PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia
tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki laki. Batasan ini dianggap sudah
Nomor 16 Tahun 2019 yang berisi tentang perkawinan hanya diizinkan apabila
bahwa seseorang sudah baliq, yaitu mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi
mengenai Batasan umur ini, menurut mayoritas ulama Batasan umur balig adalah
15 tahun (Muhammad Abu Zahra, Ushd Fiqh, Terj Oleh Saifullah Ma’sum,
2007).
bagi pasangan yang menikah pada usia muda akan kehilangan masa remajanya,
dari segi Kesehatan terutama pada perempuan sangat beresiko hamil pada usia
muda, berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu dan bayi serta akibat dari
pernikahan dini harus mengorbankan Pendidikan, segi mental dan jiwa pasangan
usia muda belum siap bertanggung jawab secara moral. (Sekarayu, dkk 2021:42)
1
2
Bagi anak perempuan yang melakukan pernikahan dini akan beresiko pada
keguguran pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, Pre Eklampsia (tekanan
kesulitan pada persalinan, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah/kurang dari 2500
457.600 yang menikah sebelum berusia lima belas tahun dan tertinggi kedua di
presentase perempuan di Pulau Sumatera yang menikah dengan usia kurang dari
2020).
ada 948 orang anak perempuan yang menikah selama januari hingga oktober
umur 18 tahun terdapat 19 orang dan di Kota Sungai Penuh terdapat 17 orang
anak perempuan yang menikah di bawah umur 18 tahun pada tahun 2021 yang
dari kalangan pelajar yang memutuskan untuk berhenti sekolah karena beberapa
alasan seperti sengaja ingin menikah, Karena masalah ekonomi,atau karena kasus
serta dampak negative yang ditimbulkan jika perkawinan berlangsung dalam usia
berfokus pada Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) berisi tentang usia ideal
atau pesan yang disampaikan alat bantu atau alat peraga yang di gunakan, metode
Kesehatan berbagai macam media seperti media elektronik atau media cetak.
Salah satu contoh media cetak yang di gunakan untuk memberikan Pendidikan
Buku Saku adalah suatu media cetak yang berbentuk buku yang digunakan
yang baik untuk mengatasi permasalahan waktu pembelajaran adalah media yang
pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian media buku saku terjadi
peningkatan. Hasil Uji Statistik di peroleh p-Value =0,000 (p < 0,05). Hasil uji ini
Sungai Penuh sehingga diperlukan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut.
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA N 5 Kota Sungai Penuh dari 10
mengetahui tentang Batasan pernikahan sehat serta tidak mengetahui dampak dari
itu, remaja tersebut juga memberikan keterangan bahwa dari lingkungan tempat
tinggalnya mengenai pernikahan dini adalah hal yang biasa dilakukan. Dari
B. Rumusan Masalah
Masih adanya Kasus pernikahan dini pada penduduk usia remaja di Kota
dalam usia sekolah dan memasuki usia reproduksi. Masa pubertas dapat dilewati
dengan baik karena adanya dukungan orang tua dan adanya Pengetahuan yang
2022.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
penyuluhan
pada remaja.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
kelahiran.
6
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Institusi
4. Bagi Peneliti
remaja putri di SMA Negeri 5 Kota Sungai Penuh. Penelitian ini bersifat Pre-
yang terjadi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau intervensi. Besar
cara membagi sampel yang diambil berdasarkan proporsi jumlah siswi perkelas
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Kesehatan
agar suatu individu, kelaurga dan kelompok masyarakat yang akan memiliki
b. Agar perilaku yang sehat memiliki kebiasaan hidup yang sehat mulai
8
9
(Zulaikhah 2017:20)
apabila suatu sasaran mulai dari diri sendiri, kelaurga dan kelompok
4. Sasaran Penyuluhan
a. Individu
binaan.
10
b. Keluarga
c. Kelompok
hamil, kelompok ibu yang memiliki balita, kelompok pasangan usia subur,
kelompo yang memiliki usia lanjut, kelompok Wanita yang memiliki tuna
d. Masyarakat
5. Tempat Penyuluhan
b. Di pelayanan masyarakat
11
6. Alat Peraga
peraga dalam penyuluhan bersifat menarik sasaran agar tidak bosan. Alat
Projector, Kertas Flip chart, poster, flash card, Buku Saku, Leaflet, Film,
Slide Projector, video film, bahan-bahan asli (bahan makanan, sayuran, dll).
Buku Saku adalah media cetak yang dibentuk seperti buku kecil atau
dan didalamnya terdapat gambar serta tulisan yang menarik. Buku Saku bukan
perusahaan.. Media Buku Saku adalah media cetak yang dibuat sebagai alat
peraga yang akan diberikan kepada orang banyak maupun pada saat
4. Buku Saku dapat di bawa kemampuan sasaran akan pergi tanpa memerlukan
pembuatanya.
minimal pada saat perkawinann yaitu 20 tahun bagi Wanita dan 25 tahun bagi
pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi
Dalam istilah KIE disebut sebagai anjuran untuk mengubah bulan madu
perempuan minimal 19 tahu. Batasan usia tersebut sudah dianggap siap, baik
13
b. Persiapan mental
3. Perencanaan Keluarga
baru sekitar 10 persen dari ukuran matang. Setelah dewasa, ukuran dan
perempuan, organ reproduksi tumbuh pesat pada usia 16 tahun. Pada masa
matang dari folikel dalam indung telur. Organ reproduksi dianggap sudah
cukup matang di atas usia 18 tahun, pada usia ini Rahim (uterus)
seorang remaja masih dalam proses tumbuh kembang baik secara fisik
15
alasan ini maka dianjurkan perempuan untuk menikah pada usia 20 tahun.
Sementara itu jika ia menikah pada usia di bawah 20 tahun, akan banyak
resiko yang terjadi karena kondisi Rahim dan panggul belum berkembang
optimal. Hal ini dapat mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian yang
e) Kanker Rahim, yaitu kanker yang terdapat dalam Rahim. Hal ini
Rahim.
f) Kematian bayi, yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurang dari 1
tahun.
16
c) BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), yaitu bayi yang lahir dengan berat
d) Kematian bayi, yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurnag dari 1
tahun.
e) Kelainan bawaan, yaitu kelainan atau cacat yang terjadi sejak dalam
proses kehamilan.
yang diuraikan diatas tidak terjadi. Dalam periode 15 tahun (usia 20-35
tahun ) dianjurkan untuk memiliki 2 anak. Sehingga jarak ideal antara dua
17
kelahiran bagi PUS kelompok ini adalah sekitar 7-8 tahun. Patokannya
banyak dan lama. Semua kontrasepsi, yang dikenal sampai sekarang dalam
PUS yang bersangkutan yaitu sekitar 20 tahun dimana PUS sudah berumur
50 tahun. Alat kontrasepsi yang dianjurkan bagi PUS usia diatas 35 tahun
3. Pil kurang dianjurkan karena pada usia ibu yang relative tua
2017 : 106)
18
keluarga.
atas, maka periode ambang masa dewasa merupakan periode dimana usia
remaja mendekati usia kematangan baik dari segi fisik maupun psikologis.
dewasa. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku
a. Aspek Kesehatan
Bagi remaja puteri yang menikah pada usia muda (< 20 tahun) dapat
kematian bayi serta rendahnya derajat Kesehatan ibu dan anak. Dalam
masa tumbuh kembang secara fisik dan psikis. Tubuh remaja puteri
kurang dari 20 tahun, secara anatomi juga belum siap untuk proses
20
Apabila sudah terlanjur hamil pada usia pernikahan dini, maka upaya
ekstra segera dilakukan, yaitu menjaga kondisi Kesehatan ibu dan janin
b. Aspek Ekonomi
diusia dini, disisi lain remaja yang menikah di usia dini seringkali
dalam keluarga biasanya masih bergantung pada orang tua dan orang lain
c. Aspek Psikologis
d. Aspek Pendidikan
dan calon ayah atau istri sebagao calon ibu, kondisi lain biaya Pendidikan
e. Aspek Kependudukan
rentang waktu lebih Panjang terhadap resiko untuk hamil, semakin muda
D. Pernikahan Dini
dari 18 tahun yang terjadi pada usia remaja. Pernikahan dibawah usia 18
kematangan fisik dan mental. Bagi pria dianjurkan menikah setelah berumur
25 tahun karena pada umur tersebut pria dipandang cukup dewasa secara
tidak lepas dari tingkat pengetahuan orang tua yang di hubungkan pula
dengan tingkat Pendidikan orang tua, ketika hubungan orang tua dengan
anak remajanya baik maka semakin baik perilaku seksual pranikah remaja.
Orang tua yang sibuk, kualitas pengasuhan yang buruk, dan perceraian
seperti peran orang tua sangat dominan disini, di daerah perdesaan yang
sebut “perawan tua” dan pada akhirnya orang tua menikahkan anaknya di
b. Faktor Ekonomi
di anggap sebagai suatu solusi untuk mendapatkan mas kawin dari pihak
laki-laki untuk mengganti seluruh biaya hidup yang telah dikeluarkan oleh
orang tuanya.
yang mana pendapatan tidak tetap dan juga renda mengakibatkan harus
menikah di bawah umur, contoh di daerah semarang yang mana orang tua
c. Faktor Pendidikan
yang sama, yaitu menikah di usia muda tanpa memikirkan apa masalah
yang dihadapi kedepan jikalau menikah di usia yang masih muda hanya
e. Faktor Media
yang belum sesuai untuk rema yang dapat memberikan dampak kurang
baik mereka karena pada saat usia remaja terjadi perubahan sikap dan
dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta
terjadi dimasa pubertas atau remaja. Hal ini bisa terjadi karena usia
terjadi.
bahwa media masa baik itu cetak seperti koran, majalah, dan juga
anak remaja untuk melakukan hubungan seksual pra nikah. Informasi yang
pornoaksi akan timbul rasa ingin tahu dan terus menerus mencari
menjadi referensi bagi remaja yang membacanya. Lebih jauh lagi yang
mana remaja ketika ingin tahu berubah menjadi tindakan perilaku yang
coba ditiru karena melihat dan mendengar dari media massa tersebut.
(Fahrezi,2020:85)
26
E. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang diterima.
b. Memahami (Comprehension)
e. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi
27
f. Analisis (Analysis)
tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain, kemampuan analisis ini dapat
g. Sintesis (Syntesis)
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan
h. Evaluasi (Evaluation)
telah ada.
pengetahuan meliputi :
a. Pendidikan
b. Media Pembelajaran
c. Sosial Ekonomi
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk dapat
d. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
individu.
5. Alat Ukur
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
29
atau angket yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan
dua jenis yaitu pertanyaan subjektif, misalnya jenis pertanyaan essay dan
F. Remaja
1. Pengertian Remaja
dimana terjadi pacu tumbuh (Growth spurt), timbul seks sekunder, tercapai
fisik maupun psikisnya. Namun yang perlu ditekankan adalah bawa fase
remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat
2. Tahap-tahap Remaja
BAB III
A. Kerangka Konsep
konsep-konsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian yang akan
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang harus diuji. Pengujian itu bertujuan untuk
adalah :
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Cara/
Variabel Definisi Operasional
Alat/Skala/Hasil Ukur
Penyuluhan Pemberian Informasi untuk
menggunakan media meningkatkan pengetahuan
Buku Saku tentang Pendewasaan Usia
-
Perkawinan dengan
penyuluhan menggunakan
media Buku Saku
Pengetahuan Remaja Semua hal yang diketahui Cara Ukur : Pengisian
Putri tentang responden berkaitan dengan Kuesioner
pendewasaan usia pendewasaan usia Alat ukur : Kuesioner
perkawinan sebelum perkawinan sebelum diberi Skala Ukur : Ordinal
di berikan Buku Saku Buku Saku Hasil Ukur :
2 : Baik (76-100%)
1 : Cukup (56-75%)
0 : Kurang (0-55%)
(Wawan dan Dewi,
2010:18)
Pengetahuan Remaja Semua hal yang diketahui Cara Ukur : Pengisian
Putri tentang responden berkaitan dengan Kuesioner
pendewasaan usia pendewasaan usia Alat ukur : Kuesioner
perkawinan setelah di perkawinan setelah diberi Skala Ukur : Ordinal
berikan Buku Saku Buku Saku Hasil Ukur :
2 : Baik (76-100%)
1 : Cukup (56-75%)
0 : Kurang (0-55%)
(Wawan dan Dewi,
2010:18
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy eksperiment.
eksperiment ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh variable bebas
terhadap variable terkait. Peneliti akan menggunakan desain penelitian one grup
pretest-posttest. Desain ini pada awal sudah dilakukan observasi melalui prettest
terlebih dahulu kemudian diberikan perlakuan atau intervensi, selanjutnya
diberikan posttest sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah dberikan perlakuan atau intervensi.
Berikut adalah skema penelitian One group prettest-posttest
O1 X1 O2
Keterangan :
1. Populasi
Populasi adalah setiap subjek yang diteliti. Berdasarkan tujuan yang ingin
capai maka populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 5 Kota
2. Sampel
2019 : 211). Sampel dalam penelitian adalah siswi SMA Negeri 5 Kota
n
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
n
n= 2
1+ N ( d )
70
n=
1+70(0,12)
70
n=
1+0,7
70
n= , n = 41, 1 =42 Siswi
1,7
sampling adalah cara pengambilan sampel dengan cara membagi sampel yang
diambil berdasarkan proporsi jumlah siswa perkelas yang telah memenuhi kriteria
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
E. Instrument Penelitian
2. Buku Saku
a. Buku Saku timbal balik yang berisi tulisan dan gambar dibuat sendiri oleh
peneliti.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti mengenai tingkat
pengetahuan remaja. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari guru SMA Negreri 5 Kota Sungai Penuh
berikut :
1. Tahap Persiapan
mengurus surat izin untuk penelitian. Melakukan uji validitas dan uji
38
reabilitas kuesioner dan uji kalayakan media yang digunakan oleh peneliti
2. Tahap Pelaksanaan
b. Peneliti melakukan Perizinan kepada kepala sekolah dan wali kelas, serta
dilakukan.
perkawinan.
diberikan kepada remaja dan diberikan waktu untuk mempelajari isi buku
saku tersebut selama 3 hari. Isi materi pada buku Saku merupakan materi
g. Setelah 3 hari diberikan buku saku pada hari ke 4 responden akan diberikan
perkawinan.
39
1. Tahap Editing
sudah dianggap lengkap (valid) atau belum. Semua data yang terkumpul akan
dilakukan pemeriksaan secara rinci pada tiap lembar kuesioner, ini bertujuan
untuk melihat kembali apakah semua kuesioner diisi sesuai dengan petunjuk
2022. Jika jawaban benar di beri Kode 1 dan jika jawaban salah maka diberi
0.
menggunakan rumus :
dengan rumus .
XI −X 2
t=
√ SD2 SD 2
n1
+
n2
digunakan uji T-tes apabila data terdistribusi normal dan Wilcoson apabila
kelompok.
5. Cleaning Data
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
responden yang diteliti dan melihat tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
2. Analisa Bivariat
Negeri 5 Kota Sungai Penuh pada Tahun 2022. Dalam menganalisa data
secara bivariat, pengujian data akan menggunakan uji statistic T-tes apabila
data terdistribusi normal dan wilcoson apabila data tidak terdisrtibusi normal
(Dahlan, 2010:16).
42