Anda di halaman 1dari 12
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN PANDANGAN NILAI MORAL DAN HUKUM TERHADAP SOP MEMASANG. OKSIGEN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 MUHAMMAD SYAFIQ NOVITA SELVI RACHMATUL UMMAH SHARA TAULADANIA SHINTIA AGUSTINE Kelas : 2B KEPERAWATAN Dosen Pembimbing : Thu Artia diarina,SKM..MKM KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG, PROGRAM STUDI DII-KEPERAWATAN TAHUN 2022 KATA PENGANTAR Pujisyukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah ‘melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ‘mengenai “Standar Operasional Prosedur Memasang Oksigen” dengan tepat pada waktunya, Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang nilai-nilai moral dan hukum standar operasional prosedur memasang oksigen dalam tatanan kesehatan, Dalam penulisan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, oleh arena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak, sehing pembuatan makalah ini menjadi lebih baik, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat Khususnya bagi penulis dan pembaca yang membaca makalah ini Tanjungpinang, 11 Maret 2022 Penulis DAFTAR ISI KATAPENGANTAR Se: meseceee eet eee DAFTAR ISL. BABI. 1 PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah .. 13. Tujuan... 1.4 Manfaat. BAB IL PEMBAHASAN 2.1 Standar Operasional Prosedur Memasang Oksigen... 2.2 Nilai Moral 23° Nilai Hukum.. BAB II... PENUTUP. 3.1 Kesimpulan... 3.2 Saran. 1d 12 13 BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan, aturan dibuat dalam bentuk yang lebih formal, yaitu Standar Operasional Prosedur atau yang kerap disebut SOP. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman, bagaimana karyawan dapat menjalankan pekerjaannya, Oleh karena itu, setiap posisi dalam organisasi memiliki SOP yang berbeda dengan posisi yang lain, Sebagai tindakan pengobatan. Oksigen merupakan salah satu zat yang dibutubkan oleh tubuh manusia, sehingga pemberian oksigen ini sangat penting terutama bagi pasien yang sedang merasakan sesak napas, Standar Operasional Prosedur atau SOP dapat membantu meningkatkan keahlian tim medis dalam pemberian dan pemasangan oksigen. SOP pemasangan oksigen juga akan mempermudah tim medis dalam pemberian tindakan, Selain itu, SOP ini akan membantu meningkatkan pengetahuan tentang tindakan, karena SOP pemberian oksigen sudah disusun secara berurutan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian oksigen adalah jenis mask yang dibutuhkan, tekanan oksigen, dan ketersediaan alat terutama gas oksigen itu sendiri untuk menentukan apakah pasien membutuhkan nasal kanul atau rebrithing mask, bisa menyesuaikannya dengan SPO2 (Saturasi Oksigen). Rumusan Masalah_ “Bagaimana pandangan nilai moral dan hokum terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan oksigen ?” Tujuan 1. Agar mengetahui bagaimana cara melakukan pemasangan oksigen kepada pasien. 2. Mengetahui nilai-nilai moral dan hukum yang ada terhadap tindakan sesuai SOP 1.4 Manfaat ‘Makalah ini dil wapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang nilai-nilai moral dan hukum standar operasional prosedur memasang oksigen dalam tatanan kesehatan, Pembaca mengetahui cara mengimplementasikannya di dalam tatanan kesehatan. BABIL PEMBAHASAN 2.1. Standar Operasional Prosedur Memasang Oksigen PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN KANULE NO ASPEK YANG DINILAT A. | FASE PRE INTERAKSI 1. | Cek catatan perawatan dan catatan medis Klien 2. | Siapkan dan cek alat-alat : Baki berisi : Nasal kateter/nasal kanula Lubricant / jeli Handschoen bersih I pasang Bengkok Lidi kapas/kasa dim tempatnya ‘Tabung 02 lengkap : 1 set rer B. | FASE ORIENTASI | Salam terapeutik & panggil Klien dengan namanya 2. | Perkenalkan dirt 3. | Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien 4, | Jelaskan pada Klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan dan prosedurnya Jelaskan kontrak waktu dan perkiraan lama prosedur 6. | Beri kesempatan pada klien untuk bertanya 7. | Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent) 8. | Atur posisi klien semifowler dengan kepala ekstensi C. | FASE KERJA CARA KERJAT Dekatkan alat ke klien 2. | Cuci tangan (prinsip 7 langkah) dan pasang handschoen 3. | Cek kepatenan jalan nafas, bebaskan jalan nafas dengan menggunakan kasa lembab/lidi ‘kapas/suction 4. | Cek cairan dalam humidifier dan cek flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen 5. | Cek fungsi flow meter dengan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam glass flowmeter 6. | Pasang nasal kanula atau nasal Kateter ke flowmeter lalu atur aliran oksigen sesuai order 7. | Cok aliran udara dengan meletakkan ujungnya di punggung tangan atau pipi perawat 8.] a. Bila menggunakan nasal bicanula, maka pasang kanula bercabang tersebut ke dalam lubang hidung Klien, . Bila menggunakan masker/sungkup, maka pasang masker diatas hidung, mulut dan dagu. Letakkan masker sestiai dengan strip logam pada batang hidung hingga maker pas dengan batang hidung Klien. . Bila menggunakan nasal kateter, maka tentukan panjang kanula yang akan dimasukkan ke dalam nasofaring dengan cara mengukur jarak dari ujung hidung ke samping sampai telinga, lalu beri jelly/pelicin pada ujung nasal kateter. Masukkan kateter nasal dengan hati-hati Jalu lihat rongga mulut Klien, Bila terlihat kateter di belakang uvula, tarik kateter sedi 9. | Selipkan selang mengitari telinga Klien dan beri kapas/kasa diantara selang dan telinga untuk menambah kenyaman klien 10. | Kencangkan selang untuk mengamankan kanula 11. | Anjurkan Klien tetap bernafas melalui hidung dengan mulut tertutup agar udara yang masuk ke paru tetap lembab dan jumlah oksigen adekuat 12. | Bereskan dan rapikan alat-alat 13. | Rapikan klien, pethatikan reaksi klien dan tanda vital 14, | Buka handschoon dan cuci tangan (7 Tangkah) D. | TERMINASI DAN EVALUASI 1. | Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan objektif) 2. | Berikan reinforcement positif pada klien atas kerjasamanya 3. | Lakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya 4, | Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik E. | DOKUMENTASI 1. | Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada status Klien, metoda pemberian, kecepatan aliran, dl 2. | Catat respon Klien yang ditemukan saat tindakan JUMLAH 2.2. Nilai Moral Nilai moral adalah suatu nilai yang menjadi standar baik atau buruk. Moral sendiri memiliki makna (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya, Istilah moral ini sering juga disebut sebagai akhlak, budi pekerti, ataupun susila, Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang. berhubungan dengan proses sosialisasi individu. Moral adalah perbuatan/tingkah Jakw/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia lainnya, Berikut pandangan nilai-nitai moral terhadap SOP memasang oksigen : 1. Salam terapeutik dan panggil klien dengan namanya, Karena memberikan salam terapeutik merupakan moral yang baik saat mulai berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahapahaman seperti salah memberikan oksigen kepada pasien yang seharusnya. Selain itu, memanggil atau menyebutkan nama pasien juga dapat_mempererat hubungan dengan pasien sehingga tidak adanya kesenjangan serta menununjukkan bahwa perawat sangat ramah kepada pasien. 2. Perkenalkan diri kepada pasien, Karena pasien berhak mengetahui perawat mana yang melakukan perawatan kepada dirinya agar tidak terjadi kesalahpahaman jikalau ada kesalahan tindakan dan termasuk kedalam moral etika perawat tersebut untuk memperkenalkan dirinya kepada pi jen, Hal ini juga termasuk dalam prinsip moral yaitu Kebenaran/Kejujuran dari perawat. ‘Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik Klien. Karna untuk mengetahui keadaan pasien sebelum di lakukan tindakan dan bisa dijadikan catatan jika keadaan pasien tidak mendukung untuk dilakukan tindakan tersebut, findakan ini juga termasuk diprinsip Nilai moral tidak membahayakan (non maleficience) tindakan / perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau: membahayakan pasien. Jelaskan pada Klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan dan prosedurnya, Dalam tahap ini nilai moralnya ialah sebelum perawat melakukan tindakan terlebih dahulu memberi tahu kepada pasien dan keluarga tentang tindakan dan prosedur yang akan dilakukan, karena perawat tidak boleh sembarangan ‘melakukan tindakan tanpa diketahui oleh pasiennya. . Jelaskan Kontrak waktu dan perkiraan lama prosedur. Kontrak waktu dan perkiraan Jama prosedur merupakan salah satu etika dalam melakukan tindakan keperawatan Karena secara tidak langsung disini terdapat perjanjian antara perawat dan pasien untuk berapa lama dalam melakukan tindakan. Beri kesempatan pada Klien untuk bertanya. Perawat harus memberikan kesempatan kepada Klien untuk bertanya seputar penyakit dan tindakan dalam perawatan penyakitnya agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pasien dan perawat terutama pasien yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan seputar penyakitnya. . Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent), termasuk dalam moral perawat untuk meminta persetujuan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan kepada pasien, Disini juga termasuk dalam prinsip moral yaitu Kebebasan, pasien ‘mempunyai hak untuk menerima atau menolak asuhan keperawatan yang diberikan. . Cek kepatenan jalan nafas, bebaskan jalan nafas dengan menggunakan kasa lembab/lidi kapas/suction, cek cairan dalam humidifier dan cek flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen, cek fungsi flow meter dengan humidifier dengan ‘memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam glass flowmeter. Karena sebelum melakukan pemasangan oksigen kepada pasien, 23 perawat harus melakukan pengecekkan peralatan oksigen terlebih dahulu sebelum digunakan, agar tidak ada kesalahan yang akan berakibat fatal terhadap pasiennya. 9. Rapikan klien, perhatikan reaksi klien dan tanda vital. Disini terdapat nilai moral yang mana perawat harus merapikan kembali pasien seperti semula setelah melakukan tindakan yang dilakukan oleh perawat tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban perawat kepada pasi serta kenyamanan pasien saat perawatan dirumah sakit tersebut. 10. Berikan reinforcement positif pada Klien atas kerjasamanya. Pandangan nilai moral pada tindakan ini dapat memberikan kesenangan pasien terhadap pelayanan yang di dapatkannya sehingga kedepannya pasien tidak akan menolak untuk bekerja sama dalam tindakan keperawatan berikutnya, Nilai Hukum Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, memperbaiki, memperbaiki, mencegah terjadinya perbuatan. Berikut pandangan nilai-nilai hukum terhadap SOP memasang oksigen : 1. Perkenalkan diri kepada pasien. Pasien memiliki hak untuk mengetahui siapa perawat yang melakukan tindakan keperawatan kepada dirinya agar jika terjadi kesalahan yang tidak diinginkan, perawat tersebut dapat bertanggung jawab. 2. Jelaskan pada Klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan dan prosedurnya, Dalam hal ini pasien memiliki hak untuk mengetahui informasi- informasi terkait prosedur tindakan dan tujuan mengapa tindakan tersebut dilakukan kepadanya dan segala sesuatu yang perlu diketahuinya. 3. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya. Dalam hal ini, terdapat hak pasien untuk bertanya seputar penyakit dan tindakan keperawatan penyakitnya serta segala sesuatu yang perlu diketahuinya. 4, Cuci tangan (prinsip 7 langkah) dan pasang handschoen, Sebelum melakukan tindakan harus mencuci tangan sesuai dengan prinsip 7 langkah yang juga sudah ditetapkan oleh Kemenkes. 5. Cek kepatenan jalan nafas, bebaskan jalan nafas dengan menggunakan kasa lembab/lidi kapas/suction, cek cairan dalam humidifier dan cek flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen, cek fungsi flow meter dengan humidifier dengan ‘memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam glass flowmeter. Karena sebelum melakukan pemasangan oksigen kepada pasien, perawat harus melakukan pengecekkan peralatan oksigen terlebih dahulu. sebelum digunakan, agar tidak ada kesalahan yang akan berakibat fatal terhadap pasiennya, hal ini sesuai dengan prosedur dan undang-undang tindakan kepada pasien. BABII PENUTUP 3.1 Kesimpulan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman, bagaimana karyawan dapat menjalankan pekerjaannya, Nilai moral adalah suatu nilai yang menjadi standar baik atau buruk, Moral sendiri memiliki makna (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, memperbaiki, memperbaiki, mencegah terjadinya perbuatan, 3.2. Saran Kepada pembaca khususnya tenaga kesehatan agar mengaplikasikannya dalam tatanan pemberian pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dan melaksanakan SOP pemasangan oksigen beserta moral dan hukum sebagaimana mestinya demi kepentingan pasien,

Anda mungkin juga menyukai