Oleh :
Oleh
FLAURA ENJELY DE FRETES
2130081
................................................. .........................................................
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA
A. DATA UMUM
Nama Mhs : Flaura Enjely Nama Pasien : Tn. S
Tgl Pengkajian : 30 Maret 2022 Umur Pasien :69 tahun
Jam : 08.30 Jenis Kelamin : laki-laki
Tgl MRS : 29 Maret 2022 No Rekam Medik : XXX.XXX
Ruangan : ICCU Diagnosa Medis : Unstable Angina dan
Pnemonia
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama pasien mengatakan nyeri dada saaat bernapas
Riwayat Pasien datang ke IGD RSPAL pada tanggal 29 Maret 2022 bersama
kejadian/penyakit istrinya dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, mual tetapi tidak muntah,
sekarang susah menelan dan kakinya bengkak. Sesuai advis dokter pasien di rawat
ICCU. Di ruang ICCU pasien mengatakan nyeri saat bernapas. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD :108/68mmHg, N : 91 x/menit, S : 36,4C, RR
: 22 x/menit, SP02 100 %, pasien terpasang nasal kanul 4 lpm
Riwayat penyakit Pasien mengatakan mempunyai penyakit jantung dan batu ginjal sudah 4
dahulu tahun yang lalu dan pasien pernah operasi prostat
Riwayat Allergi Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
Keadaan umum : Baik Sedang Lemah BB :56 Kg TB : 168 cm IMT:..........cm
GCS E : 4 V: 5 M: 6 Total : 15
Inspeksi : Jumlah urine yang dikeluarkan kurang lebih 650 cc/ 08.30,
warna kuning jernih, urine tidak berbau menyengat, pasien terpasang
kateter
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, kandung kemih tidak teraba penuh
GASTROINTESTIN Wawancara : Klien mengatakan nafsu makan Tn. S menurun dan berat
AL
badan turun drastis
Inspeksi : Bentuk abdomen flat (datar), abdomen simetris kiri dan kanan,
BONE & Inspeksi : terdapat keterbatasan gerak, tidak ada kelainan jaringan atau
INTEGUMEN trauma, kekuatan otot lemah
ROM 5555 5555
5555 5555
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
1 Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan Tingkat Nyeri (SLKI hal Manajemen nyeri (SIKI, hal 201)
pencedera fisiologis asuhan keperawatan 145) Observasi
2x6 jam Diharapkan 1. Keluhan nyeri 1. Monitor penurunan nyeri (lokasi, karakteristik,
nyeri teratasi menurun durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, skala nyeri)
2. Monitor factor yang memperberat nyeri
2. Frekuensi nadi
Terapeutik
membaik
1. Kontrol lingkungan yang memprberat rasa nyeri
3. Pola napas membaik (suhu, ruangan, cahaya)
Kolaborasi
Berikan obat hasil kolabarasi:
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Kriteria hasil : Dukungan Ambulasi (SIKI Hal, 22)
b.d asuhan keperawatan a. Frekuensi nadi sedang Observasi
Ketidakseimbangan 2x6 jam Diharapkan b. Keluhan lelah menurun 1. Monitor adanya nyeri (lokasi, karakteristik, durasi,
antara suplai dan respon fisiologis c. Dispnea saat aktivitas frekuensi, kualitas, intensitas, skala nyeri)
kebutuhan oksigen terhaap aktivitas menurun 2. Monitor tekanan darah
meningkat d. Dispnea setelah 3. Monitor kondisi umum pasien
aktivitas menurun
Edukasi
(SLKI Hal, 149) 4. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
5. Ajarkan melakukan ambulasi dini
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Hari/Tgl NO Diagnosa Waktu Implementasi Paraf Evaluasi formatif SOAPIE
/ Catatan perkembangan
Rabu/30- 1,2,3 8.30 Menanyakan keluhan pasien Dx 1
03-2022 1 8.45 Memonitor nyeri secara komprehensif S: pasien mengatakan masih
1,2 10.00 Melakukan monitoring TTV (Td : 105/69, nyeri tetapi sudah berkurang
Nadi :103x/menit RR : 22, S: 36,4C) O: TD : 105/69 mmHg
Nadi : 103 x/menit
1 10.30 Menganjurkan pasien tarik napas dalam
P : Nyeri muncul saat bernapas
2 11.00 Menganjurkan melakukan ambulasi ini : Q: seperti nyut-nyutan
R: dada sebelah kiri
semifowler
S : 4 (1-10)
2 12.00 Memberikan pasien posisi yang nyaman T: Hilang timbul
A: Masalah keperawatan belum
12.30 Melakukan kontrol lingkungan yang
teratasi
mempengaruhi ketidaknyamanan pasien P: Intervensi dilanjutkan
(mematikan sebagian lampu ruangan yang
Dx 2
tidak diperlukan
9S: pasien mengatakan badanya
1,2,3 13.00 Menganjurkan pasien istrirahat dan tidur
lemas
O: Nadi : 103
TD : 105/69 mmHg
Hb : 8.20 g/l
Tampak lemah
A: Masalah keperawatan belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
15
SKALA PENGUKURAN RESIKO DEKUBITUS
(Modified Norton)
KOMPONE SKOR
INDIKATOR POIN PASIEN
N POIN
Lebih dari 60 tahun 1 1
Kurang dari 60 tahun 2
Umur
Kurang dari 30 tahun 3
Kurang dari 10 tahun 4
Kooperatif 1 3
Kurang kooperatif 2
Motivasi
Cukup kooperatif 3
Sangat kooperatif 4
Terdapat luka, alergi, laserasi 1 4
Basah 2
Kondisi kulit
Kering bersisik 3
Normal 4
Arteri oklusi 1 4
Penyakit Multiple sklerosis, adiposis 2
menyertai Penyakit kronik/ demam/ DM 3
Tidak ada 4
Buruk 1 3
Keadaan Kurang 2
umum Cukup 3
Baik 4
Stupor 1 4
Kondisi Bingung 2
mental Apatis 3
Sadar penuh 4
Stupor 1 3
Berpindah di kursi roda 2
Aktivitas
Berjalan dengan bantuan 3
Ambulasi bebas 4
Imobilitas 1 2
Sangat terbatas 2
Mobilitas
Sedikit terbatas 3
Bebas 4
Alvi dan urin 1 1
Terkadang urin 2
Inkontinensia
Jarang 3
Tidak ada inkontinensia 4
PENILAIAN
Resiko rendah : 24 - 25
Resiko sedang : 19 - 23
Resiko tinggi : 14 - 18
Resiko sangat tinggi : 9 -13
16
Pengukuran Skala Pasien Jatuh
(Adaptasi , Morse Fall Scale)
POIN
POIN
No INDIKATOR
PASIEN
Iya Tidak
1 Ada riwayat jatuh dalam waktu 3 bulan terakhir 25 0 0
2 Memiliki lebih dari 1 diagnosa medis 15 0 15
3 Pergerakan 0
a. Bed rest total / bantuan perawat 0
-
b. Tongkat / kursi roda/ kruk 15
c. Berpegangan benda sekitar 30
4 Dipasang IV line/ heparin lock 20 0 20
5 a. Postur tubuh dapat berdiri tegak 0 20
b. Lemah / berdiri agak membungkuk/ menyeret 10 -
c. Sempoyongan/ selalu menunduk 20
6 a. Sadar akan keterbatasannya 0 0
-
b. Tidak sadar akan keterbatasannya 15
Penilaian
17
18