PERCOBAAN VIII
OLEH:
NAMA : HERDIANTO N.
KELOMPOK : V (LIMA)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
produk samping atau limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah yang
yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein dan selulosa. Lipid adalah kelompok
senyawa heterogen yang berkaitan baik secara aktual maupun potensial dengan
asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah
cahaya matahari dalam badan air sehingga proses fotosintesis terhambat dan
kadar oksigen menjadi rendah dan menyebabkan organisme aerobik mati (Januar
dkk., 2013).
pada produk hewani (daging dan susu) sedangkan lemak tak jenuh (unsaturated)
pada biji-bijian, kacang, dan minyak sayuran. Salah satu sumber lipid hewani
yang mengandung banyak jenis lipid adalah otak ayam (Jim, 2013).
Otak ayam merupakan salah satu bahan yang mengandung banyak jenis
lipid, baik itu lipid sederhana maupun lipid kompleks. Penentuan kadar kolesterol
senyawa yang bersifat nonpolar juga. Hal ini berdasar pada prinsip kaidah
sederhana yang berlaku dalam ekstraksi yaitu”like dissolve like” yang artinya
senyawa polar akan larut dengan baik pada fase polar dan senyawa nonpolar akan
larut dengan baik pada fase nonpolar (Hadi dan Intan., 2019). Berdasarkan latar
Kompleks.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid
kompleks adalah untuk mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III
D. Manfaat
2.1. Lipid
Lipid memiliki beberapa fungsi utama dalam sel, antara lain sebagai
bergantung pada struktur kimianya. Oleh karena itu, sangat penting untuk terlebih
dahulu memahami sejauh mana keragaman kimia lipid dan bagaimana membran
2.2. Kolestrol
Kolesterol adalah lipid sterol yang diproduksi oleh sel hewan. Kolesterol
adalah prekursor steroid, seperti: testosteron dan estrogen. Selain itu, kolesterol
darah. Sebuah molekul kolesterol mengandung tiga bagian utama yaitu tetrasiklik
cincin karbon sebagai inti steroid, polar gugus hidroksil dan rantai karbon non-
Ekstraksi adalah proses pemisahan komponen dari bahan padat atau cair
dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mampu mengekstraksi zat
proses penghilangan suatu zat atau beberapa zat dari zat lain. Proses ini sangat
2.4. Aseton
Aseton adalah senyawa organik dengan rumus (CH 3)CO. Aseton adalah cairan
yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar dan merupakan keton
parafin dan mengeringkan jaringan di bidang farmasi. Ini sangat tidak stabil dan
sangat berbahaya bagi kesehatan dan biologi manusia. Aseton adalah senyawa
organik volatil (VOC), yang memiliki tekanan uap tinggi dalam kondisi
dan ditemukan di lingkungan yang sering terdeteksi di berbagai sumber air tanah
dan air permukaan. CHCl3 sebelumnya digunakan sebagai anestesi dalam sirup
obat batuk dan pasta gigi. Namun penggunaanya dihentikan setelah kloroform
bersifat karsinogenik pada hewan laboratorium. Saat ini CHCl3 digunakan dalam
pembuatan refigran dan sebagai pelarut dalam berbagai proses industri seperti
kertas dan pulp, farmasi, karet dan peptisida. Sumber alami kloroform adalah
gunung berapi, alga laut, jamur tanah dan lain-lain. Kloroform dapat diurai secara
1. Alat
Kompleks adalah gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL, erlenmeyer, blender,
timbangan analitik, hot plate, pipet tetes, spatula, batang pengaduk dan stopwatch.
2. Bahan
Lipid Kompleks adalah otak ayam 25 gram, aseton (C3H6O), etanol 95%
1. Fraksi I
Residu I Filtrat I
- diblender dengan 20
mL aseton
- didiamkan 1 menit
- disaring
Residu II Filtrat II
- dicampur dengan
filtrat I
- didestilasi sampai
pekat
- didinginkan
- disaring
% fraksi = 0 %
2. Fraksi II
Residu fraksi I
Filtrat I Residu I
- Diperkatkan hingga
volume 50 mL
- Dituang 100 mL
aseton
- Diaduk
- disaring
Filtrat II Residu II
- Ditimbang
- Dilarutkan dengan
kloroform:etanol
(3:1)
- Dihitung % fraksinya
% fraksi = 0 %
3. Fraksi III
Residu fraksi II
Filtrat Residu I
- dikeringkan
- ditimbang
- dilarutkan dengan
kloroform:etanol
(3:1)
- dihitung % fraksinya
% fraksi = 0%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
a. Fraksi I
a. Fraksi I
Penyelesaian :
Berat residu I
% fraksi I = x 100%
Berat Sampel
0 gram
= x 100%
1,196 gram
=0%
B. Pembahasan
lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai
struktur utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether,
chloroform (Siregar dan Tri, 2020). Fungsi biologis utama lipid yaitu untuk
pembangun membran sel. Untuk mengetahui kadar kolesterol didalam lipid dapat
dapat dipengaruhi oleh pemilihan metode dan pelarut yang tepat. Efektivitas
ekstraksi suatu metabolit sekunder sangat dipengaruhi oleh kelarutannya dalam
mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III yang terdapat pada otak
ayam. Perlakuan pertama pada percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks
yaitu penentuan fraksi I yang dimana otak ayam ditimbang dan kemudian
sebagai pelarut. Hal ini dikarenakan aseton bersifat semi polar sehingga dapat
melarutkan otak ayam yang bersifat polar (Chusniasih dkk., 2018). Kemudian
dilakukan proses penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan antara filtrat dan
residu. Pada proses ini filtrat yang dihasilkan berwarna sedikit kekuningan.
aseton dan membentuk endapan. Kemudian dilakukan kembali proses filtrasi yang
kemudian residu hasil dari filtrasi dikeringkan pada suhu ruang. Selanjutnya
perlakuan kedua yang dilakukan pada percobaan ini yaitu penentuan fraksi II.
Pada tahap ini residu yang dihasilkan pada fraksi I diekstraksi dengan
menggunakan eter. Penggunaan eter pada percobaan ini berfungsi sebagai pelarut.
Kemudian filtrat yang terbentu dipekatkan hingga setengah dari volume awal.
Selanjutnya direaksikan dengan aseton dan kemudian disaring. Selanjutnya residu
hasil dari penyaringan ditimbang terlebih dahulu dan kemudian dilarutkan dengan
menggunakan pelarut kloroform : etanol (3:1), dimana kedua pelarut ini berfungsi
untuk melindungi lipid polar dan nonpolar yang terdapat pada residu hasil
penyaringan.
menggunakan air panas atau dalam keadaan panas. Pelarut etanol digunakan untuk
mengekstrak kolesterol yang ada pada residu otak dari fraksi II, namun tingkat
I, II dan fraksi III sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol pada
otak ayam hanya memiliki persentase yang kecil. Persentase kadar kolesterol
tersebut tidaklah murni melainkan gagal, dikarenakan pada saat uji fraksi I dimana
pada saat sampel di blender, sampelnya itu sudah terkontaminasi dengan pewarna
kuning atau sisa kunyit yang ada di blender tersebut. Hal tersebut terjadi karena
kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III dapat ditentukan dengan metode
ekstraksi dengan menggunakan beberapa jenis pelarut organik dan hasil yang
diperoleh pada fraksi I sebesar 0%, sedangkan hasil pada fraksi II dan III adalah
0%. Hasil yang diperoleh tersebut disebabkan karena kurangnya ketelitian yang