Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT


JANTUNG KORONER

BIMBEl UKOM
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Mukhamad Rajin, S.Kep, Ns. M.Kes.


Materi

Definisi
Penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan siskulasi
koroner akibat adanya obtruksi parsial maupun total pada
arteri koroner yang kemudian dapat menyebabkan ischemia,
infark atau nekrosis myokard, gagal jantung konegstif dan
kardiogenik syock
.
 Iskemia : angina pectoris (Angina)
 Infark : Infark myokard Acut (IMA)
 Nekrosis : Old Myocard Infart (OMI)
 Gagal jantung kongestif : gagal kontraksi
 Syok kardiogenik : gagal sirkulasi

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Etiologi Faktor Resiko

• Proses Arterosklerosis  Usia


(Penyebab utama )  Sex
• spasme a. koroner  Genetik
• Vaskulitis  Hiperkolesterol
• Kelainan Kongenital  Hipertensi
• Eneuresma  DM
 Merokok
 Obesitas
 Gagal ginjal
 Penyakit autoimmune
 Stress/emosi
 Kurang aktivitas

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

PROSES ATHEROSKLEROSIS

Proses pengapuran pada intima a. koroner,


menyebabkan perubahan patologis :
• Penurunan elastisitas
• Penyempitan lumen
• Terbentuk atheroma

 ketidakseimbangan Supply and demand


myocard.

Atheroma  terbentuk thrombus  trombo


emboli  oklusi a. koroner  iskemia/infark
miokard  ACS

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


 Angina : Oklusi 70 %  iskemia
 Infark : Oklusi 80 – 90 %  Injury/infark
 Nekrosis : oklusi sd 100%
Materi

Terminologi
Angina
 Stabil Angina : timbul stlh aktifitas, nyeri < 10 menit ( 1-5 menit )
 Unstabil angina :, New onset, Intensitas dan lama nyeri meningkat, Nyeri 5-10 menit
 Variant/prizmental angina : terjadi spontan/aktifitas ringan, nyeri > 10 menit , sering kr spasme
pembuluh koroner
 Angina pre infark : nyeri sampai 30 menit
 Silent Angina: asimtomastis

Infark
 IMA STEMI dan Non STEMI
 OMI

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

PENGKAJIAN

Keluhan
 Nyeri dada (angina)
 Substernal, dada belakang, daerah scapula, dagu, bahu, lengan,
jari-jari 3 dan 4.
 Dada panas, berat, tertekan
 Sering pasien tidak mampu menjelaskan sifat nyerinya.

 Chest disconfort
 Disritmia : palpitasi

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

 Gejala yang menyertai (A)

 Terjadi terutama pada Infark (IMA)


 Mual, muntah, sesak napas, diaphoresis, terasa
dingin, dada berdebar (palpitasi) pusing
(dizziness)

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Riwayat penyakit
 Keluhan nyeri
 Pencetus (P): spontan, 4E ( emosi, exercise, eating, extreme
condition)
 Kualitas (Q) : terus menerus, berat, tertekan, tercekik, terbakar
 Penjalaran (R) : punggung, dagu, bahu, lengan, jari-jari
 Derajat atau berat nyeri (S) : discomfort, Ringan-berat
 Waktu dan lama nyeri (T) : </> 30 menit
 Gejala penyerta (A): mual, muntah, diaphoresis, sesak napas,
pusing/pening,
 Riwayat serangan yang lalu
 Riwayat faktor resiko : keluarga dan pola hidup (DM,
hiperjolesterol, hipertensi, emosi, merokok dst )

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Pemeriksaan Fisik
 Vital sign : tekanan nadi meningkat/hipertensi,
bradi/takikardia, tarkipneu, sub febris
 Kesadaran : GCS ( penurunan kesadaran ?? )
 Pemeriksaan dada : dypsneu, aritmia, hiperaktivitas, suara
napas dan jantung tambahan.
 Pemeriksaan kulit dan akral : pucat, diaproses, dingin, CRT
 BB/TB : gemuk/obesitas ??

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Pemeriksaan penunjang
 ECG
 Identifikasi terutama ST derpresi, ST elevasi, T
inversi, Q patologis, Aritmia
 Identifikasi aritmia : PVCs, bradikardi, takikardi
(VT), Fibrilasi (VF), AV blok

 Enzym jantung : CK-MB dan troponim


 Holter monitoring
 Pemeriksaan faktor resiko : gula darah, Profil Lipid
 Kateterisasi
 MRI
 Exercise test

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Materi

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Diangosa dan intervensi

1. Nyeri akut b/d gangguan perfusi miokard


2. Cemas b/d kondisi krisis
3. Penurunan CO b/d disritmia, disfungsi gangguan kontraktilitas.
4. Resiko nekrosis miokard
5. Resiko shock kardiogenik ( arrest kardiorespirasi )

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Prioritas Perawatan

1. Menghilangkan nyeri
2. Menghilangkan cemas dan menenangkan pasien
3. Menurunkan kerja miokard dan mencegah injury sel otot jantung
4. Mencegah dan mendeteksi aritma yang mengancam hidup dan
komplikasi.
5. Meningkatkan fungsi jantung pasca serangan

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Nyeri akut
Luaran utama : nyeri berkurang/hilang
Intervensi : manajemen nyeri

Manajemen Nyeri :
 Berikan Oksigen 2-4 L/mnt Nasal kanul.
 Tenangkan pasien
 Berikan posisi yang nyaman (semi fowler/Fowler)
 Berikan Vasodilator (nitrogliserin sublingual 0.4 mg tiap 5 menit)
 Berikan analgetik morphim (IMA)
 Berikan obat antri thrombus (asam asparta)
 Monitor vital sign tekanan nadi tiap 5 menit
 monitor penurunan nyeri subyekti/obyektif
 Berikan beta blokker

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Resiko Injuri Otot jantung


Luaran utama : mencegah/menimilkan kerusakan otot jantung

Intervensi :
 Identifikasi infark yang terjadi:
 EKG : ST Depresi/T inversi, ST Elevasi (lead ??)
 Nilai lab : factor resiko ??
 enzim jantung : Ck-Mb, Troponim
 evaluasu nyeri dada : Skala nyeri

 Berikan agen beta blokker (labetalol, propranolol): menurunkan HR, BP, dan
kontraktilitas miokard.
 Berikan nitrogliserin sub lingual.
 Terapi anti thrombus : heparin
 Pertimbangkan reperfusi agen trombolitik

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

Cemas
Luaran utama : cemas berkurang

Intervensi :

1. Tenangkan dan beri keyakinan pasien


2. Komunikasi dan berikan informasi tentang kondisi klien, prosedur
tindakan.
3. Kenalkan klien dengan lingkungan perawatan
4. Bersikap ramah, perhatian, empaty, dan tenang
5. Berikan kesempatan keluarga untuk mendampingi klien
6. Berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
7. Ajarkan tehnik relaksasi, distraksi, imaging dll

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


Materi

LATIHAN SOAL

mcu.kkpeten Mahakarya Citra Utama


1) Perempuan umur 45 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada mendadak. Hasil
pengkajian: TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekkensi napas 30 X/mnt,
skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri,
mual, muntah, sesak napas, nampak tegang.

Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersbut ?


a. Lama nyeri
b. Warna muntahan
c. Retraksi inter costae
d. Peristaltik dan bising usus
e. Adanya suara napas tambahan
1. Laki-laki umur 45 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada mendadak yang lalu.
Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekkensi napas 30
X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan
kiri, mual, muntah, sesak napas, nampak tegang.

Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersbut ?


a. Lama nyeri
b. Warna muntahan
c. Retraksi inter costae
d. Peristaltik dan bising usus
e. Adanya suara napas tambahan
Jawaban : A. Lama nyeri
Kata kunci: dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri, skala
nyeri 10, mual, muntah.

Sesuai uraian kasus, masalah prioritas adalah nyeri akut dengan kasus klinis Iinfark
miokard akut (IMA). Pengakjian nyeri meliuti
P : Mendadak
Q : terasa terbakar dan berat
R : Menjalar ke bahu, dan lengan kiri
S : skala nyeri 10
T : ??? ( > 30 menit )
A : Mual, muntah dan sesak
Jawaban b. warna muntahan, perlu dikaji tetapi kurang sesuai dengan kasus
Jawaban c. retraksi intercostae, perlu dikaji tetapi bukan data prioritas
Jawaban d. Peristaltik dan bising usus, bukan data yang diperlukan
Jawaban e. Suaran napas tambahan, dapat dilakukan tapi bukan prioritas

Referensi :
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
2) Laki –laki umur 55 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri setelah aktivitas Hasil
pengkajian: TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekkensi napas 20 X/mnt,
nyeri dada berlangsung 5 menit, skala nyeri 7, dada terasa terbakar dan berat, nyeri
menjalar ke bahu dan lengan kiri, Perawat melakukan perekaman ECG 12 lead.

Apakah kelainan ECG prioritas yang harus diidentifikasi perawat ?


a. Type strain
b. ST depresi
c. ST elevasi
d. RSR
e. Q patologis
2) Laki –laki umur 55 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri setelah aktivitas Hasil
pengkajian: TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt, Frekkensi napas 20 X/mnt,
nyeri dada berlangsung 5 menit, skala nyeri 7, dada terasa terbakar dan berat, nyeri
menjalar ke bahu dan lengan kiri, Perawat melakukan perekaman ECG 12 lead.

Apakah kelainan ECG prioritas yang harus diidentifikasi perawat ?


a. Type strain
b. ST depresi
c. ST elevasi
d. RSR
e. Q patologis
Jawaban : b. ST Depresi
Kata kunci: nyeri setelah aktivitas Hasil pengkajian: TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi
110X/mnt, Frekkensi napas 20 X/mnt, nyeri dada berlangsung 5 menit, skala nyeri 7,
dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri,
Sesuai paparan data dan kata kunci, pasien mengalami serangan Angina pectoris . Pada
kasus Angina , terjadi kekurangan oksigen (iskemia), dan ditunjukkan oleh gambran ECG
ST Depresi atau T Invers ( J point di bawah garis isoelektris atau T negatif/kebalik)
Jawaban kurang tepat :
a. Type strain (ST depresi, T inversi), menunjukkan adanya hyperthrophi otot jantung
c. ST elevasi menunjunkan injury/infark ( IMA)
d. RSR, menunjukkan Block Jantung ( RBBB)
e. Q patologis ( Q> 1/3 R), menunjukkan nekrosis jantung ( OMI)

Referensi :
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
3. Laki-laki umur 45 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada mendadak sejak 30
menit yang lalu. Hasil pengkajian: TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt,
Frekkensi napas 30 X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri
menjalar lengan kanan, mual, muntah, kepala pening, ECG ST elevasi lead V1,V2,V3.
Darah telah diambil untuk pemeriksaan laboratorium.

Apakah hasil pemeriksaan darah yang harus diidentifikasi pada kasus tersebut?
a. SGOT dan SGPT
b. BUN dan kreatinin
c. LDH dan SGPT
d. CK-MB dan Troponim
e. TSH, T3 dan T4
3. Laki-laki umur 45 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada mendadak sejak 30
menit yang lalu. Hasil pengkajian: TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt,
Frekkensi napas 30 X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri
menjalar lengan kanan, mual, muntah, kepala pening, ECG ST elevasi lead V1,V2,V3.
Darah telah diambil untuk pemeriksaan laboratorium.

Apakah hasil pemeriksaan darah yang harus diidentifikasi pada kasus tersebut?
a. SGOT dan SGPT
b. BUN dan kreatinin
c. LDH dan SGPT
d. CK-MB dan Troponim
e. TSH, T3 dan T4
Jawaban : D. CK-MB dan Troponim

Kata kunci: nyeri dada mendadak sejak 30


menit yang lalu, ECG ST Elevasi

Sesuai paparan data dan kata kunci, pasien


mengalami serangan IMA. Pada kasus IMA,
Pemeriksaan lab yang harus diidentifikasi
adalah peeriksaan enzyme spesifik dan
cepat : CK MB dan Troponim T/I
Jawaban kurang tepat :

a. SGOT dan SGPT, pemeriksaan kesrusakan sel hati


b. BUN dan kreatinin, ganggguan fungsi ginjal
c. LDH dan SGPT, kurang spesifik untuk kerusakan otot jantung
d. TSH, T3 dan T4, pemeriksaan gangguan fungsi kelenjar tyroid

Referensi :
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
4. Perempuan umur 60 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian:
TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 100X/mnt, Frekuensi napas 28 X/mnt, skala nyeri
10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar lengan kanan, mual dan muntah.
Saat ini pasien dalam posisi semi fowler, terpasang oksigen masker 8 l/mnt,
terpasang infus dan diberikan injeksi morphim.

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebit?


a. Melatih napas dalam
b. Membimbing distraksi
c. Memberikan ISDN sublingual
d. Mengajarkan tehnik relaksasi
e. Persiapan pemberian trombolitik
4. Perempuan umur 60 tahun, dirawat dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian:
TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 100X/mnt, Frekuensi napas 28 X/mnt, nyeri lebih
dari 30 menit, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar lengan
kanan, mual dan muntah. Saat ini pasien dalam posisi semi fowler, terpasang oksigen
masker 8 l/mnt, terpasang infus dan diberikan injeksi morphim.

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebit?


a. Melatih napas dalam
b. Membimbing distraksi
c. Memberikan ISDN sublingual
d. Mengajarkan tehnik relaksasi
e. Persiapan pemberian trombolitik
Jawaban : C. Memberikan ISDN sublingual

Kata kunci: nyeri lebih dari 30 menit, nyeri dada. skala nyeri 10, nyeri menjalar lengan kanan,
oksigen, injeksi morphim.

Sesuai paparan data dan kata kunci, pasien mengalami serangan IMA. Management dan tindakan
perawatan utama pada IMA adalah :
 Menenangkan pasien
 Istirahat dan bedrest dengan posisi semi fowler
 Terapi Oksigen
 Nitrogliserin sublingual – 0,4 mg setiap 5 menit, maksimal tiga kali. Jika terjadi hipotensi, tinggikan
ekstremitas dan berikan infus salin IV
 morfin sulfat, Pantau tekanan darah dan nadi setiap 5 menit selama pemberian analgesik.
 Berikan penyekat beta-adrenergic: propranolol untuk menurunkan nyeri
 Terapi heparin
 Pertimbangkan reperfusi agen trombolitik
Jawaban kurang tepat :

a. Melatih napas dalam, membantu menurunkan nyeri terutama nyeri ringan


b. Membimbing distraksi, membantu menurunkan nyeri terutama nyeri ringan
c. Mengajarkan tehnik relaksasi, membantu menurunkan nyeri terutama nyeri ringan
d. Persiapan pemberian trombolitik, dilakukan setelah pemberian ISDN dan
memerlukan data lebih lengkap.

Referensi :
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
5. Laki-laki umur 45 tahun datang ke poli dengan riwayat nyeri dada. Hasil pengkajian:
nyeri dada menjalar ke bahu dan lengan kiri, timbul setelah aktivitas, TD 120/80 mmHg,
Frekuensi nadi 80X/mnt, Frekuensi napas 20X/mnt, tidak merokok, gula darah puasa
100 mg/dl, kholesterol total 240 mg/dl, HDL 50 mg/dl.

Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?


a. banyak olahraga
b. hindari minum manis
c. batasi asupan garam / sodium
d. kurangi makanan yang berlemak
e. tingkatkan makanan tinggi protein
5. Laki-laki umur 45 tahun datang ke poli dengan riwayat nyeri dada. Hasil pengkajian:
nyeri dada menjalar ke bahu dan lengan kiri, timbul setelah aktivitas, TD 120/80 mmHg,
Frekuensi nadi 80X/mnt, Frekuensi napas 20X/mnt, tidak merokok, gula darah puasa
100 mg/dl, kholesterol total 240 mg/dl, HDL 50 mg/dl.

Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?


a. banyak olahraga
b. hindari minum manis
c. batasi asupan garam / sodium
d. kurangi makanan yang berlemak
e. tingkatkan makanan tinggi protein
Jawaban : d. kurangi makanan yang berlemak

Kata kunci: riwayat nyeri dada. Hasil pengkajian: nyeri dada menjalar ke bahu dan lengan kiri,
timbul setelah aktivitas, kholesterol total 240 mg/dl.

Sesuai paparan data dan kata kunci, pasien mengalami serangan angina pectoris karena
adanya proses atherosclerosis. terdapat faktor resiko utama; Hiperkolesterol ( > 200
mg/dl). Oleh karena itu untuk menurunkan dan menjaga kadar cholesterol, pendidikan
kesehatan yang harus diberikan adalah mengurangai intake makanan yang tinggi
lemah/cholesterol: seperti gorengan, krupuk, sayur berkaldu, kuning telur dll.
Jawaban kurang tepat :

a. banyak olahraga : urgen dilakukan bila HDL rendah (<40 mg/dl), tetapi apabila ada
riwayat serangan angina harus dilakukan secara tepat dan terukur.
b. hindari minum manis: kadar gula darah puasa dalam batas normal, tidak perlu
membatasi manis
c. batasi asupan garam / sodium : diberikan bila tekanan darah tinggi (hipertensi)
d. batasi makanan tinggi protein : tidak perlu dan kurang ada kaitannya dengan kasus

Referensi :
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing
Terima Kasih
Salam kompeten dan Sukses

Anda mungkin juga menyukai