DI DESA DAWUAN RT 01 RW 03
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Triyani 421J0033
Sistolik Diastolik
2.3.5 Patofisiologi
pasien (antara 2% dan 5%) memiliki penyakit dasar ginjal atau adrenal yang
tunggal yang dapat diidentifikasi dan kondisi inilah yang disebut sebagai
pengaturan tekanan darah normal, kemudian dapat turut berperan dalam terjadi
hipertensi esensial.
peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi dan peran mereka berbeda
angiotensin, dan sistem saraf simpatis. Pada beberapa tahun ke belakang faktor
terletak dipusat vasomotor, pada medulla otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula saraf simpatis, yang berlanjur ke bawah ke korda spinalis dan keluar
melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini neuron preganglion
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal itu terjadi.
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
2.3.6 Komplikasi
1. Stroke
Stroke dapat terjadi akibat hemoragi akibat tekanan darah tinggi di otak,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang
terbentuknya aneurisma.
2. Infark Miokard
Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak
dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
Demikian juga, hipertrofi ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian.
sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan
5. Gagal Jantung
jantung dan sesak. Cairan di dalam tubuh akan menumpuk dan tidak dapat
bersirkulasi dengan baik. Cairan yang menumpuk di tubuh dapat turun ke kaki
saat berdiri dan menimbulkan gejala bengkak pada kaki. Apabila tidur
sesak atau menyebabkan kelopak mata tampak sembab saat bangun tidur
(Ardiansyah, 2016) .
2.3.7 Pemeriksaan Penunjang
Pengkajian
A. Data umum
Nama Kepala Keluarga : Ny K
Usia : 65 th
Pendidikan : SD
Status
No. Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
Kes/Ket
Genogram
Keterangan
: Istri
: Anak
: Menantu
: Anak Laki-laki
: Anak Perempuan
Budaya : Jawa
Agama : Islam
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Keluarga Ny K adalah permanen dengan luas lahan
200 m2 dan milik sendiri. Jumlah jendela sudah memenuhi 10% dari total luas lahan,
jarak sepi tank dengan sumber air jauh, sumber air yang digunakan untuk mandi dan
minum berasal dari sumur bor.
Denah rumah
I J
D C
G A
B
F E
Keterangan :
A : Teras depan
B : Ruang tamu
C : Kamar tidur
D : Ruang TV
E : Kamar tidur
F : Kamar tidur
G : Kamar mandi
H : Dapur
I : Gudang
J : Taman
.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny K mengatakan setiap minggu kumpul bersama ibu-ibu lainnya untuk
kegiatan pengjian dan majelis taklim. Keluarga dalam kesehariannya berinteraksi
dengan Bahasa Jawa.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga berusaha
mengungkapkan pendapatnya masing-masing dan keluarga biasa berkomunikasi
dengan Bahasa Jawa. Hubungan komunikasi dengan Anak, Menantu dan cucunya
terjalin dengan baik.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny K mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antara anggota
keluarga, saling menyayangi, pengertian, dan menghormati. Keluarga Ny K sangat
harmonis, rukun, dan tentram. Apabila ada keluarga yang membutuhkan atau sakit
maka keluarga yang lain berusaha membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Ny K mengatakan interaksi antar keluarga dapat berjalan dengan baik
dan Keluarga Ny K juga mengatakan berusaha memenuhi aturan yang ada misalnya
menghargai dan menghormati satu sama lain. Keluarga Ny K juga mengatakan
mengikuti norma yang ada di sekitar masyarakat sekitar, sehingga dapat berhubungan
baik dengan para tetangga atau masyarakat.
d. Memodifikasi lingkungan
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya
(menyapu, mengepel), sistem pembuangan sampah ditampung sementara di
ember sampah kemudian di bakar di lubang pembakaran setiap dua hari sekali.
4. Fungsi reproduksi
Ny K memiliki seorang anak perempuan yang sudah menikah. Ny S dan Tn P
memiliki dua orang anak, Ny S menggunakan anlat kontrasepsi berupa suntik 3 bulan
sekali.
5. Fungsi ekonomi
Ny K mengatakan mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
walaupun dengan kapasitas seadanya. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari
di nafkahin oleh suami anaknya atau menantunya.
3. Leher : Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Pembesaran
kelenjar dan vena
jugularis
4. Thorax Normal Normal Normal Normal Normal
Paru
Jantung
5. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Acites acites acites acites acites
6. Etremitas Normal Normal Normal Normal Normal
H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
1. Riwayat kesehatan keluarga terdahulu
Keluarga mengatakan Ny K memiliki riwayat Hipertensi
Do :
Jumlah 7
L. Rencana Asuhan Keperawatan
- Keluarga
3. Keluarga Psikomotor mampu 6. Jelaskan mengenai
mampu mengobati perawatan di rumah
melakukan keluarganya dengan melakukan
perawatan yang kontrol secara rutin
pada anggota mengalami 7. Jelaskan cara menyusun
yang terkena hipertensi menu yang benar untuk
penyakit - Keluarga nutrisi yang dianjurkan
hipertensi mampu dan yang tidak
menentukan dianjurkan
status nutrisi
sesuai dengan
standard
kesehatan
untuk lansia
yang
mengalami 8. Lakukan olahraga secara
hipertensi teratur
- Keluarga 9. Jelaskan keluarga untuk
mampu menghindari stress
memanfaatkan 10. Anjurkan lansia untuk
waktu untuk dapat beraktivitas sehari-
olahraga hari
- Keluarga
mampu
mengontrol
emosi dan
menyusun dan
menyusun
jadwal kegiatan
bagi keluarga
yang sakit
- Mampu
4. Keluarga Psikomotor memodifikasi 11. Anjurkan keluarga untuk
dapat lingkungan baik membuat suasana
memodifikasi fisik maupun nyaman dan damai
lingkungan psikologi 12. Anjurkan lansia untuk
untuk tidak terlalu stress
meningkatkan 13. Anjurkan lansia untuk
kesehatan banyak istirahat
keluarga
- Keluarga
5. Keluarga Psikomotor membawa 14. Anjurakan lansia untuk
dapat anggota mengikuti posyandu
menggunakan keluarga yang 15. Anjurkan keluarga untuk
fasilitas sakit ke tempat kontrol secara rutin ke
pelayanan pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan kesehatan yang 16. Anjurkan keluarga untuk
secara tepat terdekat menggunakan pelayanan
untuk kesehatan
mencegah
komplikasi
hipertensi
J. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa Tanggal,
No. Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Waktu
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan untuk
kontrol rutin ke
Pelayanan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, dkk.(2016). Keperawatan Medikal Medikal Bedah Sistem Kardiovaskular.
Jakarta : Erlangga
Aspiani, Reny Yuli.(2014). Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan
kardiovaskular aplikasi nic & noc. Jakarta : EGC
Azizah, Lilik Ma’rifatul (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
DepartemKementerian Kesehatan RI. (2015). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia
di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI.
Friedman. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan
Praktik. Edisi ke-5. Jakarta : EGC
Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Ilmu. Triyanto, E.(2014). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Situasi dan analisis lanjut usia. Jakarta: Pusat Data
dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. en Kesehatan R.I.
Kozier, B., et al. 2010. Fundamental Of Nursing: Concept, Process, and Practice. 7th
edition New Jercey: Prentice-hall, Inc
LeMone, Priscilla.(2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah, ed. 5, vol. 3. Jakarta : EGC
Mubarak W.I., Lilis I., Joko S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: Selemba
Medika
Marta. Ollyvia F.D. 2012. Determinan Tingkat Depresi pada Lansia. Fakultas Ilmu
Keperawatan. Universitas Indonesia. hal. 7-8, 22.
Miller C. A. (2012). Nursing for Wellnes in Older Adults. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Murwani A., Setyowati,S., & Riwidikdo, H. (2015). Asuhan Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Nugroho (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Ed. 3. Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Potter, P.A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental of Nursing : Konsep, Proses,
dan Praktis. Ed 7. St. Lous : Mosby Year Book
Setiati Siti, et al. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th rev. hal. 2014 – 1134
Jakarta : Internal Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam 78 1
Stenly, M. Patricia Gauntlett Beare. (2007). Buku Ajar Keperawatan gerontik
edisi 2. Jakarta: EGC.
World Health Organitation. (2017). Proposes working definitition of An older
person in world.