Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Dosen Pengampu :1. Dr. Hj. Yanti Fitri, S.Pd, M.Pd.

Seksi Mata Kuliah: 202011290274

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8:

 Nabila Nurhafizhah ( 20129172 )


 Nadia Oktavia Adnan ( 20129313 )
 Nadia Oktaviani ( 20129174 )

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG ( UNP )

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Besara, Satuan,Turunan, Dan
Alat Ukur”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah “Fisika” Ibu Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd. Pada makalah yang kami
susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta kritik dan saran
yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Padang, 14 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB  I  PENDAHULUAN .................................................................................................
A.    Latar Belakang ....................................................................................................................
B.     Rumusan Masalah ...............................................................................................................
C.     Tujuan Penulisan ................................................................................................................
BAB II  PEMBAHASAN...................................................................................................
A.    Pengertian Besaran………...................................................................................................
B.     Pengertian Satuan.................................................................................................................
C.     Besaran Turunan…………………………………………………………………………...
D. Jenis-jenis Alat Ukur
BAB III  PENUTUP ..........................................................................................................
A.    Kesimpulan ..........................................................................................................................
B.     Saran ...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya  panjang benda, massa
benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang
bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar,
dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?
 Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari besaran
panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi
satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku,
misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak
mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan
satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar
dalam pengukuran fisika. 
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu
General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada
tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran
pokok.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian Besaran?
2.      Apa pengertian Satuan?
3. Apa Pengerian Turunan?
4. Jelaskan Jenis-jenis Alat Ukur!

4
C.    Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
2. Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional.
3. Dapat mengetahui Jenis-jenis alat ukur

BAB II
PEMBAHASAN
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup
(biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada
dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari
semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala
sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur
prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali
gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang
disebut hukum-hukum fisika.

A.    Pengertian Besaran


Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan
memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

5
1.      Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran
maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika
karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2.      Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah
Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a)      Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakatan para ahli
fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran
tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).
Besaran Satuan Lambang Satuan
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon S
Suhu Kelvin K
Kuat Arus Ampere A
Intensitas Candela Cd
Cahaya(Integritas Cahaya)
Jumlah Zat(Molekul Zat) Mol Mol
*tabel besaran pokok
Besaran Tambahan Satuan Lambang Satuan
Sudut Datar Radian Rad
Sudut Ruang Steradian Sr
* tabel besaran tambahan
b)      besaran turunan
besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya.
Besaran Turunan Nama Satuan Lambang Satuan
Kecepatan meter/sekon m/s
Massa jenis kilogram/meter3 kg/m3
Luas meter2 m2
Volume meter3 m3

6
Gaya newton N
Energy Newton.meter = joule N.m = j
*tabel besaran turunan dan satuannya
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu
besaran skalar dan besaran vector.
1.      Besaran skalar yaitu  besaran  yang  mempunyai  besar  dan  satuan  saja  tanpa memiliki arah.
Contoh : panjang, massa, waktu
2.      Besaran vektor yaitu  besaran  yang  memiliki  besar  (nilai),  satuan  dan  arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll. 

B.     Pengertian Satuan


Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan besaran
dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran
yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang
sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu
untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat
untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional,
disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta
memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya,
Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada
Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt
(W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari
besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang
mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik.
Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).

7
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar
satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar
satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
No Besaran MKS CGS
1 Panjang m Cm
2 Massa kg gram, ons, pounds
3 Waktu detik menit, jam, hari
4 Gaya newton Dyne
5 Energi joule kalori, erg
6 Suhu kelvin Celcius, Fahrenheit,
Reamur
Sistem Satuan Internasional (SI) : Sistem satuan yang berlaku secara internasional
(mendunia). Sistem Satuan Internasional (SI) di bagi menjadi dua, yaitu:
a)      Sistem MKS : (Meter, kilogram, sekon, atau detik).
b)      Sistem CGS : (Sentimeter, gram, sekon, atau detik).

C.  Besaran Turunan


Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan
waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran
turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok..
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi
atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut ini
adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan
dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second)
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam

8
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan
dan lain-lain.

D. Jenis-jenis alat ukur


Pengertian alat ukur
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran baik itu besaran ukuran
dimensi dan sebuah kondisi fisik suatu komponen.

Jenis-jenis alat ukur


Miktrometer sekrup

Miktrometer berfungsi mengukur ketebalan suatu benda atau diameter suatau benda dengan
skala 0,01 mm, misalkan anda mengukur ketebalan buku atau mengukur diameter sebuah besi.

 Mistar Baja

Mistar berfungsi mengukur dimensi lebar dan panjang ketelitian dari mistar baja ini kurang lebih
0,5mm, Penggunaan mistar baja cukup mudah kamu hanya perlu meletakan mistar baja ke benda
yang akan diukur, letakanlah titik 0 atau ujung mistar baja ke ujung benda yang diukur
selanjutnya anda bisa membaca dimensi atau ukuran dari suatu benda tersebut.

9
 Voltmeter

Voltmeter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, alat ini biasa
digunakan pada kendaraan mobil maupun kendaraan sepeda motor untuk mengetahui tegangan
aki/listrik.

 Amperemeter

Amperemeter berfungsi mengukur kuatnya arus listrik, alat ini biasa digunakan oleh teknisi
elektronik untuk mengetahui arus listrik  dan ameperemeter ini biasanya ada di alat multitester
yang bisa digunakan untuk mengukur amperemeter, ohmmeter, dan juga voltmeter

10
 Ohmmeter

Ohmmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar hambatan listrik yang
merupakan suatu daya yang bisa menahan aliran listrik di konduktor, alat yang digunakan adalah
galvanometer yang memiliki fungsi untuk bisa melihat besarnya arus listrik dan dikalibrasi
menjadi satuan ohm.

 Thermometer

Thermometer berfungsi untuk mengukur suhu air maupun suhu udara, Adapun satuan yang
digunakan pada thermometer ini yakni celcius, alat ini bisa digunakan dalam penelitian sebagai
alat kesehatan yang berfungsi mengukur panas tubuh pada pasien.

11
 Barometer

Barometer, barometer merupakan alat pengurkuran tekanan udara didalam satuan MB, barometer
ini termasuk peralatan meterology golongan non recording yang perlu dibaca pada waktu-waktu
tertentu agar mendapatkan data yang diinginkan

 Stopwatch

12
Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu, Misalnya untuk mengukur berapa kecepatan
seorang pelari itu bisa menempuh jarak 20 M, atau berapa lama waktu yang tempuh ketika
sedang ada dalam perlombaan.

 Jangka Sorong

Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang atau ketebalan sebuah benda yang memiliki
ketelitian sampai dengan 0,1 mm, Misalnya seperti mengukur ketabalan besi, buku dan lain-
lainnya.

 Speedometer

Speedometer berfungsi untuk mengukur kecepatan dari kendaraan darat, speedometer biasanya
digunakan di motor dan mobil. Seperti misalnya mengukur kecepatan mobil balap, ketika ada
perlombaan.

13
 Manometer

Manometer berfungsi untuk mengukur tekanan udara pada ruangan tertutup, Manometer
biasanya digunakan untuk mengukur tekanan angin pada ban, Menometer ini juga bisa
menentukan perbedaan tekanan diantara 2 titik saluran gas atau udara sehingga perbedaan
tersebut digunakan untuk menghitung kecepatan dari aliran yang disalurkan menggunakan
persamaan Bernoulli

 Hygrometer

Kemudian, Hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembbapan dari suatu tempat atau ruangan,
Penggunaan alat ini dengan cara menempatkan hygrometer dalam kotak penyimpanan barang
seperti kotak / bok tempat menyimpan kamera, Nantinya didalam kotak/ box itu anda bisa
mengukur kelembapan udara yang ada didalamnya hal itu untuk mencegah timbulnya jamur.

14
 Densitometer

Densitometer berfungsi untuk mengukur kerapatan dari sebuah zat cair, Menggunakan
Densitometer dengan cara memasukan alat ini kedalam sample atau zat yang ingin diukur,
kemudian pastikan kalau alat ini tidak menyentuh bagian dasar pada wadah misalkan gelas ukur, 
Apabila alat ini masih menyentuh dinding maka kamu harus memutarkan densimeter hingga
posisinya tepat di tengah.

 Altimeter

Altimeter berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut, Biasanya alat ini
dimanfaatkan untuk navigasi penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berkaitan dengan
ketinggian, Jadi jangan heran kalau anda tidak menemui alat ini di keseharian anda, Altimeter ini
bekerja berdasarkan tekanan udara dan juga gelombang dan magnet bumi , Umumnya alat ini
bekerja dan diikuti dengan kompas, karena masih berhubungan.

15
 Anemometer

Anemomter berfungsi mengukur kecepatan angin, Anemometer biasanya digunakan dalam


bidang meteorolgy dan geofisika yang digunakan untuk memperkirakan cuaca berdasarkan
kecepatan angin, Penggunaan alat ini dengan cara menempatkannya di tempat terbuka yang kira-
kira akan terkena angin dan nantinya baling-baling pada alat ini akan berputar sesuai hembusan
arah angin. Kemudian, ketika baling-baling berputar maka kecepatan angin akan  tercatat di
Anemometer

 Lux meter

Lux meter berfungsi untuk mengukur tingkat


pencahayaan di suatu tempat atau ruangan, sistem kerja
lux meter ini menggunakan sensor cahaya, sehingga
kamu harus meletakan alat tersebut di meja atau bisa
dipegang namun diangkat sampai 75 cm diatas
permukaan lantai, Kemudian, lux meter akan
menghitung dengan cepat intensitas cahaya yang ada
pada ruangan.

 Meteran Pita

16
Meteran pita berfungsi mengukur panjang suatu benda, meteran ini digunakan untuk mengukur
benda yang memang sudah tidak dapat di jangkau atau diukur oleh mistar, Penggunaannya anda
hanya perlu mengulur meteran pita ini ke benda yang ingin anda ukur.

 Ombrometer

Ombrometer berfungsi mengukur curah hujan, Sistem kerja alat ini adalah menampung air hujan
yang datang pada tiap jam, Namun menghitungnya masih manual karenanya anda perlu
menggunakan gelas ukur untuk menghitung berapa besar air yang ditampung oleh alat tersebut.

 Echosounder

17
Echosounder berfungsi mengukur kedalaman air dengan cara mengirimkan gelombang dari
permukaan ke dasar air, Cara kerja alat ini yakni mengirimkan suara yang dihasilkan oleh
echosounder dengan frekuensi tertentu kedasar air, alat ini juga memiliki tranduser yang bisa
mengubah energi listrik menjadi energy suara

 Antique Caliper

Antique Caliper berfungsi untuk mengukur benda yang sulit diukur menggunakan penggaris,
misalkan leher botol. Capit yang ada pada antique caliper ini bisa direnggangkan dan juga
dikunci rapat sesuai dengan barang yang akan diukur

BAB III

18
PENUTUP
A.    Kesimpulan
§  Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan
memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:
1.      Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.
2.      Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan..
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
§  Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan besaran
dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen
besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
§  Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok
B.     Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu
Besaran, Satuan, dan Turunan, Serta Jenis-jenis alat ukur Dan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

DAFTAR PUSTAKA

19
Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Jakar

20

Anda mungkin juga menyukai