Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Saiqul Ulum

NIM : 30901800116

Kelompok : 2B

1. Jelaskan apa yang kalian ketahuai tentang luka ulkus dm?


2. Apa saja yang penyebabkan terjadinya luka ulkus ?
3. Apa yang anda ketahui tentang mikroangiopati dan makrongiopati?
4. Kasus : seorang perawat sedang melakukan perawatan luka. Perawat tersebut telah
menyelesaikan tahap membuka balutan dalam. Apa langkah selanjutnya yang harus
dilakukan perawat tersebut?

Jawaban

1. Ulkus diabetikum adalah dimana ditemukannya keadaan infeksi, tukak dan atau
destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien Diabetes Mellitus (DM)
akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri perifer.
2. Penyebab tejadinya ulkus

a) Gabungan dari neuropati, penyakit arteri, tekanan (trauma), deformitas kaki dan
diabetik neuropati; yang dapat ditemukan pada 80-90% pasien dengan ulkus.
b) Penyakit arteri perifer menghambat penyembuhan, terutama saat infeksi.
c) Deformitas atau abnormalitas struktur kaki dalam pembentukan ulkus diabetikum,
karena memberikan tekanan abnormal yang dapat membentuk luka.

3. Pengertian mikroangiopati dan makrongiopati

a) Mikroangiopati adalah kerusakan mikrovaskuler atau gangguan pembuluh darah


kecil. Mikroangiopati meliputi retinopati diabetik, nefropati diabetik dan neuropati
diabetik.
b) Makroangiopati adalah kerusakan makrovaskuler atau gangguan pada pembuluh
darah besar. Biasanya, gejala klinis yang muncul adalah penyakit jantung koroner dan
stroke.

4. Selanjutnya perawat,
 Mangobservasi luka. Inspeksi warna luka, luas kerusakan integritas kulit, ukuran luka
termasuk kedalaman, panjang dan lebar luka, karakter dan jenis drainase luka, bau,
keadaan jahitan (bila ada), observasi daerah sekitar luka terhadap tanda peradangan.
Palpasi sepanjang tepi luka untuk mengetahui adanya eksudat/pus di bawah jaringan.
 Membersihkan luka. Memegang kasa yang dibasahi dengan NaCl menggunakan
pinset. Menggunakan satu kasa untuk setiap kali usapan. Membersihkan luka dari area
yang kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi/menjauhi luka untuk mencegah
kontaminasi organisme ke dalam luka.
 Melakukan irigasi luka dan debridemen jaringan nekrotik bila diperlukan,
membersihkan kembali luka dengan NaCl
 Membasahi kasa yang berserat halus dengan NaCl, peras dengan pinset sedemikian
sehingga kasa tidak terlalu basah/ lembab
 Memasang kasa lembab langsung ke permukaan luka. Jika luka dalam, masukkan
kasa dengan hati-hati ke dalam luka dengan menggunakan pinset sampai seluruh
permukaan luka dapat kontak dengan kasa yang lembab
 Memasang kasa kering steril di atas kasa lembab
 Membalut luka menggunakan elastic bandage.
 Melepas handscoen, dan
TAHAP TERMINASI
 Mengevaluasi tindakan yang dilakukan
 Menyampaikan RTL
 Mengajak pasien membaca hamdalah
 Berpamitan dan menyampaikan kontrak
 Memebereskan dan mengembalikan alat
 Mencuci tangan
 Mencatat pada lembar dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai