Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DHAIFINA IDZNI KIASATI

NIM : 20210301098

MATA KULIAH : BIOSTATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL KJ101

1. Syarat menggunakan uji T berpasangan yaitu :


a. Memeriksa syarat uji t untuk kelompok berpasangan :
- Sebaran data harus normal
- Varians data tidak perlu diuji karena kelompok data berpasangan
b. Jika memenuhi syarat (sebaran data normal), maka dipilih uji t berpasangan
d. Jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang normal, maka
dipakai uji t berpasangan
e. Jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang tidak normal,
maka dipilih uji wilcoxon

2. Syarat menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) :


- Memiliki > 2 kelompok tidak berpasangan
- Data berdistribusi normal (wajib)
- Varians data harus sama
- Data yang dihubungkan adalah data Numerik dan Kategorik
- Jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal), maka dipilih uji Analysis of
Variance (ANOVA) tidak berpasangan
- Jika tidak memenuhi syarat data tidak berdistribusi normal, maka data harus
ditransformasikan
- Jika variabel tetap saja tidak normal, maka dipilih Uji Kruskal-Wallis
3. Syarat menggunakan uji chi square :
- Data berdistribusi normal (wajib)
- Jika memunculkan hasil expected count kurang dari 5
- Kesimpulan : Jenis table pada uji ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Chi-square
bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat chi Square maka kita menggunakan Uji
Fisher’s Exact Test
4. Syarat menggunakan uji pearson correlation :
- Data berdistribusi normal (wajib)
- Data yang dihubungkan adalah data numerik dan numerik
- Jika tidak memenuhi syarat data tidak berdistribusi normal kita menggunakan Uji Spearman
Correlation
5. Syarat menggunakan uji repeated measure anova :
- Variabel Independent (variabel bebas) menggunakan data berskala kategori. Sementara
untuk variabel dependent (variabel terikat) menggunakan data berskala interval atau rasio
(numerik)
- Uji Repeated Measures ANOVA merupakan bagian dari statistic parametric. Oleh karena itu,
nilai Standardized Residual untuk semua pengukuran (variabel) harus berdistribusi normal.
Sementara itu, jika salah satu dari nilai Standardized Residual untuk variabel ada yang tidak
normal, maka solusinya adalah mengganti analisis data dengan statistic non parametric
menggunakan uji Friedman.
- Data penelitian diasumsikan memiliki varians yang sama atau homogeny. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi (Sig.) > 0.05 pada Mauchly’s Test of Sphericity. Namun demikian,
untuk persyaratan poin ke-3 ini bukanlah sebuah keharusan (tidak mutlak). Sebab, walaupun
varians tidak homogeny, akan tetapi kita tetap bisa melanjutkan penggunaan uji Repeated
Measures ANOVA untuk analisis data pengelitian yakni dengan memperhatikan nilai
Greenhouse-Geisser yang ada di table output SPSS Tests of Within-Subjects Effects.
6. H0 :
1. Tidak ada perbedaan skor kualitas hidup pada laki-laki dan wanita
2. Tidak ada perbedaan skor kualitas hidup pada pasien yang menikah dan cerai/single

Ha :

1. Ada perbedaan skor kualitas hidup pada laki-laki dan Wanita


2. Ada perbedaan skor kualitas hidup pada pasien yang menikah dan cerai/single

Independent Samples Test


95% Confidence
Interval of The
Difference

Sig. Sig. (2- Sttd.Error Lower Upper


tailed) Difference
Kualitas Jenis Equal Variances 1.00 0.240 0.7239 -6.51350 24.18017
Hidup Kelamin Assumed
(QOL) Equal Variances 0.235 0.7021 -6.628 24.29537
not Assumed
Kualitas Status Equal Variances 0,047 0.541 7.47827 -20.51988 11.18655
Hidup Pernikahan Assumed
(QOL) Equal Variances 0.468 6.27396 -18.00790 8.67456
not Assumed

7. Uji terhadap variable tingkat Pendidikan, pendapatan dan stadium kanker paru pada
kualitas hidup.

Hasil Uji ANOVA


Sig. F
Kualitas Hidup (HQL) Pendidikan 0.670 0,411
Kualitas Hidup (HQL) Pendapatan 0.000 13.934
Kualitas Hidup (HQL) Stadium Kanker Paru 0.000 13.865
Interpretasinya :
Hasil dari pengujian SPSS dari data tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan skor
kualitas hidup yang bermakna pada dua kelompok Pendidikan, diketahui nilai p = 0,670 > p =
0,05. Ada perbedaan antara skor kualitas hidup yang bermakna pada dua kelompok
pendapatan dengan ddiketahui p = 0,00 < p = 0,05 dan ada perbedaan skor kualitas hidup
dengan kelompok stadium kanker paru dengan perbedaan yang bermakna p = 0,00 < p = 0.05

8. Interpretasi Hasil :
Status Perilaku Menyusui
Pekerjaa
n
Tidak Memberikan Total P
memberikan ASI Ekslusif Value
ASI Ekslusif
n % n % n %
Kerja 17 34% 8 16% 25 50%
Tidak 7 14% 18 36% 25 50% 0.010
bekerja
Total 24 48% 26 52% 50 100%

- Sebelum memilih p-value, terlebih dahulu melihat expected count ternyata lebih dari 5.
Sehingga membaca p-value pada baris Pearson Chi-Square dan didapatkan p-value = 0,02
- P value = 0,02>0,05 sehingga H0 diterima dan HA ditolak, sehingga diambil kesimpulan tidak
ada hubungan signifikan antara hubungan usia ≥ 21 tahun dan < 21 tahun dengan perilaku
menyusui.

9.
Umur ibu Perilaku Menyusui
menyusui
Tidak Memberikan Total P
memberikan ASI Ekslusif Value
ASI Ekslusif
n % n % n % 0.02
21 Tahun 3 6% 0 0% 3 100%

- Sebelum memilih p-value, terlebih dahulu melihat expected count ternyata lebih dari 5.
Sehingga membaca p-value pada baris Pearson Chi-Square dan didapatkan p-value = 0,02
- P value = 0,02>0,05 sehingga H0 diterima dan HA ditolak, sehingga diambil kesimpulan tidak
ada hubungan signifikan antara hubungan usia ≥ 21 tahun dan < 21 tahun dengan perilaku
menyusui.

10.
Tabel Output Pengaruh Obat Herbal dengan Penurunan Berat Badan
Waktu Waktu Nilai rata-rata Sig.
1 2 0.771 0.001
1 3 3.881 0,000
2 3 3.047 0,00

Interpretasi :
- Nomor 1 (berat badan awal) dibandingkan dengan nomor 2 (berat badan seminggu),
terjadi rata-rata penurunan berat badan sebesar 0,771 kg dan perbedaan penurunan
berat badan tersebut adalah nyata sebab nilai Sig. sebesar 0,001 < 0.05
- Nomor 1 (berat badan awal dibandingkan dengan nomor 3 (berat badan sebulan),
terjadi rata-rata penurunan berat badan sebesar 3,818 kg dan perbedaan penurunan
berat badan tersebut adalah nyata sebab nilai Sig. sebesar 0.000 < 0.05
- Nomor 2 (berat badan seminggu) dibandingkan dengan nomor 3 (berat badan
sebulan), terjadi rata – rata penurunan berat badan sebesar 3.047 kg dan perbedaan
penurunan berat badan tersebut adalah nyata sebab nilai Sig. sebesar 0.00 < 0.05
Dapat disimpulkan bahwa dengan rutin mengkonsumsi obat herbal X dapat menurunkan rata-
rata berat badan seseorang sebesar 0,771 kg dalam waktu seminggu. Dan 3,818 kg dalam
waktu sebulan.

Anda mungkin juga menyukai