MIKROORGANISME
DISUSUN OLEH:
SHARA TAULADANIA
72201201696
1B KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING:
SHENDA MAULINA W,S.Kep.,Ns.,M.kep
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MIKROORGANISME” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Shenda Maulina W,S.kep.,Ns.,M.Kep pada Mata Kuliah Manajemen Pasien Safety.
Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang”
MIKROORGANISME” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah membimbing saya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini agar bisa menjadikan
lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
2.4 Definisi protozoa ............................................................................................. 21
2.4.1 Struktur protozoa ....................................................................................... 21
2.4.2 Klasifikasi protozoa ................................................................................... 21
2.4.3 Morfologi protozoa .................................................................................... 24
2.4.4 Sistem reproduksi protozoa ........................................................................ 24
2.4.5 Dampak pada kehidupan manusia .............................................................. 24
2.5 Definisi alga mikroskopis ................................................................................ 25
2.5.1 Struktur alga mikroskopis .......................................................................... 26
2.5.2 Klasifikasi alga mikroskopis ...................................................................... 26
2.5.3 Morfologi alga mikroskopis ....................................................................... 27
2.5.4 Sistem reproduksi alga mikroskopis ........................................................... 27
2.5.5 Dampak pada kehidupan manusia .............................................................. 28
2.6 Definisi virus ................................................................................................... 29
2.6.1 Struktur virus ............................................................................................. 29
2.6.2 Klasifikasi virus ......................................................................................... 30
2.6.3 Morfologi virus .......................................................................................... 31
2.6.4 Sistem reproduksi virus .............................................................................. 32
2.6.5 Dampak pada kehidupan manusia .............................................................. 33
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 34
3.2 Saran ......................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kapsul
Kapsul adalah sebuah selubung pelindung bakteri yang juga tersusun dari
polisakarida. Kapsul yang berada di luar dinding sel. Bakteri bersifat patogen
yang memiliki kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk melindungi diri dari
kekeringan dan bisa mempertahankan diri dari antitoksin yang akan dihasilkan
oleh sel inang.
Dinding Sel
Dinding sel bakteri yang tersusun dari protein yang akan berhubungan
dengan polisakarida(Peptidoglikan). Dinding sel ada di luar membran sel.
Adanya dinding sel tersebut akan menyebabkan bentuk bakteri akan menjadi
tetap. Dinding sel dapat berfungsi untuk bisa melindungi sel bakteri pada
lingkungan sekitarnya.
Membran Sel
6
Sitoplasma
Sitoplasma adalah sebuah cairan yang ada di dalam sel. Sitoplasma tersebut
terdiri atas koloid yang bisa mengandung berbagai molekul organik contohnya
karbohidrat, lemak, protein,maupun mineral. Sitoplasma ialah tempat dimana
berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
Flagel
Flagel adalah sebuah alat gerak pada bakteri sehinga bisa membantu bakteri
untuk dapat mendekati makanan maupun menjauh jika ada racun ataupun bahan
kimia.
AND
AND (Disebut juga DNA) bakteri tersebut tidak akan tersebar dalam
sitoplasma, tetapi juga ada pada daerah tertentu yang sering dikenal dengan
nukleoid. ADN ini berfungsi sebagai pengendali sintesis protein bakteri yang
merupakan zat pembawa sifat.
Ribosom
Plasmid
Selain ADN ini, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid ini mengandung
gen-gen yang tertentu,contohnya gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid
bisa membelah diri. Dalam satu sel bakteri akan terbentuk kurang lebih 20
Plasmid.
7
oksigennya, bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri aerob, bakteri
anaerob, dan bakteri mikroaerofil.
Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu. Tiap jenis bakteri
memiliki suhu pertumbuhan yang berbeda antara satu dan lainnya. Berdasarkan
suhu untuk pertumbuhannya, bakteri dibedakan menjadi bakteri psikofil, mesofil,
termofil, dan hipertermofil.
Berbagai bentuk tubuh bakteri Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga
golongan besar, yaitu:
Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
o Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
o Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
o Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
o Staphylococcus, jika bergerombol
o Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
o Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
o Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
o Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
o Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
8
Reproduksi aseksual
Yang termasuk di dalam reproduksi secara aseksual ini adalah pembelahan,
pembentukan tunas/ cabang, dan pembentukan filamen.
Reproduksi Seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang
datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara
meiosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot.
Akan tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota.
Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan
mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang
berbeda.Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.
Dampak positif
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan
dari bakteri. Selain proses pembuatan antibiotik oleh bakteri Streptomyces griseus,
Streptomyces aureofaciens, Bacillus brevis, dan Bacillus subtilis, bakteri juga bisa
menghasilkan asam,Bakteri penghasil asam antara lain Acetobacter,
Propionibacterium, dan Clostridium butyricum. Bakteri Acetobacter ini
menghasilkan asam asetat.
Bakteri juga berperan dalam proses pembuatan olahan susu. Bakteri
Lactobacillus Casei, Lactobacillus Bulgaricus, dan Streptococcus Lactis juga turut
berperan dalam proses pembuatan yoghurt. Ketiga bakteri tersebut tidak hanya
mengolah yoghurt, tapi juga mengolah produk susu yang lain. Selain untuk membuat
makanan, bakteri juga membantu menghasilkan biogas dan mengikat nitrogen.
Bakteri penghasil biogas adalah kelompok Bacteriodes dan kelompok
Enterobactericeacea. Sedangkan bakteri pengikat nitrogen antara lain Rhizobium
radicicola dan Nitrosococcus. Yang kamu nggak boleh lupa juga, bakteri Escherichia
coli juga membantu pembusukan sisa makanan.
Dampak negatif
Pada manusia,bakteri menyebabkan penyakit seperti penyakit tipes tersebut
disebabkan oleh bakteri Salmonella Thyposa. Penyakit TBC dan tetanus juga
disebabkan oleh bakteri.Bakteri yang menyebabkan TBC adalah Mycobbacterium
tuberculosis, sedangkan yang menyebabkan penyakit tetanus adalah Clostridium
tetani.
9
Perbedaan Bakteri dengan mikoorganisme lainnya
Bakteri merupakan mikroorganisme kecil yang terdiri dari sel tunggal. Bakteri
sangat beragam dan memiliki berbagai macam bentuk dan fitur struktural. Selain itu,
bakteri juga dapat hidup di hampir setiap lingkungan, termasuk di dalam tubuh manusia.
1. Membran Sel
Bakteri dan Eukariota memiliki membran yang tersusun sebagian besar oleh lipid
gliserol-ester, sementara Arkea memiliki membran yang disusun oleh lipid gliserol-eter.
Perbedaan ini ialah jenis ikatan yang menghubungkan bagian lipid dengan gugus
gliserol. Ikatan eter secara kimia lebih kuat dan stabil dari ikatan ester. Stabilitas ini
mungkin alasan mengapa Archaebacteria bisa bertahan pada lingkungan ekstrem, seperti
suhu ekstrem atau lingkungan asam maupun basa.
10
Gugus gliserol pada Arkea juga terbalik apabila dibandingkan dengan organisme
lain. Perhatikan pada warna merah, walaupun perbedaan hanya terlihat seperti
pencerminan satu dengan yang lainnya, dalam kimia disebut kiralitas (Chirality), hal ini
membuat fosfolipid yang digunakan pada bentuk tangan-kanan tidak bisa digunakan atau
dibuat oleh enzim yang beradaptasi dengan tangan-kiri. Hal ini menunjukkan bahwa
Archaea menggunakan enzim yang sama sekali berbeda dari Bacteria dan Eukariota
untuk mensintesis fosfolipid. Ini menunjukkan percabangan pada awal kehidupan,
sehingga menjadikan Arkea dan Bakteri ialah dua domain yang berbeda. Semua
organisme hidup (kecuali Arkea) hanya mengandung asam amino “tangan-kiri” dan gula
“tangan-kanan.”Bagian ekor juga menunjukkan perbedaan rantai kimia.Pada beberapa
Arkea, lipid bilayer digantikan oleh lipid monolayer.
Struktur membran-archaea
rantai isoprene
ikatan eter
gugus L-gliserol
grup fosfat
Bagian Bawah :
2. Dinding Sel
Sebagian besar Arkea mempunyai dinding sel yang berfungsi untuk perlindungan
kimia dan fisika, dan bisa mencegah molekul makro untuk menyentuh membran sel.
Namun tidak seperti Bacteria, Archaebacteria tidak mempunyai peptidoglikan pada
dinding selnya. Ordo Methanobacteriales mempunyai pseudopeptidoglikan yang
mempunyai kesamaan morfologi, fungsi, dan struktur fisik dengan peptidoglikan
Bakteri, hanya saja berbeda dalam struktur kimianya.
11
3. Metabolisme
Arkea mempunya banyak ragam reaksi kimia dalam metabolisme dan
menggunakan berbagai sumber untuk mendapatkan energi. Reaksi ini kemudian
dikelompokkan bergantung dari sumber energi dan sumber karbon. Beberapa Arkea
mendapatkan energi dari senyawa anorganik seperti sulfur atau amonia, kelompok ini
disebut sebagai litotrof. Kelompok lain menggunakan cahaya matahari sebagai sumber
energi, kelompok ini disebut sebagai fototrof. Namun, fotosintesis yang menghasilkan
oksigen tidak terjadi dalam organisme-organisme ini. Kemudian kelompok terakhir
menggunakan senyawa organik (senyawa yang mengandung ikatan karbon dan ikatan
hidrogen), kelompok ini disebut dengan organotrof.
1. Metanogen
Ini disebut methanogen karena metabolis gas metana (CH4) dengan
mengurangi karbon dioksida. Metanogen bersifat anaerob dan kemosintetik.
Metanogen hidup di lumpur, rawa, dan tempat-tempat kekurangan oksigen.
Metanogen dipelihara dengan menguraikan sisa-sisa tanaman yang mati dan
kemudian memproduksi gas metana dengan persamaan reaksi tertentu.
Contohnya adalah Methanococcus jannaschii. Beberapa methanogen juga
simbiotik dengan rumen herbivora dan saluran pencernaan rayap sebagai agen
untuk fermentasi selulosa.
12
2. Halofil ekstrim (halofil)
Halofil (Halo = garam, Philos = kekasih) heterotropis. Halofil ekstrem ini
hidup di lingkungan yang sangat asin seperti danau air asin atau laut mati. Halofil
respirasi aerobik ekstrem untuk menghasilkan energi, ada juga yang bisa
fotosintesis. Klorofil disebut bacteriorodopsin, yang menghasilkan warna ungu.
Misalnya, Halobacterium.
Beberapa spesies membentuk agregat atau filamen sel yang panjangnya hingga
200 μm. Organisme ini bisa menonjol dalam biofilm. Khususnya, agregat sel
Thermococcus coalescens menyatu bersama dalam kultur, membentuk sel-sel raksasa
tunggal. Genus Pyrodictium menghasilkan koloni multisel rumit yang melibatkan tabung
berongga panjang dan tipis yang disebut kanula yang menonjol dari permukaan sel dan
menghubungkan mereka ke dalam aglomerasi padat seperti-semak. Fungsi dari kanula
ini tidak disepakati, tetapi mereka dapat memungkinkan komunikasi atau pertukaran
13
nutrisi dengan tetangganya. Koloni multispesies juga ditemukan, seperti komunitas
"untaian mutiara" yang ditemukan pada tahun 2001 di sebuah rawa di Jerman. Koloni
bulat keputihan dari spesies baru Euryarchaeota terletak di sepanjang filamen tipis yang
panjangnya dapat mencapai 15 sentimeter (5,9 inci); filamen ini terbuat dari spesies
bakteri tertentu.
14
C. Fragmentasi (Cyanophyta // ganggang biru-hijau)
Fragmentasi adalah pemutusan bagian tubuh yang dapat membentuk individu
baru. Biasanya terjadi pada alga dalam bentuk benang. Dapat ditemukan di osilator.
Transformasi adalah proses mentransfer materi genetik dalam bentuk DNA atau
hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks. Transformasi
biasanya dilakukan oleh Rhizobium, Bacillus, Stretococcus pneumoniae dan Neisseria
gonorrhoeae.
15
Perbedaan archaeabakteri dengan mikroorganisme lainnya
Archaebacteria adalah sub kerajaan prokariota yang memiliki komposisi
RNA,DNA, dan biokimia, berbeda secara signifikan dari bakteri lain . - Bakteri adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki memran inti, organisme termasuk dalam
domain prokariota dan berukuran sangat kecil.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai
pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti denganpembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang yang bersifat prasit
biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
16
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium
fase tubuh buah
2. Oomycotina
Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang merupakan tempat
dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset membentuk tubuh buah yang melingdungi
askus bersama askospors.kebanyakan dari spesies ini hidup saprofit. Secara aseksual
ascomycotina ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner melintang dan bertuna
Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada selaput-selaput lender pada kebanyakan
orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun demikian, apabila inangnya lemah karena
suatu penyakit akan menyababkan infeksi.
17
Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di spesies yang sama,
sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasikannya di laboratorium. Disamping
fase saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di antaranya mempunyai fase parasitic.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir
yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam
ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau
lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk
bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel
resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang
dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri
yang biasanya berdiameter 1 µm.
Secara alamiah jamur berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara
aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dapat pula secara
seksual dengan peleburan nucleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel
membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel
anak tumbuh dari tonjolan kecil pada sel inang.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk dalam jumlah
besar. Ada banyak macam spora aseksual, yaitu:
1. Konidiospora atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu disebut
mikrokonidium. Konidium dibentuk di ujung atau di sisi sutu hifa.
2. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang disebut
sporangium di ujung hifa khusus.
3. Oidium tau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel
hifa.
18
4. Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten
terhadap keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatic.
5. Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak
melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan
membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel
melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
1. Askospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung yang
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2. Basidiospora
Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang
dinamakan basidium.
3. Zigospora.
Zigospora adalah spora besar berdindiing tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia.
4. Oospora
Oospora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut ooginium.
Pembuahan telur, oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium
menghasilkan oospora.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung yang
sangat terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya
ialah aservulus dan piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut
peritesium dan apotesium.
19
2.3.5 Dampak fungi pada kehidupan manusia
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan
bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat
dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang
dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa
jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.
Jamur merupakan organisme bersel satu yang ukurannya sedikit lebih besar dari bakteri.
Tidak semua jenis jamur menular. Ada jamur jenis tertentu yang bisa menular, seperti
candida.
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam
bentuk koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap,
baik dalam susunan maupun fungsinya. sanggup melakukan semua fungsi
kehidupan yang pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus.
Arti penting protozoa :
20
1. Sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk komunitas
dalam lingkungan akuatik Contoh : zooplankton (hewan) hidup dari
fitoplankton (tumbuhan) yang fotosintetik
2. Sebagai protozoa saprofitik dan protozoa pemakan bakteri
Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran Sel
atau membran plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan mengatur
pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel. Pada beberapa jenis Protozoa, selain
membran plasma, terdapat pelikel (selaput tubuh yang keras) yang membantu
mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu tetap.
Membran plasma pada beberapa jenis Protozoa ada yang dilengkapi dengan silia
atau flagel. Keduanya berfungsi sebagai alat bergerak. Sitoplasma mengandung
beberapa organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola
makanan, dan vakuola kontraktil (vakuola berdenyut). Paramecium memiliki trikosis
(struktur di bagian korteks tubuh berupa rongga dan benang panjang yang bisa
dikeluarkan sebagai respons stimuli) sebagai alat mempertahankan diri dari musuh.
Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri
basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
Foraminifera sp.fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok
Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Golongan Phytonagellata
21
Volvax globator (makhluh hidup peralihan antara protozoa dengan ganggang)
Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena
rangsangan mekanik)
Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa silia (rambut getar)
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.
Sporozoa
Adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerakCara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga
Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Marga yang berhubungan
dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan Plasmodium.
22
Jenisnya
Protozoa tidak memiliki dinding sel dan tidak mengandung selulosa atau kitin
seperti pada jamur dan ganggang. Kebanyakan protozoa memiliki bentuk spesifik,
yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma dalam membran sel. Beberapa jenis
protozoa, seperti Foraminifera, memiliki kerangka luar yang sangat keras yang
terdiri dari Si dan Ca.
23
longitudinal atau transversal di sepanjang sel untuk menghasilkan sel pediatrik
yang mungkin sama atau tidak dengan ukuran yang sama.
Jika dua sel anak dihasilkan dalam proses pembelahan (pembelahan), ini
disebut pembelahan biner, tetapi ketika banyak anak terbentuk, sel-sel tersebut
disebut beberapa bagian bahu (pembelahan banyak)
24
Perbedaan protozoa dengan mikroorganisme lainnya
Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan
biji ssejati (sumich 1979:99; mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman
1986:39). Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut
masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses
fotosintesis dapat berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi
berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270).
25
2.5.1 Struktur Alga mikroskopis
Sel ganggang mempunyai nukleus yang dibatasi oleh membran sel. Di bagian
luar membran sel terdapat dinding sel yang tersusun atas selulosa. Di dalam sitoplasma
ditemukan butir-butir pati, tetesan minyak, dan vakuola. Setiap sel mengandung satu
atau lebih kloroplas yang berbentuk pita atau seperti cakram. Ganggang mempunyai tiga
macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin.
Semua ganggang mempunyai klorofil a yang identik dengan klorofil tumbuhan
tinggi. Karotenoid pada ganggang ada dua macam yaitu karoten dan xantofil. Fikobilin
pada ganggang juga terdapat dua jenis yaitu fikosianin dan fikoeritrin. Adanya pigmen
selain klorofil ini menyebabkan warna klorofil dapat tertutupi sehingga tidak berwarna
hijau, misalnya beberapa ganggang berwarna cokelat karena mempunyai xantofil dan
karoten dalam jumlah besar.
Ganggang yang lain berwarna merah keunguan karena mengandung fikobilin.
Ganggang menyimpan berbagai produk makanan hasil fotosintesis sebagai granula di
dalam sel. Cadangan makanan ini dapat berupa pati, lemak, atau dalam bentuk lain.
2.5.2 Klasifikasi Alga miskroskopis
Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton,
sedangkan Protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sistem klasifikasi
alga atau ganggang dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan struktur talus dan
berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya.
26
(satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam
matriks kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan pigmen-
pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.
Algae berkembang biak secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual
berupa pembelahan biner sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae.
Dalam proses ini terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan zigot.
Ganggang atau alga berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara
aseksual dengan pembelahan sel, fragmentasi dan pembentukan akinet. Sedangkan
secara seksual melalui isogami, heterogami/anisogami dan oogami. Berikut ini
penjelasan lengkapnya.
■ Melalui pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan, masing-masing
menjadi individu baru. Reproduksi ini terjadi pada ganggang bersel satu.
■ Fragmentasi, yaitu pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Reproduksi ini
terjadi pada ganggang yang berkoloni.
■ Melalui pembentukan akinet. Ketika alga berada pada lingkungan yang tidak
menguntungkan, alga akan membentuk akinet, yaitu sel-sel vegetatif yang
berdinding tebal. Dan ketika kondisi lingkungan sudah membaik, akinet
berkecambah dan tumbuh menjadi ganggang yang baru. Spora aseksualnya
berflagela dan dapat bergerak yang disebut zoospora. Pada ganggang yang hidup
di darat, spora tersebut tidak dapat bergerak yang disebut aplanospora.
■ Reproduksi seksual pada ganggang berlangsung dengan konjugasi gamet
sehingga dihasilkan zigot. Jika gamet-gamet yang bersatu bentuk dan ukurannya
sama, dinamakan isogami. Jika gamet ukurannya tidak sama, proses itu
disebut heterogami/anisogami. Pada ganggang yang lebih tinggi, sel-sel seksual
dapat dibedakan dengan mudah.
Sel telur/ovum berukuran besar dan nonmotil, sedangkan gamet jantan/sel
sperma bentuknya kecil dan aktif bergerak. Proses seksual seperti ini disebut oogami.
Gamet jantan dan betina dapat dihasilkan pada individu yang sama maka jenis itu
disebut ganggang biseksual. Jika gamet jantan dan gamet betina dibentuk oleh individu
yang berbeda maka jenis itu disebut ganggang uniseksual.
27
Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium dengan
mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan
ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk makanan, industri, dan
alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum, dan Fucus).
Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan
(Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan agar (Gellidium),
dan penghasil karagenan (pengental es krim).
Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang keemasan yang berguna
untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring, bahansa isolasi, dan industri
kaca.
Berikut ini beberapa contoh ganggang dan peranannya dalam kehidupan.
■ Ganggang yang bersifat saprofit membantu menguraikan sisa makanan.
■ Merupakan produsen penting di perairan (fitoplankton) yang penting.
■ Di semua lingkungan menghasilkan gas oksigen selama fotosintesis. Pada
unit pengolahan limbah, gas ini merupakan gas penting untuk degradasi
limbah oleh bakteri aerob.
■ Menghasilkan bahan industri dan bahan makanan yaitu: tanah diatom,
algin, keragen, agar-agar, vitamin, dan protein. Di Jepang, Porphyra
(ganggang merah) digunakan sebagai bahan pangan.
■ Beberapa jenis menghasilkan racun. Racun dihasilkan secara
ekstraseluler atau dilepaskan ketika ganggang terdekomposisi pada saat
terjadi blooming ganggang, yaitu populasi ganggang yang sangat padat
hingga menutupi permukaan perairan. Gymnodinium dan Gonyaulax
menghasilkan neurotoksin yang mematikan binatang akuatik.
■ Ganggang Prototheca wickerhamii merupakan patogen yang menyerang
manusia yaitu dapat menyebabkan peradangan persendian. Beberapa
ganggang yang terbawa udara menyebabkan alergi.
■ Beberapa jenis misalnya Cephaleuros menyerang daun teh, kopi, lada,
cengkeh, jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan menimbulkan banyak
kerusakan.
Perbedaan Alga miskroskopis dengan mikroorganisme lainnya
Alga atau ganggang merupakan protista yang bertalus memiliki pigmen dan
klorofil. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel
(multiseluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler
dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau. Habitat alga adalah air atau di tempat basah,
sebagai Epifit atau sebagai Endofit.
2.6 Definisi virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri.
28
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Kapsid membungkus materi genetik dari virus yang secara umum dapat
diklasifikasikan menurut strukturnya. Sebagian besar virus memiliki kapsid dengan
struktur heliks atau ikosahedral. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kapsid virus:
1. Ikosahedral
Sesuai dengan namanya, virus ini berbentuk ikosahedron (bentuk tiga
dimensi yang memiliki 20 sisi). Bentuk ini sangat mudah dikenali karena
bentuknya yang simetris. Contoh virus dengan bentuk kapsid ini
adalah virus demam dengue (DENV) dan virus penyakit kuku dan mulut
(FMDV).
2. Prolat
Bentuknya mirip dengan ikosahedral, tetapi memanjang pada
sumbunya. Bentuk prolat ini umumnya ditemukan pada kepala
bakteriofage.
3. Helikal
Pada virus ini, genom asam nukleat melilit di dalam kapsid
protein berbentuk silindris. Kapsid ini memiliki struktur seperti
untaian benang. Contoh virus dengan bentuk kapsid ini
adalah Tobacco mosaic virus (TMV).
4. Kompleks
Virus ini tersusun dari berbagai protein berbeda yang bekerja sama untuk
melindungi genom, menempel pada sel, dan menyuntikkan asam nukleat
29
kedalamnya. Contoh virus dengan struktur ini adalah Bacteriofage T4,
ingat bahwa bakteriofage memiliki kepala berbentuk prolat, dan struktur
lain (leher dan kaki). Hal ini membuat bakteriofage memiliki struktur
kompleks.
5. Berselubung
Beberapa virus memiliki selubung, artinya kapsid dilapisi oleh membran
lipid yang dikenal dengan nama selubung virus. Selubung ini berguna
untuk menghindari sistem kekebalan tubuh, sehingga virus dapat
menginfeksi inangnya. Contoh dari virus dengan struktur berselubung
adalah Influenza virus dan HIV.
Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu:
30
2.6.3 Morfologi virus
1. Kepala Kepala merupakan bagian virus yang terbentuk oleh Kapsid. Kapsid
merupakan suatu bagian yang dibentuk oleh subunit berupa monomer berantai
polipeptida yang identik satu dengan yang lain, yang dikenal dengan kapsomer.
Kapsomer berbentuk simetris dan dapat mengkristal. Kapsid bertugas untuk
melindungi asam nukleat yang ada di dalam virus, selain itu Kapsid memberikan
bentuk pada virus. Pada beberapa jenis virus, kapsid dibungkus oleh selubung
(Viral envelope). Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang
serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri.
2. Bagian inti Bagian inti dari virus merupakan materi genetik berupa asam
nukleat (DNA atau RNA). Kegunaan asam nukleat yang ada di dalam virus
adalah untuk memberikan instruksi pada bagian-bagian virus yang lain, selain itu
juga untuk bereproduksi. Ada beberapa jenis asam nukleat yang dikandung oleh
virus, diantaranya:
3. Ekor
Bagian ekor merupakan bagian yang terdiri dari tabung bersumbat yang
dilengkapi serabut halus. Kegunaan dari ekor ini untuk menancapkan tubuh virus
pada sel yang akan ditempatinya.
31
b. Daur lisogenik.
1. Fase absorbs.
2. Fase injeksi.
3. Fase penggabungan.
4. Fase pembelahan.
5. Fase sintesis.
6. Fase perakitan.
7. Fase litik.
Virus menggandakan dirinya dengan membajak materi genetic dari suatu sel
yang hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4
melaksanakan proses ini.
Virus memiliki ukuran sangat renik, yaitu antara 25 – 300 nm (1 nm = 10-9 m).
Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio (Poliovirus). Panjang tubuhnya
hanya 25nm. oleh karena ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Virus memiliki bentuk bermacam-macam. Ada yang
32
bulat, batang, dan ada yang seperti huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus
inflenza (influenza virus) dan virus penyebab AIDS (Human immunidefiency virus /
HIV). Virus berbentuk oval misalnya virus rabies. Virus yang berbentuk batang
misalnya virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus / TMV). Virus yang berbentuk
polihendral misalnya Adenovirus (penyebab penyakit demam). Virus yang berbentuk T
misalnya yang menyerang bakteri (Bakteriofage atau disingkat fage).
33
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron
atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur
tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan
bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan mikroskop elektron
(Dwidjoseputro, 1990). Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di
dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer.
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, seperti pada tanah, debu, udara, air,
makanan ataupun permukaan jaringan tubuh kita. Keberadaan mikroorganisme tersebut
ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi banyak pula yang merugikan
manusia misalnya dapat menimbulkan berbagai penyakit atau bahkan dapat
menimbulkan kerusakan akibat kontaminasi.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya bisa memahami mengenai
mikroorganisme mulai dari definisi,struktur,klasifikasi,morfologi,bagaimana sistem
reproduksinya,serta dampak berbagai mikroorganisme tersebut pada kehidupan
manusia,yang tentunya berguna bagi keselamatan pasien saat perawat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.
34
DAFTAR PUSTAKA
https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-bakteri/
https://blog.ruangguru.com/peranan-bakteri-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://materi.co.id/archaebacteria/
https://rumusbilangan.com/kingdom-archaebacteria/
https://id.wikipedia.org/wiki/Arkea#Morfologi
https://www.dosenpendidikan.co.id/ciri-ciri-jamur/
https://www.portal-ilmu.com/2020/01/fungi-atau-jamur-ciri-struktur-cara_11.html
https://www.cmurid.co.id/struktur-protozoa/
https://agrotek.id/hewan/pengertian-protozoa/
https://www.dosenpendidikan.co.id/alga-adalah/
https://artikelsiana.com/ganggang-pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-peranan/
https://www.biologijk.com/2017/11/alga-protista-mirip-tumbuhan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/virus/
https://www.tentorku.com/bentuk-dan-struktur-tubuh-virus/
35