Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN STEAM TERHADAP


PERESTASI BELAJAR SISWA SD 231 KALIBONG

THE INFLUENCE OF THE STEAM LEARNING METHOD ON THE LEARNING


ACHIEVEMENT OF SD 231 KALIBONG STUDENTS

ASRAR ABU KHAIR

200407561040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

1
LATAR BELAKANG

Dalam menghadapi era globalisasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi menjadi suatu keharusan. Dalam bidang pendidikan, salah satu
terobosan pendidikan di Indonesia yang berupaya mengembangkan manusia yang
bisa menciptakan ekonomi berbasis sains dan teknologi adalah pembelajaran
STEAM. STEAM sebagai sebuah pendekatan pembelajaran merupakan sarana
bagi peserta didik untuk menciptakan ide/gagasan berbasis sains dan teknologi
melalui kegiatan berpikir dan bereksplorasi dalam memecahkan masalah
berdasarkan pada lima disiplin ilmu yang terintegrasi. Implementasi STEAM
dalam pembelajaran merupakan sebuah proses penerapan ide, gagasan dan konsep
yang terkandung dalam meta disiplin ilmu dalam sebuah pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan baik dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor peserta didik dalam menghadapai kemajuan teknologi. Dalam
penelitian ini akan dibahas bagaimana implementasi STEAM dalam pembelajaran
di sekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika serta bagaimana
contohnya.

Metode pengajaran berbasiskan science, technology, engineering, arts, and


mathematics (STEAM) digunakan karena mampu mengembangkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Namun, metode ini masih cukup baru di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode STEAM terhadap
prestasi belajar siswa SD231 Kalibong. Metode participatory action research
(PAR), di mana siswa diberikan penjelasan, melakukan praktikum, dan berdiskusi
secara langsung. Hasil dari diskusi setelah praktikum menunjukkan bahwa siswa
sangat antusias dalam belajar menggunakan metode STEAM. Siswa merasa
bahwa metode ini sangat membuat mereka lebih mudah memahami materi
pembelajaran.

Tujuan pembelajaran berbasis STEAM adalah agar pemahaman dan


pengetahuan peserta didik mengenai science, technology, engineering, art, dan
mathematics dapat meningkat, sehingga pemahaman tersebut dapat digunakan

2
untuk menyelesaikan permasalahan dan membuat suatu keputusan untuk
kemajuan manusia.
Pembelajaran berbasis STEAM penting diterapkan dalam proses belajar mengajar
karena memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menyiapkan generasi
penerus yang siap menghadapi perkembangan zaman, membantu
mengembangkan inovasi dalam kehidupan, meningkatkan ketertarikan peserta
didik terkait profesi di bidang STEAM, menjadikan pembelajaran makin sesuai
dengan kehidupan, membantu peserta didik untuk membangun konsep diri secara
aktif, serta meningkatkan literasi peserta didik mengenai STEAM.
Pembelajaran berbasis STEAM juga dapat dikaitkan dengan kebutuhan
pengembangan keterampilan abad 21 bagi peserta didik yakni
keterampilan critical thinking, creativity, collaboration, dan
communication. Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran berbasis STEAM juga
menuntut peserta didik untuk mengidentifikasi suatu masalah, menciptakan
sesuatu guna menyelesaikan permasalahan, berkolaborasi dengan teman-teman
sekelas untuk memecahkan masalah, serta berkomunikasi secara efektif serta
menanggapi ide satu sama lain.
Untuk menerapkan pembelajaran STEAM, peserta didik didorong untuk
menemukan cara sistematis dan berulang untuk merancang objek, proses, dan
sistem untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia (engineering). Unsur
engineering dalam STEAM dapat dimulai dari suatu masalah, kebutuhan, atau
keinginan dengan kriteria terukur yang kemudian diuji untuk mengidentifikasi
kendala atau batasan.

Metode STEAM dalam pembelajaran mampu melatih peserta siswa baik


secara kognitif, keterampilan, maupun afektif.. Terjadi peningkatan pengetahuan
dan pemahaman guru setelah dilakukan ujicoba operasional model pengembangan
kurikulum PAUD berbasis STEAM pada subjek penelitian yang telah dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengetahuan terkait STEAM

3
dan implementasinya dalam pembelajaran di sekolah, baik bagi guru dan dosen
sebagai pelaku pembelajaran .

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini di rumuskan


dalam bentuk pernyataan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran metode pembelajaran STEAM di SD 231


kalibong
2. Seberapa besar pengaruh metode pembelajaean STEAM terhadap
prestasi belajar siswa SD 231 Kalibong.

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh penerapan metode STEAM terhadap prestasi


belajar siswa SD 231 Kalibong
2. Mengetahui gambaran penerapam metode pembelajatran STEAM di
sekolah SD 231 kalibong.

MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat teoritis
a. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan keterampilan penulis
dalam kemampuan berpikir dalam menulis karya ilmiyah
b. Sebagai suatu dasar bagi penulis untuk bisa melakukan penelitian
yang lebih lanju.
2. Manfaat praktis
a. Karena penulis belum melakukan penelitian maka manfaat
praktisnya bisa dijadikan tambahan wawasan dan bekal bagi

4
mahasiswa terkhususnya Mahasiswa PGSD yang nantinya akan
menjadi guru prossional di Indonesia
b. Sebagai bahan untuk penulis agar dapat menyeimbangkan teori dan
praktek, dalam penguasaan metode pembelajaran hingga dapat
memberikan semangat baru untuk siswa untuk proses belajar
mengajar.

5
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian teori
1. Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang
turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Influence
atau pengaruh yaitu daya yang timbul pada khalayak sebagai akibat dari
pesan komunikasi, yang mampu membuat mereka melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik
atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang
dipengaruhi. Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang
dapat membawa perubahan pada diri seseorang untuk menuju arah yang lebih
positif. Bila pengaruh ini adalah pengaruh yang positif maka, seseorang akan
berubah menjadi lebih baik, yang memiliki visi misi jauh kedepan.
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti
orang, benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. 23Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang
dapat membawa perubahan pada diri seseorang atau lebih tepatnya pada
karyawan, untuk menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini adalah
pengaruh yang positif maka, seseorang akan berubah menjadi lebih baik,
yang memiliki visi misi jauh kedepan. Maka dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan pengaruh adalah sesuatu hal berupa kekuatan yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila
seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak
mereka untuk menuruti apa yang ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang

6
kepada masyarakat adalah negatif, maka masyarakat justru akan menjauhi
dan tidak lagi menghargainya.
Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila
seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia megajak mereka
untuk menuruti apa ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang kepada
masyarakat adalah negatif maka masyarakat justru akan menjauhi dan tidak
lagi menghargainya.

Pengertian pengaruh menurut beberapa ahli yaitu:

1. Menurut Wiryanto, pengaruh adalah tokoh formal dan informal di


masyarakat yang memiliki ciri-ciri kosmopolitan, inovatif, kompeten,
dan aksesibel dibandingkan dengan pihak yang dipengaruhi.
2. Menurut M. Suyanto, pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan melalui
media tertentu.
3. Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang dan tidak terlalu terkait dengan usaha memperjuangkan dan
memaksakan kepentingan.
4. Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan agar
bertindak dengan cara tertentu, terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh


merupakan sebuah hal abstrak yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan
keberadaan dan kegunaannya dalam kehidupan dan aktivitas manusia sebagai
makhluk sosial.

2. Metode

Metode pembelajaran adalah langkah operasional atau implementatif dari


strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Ketepatan
penggunaan suatu metode akan menunjukkan berfungsinya suatu strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual dan untuk

7
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Sanjaya, 2010). Metode
merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh
seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal dari kata
methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Sudjana (2005:76)
berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk
menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang
bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu.
Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas kebenarannya,
sedangkan metode bersifat prosedural yaitu pendekatan dengan menerapkan
langkah-langkah. Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam
pembelajaran dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap
yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan sebuah
perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode
pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-
beda untuk mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda. Menurut Uno
Hamzah B. (2011:17) variabel metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu:

a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Adalah metode untuk mengorganisasi


isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran. “Mengorganisasi”
mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan
diagram, fotmat dan lainya setingkat dengan itu. Strategi pengorganisasian,
lebih lanjut dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1) Strategi Mikro,
mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang
berkisar pada satu konsep, atau prosedur, atau prinsip.

8
2) Strategi Makro, mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, atau prosedur, atau
prinsip.
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran Adalah metode untuk menyampaikan
pembelajaran kepada siswa dan atau untuk menerima serta merespon
masukan yang berasal dari siswa.
Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari strategi ini.
Paling tidak, ada 5 (lima) cara dalam mengklasifikasikan media untuk
mempreskripsikan strategi penyampaian:

1) Tingkat kecermatanya dalam menggambarkan sesuatu.

2) Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya.

3) Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya.

4) Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya.

5) Tingkat biaya yang diperlukan.

c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Adalah metode untuk menata interaksi


antara peserta didik dan variabel metode pembelajaran lainya. Strategi ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian
dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses
pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran sangat penting karena dengan
metode guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang utuh dan
bersistem dalam menyajikan materi pembelajaran. Macam-macam metode
pembelajaran antara lain:
a. metode tutorial (pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui
proses bimbingan),
b. metode demonstrasi (pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan proses, situasi, benda, atau cara
kerja),
c. metode debat (meningkatkan kemampuan akademik siswa),

9
d. metode role playing (cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan) dan
e. metode problem solving (pemecah masalah) (Sudjana, 2005:77).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran memiliki banyak jenis yang dapat digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran.

Menurut Degeng (dalam buku Suprihatiningrum, 2013:154) metode adalah


caracara yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah
kondisi yang berbeda. Pendapat lain tentang metode pembelajaran menurut
knowles (dalam buku Suprihatiningrum, 2013:154) metode adalah
pengorganisasian siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar. Definisi di atas,
menunjuk metode sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagaimana
disebutkan bahwa metode merupakan cara kerja yang sistematis menunjukkan
sifatnya yang sangat operasional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode merupakan prinsip dasar


sebuah cara kerja yang secara teknis dapat dikembangkan untuk pelaksanaan
pembelajaran dikelas. Hal-hal berikut yang mempengaruhi metode pembelajaran
diantaranya:
Model Pembelajaran Menurut Suprihatiningrum (2013:145) “Model
Pembelajaran yaitu tiruan atau contoh kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola pengalaman belajar
siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan dapat tercapai.” Mendukung
teori sebelumnya, menurut Trianto (2010:51) menyatakan bahwa “Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial.” Menurut Sukmadinata & Syaodih (2012:151) menyatakan bahwa “Model
pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian penciptaan
situasi lingkungan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri peserta didik.”

10
Saefuddin & Berdiati (2014:48) berpendapat bahwa “Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.”
Rusman (2014:144-145) berpendapat bahwa, “Model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

” Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas terlihat adanya kesamaan


(Ciri khusus), kesamaan yang dimaksut tersebut adalah adanya pola atau rencana
yang sistematis. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan suatu
rancangan yang didalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang
dapat dilaksanakan guru dalam mentransfer pengetahuan maupun nilai-nilai
kepada siswa melalui beberapa rancangan pembelajaran yang digunakan.
Menurut Joyce & Weil (dalam buku jamil suprihatiningrum, 2013:186) dalam
bukunya Models of Teaching membagi model-model mengajar menjadi berbagai
kategori sebagai berikut:
1). Information processing model (model pemrosesan informasi) Model ini
menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai aktivitas mental siswa.
Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir siswa melalui
pemberian masalah yang disajikan oleh guru. Tugas siswa adalah memecahkan
masalah-masalah tersebut. Model ini menerapkan teori belajar behavioristik dan
kognitivistik. Ada tujuh model yang termasuk dalam rumpun ini, yakni : (a)
Inductive thingking model (Hilda Taba); (b) Inquiry training model (Richard
suchman); (c) Scientific inquiry (Joseph J. Schwab); (d) Concept attainment (Jerome
Bruner); (e) Cognitive growth (Jean Piaget); (f) Advance organizer model (David
Ausubel); (g) Memory (Harry Lorayne). Inquiry training model dan scientific inquiry
lebih menekankan pada keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
2). Personal model (model pribadi) Sesuai dengan namanya, model mengajar dalam
rumpun ini berorientasi kepada perkembangan diri individu. Implikasi model ini

11
dalam pembelajaran adalah guru harus menyediakan pembelajaran sesuai dengan
minat, pengalaman, dan perkembangan mental siswa. Model-model mengajar
dalam rumpun ini sesuai dengan paradigma student centered.
3) Social interaction model (model interaksi sosial) Rumpun model mengajar yang
menitikberatkan pada proses interaksi antar individu yang terjadi dalam kelompok.
Model-model mengajar disetting dalam pembelajaran berkelompok. Model ini
mengutamakan pengembangan kecakapan individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
4) Behavioral model (model perilaku) Teori ini sesuai dengan teori belajar
behavioristik. Pembelajaran harus memberikan perubahan pada perilaku si
pembelajar ke arah yang sejalan dengan tujuan pembelajaran. Perubahan ini harus
dapat diamati. Oleh karena itu, guru dapat menguraikan langkah-langkah
pembelajaran yang konkret dan dapat diamati.

Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek”, yakni “Metha” berarti melalui
dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain, metode artinya
jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan bertujuan untuk membuat
peserta didik menjadi lebih pandai dan memiliki kreativitas yang nantinya
dapat dipergunakan untuk bekal setelah selesai dalam menempuh pendidikan.
Peran seorang pengajar disini sangatlah penting, selain sebagai pendonor ilmu
peran seorang guru adalah untuk menumbuhkan minat siswa
dalam belajar. Menumbuhkan minat siswa tidaklah mudah dilakukan oleh
seorang guru. Dibutuhkan berbagai macam cara agar untuk membangkitkan
minat belajar saat proses belajar mengajar berlangsung.

Metode disini hanya sebagai alat, dan bukan sebagai tujuan sehingga
metode mengandung implikasi bahwasannya proses penggunaannya harus
sistematis dan kondisional. Maka hakekatnya penggunaan metode dalam proses
belajar mengajar adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam pekerjaan mendidik dan
mengajar. Karena metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan
kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah.

12
B. Kerangka Pemikiran

Belajar tidak hanya memperoleh pengetahuan namun siswa juga


melakukan aktivitas belajar misalnya bertanya, berdiskusi, presentasi,
mengerjakan tugas dan lain-lain. Seorang pendidik juga harus memperhatikan
aktivitas belajar siswa di kelas karena aktivitas belajar akan mempengaruhi
hasil belajar siswa namun ternyata kebanyakan aktivitas belajar siswa di kelas
masih tergolong kurang aktif. Akuntansi merupakan salah satu diantara mata
pelajaran yang lebih ditekankan pada jurusan akuntansi di SMK
dibandingkan mata pelajaran lain.

Tetapi banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari


akuntansi. Belajar akuntansi pada dasarnya merupakan hasil belajar konsep
sedangkan konsep-konsep dasar akuntansi merupakan kesatuan yang utuh,
untuk itu dalam proses belajar mengajar akuntansi yang terpenting adalah
bagaimana guru dapat mengajarkan konsep itu pula. Pengajaran akuntansi
harus dimulai dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks dan
harus memperhatikan urutan dari beberapa konsep, walaupun demikian
sampai saat ini akuntansi masih menjadi masalah bagi sebagian siswa dan
mengatakan bahwa akuntansi sulit. Proses pengajaran akuntansi di sekolah-
sekolah, khususnya di SD pada umumnya telah dilaksanakan secara
maksimal, tetapi belum optimal. Hal ini dikarenakan, terdapatnya
keterbatasan dalam berbagai hal, salah satunya mengenai ketidaktetapan guru
akuntansi dalam menggunakan metode mengajar pada saat menyampaikan
materi, akibatnya siswa merasa malas untuk belajar sehingga prestasi belajar
siswa juga belum dapat mencapai tingkat optimal.

Masalah-masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran


akuntansi di SD 231 KALIBONG masih terdapat siswa yang bermain-main
saat pembelajaran dimulai atau masih banyak siswa yang melakukan aktivitas
lain pada saat pembelajaran berlangsung.

13
Dalam pembelajaran selama ini timbul masalah-masalah yang perlu
dicari solusinya, umumnya mengenai masalah yang timbul dari para siswa
karena kurang memahami materi yang 33 disampaikan.

Hal ini dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung selama ini


yang masih berpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya variasi
dalam pembelajaran, sehingga menjadikan siswa bosan dan kurang aktif
berinteraksi untuk mendapatkan pengetahuannya. Sedangkan untuk tugas
yang diberikan oleh guru, sebagian siswa tidak mengerjakan.

Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan tanggung jawab siswa


dalam mengikuti pelajaran khususnya untuk mata pelajaran akuntansi.
Kemudian menurut hasil wawancara dengan siswa yang bersangkutan, siswa
mengalami kesulitan dalam pemahaman materi yang diberikan oleh guru
karena guru terlalu serius dalam proses belajar mengajar yang selama ini
menggunakan metode konvensional. Karena dengan menggunakan metode
konvensional siswa merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti
mata pelajaran tersebut, maka dapat menghambat keberhasilan proses belajar
mengajar yang berakibat prestasi belajar siswa tidak dapat dicapai secara
maksimal, atau bahkan mengalami penurunan. Melihat permasalahan di atas
maka metode drill dipandang relevan dengan masalah di atas dalam rangka
untuk meminimalisir perrmasalahan tersebut. Karna metode drill dapat
mengembangkan ke cakapan intelek seperti menghitung, mengalikan
menjumlah dan ilmu-ilmu pasti lainya. Sehingga sesuai dengan mata
pembelajaran.

Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan baik”.Selain itu


metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, dan
ketrampilan. Pada metode drill and practice ini, pembelajaran berpusat pada
peserta didik dimana peserta didik dihadapkan pada satu materi yang
membutuhkan latihan tertentu yang sebelumnya telah dirancang oleh guru
yang bersangkutan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang

14
ada pada diri peserta 34 didik dan meningkatkan ketangkasan peserta didik
dalam menguasai materi yang telah diajarkan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


dengan menggunakan metode pembelajaran STEAM dapat meningkatkan
hasil belajar serta efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kompetensi
dasar jurnal khusus. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian metode drill
berpengaruh terhadap proses belajar mengajar siswa dalam pembelajaran
akuntansi. Sehingga Peneliti mengacu kepada kerangka pemikiran berfikir
seperti ini:

Teori belajar &


konsep belajar

Factor factor yang


mempengaruhi proses
belajar

Guru 1. Tujuan Proses belajar


pembelajaran mengajar
2. Isi pembelajaran
3. Metode
pembelajaran
4. Media
pembelajaran
5. Evaluasi
pembelajatran Out-put Efektifitas
proses belajar
mengajar

Hasil yang di
harapkan

15
C. Hipotesis

Hasil dari latar belakang dan kajian pustaka yang telah dipaparkan maka
penulis merumuskan hipotesis yaitu melalui metode pembelajaran STEAM
dengan tugas menulis jurnal belajar atau refleksi siswa dapat lebih mudah
memahami materi tersebut, sehingga akan meningkatkan kemampuan berfikir
secara kritis serta hasil belajar siswa dapat meningkat

16
Daftar pustaka

Nurul Retno Nurwulan Published 17 August 2020 Pengenalan Metode


Pembelajaran STEAM Kepada Para Siswa Tingkat Sekolah Dasar
Kelas 1 Sampai 3emanticscholar.org/paper/Pengenalan-Metode-
Pembelajaran-STEAM-Kepada-Para-1-
Nurwulan/1171d76d342d6d391004e7a31d6a829b3237a330

Nurhikmayati Published 30 April 2019


Implementasi STEAM Dalam Pembelajaran Matematika

https://www.semanticscholar.org/paper/Implementasi-STEAM-Dalam-
Pembelajaran-Matematika-
Nurhikmayati/7bf942e57641d81e8bd1c45b8cc999f5e9ac01d0

Wahyuni, Reswita Reswita, Mar'atul Afidah Published 30 December 2020


Pengembangan Model Pembelajaran Sains, Technology, Art,
Engineering And Mathemathic Pada Kurikulum PAUD
https://www.semanticscholar.org/paper/Pengembangan-Model-
Pembelajaran-Sains%2C-Technology%2C-Wahyuni-
Reswita/83dcd91da549046833b2ed5baaaae4c2fa89c2f9

Nurhikmayati
Published 30 April 2019 Implementasi STEAM Dalam Pembelajaran
Matematika https://www.semanticscholar.org/paper/Implementasi-
STEAM-Dalam-Pembelajaran-Matematika-
Nurhikmayati/7bf942e57641d81e8bd1c45b8cc999f5e9ac01d0

STEAM: Pendekatan Pembelajaran Guna Mengembangkan Keterampilan Abad


21
Berita / 22/10/2021 / Oleh Admin SMP itsmp.kemdikbud.go.id/steam-
pendekatan-pembelajaran-guna-mengembangkan-keterampilan-abad-
21/#:~:text=Pembelajaran%20berbasis%20STEAM%20adalah%20sebuah,
(STEAM)%20untuk%20mengatasi%20masalah.

17
http://repository.uin-
suska.ac.id/15703/8/8.%20BAB%20III__2018227EI.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/4847/3/BAB%20II.pdf

https://eurekapendidikan.com/definisi-metode-menurut-para-ahli

http://eprints.uny.ac.id/63455/4/BAB%20II.pdf

http://repository.unpas.ac.id/29903/5/BAB%20II.pdf

http://repository.uinsuska.ac.id/15727/7/7.%20BAB%20II_2018200BPI.p
df

18

Anda mungkin juga menyukai