Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM I

MATA KULIAH PERENCANAAN PROYEK


PROYEK

Rencana Anggaran Biaya

WBS Pembangunan Jalan TOL

Dosen Pengampu
1. Dr. Nasruddin, M.Sc.
2. Selamat Riadi, M.Pd.
3. Muhammad Efendi, M.Pd.

Disusun Oleh:
ISKANDAR ZULKARNAIN
NIM. 2010416210014
Kelas C Kelompok 1

JURUSAN/PROGRAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita Panjatkan ke Hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas Laporan Praktikum I Perencanaan Proyek RAB (Rencana
Anggaran Biaya) Pembangunan jalan TOL

Laporan ini disusun untuk memenuhi SKS Mata Kuliah Perencanaan Proyek.
Semoga tersusunnya Laporan Praktikum ini dapat mendatangkan manfaat yang besar
untuk pendidikan pada umumnya dan untuk pendidik pada khususnya. Selain itu,
Laporan ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh Dosen Pengampu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen-dosen Pengampu Mata Kuliah


Perencanaan Proyek, yaitu Bapak Dr. Nasruddin, M.Sc., Bapak Selamat Riadi, M.Pd.,
dan Bapak Muhammad Efendi, M.Pd., Besar harapan agar Laporan Praktikum ini dapat
diterima dengan baik oleh Dosen Pengamnpu. Ucapan Terima kasih juga disampaikan
kepada Asisten Dosen atas Waktu, Tenaga, dan pikirannya yang telah diberikan

Saya menyadari Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata
Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk saya khususnya, dan
masyarakat Indonesia umumnya

Banjarmasin, 10 April 2022

Iskandar Zulkarnain

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................... 1
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT ..................................................... 2
2.1. Tujuan .................................................................................. 2
2.2. Manfaat ................................................................................ 2
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 3
3.1. Tinjauan Pustaka .................................................................. 3
BAB 4. ALAT DAN BAHAN ............................................................... 4
4.1. Alat dan Bahan ..................................................................... 4
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 5
5.1. Hasil dan Pembahasan ......................................................... 6
BAB 5. PENUTUP ................................................................................. 7
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 7

ii
BAB 1
LATAR BELAKANG

Saat menganalisis hasil kemajuan konstruksi, perlu ditentukan terlebih


dahulu metode konstruksi yang sesuai untuk proyek tersebut. Karena setiap
metode konstruksi akan menghasilkan karakteristik yang berbeda dari
bangunan, menentukan metode konstruksi tidaklah mudah dengan banyak
faktor dan variabel yang mempengaruhi harus dipertimbangkan.Metode
konstruksi yang berbeda akan memberikan waktu yang berbeda (waktu
penyelesaian), beberapa faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan adalah:
kuantitas/volume pekerjaan, peralatan, bahan , kondisi cuaca, kendala biaya .
Persiapan struktur rincian pekerjaan (WBS ) juga dikenal sebagai serta
ruang lingkup rinci struktur kerja (SRK), terkait erat hubungan antara proses
perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan proyek . Sebuah proyek dapat
dibagi menjadi beberapa bagian, dan seterusnya. Dari gambaran besar sebuah
proyek dapat dipecah secara hierarkis menjadi lebih dan lebih rinci dengan
cakupan yang lebih kecil dengan penurunan kompleksitas dari hingga dianggap
cukup rinci tetapi masih dapat dikelola.
Suatu paket/sub item pekerjaan yang merupakan paket pekerjaan terkecil harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1. Dapat dikelola dengan baik


2. Dapat dijadwalkan pelaksanaannya
3. Kemungkinan direncanakan dalam jadwal anggaran
4. Melacak kemajuan pekerjaan dan biaya dengan mudah pemanfaatan
5. Dapat dengan mudah menilai kualitas.

Dari sifat-sifat berikut diatas, akan dianalisis hasil penjadwalan proyek


bangunan gedung dengan Work Breakdwon Structure.

1
BAB 2
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1. Tujuan
Tujuan dari Praktikum ini, Adalah:
1. Untuk membuat Work Breakdown Structure(WBS), proyek pembangunan
jalan TOL.
2. Untuk mengetahui bagaimana jalannya alur pengerjaan Proyek.
3. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pengawasan dalam WBS.

2.2. Manfaat
Manfaat dari Praktikum ini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat membuat Work Breakdown Structure(WBS), proyek
pembangunan jalan TOL.

2
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam mengelola proyek penting, sistem proyek terintegrasi diperlukan


untuk menggabungkan pekerjaan untuk diimplementasikan, peraturan struktur
organisasi, pengembangan rencana dan implementasi biaya, melakukan
kontrol, penanganan dan evaluasi informasi produksi .
Hasil Biaya Akun dari WBS dan OBS Integrasi adalah unit logis dan
benar untuk memenuhi semua kebutuhan di atas. Rekening biaya juga memiliki
level di setiap level yang dapat ditunjuk oleh organisasi atau sub-organisasi dari
orang yang bertanggung jawab. Akun biaya tertinggi adalah proyek itu sendiri
jika diakses secara vertikal. Sedangkan level terendah disebut akun basis biaya
. Akun Akun Inti biasanya memiliki beberapa paket pekerjaan. Kemajuan
Kerja, Biaya Pengumpulan Biaya dan Analisis Kinerja akan dilakukan pada
Akun Akun Inti . Akun Akun Persepsi Besar pada dasarnya ditentukan menurut
jenis produksi dan WBS, tetapi orang-orang menggoda bahwa implementasi
setiap akun harganya Tidak terlalu lama, akuntansi hingga 9 pada 12 bulan
sehingga tidak berisiko kehilangan waktu kontrol dan menyerap dana.
Pada tingkat yang lebih tinggi, akun biaya memiliki sistem hierarki yang
terpasang secara vertikal dan OBS WBS, di mana rekening biaya pada level
tertinggi adalah total akun akun di tingkat level. dengan struktur sistematis ini,
proyek besar dapat dianggap kombinasi beberapa proyek kecil dan setiap
kontrol level atau biaya yang diakui oleh orang yang bertanggung jawab yang
dapat secara nyata menunjukkan secara efektif. Selain itu, berkat enkripsi yang
tepat, dukungan komputer dapat digunakan untuk analisis dan akselerasi yang
menguntungkan dan menguntungkan dari setiap akun akun.
Konsep di atas memungkinkan manajemen proyek skala besar di mana
beban kerja yang dikendalikan ditunjukkan dengan akun biaya, bukan dalam
operasi. Konsep akun yang dipersonalisasi juga konsisten dengan konsep
perencanaan multi-level yang umumnya diterapkan pada proyek besar
sehingga proyek dapat dikelola

3
BAB 4
ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan dari Praktikum I Perencanaan Proyek WBS (Work Breakdown
Structure) ini, adalah:
1. E-Jurnal dan Buku referensi Perencanaan dan Manajaemen Proyek mengenai
WBS.
2. Referensi Proyek Pembangunan Jalan TOL
3. Laptop.

4
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

WBS PROYEK
JALAN

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN


PERSIAPAN TANAH STRUKTUR DRAINASE LAIN-LAIN

Galian Tanah Lean Concrete Pasangan batu


Mobilisasi Marka Jalan
untuk timbunan T=10 cm kosong

Pengukuran Galian Saluran Perkerasan Kaku Pasangan batu


Penerangan jalan
Samping T=27cm Kali1 pc : 2 ps

Pembersihan Galian Saluran Beton Ready Mix Lantai kerja


Lahan Barrier
Median k250 RCP,U-Ditch& BC

Direksi Keet Timbunan


Pembesian ulir Pekerjaan Acian
Material

Lapis Pondasi
Kelas B Pembesian polos

1. Pekerjaan Persiapan
Pada tahap ini, persiapan dibagi menjadi dua bagian: survei dan
kartografi serta pengukuran dan pembersihan lokasi . Keuntungan dari
pekerjaan survei dan pemetaan ini adalah dapat menentukan topografi area
proyek. Dengan cara ini, dapat mengetahui berapa banyak penggalian dan
penimbunan yang diperlukan untuk membangun jalan tol yang direncanakan .
Sementara itu, pembersihan situs ditujukan untuk membersihkan area di sekitar
area proyek.untuk pengembangan yang menguntungkan. Pembersihan lokasi
termasuk menebang pohon, membersihkan rumput dan semak belukar, dan
menggali akar pohon agar tidak tumbuh kembali.

2. Pekerjaan Tanah
Pada tahap ini dibagi menjadi bagian yaitu pondasi, pondasi atas ,
bagian aspal dan lapisan permukaan. Pada pekerjaan sub-base,material pondasi
disebar seperti batu kali dengan menggunakan truk dam sebagai alat angkut.
Bahan tersebut kemudian dapat dipadatkan dan diratakan dengan roller . Saat

5
itu pondasi atas sebelum melanjutkan pembangunan membutuhkan perekat lem
khusus Premkot untuk menyambung pondasi bawah dengan ADB (Asphalt
Right Based). Kemudian pada tahap screeding, setelah dituang dengan
Premkot,kemudian diaspal dengan material aspal ADB (Asphalt Right Based)
kemudian dipadatkan dengan parallel roller. Kemudian lapisan permukaan
menggunakan HMA dihampar dengan Asphalt Spreader dan dipadatkan
dengan parallel roller.

3. Pekerjaan Struktur
Pada tahap ini penuangan beton dibagi menjadi 3 bagian yaitu
pengecoran besi, bekisting dan pengecoran. Pada instalasi besi akan dipasang
besi sebagai pembatas, dan pembatas beton akan dipasang. Kemudian ada
pekerjaan pembuatan bekisting, yang dilakukan untuk membentuk beton yang
diinginkan dan memudahkan penuangan. Langkah selanjutnya adalah
menuangkan bekisting yang sudah disiapkan.

4. Pekerjaan Drainase
Pada tahap ini pekerjaan perbaikan dibagi menjadi tahap, yaitu:
pekerjaan galian, pekerjaan pengecoran beton , pekerjaan beton siklon dan
pekerjaan selesai. Selama pekerjaan penggalian,dibuat untuk meletakkan kayu
kotak dengan beton yang nantinya akan membentuk gorong-gorong. Kemudian
struktur beton membentuk gorong-gorong. Selanjutnya pekerjaan beton blok
untuk memperkuat pondasi beton dengan boxwood. Kemudian ada pekerjaan
perbaikan penutup beton kapal agar tidak terjadi kerusakan.

5. Pekerjaan Lain-Lain
pada saat ini, akhirnya dibagi menjadi dua, jalan yang kompak dan
leveling dan poin kerja. Proses kompresi dan leveling dari negara menggunakan
Roller Pneumatic Tool. Setelah itu, menandai jalan, pekerjaan ini adalah
pekerjaan terakhir sebelum jalan digunakan.

6
BAB 6
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan Laporan Diatas dapat disimpulkan bahwa:
Seperti yang tersirat dalam penjelasan definisi WBS di atas, metodologi WBS
ini seringkali mengambil bentuk tingkatan dan kelompok kerja yang berbeda.
WBS bekerja dengan elemen atau detail dari setiap level tujuan dari bawah ke
atas.
Memiliki tingkat detail ini dapat memfasilitasi proses manajemen proyek untuk
pengembangan jadwal, estimasi biaya, alokasi sumber daya, dan penilaian risiko.
Komponen atau elemen tingkat rendah dari WBS ini sering menjadi dasar dari
sebuah proyek serta manajemen sumber daya untuk detail tingkat berikutnya.

Manfaat WBS dapat diringkas sebagai:

1. Memfasilitasi pelaksanaan proyek karena ada serangkaian item rinci untuk


proyek yang berfokus pada tujuan dan waktu.
2. WBS dilaksanakan oleh orang-orang yang mengerjakan proyek, sehingga
implementasi proses lebih konsisten daripadaWBS membantu memperjelas
alur kerja dan komunikasi antara cakupan proyek untuk semua pemangku
kepentingan proyek.
3. WBS proyek membantu 'mengevaluasi setiap tingkat detail alur kerja proyek,
sehingga meminimalkan cacat atau kesalahanWBS diwujudkan dalam satu
grafik atau ilustrasi dengan beberapa detail grafis bahaya tertentu untuk
memfasilitasi pemahaman pemangku kepentingan proyek

7
DAFTAR PUSTAKA

Rosidy, A. R. (2014). Estimasi Waktu Dan Biaya Perkerasan Kaku Jalan Tol Mojokerto-
Kertosono STA 32+ 375-STA 35+ 400 Jawa Timur (Doctoral dissertation, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember).
D.B. Raharja (2022). Work Breakdown Structure (WBS): Kenali Pengertian, Manfaat, dan Tips
untuk Membuatnya. Link : https://www.ekrut.com/media/wbs-adalah (11/04/2022)
Herzanita, A. (2019). Penggunaan Standard WBS (Work Breakdown Structure) Pada Proyek
Bangunan Gedung. Jurnal Infrastruktur, 5(1), 29-34.
Yudha Permana, S. (2007). PENGGUNAAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN SUDAPATI-BANTARUJEG
(Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai