Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

PERCOBAAN VIII

ARANG AKTIF SEBAGAI ADSORBEN

OLEH

NAMA : HERDIANTO N.

STAMBUK : F1C1 20 054

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)

ASISTEN : UKI SETIAWAN LABAU

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya adsorbsi adalah proses penggumpalan subtansi terlarut (soluble)

yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, dimana terjadi

suatu ikatan kimia fisika antara subtansi dengan penyerapannya. Adsorbsi dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya

Van der Waals dan merupakan suatu proses bolak-balik apabila daya tarik menarik

antara zat terlarut dan adsorben lebih besar daya tarik menarik antara zat terlarut

dengan pelarutnya maka zat yang terlarut akan diadsorbsi pada permukaan adsorben

dan adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang

teradsorbsi.

Kekuatan interaksi adsorbat dengan adsorben dipengaruhi oleh sifat dari

adsorbat maupun adsorbennya. Gejala yang umum dipakai untuk meramalkan

komponen mana yang diadsorpsi lebih kuat adalah kepolaran adsorben dengan

adsorbatnya. Apabila adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar

akan terikat lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang kurang polar. Kekuatan

interaksi juga dipengaruhi oleh sifat keras-lemahnya dari adsorbat maupun adsorben. 

Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph dan berpori yang

mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung

karbon (batubara, kulit kelapa, dan sebagainya) atau dari karbon yang diperlakukan

dengan cara khusus baik aktivasi kimia maupun fisika untuk mendapatkan

permukaan yang lebih luas. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-

senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau
volume pori-pori dan luas permukaan.  Berdasarakan latar belakang diatas maka

dilakukanlah percobaan mengenai arang aktif sebagai adsorben.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah untuk mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah dapat mengkaji proses adsorpsi menggunakan arang aktif.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Zat Warna

Salah satu yang termasuk zat warna ialah zat warna buatan (sintetis). Pewarna

sintetis banyak digunakan dan lebih dari 100.000 pewarna sintetis yang berbeda saat

ini tersedia di pasaran. Produksi tahunan total pewarna ini hampir 7 x 105 – 1 x 106

ton dan hampir 10-15% pewarna yang terbuang melalui air limbah dari tekstil,

plastik, kosmetik, percetakan, kertas, kulit, karet, peptisida, makanan, minyak bumi,

pelarut dan industri lainnya. Pewarna sintetis memiliki struktur aromatik yang

kompleks dan tidak effektif setelah terpapar cahaya, panas, serangan mikroba atau

bahan kimia seperti agen pengoksidasi. Berdasarkan struktur dan sifatnya, pewarna

dapat dikategorikan sebagai pewarna kationik (pewarna dasar), anionik (pewarna

langsung, reaksi, asam) dan non-ionik (pewarna dispersif) (Baidya dan Upendra K.,

2021).

B. Adsorbansi

Adsorpsi adalah metode baru untuk menangkap CO 2 dengan menggunakan

adsorben yang sesuai dengan keunggulan hemat biaya, kinerja adsorpsi yang luar

biasa, persiapan mudah, usabilitas yang baik, dan karakteristik ramah lingkungan.

Berdasarkan poin-poin ini, adsorben karbon telah banyak diterapkan dalam

penangkapan CO2, karena mereka memiliki banyak fitur unik termasuk berbagai

bahan baku, proses produksi yang sederhana, hidrofobisitas yang baik dan biaya

rendah, untuk beberapa nama. Optimalisasi struktur pori sangat diperlukan untuk

meningkatkan situs aktif penyerap untuk mengadsorpsi, dan penambahan atom


nitrogen dapat mengatur distribusi elektron permukaan, keasaman dan kebasaan

adsorben, sehingga meningkatkan adsorpsi adsorben ke adsorbat tamu (Yang dkk.,

2019).

C. Arang Aktif

Arang aktif (AC) adalah adsorben yang sangat baik dengan struktur pori yang

luas, luas permukaan yang besar, dan volume pori. Ini adalah bentuk karbon yang

telah diproses untuk membuatnya sangat berpori dan dengan demikian memiliki luas

permukaan yang sangat besar tersedia untuk adsorpsi atau reaksi kimia. Arang aktif

adalah arang padat yang telah diaktifkan melalui proses penguapan atau kimiawi

pada suhu yang sangat tinggi untuk meningkatkan permukaan adsorpsi material.

Arang aktif telah terbukti menjadi detoksifikasi yang sangat baik untuk pakan unggas

yang terkontaminasi mikotoksin (Mgbeahuruike dkk., 2018).

D. Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik yang paling sering

digunakan dalam analisis farmasi, yang sederhana, cepat, spesifik, tepat, akurat, dan

dapat diterapkan pada senyawa dalam jumlah kecil. Prinsip utama spektrofotometri

UV-Vis adalah pengukuran jumlah UV atau radiasi tampak yang diserap oleh suatu

zat dalam larutan. Hukum BeerLambert adalah hukum fundamental yang mengatur

analisis spektrofotometri kuantitatif, yang menyatakan bahwa intensitas berkas

radiasi monokromatik paralel menurun secara eksponensial dengan banyaknya

molekul penyerap saat melewati medium dengan ketebalan homogen (Chakraborty

dkk., 2018).
E. Metil Orange

Methyl orange adalah pewarna azo yang sering digunakan, yang terutama

digunakan dalam industri tekstil dan analisis kimia (titrimetri). Karena stabilitas

pewarna azo, limbah cairnya sering diolah menggunakan Advanced Oxidation

Processes (AOP). Salah satu proses ini menggunakan radiasi pengion. Dengan cara

ini, radikal hidrogen dan hidroksil diproduksi melalui radiolisis air bersama dengan

elektron terhidrasi. Pewarna azo dapat dioksidasi dan direduksi menjadi produk

campuran. Proses radiolitik ini, yang dimulai oleh berkas elektron dan radiasi γ, telah

dipelajari dan dimanfaatkan secara ekstensif. Methyl orange adalah pewarna azo

yang dapat diputihkan secara permanen dengan iradiasi γ dalam larutan aerasi

(Huszank dkk., 2021).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan arang aktif sebagai adsorben dilaksanakan pada hari Rabu 19 Mei

2021, pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Organik,

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan arang aktif sebagai adsorben adalah

spektrofotometri UV-Vis, erlenmeyer, pipet tetes, gelas kimia, batang pengaduk,

gelas ukur, corong dan labu takar.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan arang aktif sebagai adsorben

adalah karbon aktif, plastic wrap, aluminium foil, kertas saring, methylene orange,

tissue dan aquades.


C. Prosedur Kerja

1. Penentuan Konsentrasi Zat Warna Secara Spektrofotometer

Larutan methilen orange


- ditentukan panjang maksimum
gelombang zat warna menggunakan
alat spektrofotometer

MO 2 ppm MO 5 ppm MO 10 ppm MO 15 ppm

- ditentukan panjang gelombang


maksimumnya menggunakan alat
spektrofotometer
- dibuat kurva kalibrasi larutan standar
zat warna
- ditentukan konsentrasi zat warna
sebelum dan sesudah adsorpsi

14.133 ppm
2. Adsorpsi Warna

Arang aktif
- ditimbang 0,01 gr
- dimasukkan kedalam erlenmeyer 250
mL
- dilarutkan dalam 10 mL larutan
methilen orange 10 ppm
- diaduk
- disaring

Filtrat Residu
-diukur adsorbansinya menggunakan
spektrofotometer

Methylen Methylen orange Berat Methylen orange % Arang


x
orange teradsorpsi yang teradsorpsi Aktif
2 3,522 1,522 0,038 76,1
5 7,645 2,645 0,066 52,9
10 14,133 4,133 0,103 41,33
15 19,762 4,762 0,119 31,74
DAFTAR PUSTAKA

Baidya, S. K. dan Upendra K., 2021, Adsorption of Briliant Green Dye from
Aqueous Solution Onto Chemically Modified Areca Nut Husk, South African
Journal Of Chemical Engineering, 35 : 33-43.

Chakraborty, S., Rony S. R., Ahmad S. A. I. dan Sohrab H., 2018, Stability-
indicating UV/Vis Spectrophotometric Method for Diazepam, Development
and Validation, Indian Journal of Pharmaceutical Science, 80 (2) : 366-373.

Huszank, R., Gy N., Rajta I. dan Czegledi A. M., 2021, In-Air Proton Beam
Irradiation Induced Radiolysis of Methyl Orange in Aqueous Solution,
Radiation Physics and Chemistry, 180 (1) : 1.

Mgbeahuruike, A., Tochukwu E. E., Obasi C. C., Vincent C. S., Magnus K. dan Erik
N., 2018, Detixification of Aflatoxin-Contaminated Poultry Feeds by 3
Adsorbents, Bentonite, Activated Charcoal and Fuller's Earth, Journal of
Aflatoxin-Contaminated Poultry Feeds by 3 Adsorbents, Bentonite, Activated
Charcoal and Fuller's Earth, 27 (4) : 3.
Yang, Z., Guojie Z., Ying X. dan Peiyu Z., 2019, One Step N-Doping and Activation
of Biomass Carbon at Low Temperature Through NaNH2: An Effective
Approach to CO2 Adsorbents, Journal of CO2 Utilization, 33 (1) : 1.

Anda mungkin juga menyukai