/menit, RR: 20x/menit dan
suhu: 37,1oC.
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2 SABTU  Menanyakan pada S:
10.00 klien tentang rasa sakit - Klien
kepalanya hari ini. mengatakan bahwa kepalanya
 Menanyakan apa sudah agak baikan karena tadi
yang telah dilakukan oleh malam dapat tidur dengan
klien untuk mengatasi nyenyak.
sakit kepalanya tersebut. - Klien
mengatakan skala nyeri berkurang
2-3.

O:
- Klien
mengungkapkan secara verbal
nyeri berkurang.
- Klien
melakukan istirahat dalam
mengurangi rasa nyerinya.
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
1 MINGGU  Mengkaji pola S:
- Klien
10.00 pemasukan nutrisi klien. mengatakan untuk tadi malam
 Menganjurkan sahur habis banyak dan satu porsi
kepada klien untuk makan habis dan banyak cemilan tadi
makanan dalam keadaan malam ketika buka serta menu
hangat. makanannya sangat disukai oleh
 Manganjurkan klien klien.
untuk makan sedikit- O:
sedikit pada malam hari - Tekanan
sehabis puasa dan sering. daran 110/80 Hg. Nadi: 80x/menit,
 Melakukan RR: 20x/menit dan suhu: 37,1oC.
pengukuran tanda-tanda - Klien
vital kooperatif dan mau diajak
berdiskusi bersama tentang
masalah nutrisi
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
3 JUMAT  Menjelaskan kepada S:
11.00 klien cara penangganan - Klien
anemia. mengatakan jika dia merasa lemas
 Menganjurkan dan pandangan kabur serta kepala
kepada klien untuk terasa pusing maka klien akan
melakukan apa yang telah melakukan pemeriksaan ke petugas
dijelaskan dalam rangka kesehatan dan biasanya nanti
perawatan-nya. mendapatkan obat serta disuruh
banyak istirahat dan makan yang
banyak.

O:
- Klien
kooperatif dan mau mencoba untuk
melakukan perawatan dengan baik
tentang kondisi kesehatannya.
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
4 SABTU  Menjelaskan kepada S:
11.00 klien tentang apa itu jatuh - Klien
serta faktor-faktor yang mengatakan bahwa dirinya sudah
mengakibatkan jatuh pada tua, jadi sudah biaa jika orang tua
lansia. itu jatuh karena kondisinya sudah
 Menjelaskan kepada lemah tidak kuat lagi seperti anak
klien tentang hubungan muda.
jatuh dengan kondisi O:
penyakit klien. - Klien
kooperatif dan mau diajak
berdiskusi dalam penanganan dan
pencegahan jatuh.
- Klien
menanyakan apa yang dapat
dilakuakn untuk mencegah jatuh
tersebut.
A: Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
1 MINGGU  Menanyakan pada S:
11,30 klien tentang obat-obatan - Klien
yang pernah dikonsumsi mengatakan nafsu makannya
oleh klien. sekarang membaik dan makan
 Menanyakan kepada telah habis banyak.
klien tentang pemasukan - Klien tidak
nutrinya hari ini. pernah makan obat-obatan kecuali
 Melakukan jika dikasih oleh petugas panti.
pengukuran tanda-tanda O:
vital. - Tekanan
darah 110/70 mm Hg, Nadi:
82x/menit, RR: 20x/menit dan
suhu: 36,8oC.
- Klien
kooperatif dan mau diajak
berdiskusi bersama tentang
masalah nutrisi.
A: Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
4. JUMAT  Menganjurkan pada S:
13.00 klien untuk tidak - Klien
melakukan aktivitas jika mengatakan mengatakan bahwa
merasa badannya lemas jika badannya lemas, kepala pusing
dan kepalanya pusing dan pandangan kabur terasa mau
serta pandangannya jatuh.
kabur. - Klien
 Menganjurkan pada mengatakan jika sudah mau jatuh
klien untuk menggunakan maka klien banyak diam duduk
tongkat dalam berjalan atau tiduran di tempat tidur dan
jika memungkinkan. malas untuk melakukan apapun.
- Klien
mengatakan bahwa di ruangan
pada dinding dudah ada pegangan
sehingga dapat digunakan oleh
klien untuk berpeganganan jika
berjalan.
O:
- Klien
kooperatif dan mau diajak
berdiskusi dalam penangangan dan
pencegahan jatuh
A: Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
1. SABTU  Melakukan S:
13.00 pengukuran tanda-tanda - Klien
vital. mengatakan nafsu makannya
 Melakukan sekarang membaik dan makan
pengukuran berat badan telah habis banyak.
klien. - Klien merasa
badannya sekarang sudah agak
 Menanyakan kepada kuat dan mampu untuk berjalan
klien tentang kondisinya jauh sampai ke masjid dan tadi
hari ini. pagi dapat mengikuti senam pagi.
O:
- Tekanan
darah 120/70 mm Hg, Nadi:
84x/menit, RR: 20x/menit dan
suhu: 36,6oC.
- BB: 46,3 kg.
- Klien
kooperatif dan mau diajak
berdiskusi bersama tentang
masalah nutrisi.
A: Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai