Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN VIII

EKSTRAKSI DAN PEMISAHAN LIPID KOMPLEKS

OLEH:

NAMA : HERDIANTO N.

STAMBUK : F1C1 20 054

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : NEHA NULFI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di Indonesia ada berbagai aktivitas seperti agroindustri, peternakan,

pariwisata dan pabrik pengolahan hasil pertanian sudah tentu menghasilkan

produk samping atau limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah yang

dihasilkan umumnya mengandung konsentrasi bahan organik yang sangat tingi

yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein dan selulosa. Lipid adalah kelompok

senyawa heterogen yang berkaitan baik secara aktual maupun potensial dengan

asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah

yang mengandung lemak mempunyai dampak cukup besar bagi ekosistem

perairan. Lapisan lipid pada permukaan perairan dapat menghalangi masuknya

cahaya matahari dalam badan air sehingga proses fotosintesis terhambat dan

kadar oksigen menjadi rendah dan menyebabkan organisme aerobik mati (Januar

dkk., 2013).

Kandungan lipid terdiri dari trigliserida, kolesterol dan fosfolipid.

Trigliserida merupakan jenis lipid terbanyak. Lemak jenuh (saturated) terdapat

pada produk hewani (daging dan susu) sedangkan lemak tak jenuh (unsaturated)

pada biji-bijian, kacang, dan minyak sayuran. Salah satu sumber lipid hewani

yang mengandung banyak jenis lipid adalah otak ayam (Jim, 2013).

Otak ayam merupakan salah satu bahan yang mengandung banyak jenis

lipid, baik itu lipid sederhana maupun lipid kompleks. Penentuan kadar kolesterol

di dalam otak ayam dapat dilakukan dengan berdasarkan fraksi-fraksinya dan

pemisahan lipid kompleks dengan cara ekstraksi. Lipid merupakan senyawa


organik yang bersifat nonpolar yang dimana lipid ini hanya dapat larut terhadap

senyawa yang bersifat nonpolar juga. Hal ini berdasar pada prinsip kaidah

sederhana yang berlaku dalam ekstraksi yaitu”like dissolve like” yang artinya

senyawa polar akan larut dengan baik pada fase polar dan senyawa nonpolar akan

larut dengan baik pada fase nonpolar (Hadi dan Intan., 2019). Berdasarkan latar

belakang diatas, maka dilakukan percobaan Ekstraksi Dan Pemisahan Lipid

Kompleks.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan ekstraksi dan

pemisahan lipid kompleks adalah bagaimana mengetahui kandungan kolesterol

pada fraksi I, II dan III yang terdapat pada otak ayam?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid

kompleks adalah untuk mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III

yang terdapat pada otak ayam.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan ekstraksi dan pemisahan

lipid kompleks adalah dapat mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II

dan III yang terdapat pada otak ayam.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lipid

Lipid memiliki beberapa fungsi utama dalam sel, antara lain sebagai

komponen struktural membran, sumber energi dan panas, molekul pensinyalan,

platform rekrutmen protein dan substrat untuk modifikasi protein-lipid

pascatranslasi. Satu bisa bayangkan bahwa lipid pensinyalan memiliki struktur

yang beragam untuk memediasi interaksi ligan-reseptor tertentu. Namun, alasan

keragaman lipid struktural membran kurang jelas. Memahami alasan keragaman

ini merupakan tantangan mendasar dalam biologi Sifat fisikokimia lipid

bergantung pada struktur kimianya. Oleh karena itu, sangat penting untuk terlebih

dahulu memahami sejauh mana keragaman kimia lipid dan bagaimana membran

berbeda dalam komposisi lipid sebelum membahas konsekuensi biologis dari

keragaman lipid (Haramaya dan Howard, 2018).

2.2. Kolestrol

Kolesterol adalah lipid sterol yang diproduksi oleh sel hewan. Kolesterol

adalah prekursor steroid, seperti: testosteron dan estrogen. Selain itu, kolesterol

juga merupakan kunci komponen dalam lipoprotein, yang digunakan untuk

mengangkut molekul hidrofobik (seperti lemak) dalam media hidrofilik, seperti:

darah. Sebuah molekul kolesterol mengandung tiga bagian utama yaitu tetrasiklik

cincin karbon sebagai inti steroid, polar gugus hidroksil dan rantai karbon non-

polar pendek (Li dkk., 2019).


2.3. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan komponen dari bahan padat atau cair

dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mampu mengekstraksi zat

yang diinginkan tanpa melarutkan bahan lain. Ekstraksi didefinisikan sebagai

proses penghilangan suatu zat atau beberapa zat dari zat lain. Proses ini sangat

penting dalam berbagai teknis aplikasi, misalnya bioteknologi, industri farmasi

dan makanan serta perlindungan lingkungan. Ekstraksi merupakan proses

pemisahan yang memiliki keunggulan konsumsi energi (Bhokare dkk., 2018).

2.4. Aseton

Aseton adalah reagen yang umum digunakan di industri dan laboratorium.

Aseton adalah senyawa organik dengan rumus (CH 3)CO. Aseton adalah cairan

yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar dan merupakan keton

yang paling sederhana. Aseton digunakan untuk melarutkan plastik, memurnikan

parafin dan mengeringkan jaringan di bidang farmasi. Ini sangat tidak stabil dan

sangat berbahaya bagi kesehatan dan biologi manusia. Aseton adalah senyawa

organik volatil (VOC), yang memiliki tekanan uap tinggi dalam kondisi

lingkungan (Aroutionian, 2020).

2.5. Chloroform (CHCl3)

Kloroform (CHCl3) adalah salah satu hidrokarbon yang paling melimpah

dan ditemukan di lingkungan yang sering terdeteksi di berbagai sumber air tanah

dan air permukaan. CHCl3 sebelumnya digunakan sebagai anestesi dalam sirup

obat batuk dan pasta gigi. Namun penggunaanya dihentikan setelah kloroform

bersifat karsinogenik pada hewan laboratorium. Saat ini CHCl3 digunakan dalam
pembuatan refigran dan sebagai pelarut dalam berbagai proses industri seperti

kertas dan pulp, farmasi, karet dan peptisida. Sumber alami kloroform adalah

gunung berapi, alga laut, jamur tanah dan lain-lain. Kloroform dapat diurai secara

aerobik maupun anaerobik melalui ketabolisme (Bagchi dan Manaswiri, 2021).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks dilaksanakan pada hari

Selasa, 1 November 2022, pukul 07.30-10.10 WITA dan bertempat di

Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan Lipid

Kompleks adalah gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL, erlenmeyer, blender,

timbangan analitik, hot plate, pipet tetes, spatula, batang pengaduk dan stopwatch.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Ekstraksi dan Pemisahan

Lipid Kompleks adalah otak ayam 25 gram, aseton (C3H6O), etanol 95%

(C2H5OH), kertas saring, plastic wrap dan tisu.


C. Prosedur Kerja

1. Fraksi I

25 gram otak ayam


- diblender dengan 40 mL aseton selama
1 menit
- dituang ke dalam gelas kimia
- dibilas sisa-sisanya pada gelas blender
dengan aseton 2 mL
- didiamkan selama 5 menit sambil
diaduk
- disaring

Residu I Filtrat I
- diblender dengan 20
mL aseton
- didiamkan 1 menit
- disaring

Residu II Filtrat II
- dicampur dengan
filtrat I
- didestilasi sampai
pekat
- didinginkan
- disaring

Residu III Filtrat III


- Dikeringkan
- Ditimbang
- Dihitung % fraksinya

% fraksi = 0 %
2. Fraksi II

Residu fraksi I

- Dimasukkan kedalam gelas beker


- Diekstraksi dengan 100 mL eter
- Dibiarkan selama 5 menit sambil
sesekali diaduk
- disaring

Filtrat I Residu I
- Diperkatkan hingga
volume 50 mL
- Dituang 100 mL
aseton
- Diaduk
- disaring

Filtrat II Residu II
- Ditimbang
- Dilarutkan dengan
kloroform:etanol
(3:1)
- Dihitung % fraksinya

% fraksi = 0 %
3. Fraksi III

Residu fraksi II

- dimasukkan kedalam gelas beker


- diekstraksi dengan 50 mL etanol
mendidih
dipanaskan hingga pekat
- disaring

Filtrat Residu I
- dikeringkan
- ditimbang
- dilarutkan dengan
kloroform:etanol
(3:1)
- dihitung % fraksinya

% fraksi = 0%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

a. Fraksi I

No Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar

1. 25 gram otak ayam + 50 Otak ayam terlarut


mL Aseton + dibilas sebagian dalam sampel
dengan 50 mL aseton

2. Suspensi disaring Terpisah antara filtrat dan


menggunakan kertas residu
saring

3. Filtrat dipanaskan untuk Tidak terbentuk endapan


menghilangkan aseton

4. Filtrat yang diekstraksi Tidak terdapat residu


disaring (didestilasi)
2. Analisis Data

a. Fraksi I

Diketahui : Berat kertas saring kosong = 1,019 gram

Berat kertas saring+residu = 1,019 gram

Berat residu I = 0 gram

Ditanyakan : % fraksi I = ...?

Penyelesaian :

Berat residu I
% fraksi I = x 100%
Berat Sampel

0 gram
= x 100%
1,196 gram

=0%

B. Pembahasan

Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam

lemak. Lipid oleh tubuh disimpan sebagai penghasil energi. Lipid mempunyai

struktur utama tersusun dari hidro karbon dan oksigen dengan sifat umum yaitu

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti benzene, ether,

chloroform (Siregar dan Tri, 2020). Fungsi biologis utama lipid yaitu untuk

menyimpan energi, berperan dalam pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen

pembangun membran sel. Untuk mengetahui kadar kolesterol didalam lipid dapat

kita ketahui dengan menggunakan metode ekstraksi. Kesempurnaan ekstraksi

dapat dipengaruhi oleh pemilihan metode dan pelarut yang tepat. Efektivitas
ekstraksi suatu metabolit sekunder sangat dipengaruhi oleh kelarutannya dalam

suatu pelarut (Maharani dkk., 2022).

Percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks ini bertujuan untuk

mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III yang terdapat pada otak

ayam. Perlakuan pertama pada percobaan ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks

yaitu penentuan fraksi I yang dimana otak ayam ditimbang dan kemudian

diblender dengan menggunakan aseton. Aseton pada percobaan ini berfungsi

sebagai pelarut. Hal ini dikarenakan aseton bersifat semi polar sehingga dapat

melarutkan otak ayam yang bersifat polar (Chusniasih dkk., 2018). Kemudian

dilakukan proses penyaringan yang bertujuan untuk memisahkan antara filtrat dan

residu. Pada proses ini filtrat yang dihasilkan berwarna sedikit kekuningan.

Selanjutnya residu yang terbentuk diblender kembali, proses ini dilakukan

sebanyak dua kali agar komponennya dapat terekstraksi keseluruhan.

Perlakuan selanjutnya yaitu dilakukan kembali proses penyaringan untuk

memisahkan antara filtrat dan residunya. Selanjutnya filtrat yang terbentuk

dipanaskan. Proses pemanasan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan

aseton dan membentuk endapan. Kemudian dilakukan kembali proses filtrasi yang

kemudian residu hasil dari filtrasi dikeringkan pada suhu ruang. Selanjutnya

perlakuan kedua yang dilakukan pada percobaan ini yaitu penentuan fraksi II.

Pada tahap ini residu yang dihasilkan pada fraksi I diekstraksi dengan

menggunakan eter. Penggunaan eter pada percobaan ini berfungsi sebagai pelarut.

Selanjutnya dilakukan proses filtrasi sehingga menghasilkan filtrat dan residu.

Kemudian filtrat yang terbentu dipekatkan hingga setengah dari volume awal.
Selanjutnya direaksikan dengan aseton dan kemudian disaring. Selanjutnya residu

hasil dari penyaringan ditimbang terlebih dahulu dan kemudian dilarutkan dengan

menggunakan pelarut kloroform : etanol (3:1), dimana kedua pelarut ini berfungsi

untuk melindungi lipid polar dan nonpolar yang terdapat pada residu hasil

penyaringan.

Pembuatan fraksi III yang dilakukan dengan mengekstrak residu dari

fraksi II dengan menggunakan pelarut etanol yang selanjutnya disaring

menggunakan air panas atau dalam keadaan panas. Pelarut etanol digunakan untuk

mengekstrak kolesterol yang ada pada residu otak dari fraksi II, namun tingkat

kelarutan lebih rendah dibandingkan pelarut aseton dan eter. Selanjutnya

dilakukan penyaringan, sehingga diperoleh residu berupa endapan, didinginkan

dan kembali ditambahkan dengan campuran kloroform etanol.

Berdasarkan data pengamatan dan analisis data diperoleh persentase fraksi

I, II dan fraksi III sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol pada

otak ayam hanya memiliki persentase yang kecil. Persentase kadar kolesterol

tersebut tidaklah murni melainkan gagal, dikarenakan pada saat uji fraksi I dimana

pada saat sampel di blender, sampelnya itu sudah terkontaminasi dengan pewarna

kuning atau sisa kunyit yang ada di blender tersebut. Hal tersebut terjadi karena

praktikan kurang teliti, hal sekecil itu harus lah diperhatikan.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan

ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks maka dapat disimpulkan bahwa

kandungan kolesterol pada fraksi I, II dan III dapat ditentukan dengan metode

ekstraksi dengan menggunakan beberapa jenis pelarut organik dan hasil yang

diperoleh pada fraksi I sebesar 0%, sedangkan hasil pada fraksi II dan III adalah

0%. Hasil yang diperoleh tersebut disebabkan karena kurangnya ketelitian yang

dilakukan oleh praktikan pada saat percobaan berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA

Aroutoiunian, V.M., 2020, Acetone Sensor Made of Tin Dioxide, Journal of


Contemporary Physics, 55(3).
Bagchi, S. dan Manaswiri B., 2021, Methanogenesis Supression and Increased
Power Generation in Microbial Fuell Cell During Treatmen of
Chloroform Containing Wastewater, Process Safety an Environmental
Protection, 1(1).
Bhokare, P., Anand K., Gauri K. dan Sneha K., 2018, Comparative Study of
Different Extraction Technique and Phytochemical Screening of Delonix
regia, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(4).
Chusniasih, D., Vida E., dan Arini F. S., 2018, Uji Efektivitas Anti jamur Sabun
Cair Pembersih Kewanitaan Ekstrak Aseton daun Jambu Candida
albicans, Jurnal Farmasi Malahayati, 1(2).
Hadi, K. dan Intan P., 2019, Uji Fitokimia Kersen (Muntingia calabura .L) dan
Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Penyembuhan Luka, Prosiding
SainsTeKes Semnas MIPAKes UMRi, 1(4).
Haramaya T. dan Howard R., 2018, Understanding the diversity of membrane
lipid composition, Molecular Cell Biology, 19(1).
Januar, W., Siti K. dan Ahmad M., 2013, Kemampuan Isolat Bakteri Pendegradasi
Lipid dari Instalasi Pengolahan Limbah Cair PPKS PTPN-XIII Ngabang
Kabupaten Landak, Jurnal Protobiont, 2(3).
Jim, E. L., 2013, Metabolisme Lipoprotein, Jurnal Biomedik, 5(3).
Li, L.H., Ewelina P.D., Ying C.H., Hsin B.Z. dan Cheng C.H., 2019, Analytical
Methods for Cholesterol Quantification, Jorunal of Food and Drug
Analysis, 27(1).
Maharani, M., Yoni R. B. dan Dian N. V., 2022, Pengaruhu Variasi Pelarut
Metode Ultrasonik Assisted Extraction Terhadapp Rendemen dan Total
Flavonoid dari Serai Dapur (Cymbopogon citratus), Jurnal Kimia, 19(3).
Siregar, F.A. dan Tri M., 2020, Metabolisme Lipid dalam Tubuh, Jurnal Inovasi
Kesehatan Masyarakat, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai