Anda di halaman 1dari 6

I.

Pengkajian Data Inti (Core)


1. Riwayat atau sejarah
 Tanyakan kepada tokoh masyarakat melalui wawancara tentang bagaimana riwayat
berdirinya daerah tersebut, sudah berapa lama.
 Tanyakan tentang wilayah-wilayah yang diyakini oleh penduduk setempat memiliki
nilai mistik.
 Observasi kondisi bangunan yang ada di daerah tersebut.
2. Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat
 Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat terkait pola
kebiasaan.
 Tanyakan tentang norma yang berlaku di masyarakat.
 Identifikasi tentang pola budaya yang banyak diyakini masyarakat yang terkait
dengan kesehatan.
3. Agama
 Apakah terdapat mesjid, gereja, dll?
 Apakah homogen?
4. Demografi
 Komposisi penduduk, umur dan jenis kelamin
 Tipe keluarga
 Homogenitas
 Status perkawinan
 Ras
 Apakah populasi homogen
5. Statistik vital
 Kelahiran
 Kematian (berdasarkan umur dan penyebab kematian)
II. Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik
a. Bagaimana tampak kondisi komunitas ?
b. Apa yang bisa kita lihat tentang kwalitas udara, tumbuhan, binatang, perumahan,
orang, kondisi air, keindahan alam, lapangan, iklim.
c. Pengembangan area
d. Bagaimana ukurannya
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Apakah terdapat penderita yang sakit akut atau kronis ?
b. Pelayanan pengobatan tradisional
c. Apakah terdapat klinik pelayanan kesehatan
d. Puskesmas/ rumah sakit/ balai pengobatan
e. Apakah terdapat pelayanan kesehatan di luar komunitas yang dapat dijangkau ?
3. Sosial ekonomi
a. Apakah terdapat industri, perusahaan tempat bekerja/ home industri ?
b. Jenis pekerjaan penduduk ?
c. Jumlah yang tidak bekerja (pengangguran), bagaimana proporsi ?
d. Status sosial ekonomi penduduk ?
4. Keamanan dan transportasi
a. Jenis sarana transportasi yang tersedia ?
b. Bagaimana fasilitas perlindungan untuk masyarakat (polisi, kebakaran, sanitasi)
c. Apakah kwalitas udara di monitor ?
d. Bagaimana kejadian kriminalitas ?
e. Apakah penduduk merasa aman ?
5. Politik dan pemerintahan
a. Apakah terdapat tanda-tanda aktivitas politik ? (poster, kampanye)
b. Apa kebijakan pemerintah untuk komunitas ?
c. Apakah masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk wilayah ?
6. Pendidikan
a. Apakah terdapat sarana pendidikan di wilayah ?
b. Apakah terdapat sarana perpustakaan ?
c. Bagaimana masyarakat memandang sarana pendidikan?
d. Bagaimana reputasi sekolah ?
e. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat ?
f. Apa issue yang sedang berkembang tentang pendidikan ?
g. Bagaimana kejadian drop out sekolah ?
h. Apakah terdapat aktivitas ekstrakurikuler ?
i. Apakah sekolah memiliki pelayanan kesehatan ?
j. Apakah terdapat perawat sekolah ?
7. Komunikasi
a. Apakah terdapat area dimana orang berkumpul ?
b. Apakah surat kabar masuk ke wilayah ?
c. Apakah sarana TV dan radio ada di wilayah ?
d. Apa jenis komunikasi formal dan informal yang ada di wilayah ?
8. Rekreasi
a. Dimana tempat anak-anak bermain?
b. Apakah jenis rekreasi yang ada di masyarakat?
c. Apa fasilitas rekreasi yang ada di komunitas?
III. Persepsi
1. Masyarakat
a. Bagaimana perasaan masyarakat tentang diri mereka?
b. Apakah mereka mengidentifikasi adanya suatu kekuatan?
c. Tanyakan kepada beberapa kelompok yang berbeda (lansia, remaja, pekerja, buruh,
ibu rumah tangga, pegawai), apa jawaban mereka?
2. Petugas kesehatan (perawat)
a. Pernyataan secara umum tentang kesehatan masyarakat?
b. Apa yang menjadi kekuatan komunitas?
c. Apa masalah atau risiko masalah yang dapat diidentifikasi?
A. ANALISA DATA KOMUNITAS
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa, Tujuan analisa data adalah:
a. Menetapkan kebutuhan komuniti
b. Menetapkan kekuatan komuniti
c. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Langkah-langkah proses analisa data sebagai berikut:
1. Klasifikasi data
Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan
sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang ada di
komunitas.
Pengklasifikasian data mengacu kepada:
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasian ini dapat berupa tabel atau diagram yang
menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)

2. Interpretasi Data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata
yang terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa data akan didapatkan suatu
kesimpulan masalah yang ada di masyarakat, baik actual maupun potensial. Analisa
interpretasi data akan lebih mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti di bawah ini :

Data Kemungkinan penyebab Masalah Kesehatan

3. Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, salah
satunya adalah sebagai berikut:
dalam

Ketersediaan keahlian yang


Kemampuan perawat untuk

Konsekuensi jika masalah tak

penyelesaian
masyarakat

Motivasi masyarakat dalam

masalah yang dapat dicapai


karena adanya masalah

menyelesaikan masalah

penyelesaian masalah
Masalah Kesehatan

mempengaruhi

PRIORITAS
Jumlah Nilai
terselesaikan

Percepatan
Kesadaran

relevan

Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


 Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi
 Sedang  Sedang  Sedang  Sedang  Sedang  Sedang
 Rendah  Rendah  Rendah  Rendah  Rendah  Rendah
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
1
2
3

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon
komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya. Dengan mengacu kepada upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif, maka dalam rumusan diagnosa keperawatan
komunitas harus merefleksikan pendekatan promotif dan preventif. Menurut Mucke,
rumusannya berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Resiko terjadinya…(kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan)
2. Pada masyarakat…(target/sasaran)
3. berhubungan dengan…(data primer dan sekunder)

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sebagai tenaga professional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana keperawatan
komunitas disusun dengan memperhatikan banyak factor, terutama sekali factor masyarakat
itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut.
Sebaliknya, perawat hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan
dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri.
Sebagai tenaga keperawatan professional, tentunya ners dituntut tidak hanya sekedar
menyusun rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa
rencana tersebut merupakan upaya paling maksimal, artinya ners tidak saja dituntut untuk
berperan di level pelaksanaan di masyarakat saja (grassroot), namun pula harus merambah
kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi,
serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan
memaksa ners untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat
pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karenanya
penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data
primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-base)
P. Jawab
Prioritas

Aktifitas

Standar/
Masalah

Kriteria
Strategi

Tempat
Tujuan

Waktu

Biaya

Ket.

II

D. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan. Di dalam
asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan hanya merupakan tindakan
keperawatan, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama klien maupun profesi lain. Hal
yang harus diingat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah tujuan utama,
yaitu menolong masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang
optimum. Dalam melaksanakan implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase
persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, ners harus yakin terhadap: what, who, why, whwn,
where, dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan ners untuk mengklarifikasi rencana
asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal
1. pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau criteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang
representative
5. suatu prosess yang menyajikan hasil dari review pada klien
Dx. Kep. Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf

Anda mungkin juga menyukai