Iskandar Zulkarnain - 2010416210014 - C - Kelompok 1 - Praktikum 1 - Work Breakdown Structure
Iskandar Zulkarnain - 2010416210014 - C - Kelompok 1 - Praktikum 1 - Work Breakdown Structure
Dosen Pengampu
1. Dr. Nasruddin, M.Sc.
2. Selamat Riadi, M.Pd.
3. Muhammad Efendi, M.Pd.
Disusun Oleh:
ISKANDAR ZULKARNAIN
NIM. 2010416210014
Kelas C Kelompok 1
Laporan ini disusun untuk memenuhi SKS Mata Kuliah Perencanaan Proyek.
Semoga tersusunnya Laporan Praktikum ini dapat mendatangkan manfaat yang besar
untuk pendidikan pada umumnya dan untuk pendidik pada khususnya. Selain itu,
Laporan ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh Dosen Pengampu.
Saya menyadari Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata
Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk saya khususnya, dan
masyarakat Indonesia umumnya
Iskandar Zulkarnain
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB 1
LATAR BELAKANG
1
BAB 2
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1. Tujuan
Tujuan dari Praktikum ini, Adalah:
1. Untuk membuat Work Breakdown Structure(WBS), proyek pembangunan
jalan TOL.
2. Untuk mengetahui bagaimana jalannya alur pengerjaan Proyek.
3. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pengawasan dalam WBS.
2.2. Manfaat
Manfaat dari Praktikum ini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat membuat Work Breakdown Structure(WBS), proyek
pembangunan jalan TOL.
2
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB 4
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan dari Praktikum I Perencanaan Proyek WBS (Work Breakdown
Structure) ini, adalah:
1. E-Jurnal dan Buku referensi Perencanaan dan Manajaemen Proyek mengenai
WBS.
2. Referensi Proyek Pembangunan Jalan TOL
3. Laptop.
4
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
WBS PROYEK
JALAN
Lapis Pondasi
Kelas B Pembesian polos
1. Pekerjaan Persiapan
Pada tahap ini, persiapan dibagi menjadi dua bagian: survei dan
kartografi serta pengukuran dan pembersihan lokasi . Keuntungan dari
pekerjaan survei dan pemetaan ini adalah dapat menentukan topografi area
proyek. Dengan cara ini, dapat mengetahui berapa banyak penggalian dan
penimbunan yang diperlukan untuk membangun jalan tol yang direncanakan .
Sementara itu, pembersihan situs ditujukan untuk membersihkan area di sekitar
area proyek.untuk pengembangan yang menguntungkan. Pembersihan lokasi
termasuk menebang pohon, membersihkan rumput dan semak belukar, dan
menggali akar pohon agar tidak tumbuh kembali.
2. Pekerjaan Tanah
Pada tahap ini dibagi menjadi bagian yaitu pondasi, pondasi atas ,
bagian aspal dan lapisan permukaan. Pada pekerjaan sub-base,material pondasi
disebar seperti batu kali dengan menggunakan truk dam sebagai alat angkut.
Bahan tersebut kemudian dapat dipadatkan dan diratakan dengan roller . Saat
5
itu pondasi atas sebelum melanjutkan pembangunan membutuhkan perekat lem
khusus Premkot untuk menyambung pondasi bawah dengan ADB (Asphalt
Right Based). Kemudian pada tahap screeding, setelah dituang dengan
Premkot,kemudian diaspal dengan material aspal ADB (Asphalt Right Based)
kemudian dipadatkan dengan parallel roller. Kemudian lapisan permukaan
menggunakan HMA dihampar dengan Asphalt Spreader dan dipadatkan
dengan parallel roller.
3. Pekerjaan Struktur
Pada tahap ini penuangan beton dibagi menjadi 3 bagian yaitu
pengecoran besi, bekisting dan pengecoran. Pada instalasi besi akan dipasang
besi sebagai pembatas, dan pembatas beton akan dipasang. Kemudian ada
pekerjaan pembuatan bekisting, yang dilakukan untuk membentuk beton yang
diinginkan dan memudahkan penuangan. Langkah selanjutnya adalah
menuangkan bekisting yang sudah disiapkan.
4. Pekerjaan Drainase
Pada tahap ini pekerjaan perbaikan dibagi menjadi tahap, yaitu:
pekerjaan galian, pekerjaan pengecoran beton , pekerjaan beton siklon dan
pekerjaan selesai. Selama pekerjaan penggalian,dibuat untuk meletakkan kayu
kotak dengan beton yang nantinya akan membentuk gorong-gorong. Kemudian
struktur beton membentuk gorong-gorong. Selanjutnya pekerjaan beton blok
untuk memperkuat pondasi beton dengan boxwood. Kemudian ada pekerjaan
perbaikan penutup beton kapal agar tidak terjadi kerusakan.
5. Pekerjaan Lain-Lain
pada saat ini, akhirnya dibagi menjadi dua, jalan yang kompak dan
leveling dan poin kerja. Proses kompresi dan leveling dari negara menggunakan
Roller Pneumatic Tool. Setelah itu, menandai jalan, pekerjaan ini adalah
pekerjaan terakhir sebelum jalan digunakan.
6
BAB 6
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan Laporan Diatas dapat disimpulkan bahwa:
Seperti yang tersirat dalam penjelasan definisi WBS di atas, metodologi WBS
ini seringkali mengambil bentuk tingkatan dan kelompok kerja yang berbeda.
WBS bekerja dengan elemen atau detail dari setiap level tujuan dari bawah ke
atas.
Memiliki tingkat detail ini dapat memfasilitasi proses manajemen proyek untuk
pengembangan jadwal, estimasi biaya, alokasi sumber daya, dan penilaian risiko.
Komponen atau elemen tingkat rendah dari WBS ini sering menjadi dasar dari
sebuah proyek serta manajemen sumber daya untuk detail tingkat berikutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Rosidy, A. R. (2014). Estimasi Waktu Dan Biaya Perkerasan Kaku Jalan Tol Mojokerto-
Kertosono STA 32+ 375-STA 35+ 400 Jawa Timur (Doctoral dissertation, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember).
D.B. Raharja (2022). Work Breakdown Structure (WBS): Kenali Pengertian, Manfaat, dan Tips
untuk Membuatnya. Link : https://www.ekrut.com/media/wbs-adalah (11/04/2022)
Herzanita, A. (2019). Penggunaan Standard WBS (Work Breakdown Structure) Pada Proyek
Bangunan Gedung. Jurnal Infrastruktur, 5(1), 29-34.
Yudha Permana, S. (2007). PENGGUNAAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN SUDAPATI-BANTARUJEG
(Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).