1. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan masyarakat yang integral dalam upaya mencapai
tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan juga tidak
terlepas dari komitmen indonesia sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan
tercapainya millenium development goals(MDGs). Dalam MDGs tersebut, kesehatan dapat di
katakan sebagai unsur dominan,karena daridelapan agenda MGDs lima di antara nya berkaitan
langsung dengan kesehatan,dan tiga yang lain berkaitan secara tidak langsung.lima agenda yang
berkaitan langsung dengan kesehatan itu adalah agenda ke-1 ( memberantas kemiskinan dan
kelaparan ),agenda ke -4 (menurunkan angka kematian anak),agenda ke-5 ( meningkatkan
kesehatan ibu ),agenda ke-6 (memerangi HiV dan AIDS,malaria dan penyakit lain nya),serta
aenda ke-7 (melestarikan lingkungan hidup).
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) di provinsi jawa barat sebagai landasan
pembangunan secara keseluruhan masih menghadapi berbagai masalah dan kendala,terutama
bila di lihat dari beberapa indicator SDM yaitu AKI, AKB dan BBLR. Jumlah kematian ibu
melahirkan di KAB.Garut, masih tinggi:193/ 100.000 dan angka kematian bayi masih tinggi
2012:299 kasus / 1000. Di mana kasus tersebut di sebabkan pendarahan dan yang lain ny
karena preeklamsi dan infeksi.
Penyebab kematian ini adalah penyebab klasik yang terjadi di negara berkembang/miskin
yang terjadi karena :
Keterlambatan mendapatkan pertolongan akibat dari ketidaktahuan/ ketidakmampuan
yang di sebabkan factor kemiskinan dan social budaya (persalinan oleh paraji 40%)yang
menyebabkan mengambil keputusan.
Ketelambatan mendapatkan pertolongan karena hambatan geongrafis dan
trasportasiakses terhadap pelayanan kesehatan.
Keterlambatan untuk mendapat pertolongan (pertolongan pertama,rujukan dan
pelayanan) dengan benar di fasilitas kesehatan terdepan( Puskesmas,poned),karena
kemampuan/keterampilan untuk memberikan pertolongan sesuai standar masih kurang dan
sarana pelayanan tidak/ kurang memenuhi standar minimal alat/sarana/bahan untuk pelayanan
pertolongan kegawatdaruratan ibu dan anak.
Upaya upaya untuk meningkatkan kemampuan tenaga dan sarana pelayanan sedang di
laksanakan melalui berbagai pelatihan dan pengadaan sarana,alat dan obat.namun kendala
utama yaitu masih banyak nya pertolongan persalinan oleh paraji karena tinggi nya
kepercayaan keberadaan nya yang dekat,ketelatenan dan biaya yang murah.adalah suatu faktor
yang tidak boleh di abaikan,yang mungkin dapat di jadikan peluang untuk meningkatkan
persalonan yang aman oleh tenaga kesehatan dengan menempatkan paraji sesuai dengan
fungsi nya pada saat pemeriksaan ibu hamil,pertolongan persalinan dan pemerisaan ibu nifas
melalui kemitraan dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
a. tenangkan hati ibu dan keluarga nya dengan mendampingi ibu bersalin dengan doa
dan kebiasaan yang biasa di anut sesuai dengan ajaran agama.
b. bantu bidan dalam menolong persalinan sesuai dengan permintaan bidan
(mengambil alat,memegang ibu,menenangkan ibu dll)
Hal yang tidak boleh di lakukan wkt membantu bidan menolong persalinan :
Peran dukun paraji dalam mengeluarkan plasenta dengan penengangan tali pusat
III. Sasaran
Kegiatan kemitraan bidan dan dukun paraji di laksanakan selama 1 (satu) hari.
Tanggal:31 Oktober 2015
Tempat:Aula Paud Sukaraja
V.Materi
1) Pembukaan
2) Sambutan KepalaDesa sukaraja
3) Sambutan Kepala Puskesmas
4) Penyampaian materi
5) Kesepakatan dan rencana tindak lanjut
Pengertian
Adalah suatu proses kerja sama yang bersifat kesetaraan,keterbukaan dan saling
mengutungkan antar dukun paraji dan bidan di desa dalam membantu mendampingi pada
setiap saat ibu mulai hamil,melahirkan,aman dan nifas sesuai dengan keahlian,fungsi dan
kewenangan nya,sehingga seorang ibu dapat melalui proses tersebut dengan
baik,tenang,aman,dan nyaman.
Mamfaat kemitraan:
a) Mamfaat bagi dukun paraji
Memperoleh pengetahuan tentang kesehatan pada umum nya dan kesehatan ibu
dan anak pada khusus nya.
b) Mamfaat bagi bidan
Adanya suatu kerja sama yang saling menguntungkan sehingga membantu dalam
pencapaian tujuan.
VI. pelaksana
Yang menjadi pelaksana dalam kemitraan bidan dan dukunp paraji ini adalah bidan desa,petugas
promkes,dokter.
VII.biaya
Biaya di bebankan pada dana bantuan oprasional kesehatan (BOK) TA.2015 Satker Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut.
VIII.Out Put
1) Mamfaat bagi dukun paraji memperoleh pengetahuan tentang pada umum nya dan
kesehatan ibu dan anak pada khusus nya
2) Mamfaat bagi bidan ada nya kerja sama saling menguntungkan sehingga membantu dalam
pencapaian tujuan.
Harapan
Adanya suatu peningkatan dalam kuantitas dan kualitas program Kesehatan Ibu dan Anak melui
suatu proses kerja sama yang bersifat kesetaraan ,keterbukaan dan saling menguntungkan
( kemitraan) antara dukun paraji dan bidan.
Penutup
Kerangka acuan ini di buat sebagai gambaran untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah di
laksanakan terhadap capaian program KIA khusus nya dalam kemitraan ini akan menghasilkan
efek yang menguntungkan dari kedua belah pihak sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu.
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
KECAMATAN BANYURESMI
DESA SUKARAJA
TAHUN 2015
Nomor: / /
MENIMBANG:
Dalam rangka mencapai target keempat dan kelima Millenium Development Goals (MDGs)
2015 di Indonesia, dimana diharapkan Angka Kematian Ibu (AKI) turun menjadi 102/100.000
kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 9/1000 KH pada tahun 2015,
perlu dilakukan upaya-upaya percepatan intervensi yang berfokus dan berkesinambungan.
MENGINGAT:
MEMUTUSKAN:
Terhitung mulai tanggal ...................2015 semua ibu bersalin yang ada di wilayah desa
Sukaraja diwajibkan ditolong oleh bidan yang bermitra dengan paraji.
Ditetapkan di :
Kepala Desa
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
KECAMATAN BANYURESMI
DESA SUKAKARYA
TAHUN 2015
Nomor: / /
MENIMBANG:
Dalam rangka mencapai target keempat dan kelima Millenium Development Goals (MDGs)
2015 di Indonesia, dimana diharapkan Angka Kematian Ibu (AKI) turun menjadi 102/100.000
kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 9/1000 KH pada tahun 2015,
perlu dilakukan upaya-upaya percepatan intervensi yang berfokus dan berkesinambungan.
MENGINGAT:
MEMUTUSKAN:
Terhitung mulai tanggal ...................2015 semua ibu bersalin yang ada di wilayah desa
Sukakarya diwajibkan ditolong oleh bidan yang bermitra dengan paraji.
Ditetapkan di :
Kepala Desa
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
KECAMATAN BANYURESMI
DESA SUKALAKSANA
TAHUN 2015
Nomor: / /
MENIMBANG:
Dalam rangka mencapai target keempat dan kelima Millenium Development Goals (MDGs)
2015 di Indonesia, dimana diharapkan Angka Kematian Ibu (AKI) turun menjadi 102/100.000
kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 9/1000 KH pada tahun 2015,
perlu dilakukan upaya-upaya percepatan intervensi yang berfokus dan berkesinambungan.
MENGINGAT:
MEMUTUSKAN:
Terhitung mulai tanggal ...................2015 semua ibu bersalin yang ada di wilayah desa
Sukalaksana diwajibkan ditolong oleh bidan yang bermitra dengan paraji.
Ditetapkan di :
Kepala Desa