0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan pasien nyeri dada. Menguraikan gejala klinis nyeri dada, penyebabnya yang utama adalah penyakit kardiovaskuler, serta faktor risiko dan tanda-tanda serangan jantung akut. Diberikan pula penjelasan tentang pengkajian, prioritas keperawatan, diagnosa, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan pasien nyeri dada. Menguraikan gejala klinis nyeri dada, penyebabnya yang utama adalah penyakit kardiovaskuler, serta faktor risiko dan tanda-tanda serangan jantung akut. Diberikan pula penjelasan tentang pengkajian, prioritas keperawatan, diagnosa, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan pasien nyeri dada. Menguraikan gejala klinis nyeri dada, penyebabnya yang utama adalah penyakit kardiovaskuler, serta faktor risiko dan tanda-tanda serangan jantung akut. Diberikan pula penjelasan tentang pengkajian, prioritas keperawatan, diagnosa, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Lubuk Pakam, 29 Juni 2018 Nyeri dada (AP) Kumpulan gejala klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke daerah perut, yang bisa disalahartikan sebagai gejala maag. • Penyakit kardiovaskuler penyebab kematian utama di dunia, + 1/3 seluruh kematian
• Prevalensi penyakit meningkat tiap tahunnya
• Perkiraan: th 2020 25 jt meninggal akibat penyakit KV & + ½ akibat penyakit koroner. • Aterosklerosis awal terjadi tanpa tanda & kematian sering terjadi mendadak Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) Yang Dapat di ubah : 1. merokok 2. hipertensi 3. diabetes 4. hiperkolesterol 5. obesitas 6. kurang olah raga 7. stres
Yang tidak dapat di ubah :
1. usia 2. jenis kelamin 3. riwayat keluarga 4. tipe kepribadian Tanda-Tanda Serangan Jantung Akut Angina klasik : Sifat nyeri Rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir Lokalisasi Dada kiri (Substernal prekordial) dan ulu hati ( epigastrium) Penjalaran ke Leher, lengan kiri, rahang (mandibula), gigi, punggung Faktor pencetus Exercise, stres emosi, udara dingin dan sesudah makan Gejala penyerta Mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin dan lemas. Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat Tanda-tanda Serangan jantung Angina Equivalent : Tidak ada nyeri / rasa tidak enak di dada yang khas, namun pasien menunjukkan gejala gagal jantung mendadak (sesak napas), atau aritmia ventrikular (palpitasi, presinkop, sinkop) Bila terjadi serangan jantung Jangan Panik, Jangan tunda bawahlah segera ke Setiap Menit Rumah Sakit Berharga !!! terdekat Treatment Delayed is Treatment Denied
Symptom Call to PreHospital ED Cath Lab
Recognition Medical System
Increasing Loss of Myocytes
Delay in Initiation of Reperfusion Therapy
Bagi Petugas Kesehatan Mengenali gejala sindrom koroner akut Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4l/menit. Melakukan pemeriksaan EKG sesegera mungkin. Kolaborasi pemberian aspirin 160-320 mg tablet kunyah bila tidak ada riwayat alergi aspirin. Berikan preparat nitrat sublingual mis: isosorbid dinitrat (ISDN) 5 mg, dapat diulang setiap 5-15 menit sampai 3 kali. Bila memungkinkan pasang jalur infus Bagi Petugas Kesehatan
Segera kirim ke rumah
sakit terdekat dengan fasilitas CathLab untuk tindakan Percutaneus Coronary intervention (PCI) primer (bila memungkinkan dalam 120 menit). Pengkajian Identitas Keluhan utama Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat pengkajian, alasan utama masuk rumah sakit. Riwayat kesehatan sekarang Keadaan dan keluhan pasien saat timbulnya serangan, waktu dan frekuensi timbulnya serangan, tindakan yang telah dilakukan untuk mengurangi gejala. Pengkajian
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh pasien, terutama yang berkaitan dengan penyakit saat ini. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat penyakit keluarga yang pernah diderita yang berhubungan dengan penyakit pasien saat ini, riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah (arteri koroner) dalam keluarga merupakan factor risiko bagi klien. pengkajian Riwayat psikososial Mengkaji dampak penyakit pasien saat ini terhadap keadaan psikologis pasien dan kehidupan sosialnya Kesan Umum Tanda – Tanda Vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Medis : EKG, laboratorium, X-Ray, Echocardiogram, Treadmill, Angiography coroner Prioritas Keperawatan
Mengurangi keluhan nyeri
Membantu klien dalam mengubah gaya hidup Memberikan informasi tentang penyakit, penatalaksanaan, dan tindakan pencegahan Mempersiapkan klien untuk tindakan pembedahan, bila ada indikasi Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard. Penurunan curah jantung berhubungan dgn perubahan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan berkurangnya curah jantung. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi Intervensi D1 Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada. Identifikasi terjadinya faktor pencetus, bila ada: frekuensi, intensitas dan lokasi nyeri Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan atau lengan (khusunya pada sisi kiri. Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina. Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek Pantau kecepatan atau irama jantung Intervensi D1 Pantau tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina Pertahankan tenang , lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perlu Berikan makanan lembut. Biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan Kolaborasi: Berikan antiangina sesuai indikasi: nitrogliserin: sublingual Intervensi D2 Pantau tanda vital Evaluasi status mental, catat terjadinya bingung, disorientasi. Catat warna kulit dan adanya kualitas nadi Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut Intervensi D2 Berikan periode istirahat adekuat. Bantu dalam atau melakukan aktivitas perawatan diri, sesuai indikasi Pantau dan catat efek atau kerugian respon obat, catat td, frekuensi jantung dan irama (khususnya bila memberikan kombinasi antagonis kalsium, betabloker, dan nitras) Kolaborasi : Berikan obat sesuai indikasi Intervensi D3 Kaji respons klien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi > 20 kali/menit di atas frekuensi istirahat; peningkatan T/D yang nyata selama/sesudah aktivitas; dispnea atau nyeri dada; keletihan dan kelemahan yang berlebihan; diaphoresis; pusing atau pingsan. Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energi. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan. Intervensi D4
Jelaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes
stress. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut,contoh menolak, depresi, dan marah. Dorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien sebelumnya. Kolaborasi : berikan sedative, sesuai indikasi Intervensi D5
Kaji ulang patofisiologi kondisi. Tekankan
perlunya mencegah serangan angina. Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina, contoh: stress emosional, kerja fisik, makan terlalu banyak/berat, terpajan pada suhu lingkungan yang ekstrem Kaji pentingnya control berat badan, menghentikan merokok, perubahan diet dan olahraga. Tunjukan/dorong pasien untuk memantau nadi sendiri selama aktivitas, jadwal/aktivitas sederhana, hindari regangan. Intervensi D5 Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina. contoh : menghentikan aktivitas, pemberian obat bila perlu, penggunaan teknik relaksasi. Kaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol/mencegah serangan angina. Tekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas. Jangan lupa tersenyum