Anda di halaman 1dari 53

Materi

Proses keperawatan
Kegawatan Sindroma Koroner
Akut
Sadar Prihandana, Ns., Sp.Kep.MB

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pendahuluan

 Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian


paling umum di dunia (Fuster & Kovacic, 2015)
 Angka kematian akibat penyakit kardiovaskuar hingga
15,2 juta pada tahun 2016, dan menjadi penyebab utama
kematian secara global dalam 15 tahun terakhir (WHO,
2018)
 Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di
Indonesia, mencapai 37% (Chow, 2017)

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Pengkajian
Penilaian dalam waktu 10 menit

Anamnesa fokus dan terarah

Pemeriksaan fisik fokus dan terarah

EKG 12 lead

Pemeriksaan penunjang
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Anamnesis

Keluhan utama:
 Nyeri dada, Sesak napas, Sesak napas memberat, Dada berdebar

Riwayat penyakit
 Riwayat penyakit dahulu : Old infark, riwayat serangan
 Riwayat penyakit sekarang : awal terjadinya serangan sampai
dibawa ke UGD RS

Faktor risiko
 DM, Hipertensi, dislipidemia, merokok, faktor herediter,
menopause
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Riwayat nyeri
 Pencetus: saat istirahat, saat beraktivitas
 Karakteristik: seperti ditekan benda berat, seperti terbakar
 Nyeri dapat ditunjuk/dilokalisir:
 Nyeri penjalaran ke bahu/lengan
 Intensitas Nyeri: menetap atau meningkat
 Disertai: keringat dingin, mual, muntah, sesak napas
 Hilang dengan ISDN
 [Durasi : _____ mnt] [Serangan dirasakan paling berat _____
SMRS] [Onset mulai dirasakan: _____SMRS]
 Sesak napas: DOE  OP  PND:
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Pemeriksaan fisik
 Head to toe
 Adanya peningkatan JVP
 Anemi, sianosis
 Ronkhi
 Bunyi jantung
 Bunyi napas tambahan
 Tanda vital
 IMT
 Edema

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Penunjang
 Darah lengkap, GDS, elektrolit
 Cardiac marker trop I serial
 Ekhokardiogragi
 Korongiografi
 Metabolik GDP/ 2jPP. Profil lipid, A1C, asam urat, kolesterol
 Rontgen thoraks
 Fungsi ginjal

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


EKG 12 lead

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Enzim jantung

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Unstable
Angina NSTEMI STEMI

Oklusi Oklusi trombus Oklusi total


Trombus tdk ada kerusakan jaringan Kerusakan miokard
miokard ringan luas

EKG tdk spesifik ST depression +/- ST elevations on


T inversion pd EKG atau LBBB baru
EKG

Enzim jantung Peningkatan enzim Peningkatan


Normal jantung enzim jantung
Disertai beberapa
gejala lain
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Diagnosis keperawatan

 Penurunan curah jantung (D.0011)

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Intervensi Keperawatan
Manajemen nyeri
Pembatasan aktivitas
Pemberian obat
Pemantauan hemodinamik
Dukungan psikologis
Pengelolaan diet
Edukasi
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Menurunkan nyeri
Oksigen nasal bila SaO2 > 95%
atau mengalami distress
Supplai
Oksigen respirasi

Pilihan terapi :
Nitrat : ISDN S.L. NTG
Beta bloker
Ca chanel bloker
Kebutuhan Morfin
Oksigen

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
 Pengobatan oral dengan penyekat beta diindikasikan untuk
pasien-pasien dengan gagal ginjal atau disfungsi ventrikel
kiri (Kelas I-A)

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


 Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30 menit,
bagi
 pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Aktivitas

 Bed rest total


 Istirahat fisik dan emosi
 Pembatasan aktivitas, ADL dibantu penuh
 Hindari valsava manuver, pencegahan konstipasi
 Pembatasan pengunjung
 Rehabilitasi jantung secara dini dan bertahap

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pemberian obat

 Berikan obat sesuai instruksi


Anti platelet
Anti koagulan
High Intensity statin
ACE inhibitor
 Monitoring efek samping obat

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Antikoagulan
 direkomendasikan pada setiap pasien sebagai tambahan
terhadap pemberian antiplatelet
 Fondaparinux (2.5 mg s.c. sehari sekali),
direkomendasikan, karena memiliki profil efikasi dan
keamanan yang baik
 Enoxaparin (1mg/kgBB 2 kali sehari), direkomendasikan
ketika tidak terdapat fondaparinux
 Pilihan lain dengan UFH target aPPT 50-70 detik
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
High Intensity statin
 statin dosis tinggi untuk mencapai kadar kolesterol LDL <100 mg/
 dL dengan target sebelum keluar RS sampai <70 mg/dL diusahakan
untuk dicapai.
Atorvastatin 40-80 mg
Rosuvastatin 20-40 mg

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


ACE-I
 diindikasikan sejak 24 jam untuk pasien-pasien STEMI dengan gagal
ginjal, disfungsi sistolik ventrikel kiri, diabetes, atau infark aterior
 Sebagai alternatif dari ACE-I, antagonis aldosteron diindikasikan
bila fraksi ejeksi ≤40% atau terdapat gagal ginjal atau diabetes,
bila tidak ada gagal ginjal atau hiperkalemia

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pemantauan hemodinamik
 Monitoring EKG 12 lead serial
 Evaluasi nyeri dada
 Monitoring hemodinamik
 Monitoring tanda perdarahan, nilai aPPT
 Balans cairan
 Monitoring tanda komplikasi : gagal jantung, syok, aritmia

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Dukungan psikologis

 Ciptakan suasana tenang dan nyaman


 Kontrol kecemasan pasien
 Tunjukkan rasa empati
 Ajarkan teknik menurunkan cemas
 Libatkan keluarga dalam pencapaian tujuan perawatan

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pengelolaan diet

 Puasakan pasien 6 jam pertama


 Mulai diet jantung 1 bertahap sampai diet jantung 4
Diet jantung
Diet jantung I Diet cair 1-1,5 lt per hari
Rendah kalori
Selama 3-4 hari sesuai klinis
Diet jantung II Diet lunak (bubur)
Rendah kalori, garam, protein, kalsium, thiamin
Dimulai setelah klinis membaik
Diet jantung III Diet lunak (tim)
Rendah kalori, garam, tapi cukup zat gizi lainnya
Diet jantung
mcu.kompeten IV Mahakarya Citra Utama Diet biasa rendah garam
Edukasi
 Rencana terapi yang akan dijalankan
 Mendukung pasien mencapai kehidupan optimal
pasca-SKA
 Mengurangi tingkat kekambuhan

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Terapi invasif

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Ingat CERDIK
Cek kondisi kesehatan berkala
Enyahkan rokok
Rajin beraktivitas/berolahraga
Diet yang sehat
Istirahat yang cukup
Kontrol stress
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Standar Luaran

 Tingkat nyeri
 Kontrol nyeri
 Curah jantung normal
 Toleransi aktivitas
 Tingkat perdarahan

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Standar intervensi
 Manajemen nyeri
 Perawatan jantung akut
 Regulasi hemodinamik
 Manajemen disritmia
 Manajemen cairan/elektrolit
 Pemberian obat
 Pencegahan jantung
 Manajemen nutrisi
 Bantuan perawatan diri
 Manajemen energi
 Terapi aktivitas
 Pendidikan: proses penyakit, prosedur, obat yang diresepkan
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Evaluasi

 Tidak ada nyeri dada


 Pemulihan miokard  hemodinamik stabil,
perbaikan EF, disritmia terkendali
 Pasien dapat mengatasi stress
 Pasien mengetahui perawatan di rumah, termasuk
pengendalian faktor risiko dan perbaikan gaya
hidup di rumah

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien laki-laki, usia 56 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan menjalar ke
bahu kiri. Pasien tampak memegangi dada serta keluar keringat dingin. Hasil pemeriksaan: TD 140/90 mmHg,
frekwensi napas 24 x/menit, frekwensi nadi 115 x/menit, akral dingin, serta EKG menunjukkan ST elevasi lead
II, III, aVF.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
A. Pola napas tidak efektif
B. Gangguan pertukaran gas
C. Intoleransi aktivitas
D. Penurunan curah jantung
E. Risiko cedera

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pembahasan

Jawaban D : Penurunan curah jantung


 Data focus :
Perubahan irama janung: Takikardi,
Perubahan afterload: TD meningkat, akral dingin,
Kondisi klinis terkait : SKA: nyeri dada, dan hasil EKG STEMI inferior

Sumber:
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Tim POKJA SDKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien laki-laki, usia 48 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Pasien mengatakan nyeri dada
mendadak dirasakan saat menonton tv. Nyeri dirasakan di sebelah kiri dan menjalar ke lengan, seperti ditindih
benda berat, dan sesak napas. Nyeri berlangsung selama 10 menit dan tidak hilang dengan istirahat.
Apakah data yang harus dilengkapi pada kasus tersebut?
A. Posis badan saat nyeri
B. Derajat sesak napas
C. Riwayat pingsan
D. Waktu mulai nyeri
E. Riwayat hipertensi

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pembahasan

Jawaban D : Waktu mulai serangan


 Data focus :
Waktu mulai serangan diperlukan untuk menentukan omset serangan, dan pilihan terapi

Sumber:
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Tim POKJA SDKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien wanita, usia 52 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Pasien menceritakan kepada Anda
yang pertama kali menerima pasien tersebut. Nyeri dada di sebelah kiri disertai sesak napas yang berat. Anda
segera melakukan tindakan sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah tindakan yang dimaksud pada kasus tersebut?

A. Mengkaji tanda vital

B. Memberi analgetik

C. Melakukan EKG

D. Memberi oksigen kanul 4 lt per menit

E. Mengisi inform consent

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pembahasan

Jawaban D : Memberi oksigen kanul 4 lt per menit


 Data focus :
Ketika perawat IGD pertama kali menerima pasien dengan keluhan nyeri dada disertai sesak napas, maka dicurigai
adanya angina. Tindakan memberikan oksigen akan membantu meningkatkan suplai oksigen ke jaringan miokard,
mengurangi perkembangan infark atau iskhemik dan meningkatkan prognosis.

Sumber:
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Tim POKJA SIKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien wanita, usia 56 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan menjalar ke bahu
kiri. Pasien tampak memegangi dada serta keluar keringat dingin. Hasil pemeriksaan: TD 155/90 mmHg,
frekwensi napas 24 x/menit, frekwensi nadi 115 x/menit, akral dingin, EKG menunjukkan ST depresi lead II, III,
aVF. Perawat hendak mengambil hasil pemeriksaan penunjang untuk melengkapi data tersebut.

Apakah pemeriksaan penunjang yang dimaksud pada kasus tersebut?

A. Rontgen dada

B. Echokardiografi

C. Elektrokardiografi

D. Enzim jantung

E. MSCT thorak

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pembahasan

Jawaban D : Enzim jantung


 Data focus :
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan di IGD untuk menegakkan diagnosis SKA adalah
EKG dan enxim jantung

Sumber:
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Tim POKJA SIKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien laki-laki, usia 56 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan menjalar ke
bahu kiri. Pasien tampak memegangi dada serta keluar keringat dingin. Hasil pemeriksaan: TD 155/90 mmHg,
frekwensi napas 24 x/menit, frekwensi nadi 115 x/menit, akral dingin, EKG menunjukkan ST depresi lead II, III,
aVF, enzim jantung meningkat. Perawat menjelaskan terapi yang dilakukan dan pasien dipuasakan terlebih
dahulu karena penyakitnya. Pasien menanyakan berapa jam dipuasakan..

Manakah jawaban perawat yang tepat pada kasus tersebut?

A. 3 jam

B. 6 jam

C. 10 jam

D. 12 jam

E. 24 jam
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Pembahasan

Jawaban B : 6 jam
 Data focus :
Selama di IGD, pada kasus SKA, pasien dipuasakan 6 jam pertama untuk menurunkan metabolisme dan menurunkan
beban jantung

Sumber:
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Tim POKJA SIKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Soal

Seorang pasien laki-laki, usia 56 th, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan menjalar ke
bahu kiri. Pasien tampak memegangi dada serta keluar keringat dingin. Hasil pemeriksaan: TD 155/90 mmHg,
frekwensi napas 24 x/menit, frekwensi nadi 115 x/menit, akral dingin, EKG menunjukkan ST depresi lead II, III,
aVF, enzim jantung meningkat. Perawat memberikan obat yang diresepkan dokter, yaitu bisoprolol 10 mg.

Manakah yang harus diobservasi perawat terkait pemberian obat pada kasus tersebut?

A. perdarahan

B. EKG

C. nyeri dada

D. Tekanan darah

E. Urin output

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama


Pembahasan

Jawaban D : tekanan darah


 Data focus :
Bisoprolol termasuk beta bloker dimana salah satu fungsinya dalam menurunkan tekanan darah. Perawat
mengobservasi supaya tekanan darah dalam rentang normal dan tidak jatuh kepada hipotensi.

Sumber:
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Tim POKJA SIKI PPNI, 2017
Tatalaksana SKA, Perk, 2015

mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama

Anda mungkin juga menyukai