200407561040
2022
1
LATAR BELAKANG
2
untuk menyelesaikan permasalahan dan membuat suatu keputusan untuk
kemajuan manusia.
Pembelajaran berbasis STEAM penting diterapkan dalam proses belajar mengajar
karena memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menyiapkan generasi
penerus yang siap menghadapi perkembangan zaman, membantu
mengembangkan inovasi dalam kehidupan, meningkatkan ketertarikan peserta
didik terkait profesi di bidang STEAM, menjadikan pembelajaran makin sesuai
dengan kehidupan, membantu peserta didik untuk membangun konsep diri secara
aktif, serta meningkatkan literasi peserta didik mengenai STEAM.
Pembelajaran berbasis STEAM juga dapat dikaitkan dengan kebutuhan
pengembangan keterampilan abad 21 bagi peserta didik yakni
keterampilan critical thinking, creativity, collaboration, dan
communication. Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran berbasis STEAM juga
menuntut peserta didik untuk mengidentifikasi suatu masalah, menciptakan
sesuatu guna menyelesaikan permasalahan, berkolaborasi dengan teman-teman
sekelas untuk memecahkan masalah, serta berkomunikasi secara efektif serta
menanggapi ide satu sama lain.
Untuk menerapkan pembelajaran STEAM, peserta didik didorong untuk
menemukan cara sistematis dan berulang untuk merancang objek, proses, dan
sistem untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia (engineering). Unsur
engineering dalam STEAM dapat dimulai dari suatu masalah, kebutuhan, atau
keinginan dengan kriteria terukur yang kemudian diuji untuk mengidentifikasi
kendala atau batasan.
3
dan implementasinya dalam pembelajaran di sekolah, baik bagi guru dan dosen
sebagai pelaku pembelajaran .
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
a. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan keterampilan penulis
dalam kemampuan berpikir dalam menulis karya ilmiyah
b. Sebagai suatu dasar bagi penulis untuk bisa melakukan penelitian
yang lebih lanju.
2. Manfaat praktis
a. Karena penulis belum melakukan penelitian maka manfaat
praktisnya bisa dijadikan tambahan wawasan dan bekal bagi
4
mahasiswa terkhususnya Mahasiswa PGSD yang nantinya akan
menjadi guru prossional di Indonesia
b. Sebagai bahan untuk penulis agar dapat menyeimbangkan teori dan
praktek, dalam penguasaan metode pembelajaran hingga dapat
memberikan semangat baru untuk siswa untuk proses belajar
mengajar.
5
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang
turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Influence
atau pengaruh yaitu daya yang timbul pada khalayak sebagai akibat dari
pesan komunikasi, yang mampu membuat mereka melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik
atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang
dipengaruhi. Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang
dapat membawa perubahan pada diri seseorang untuk menuju arah yang lebih
positif. Bila pengaruh ini adalah pengaruh yang positif maka, seseorang akan
berubah menjadi lebih baik, yang memiliki visi misi jauh kedepan.
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti
orang, benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. 23Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang
dapat membawa perubahan pada diri seseorang atau lebih tepatnya pada
karyawan, untuk menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini adalah
pengaruh yang positif maka, seseorang akan berubah menjadi lebih baik,
yang memiliki visi misi jauh kedepan. Maka dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan pengaruh adalah sesuatu hal berupa kekuatan yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila
seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak
mereka untuk menuruti apa yang ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang
6
kepada masyarakat adalah negatif, maka masyarakat justru akan menjauhi
dan tidak lagi menghargainya.
Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila
seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia megajak mereka
untuk menuruti apa ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang kepada
masyarakat adalah negatif maka masyarakat justru akan menjauhi dan tidak
lagi menghargainya.
2. Metode
7
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Sanjaya, 2010). Metode
merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh
seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal dari kata
methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Sudjana (2005:76)
berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk
menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang
bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu.
Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas kebenarannya,
sedangkan metode bersifat prosedural yaitu pendekatan dengan menerapkan
langkah-langkah. Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam
pembelajaran dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap
yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan sebuah
perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode
pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-
beda untuk mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda. Menurut Uno
Hamzah B. (2011:17) variabel metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu:
8
2) Strategi Makro, mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, atau prosedur, atau
prinsip.
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran Adalah metode untuk menyampaikan
pembelajaran kepada siswa dan atau untuk menerima serta merespon
masukan yang berasal dari siswa.
Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari strategi ini.
Paling tidak, ada 5 (lima) cara dalam mengklasifikasikan media untuk
mempreskripsikan strategi penyampaian:
9
d. metode role playing (cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan) dan
e. metode problem solving (pemecah masalah) (Sudjana, 2005:77).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran memiliki banyak jenis yang dapat digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran.
10
Saefuddin & Berdiati (2014:48) berpendapat bahwa “Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.”
Rusman (2014:144-145) berpendapat bahwa, “Model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
11
dalam pembelajaran adalah guru harus menyediakan pembelajaran sesuai dengan
minat, pengalaman, dan perkembangan mental siswa. Model-model mengajar
dalam rumpun ini sesuai dengan paradigma student centered.
3) Social interaction model (model interaksi sosial) Rumpun model mengajar yang
menitikberatkan pada proses interaksi antar individu yang terjadi dalam kelompok.
Model-model mengajar disetting dalam pembelajaran berkelompok. Model ini
mengutamakan pengembangan kecakapan individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
4) Behavioral model (model perilaku) Teori ini sesuai dengan teori belajar
behavioristik. Pembelajaran harus memberikan perubahan pada perilaku si
pembelajar ke arah yang sejalan dengan tujuan pembelajaran. Perubahan ini harus
dapat diamati. Oleh karena itu, guru dapat menguraikan langkah-langkah
pembelajaran yang konkret dan dapat diamati.
Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek”, yakni “Metha” berarti melalui
dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain, metode artinya
jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan bertujuan untuk membuat
peserta didik menjadi lebih pandai dan memiliki kreativitas yang nantinya
dapat dipergunakan untuk bekal setelah selesai dalam menempuh pendidikan.
Peran seorang pengajar disini sangatlah penting, selain sebagai pendonor ilmu
peran seorang guru adalah untuk menumbuhkan minat siswa
dalam belajar. Menumbuhkan minat siswa tidaklah mudah dilakukan oleh
seorang guru. Dibutuhkan berbagai macam cara agar untuk membangkitkan
minat belajar saat proses belajar mengajar berlangsung.
Metode disini hanya sebagai alat, dan bukan sebagai tujuan sehingga
metode mengandung implikasi bahwasannya proses penggunaannya harus
sistematis dan kondisional. Maka hakekatnya penggunaan metode dalam proses
belajar mengajar adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam pekerjaan mendidik dan
mengajar. Karena metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan
kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah.
12
B. Kerangka Pemikiran
13
Dalam pembelajaran selama ini timbul masalah-masalah yang perlu
dicari solusinya, umumnya mengenai masalah yang timbul dari para siswa
karena kurang memahami materi yang 33 disampaikan.
14
ada pada diri peserta 34 didik dan meningkatkan ketangkasan peserta didik
dalam menguasai materi yang telah diajarkan.
Hasil yang di
harapkan
15
C. Hipotesis
Hasil dari latar belakang dan kajian pustaka yang telah dipaparkan maka
penulis merumuskan hipotesis yaitu melalui metode pembelajaran STEAM
dengan tugas menulis jurnal belajar atau refleksi siswa dapat lebih mudah
memahami materi tersebut, sehingga akan meningkatkan kemampuan berfikir
secara kritis serta hasil belajar siswa dapat meningkat
16
Daftar pustaka
https://www.semanticscholar.org/paper/Implementasi-STEAM-Dalam-
Pembelajaran-Matematika-
Nurhikmayati/7bf942e57641d81e8bd1c45b8cc999f5e9ac01d0
Nurhikmayati
Published 30 April 2019 Implementasi STEAM Dalam Pembelajaran
Matematika https://www.semanticscholar.org/paper/Implementasi-
STEAM-Dalam-Pembelajaran-Matematika-
Nurhikmayati/7bf942e57641d81e8bd1c45b8cc999f5e9ac01d0
17
http://repository.uin-
suska.ac.id/15703/8/8.%20BAB%20III__2018227EI.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4847/3/BAB%20II.pdf
https://eurekapendidikan.com/definisi-metode-menurut-para-ahli
http://eprints.uny.ac.id/63455/4/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/29903/5/BAB%20II.pdf
http://repository.uinsuska.ac.id/15727/7/7.%20BAB%20II_2018200BPI.p
df
18