Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

“EKSTRAKSI/ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID


PIPER NIGRI”

Nama kelompok :

1. Cristella Dhema (2015210049)


2. Eudya Sintike (2015210075)
3. Muhammad Rizki (2015210151)
4. Adelia Fitriyani (2015210002)
5. Afrida Riyani (2016210006)
6. Allysha Nurul F (2016210009)
7. Anak Agung Raka Nitya (2016210014)*
8. Ari Romdoni (2016210025)*

Kelompok : D1

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2018

Identifikasi Flavonoid_D1 1
II. DAFTAR ISI

II. DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 2


III. JUDUL PERCOBAAN .................................................................................................................. 3
IV. TEORI DASAR .............................................................................................................................. 3
V. METODE PERCOBAAN................................................................................................................ 5
VI. HASIL PERCOBAAN ............................................................................................................... 7
VII. PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 8
VIII. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 9
IX. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
X. LAMPIRAN................................................................................................................................. 11

Identifikasi Flavonoid_D1 2
III. JUDUL PERCOBAAN
‘’Ekstraksi/isolasi dan identifikasi senyawa alakloida piper nigri”

IV. TEORI DASAR


Peperin merupakan senyawa metabolit sekunder yang diperoleh dari buah lada (Piper
ningrum L.) dengan cara mengisolasi. Isolasi dalam percobaan ini yaitu mengambil senyawa
piperin yang terdapat dalam lada melalui ekstraksi soxhletasi dengan menggunakan pelarut
organik seperti etanol. Piperin merupakan senyawa polar begitupun dengan etanol sehingga
etanol mampu melarutkan piperin yang terdapat dalam lada sesuai dengan prinsip like
dissolved like. Berdasarkan Literatur bahwa piperin merupakan senyawa alkaloid yang dapat
larut dalam alkohol yaitu etanol, dimana antara piperin dengan etanol mampu untuk
membentuk ikatan hidrogen. Metabolit sekunder adalah senyawa-senyawa organik yang
berasal dari sumber alamitumbuhan. Senyawa metabolik sekunder tidaklah sepenting
metabolik primer dalamkelangsungan hidup organisme, namun senyawa ini sangat berperan
dalam mempertahankankehidupan organisme. Senyawa metabolit sekunder dapat berupa
alkaloid, flavonoid,terpenoid, steroid dan tanin. Misalnya, lada putih (Piper ningrum L.)
mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid yaitu (dikutip dari jurnal isolasi piperin
dari lada oleh: Wulandari, diupload oleh EDOC.TIPS pada 5 Dec 2016)

Piperin (1-piperilpiperidin) C17H19O3N merupakan senyawa alkaloid yang memiliki


inti piperidin. Piperin dapat membentuk kristal berwarna kuning dengan titik leleh 127-129,5
oC, merupakan basa yang tidak optis aktif, dapat larut dalam alcohol, benzene, eter dan
sedikit larut dalam air. Hidrolisis piperin dapat dilakukan dengan menggunakan larutan 10 %
KOH-etanol menjadi asam piperat. Berikut adalah struktur dari piperin:
Piperin terdapat dalam senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang
sesungguhnya merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas fisilogi yang luas,
hampir tanpa terkecuali bersifat basa. Lazim mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik,
diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik.
Sumber alkaloid adalah tanaman berbunga, angiosperma. Sejumlah besar juga dapat
ditemukan pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan tanaman rendah.
Alkaloid adalah suatu kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman bunga,
maka para ilmuwan sangat tertarik dengan aturan tanaman. Satu genus sering kali
mengandung alkaloid yang sama dan bebarapa genera yang berbeda dalam suatu famili dapat
mengandung alkaloid yang sama. (Sastrohamidjojo, 1996, hal: 202-203).
Alkaloid dapat diketahui dengan melihat sifat fisika dan kimia. Sifat fisika alkaloid
yaitu berbentuk amorf dan beberapa nikotin dan koinin berupa cairan. Kebanyakan alkaloid
tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa kompleks spesies aromatik berwarna (contoh,
berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah). Umumnya, basa bebas hanya larut
dalam pelarut organik meskipun beberapa pseudo dan protoalkaloid larut dalam air. Garam
alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air sedangkan sifat kimianya yaitu
tergantung adanya pasangan elektron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron sebagai contoh gugus alkil, maka ketersediaan
elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa (dikutip dari jurnal isolasi
piperin dari lada oleh: Wulandari, diupload oleh EDOC.TIPS pada 5 Dec 2016)

Isolasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan senyawa yang terdapat dalam

Identifikasi Flavonoid_D1 3
bahan alam untuk memperoleh atau mengambil satu senyawa yang diinginkan. Misalnya,
tumbuhan mengandung ribuan senyawa sebagai metabolit primer dan metabolit sekunder.
Biasanya proses isolasi senyawa dari bahan alami mengisolasi senyawa metabolit sekunder,
karena dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Isolasi dapat dilakukan berbgai
macam metode, salah satunya yaitu ekstraksi padat cair dengan menggunakan metode
ekstraksi soxhletasi(dikutip dari jurnal isolasi piperin dari lada oleh: Wulandari, diupload
oleh EDOC.TIPS pada 5 Dec 2016)

Buah lada hitam mengandung alkaloid dan minyak atsiri dengan komponen felandren,
dipenten, kariopilen, entoksilen, dan limonen (Depkes RI, 1980). Lada hitam juga
mengandung antara lain alkaloid piperin (5,3-9,2%), kavisin (sampai 1%) dan metil-pirolin;
minyak atsiri (1,2-3,5%); lemak (6,5-7,5%); pati (36-37%) dan serat kasar (±14%) (Loo,
1987). Buah lada putih mengandung alkaloid seperti piperin, kavisin, dan metilpirolin, serta
minyak atsiri, lemak dan pati. Kandungan utama dalam lada adalah alkaloid piperin. Piperin
memiliki rumus molekul C17H19NO3 atau (E,E)-1-[5-(1,3-benzodioksol-5-il)-1-okso-2,4-
pentadienil] piperidin, diperoleh dalam bentuk prisma monosiklik dari alkohol dengan titik
lebur 130°C, 1 g piperin larut dalam 15 mL etanol, 36 mL eter dan hampir tidak larut dalam
air (Kar, 2014). Piperin berbentuk kristal berwarna putih kekuningan. Piperin memiliki
khasiat sebagai antiinflamasi, antimalaria, menurunkan berat badan, menurunkan demam,
menetralkan racun bisa ular, antiepilepsi, membantu meningkatkan penyerapan vitamin
tertentu (Kolhe et al., 2009). Piperin memiliki aktivitas sebagai analgesik dan antipiretik pada
tikus, dan menunjukkan hasil yang sebanding dengan indometasin sebagai obat standar
(Sabina et al., 2013). Kualitas ekstrak buah lada dipengaruhi oleh kandungan dan kadar
senyawa kimia di dalamnya. Proses ekstraksi buah lada hitam dalam skala industri digunakan
pelarut etanol 60% (Agoes, 2009). Senyawa piperin merupakan senyawa identitas yang
paling banyak terkandung dalam buah lada serta memiliki beragam khasiat pengobatan, maka
perlu dipisahkan secara selektif melalui penyarian atau ekstraksi (dikutip dari jurnal
kandungan piperin dalam ektrak buah lada hitam dan buah lada putih (Piper nigrum L.)
yang diektraksi engan variasi konsentrasi etanol mmenggunakan KLT-densitometri oleh:
Ni Putu, Haryanti, Cahya dan Vesya diupload pada 2 September 2016)

Identifikasi Flavonoid_D1 4
V. METODE PERCOBAAN
Bahan :

1. Serbuk simplisia piper nigri


2. Ethanol 96%
3. KOH-etanol 10%
4. Anilsadehid
5. Asam sulfat

Alat :

1. Seperangkat extractor soxhlet (volume +- 250 ml)


2. Kompor listrik dan panic almunium
3. Batang pengaduk
4. Cawan penguap 50 ml
5. Kertas saring
6. Botol flakon
7. Corong
8. Rotary evaporator
9. Gelas piala 100 ml
10. Aluminium foil
11. Plat KLT
12. Lampu UV

Cara kerja:

Ektraksi/isolasi alkaloid piper nigri

1. Ditimbang +- 40 gram serbuk simplisia, dimasukkan ke dalam alat ekstraktor soxhlet


yang bagian dalamnya dilapisi kertas saring
2. Ditambahkan 400 ml etanol 96% melalui mulut soxhlet, yang sebelumnya sudah
terpasang tegak lurus, sehingga terjadi pengalran ke dalam labu pemanas (dengan 2x
sirkulasi), bila perlu ditambahkan lagi etnaol secukupnya
3. Dilakukan soxhletasi selama 2,5 jam(min 4-5x sirkulasi) kemudian ekstrak hasil
soxhletasi (dalam labu) dinginkan dengan air mengalir dan saring ekstraknya dengan
kertas saring (terpasang dengan corong)
4. Diambil ekstrak jernih yang diperoleh sebanyak 3 ml (masuk kedalam botol flakon
kecil untuk pembanding), sisanya diuapkan dengan rotary evaporator vakum sampai
konsistensi kental (+- 20 ml), hasilnya dipindahkan kedalam gelas piala kecil (volume
100 ml), kemudian ditambhakn 10 ml KOH 10% dalam etanol (1 gram dalam 10 ml
etanol 96%) sambil diaduk sehingga timbul endapan yang menggumpal

Identifikasi Flavonoid_D1 5
5. Setelah mengendap, dipisahkan larutan ekstrak dari bagian yang tidak larut melalui
enyaringan “glass wool” sambil ditekan-tekan, sehingga larutannya sampai habis
tersaring
6. Larutan ektrak yang dperoleh, ditempatkan dalam gelas kecil dan tutup dengan
aluminium foil yang dilubangi bebrapa buah lubang. Didiamkan dalam lemari
es/pendingin selama semalam
7. Kristal isolat yang timbul dipisahkan dengan disaring dengan kertas saring dan
dikeringkan duatas kaca arloji dalam oven 40º celcius sehingga kering, jika kristal
belum murni atau kristal masih kotor dilakukan rekristalisasi.

Identifikasi secara KLT

I. Lempeng KLT : GF 254


II. Pengembang : n-heksan – etil asetat (60:40)
III. Deteksi : perekasi anisaldehid – asam sulfat, setelah disemprot dengan pereaksi (2-3x
penyemprotan) dipansakan 5 menit pada suhu 110ºC, diperiksa di bawah sinar UV
IV. Larutan cuplikan :
a. Larutan ekstrak : ditotolkan dengan pipa kapiler 10µl (titik A)
b. Larutan isolat : 15 mg isolat dilarutkan dalam 1 ml metanol dan ditotolkan 1µl
(titik B)
c. Larutan pembanding : piperina sebanyak 10 mg dilarutkan dalam 1 ml methanol
dan ditotolkan 1µl (titik C)

Identifikasi Flavonoid_D1 6
VI. HASIL PERCOBAAN
Penimbangan dan perhitungan
a. Vial kosong = 278,83 g
b. Berat kertas saring = 0,44 g
c. Simplisia = 40,25 g

Setelah proses pengkristalan :

a. Vial kosong = 12,1 g


b. Vial + kristal = 12,2 g
c. Kristal = 1 g

Kadar kristal = bobot kristal : bobot simplisia x 100%


= 1 g : 40,25 g x 100%
= 2,48%

Syarat literatur rendemen (FH1 2000 hal 50) ekstrak kental buah lada hitam 48,60%
= kadar yang didapat : kadar literatur x 100%
= 2,48% : 48,60% x 100%
= 5,10%

Syarat rendemen : tidak kurang dari 11.3%


Kesimpulan : tidak memenuhi syarat

Sebelum penyemprotan Sesudah penyemprotan


Sinar biasa Sinar UV Sinar UV Sinar Sinar UV Sinar UV
No Bahan hRf
254 366 biasa 254 366

1 BP 18 - - Coklat Titik Titik Hijau


hitam kuning kuning
coklat hijau
2 Isolat 18 - - Coklat Titik Titik Hijau
hitam kuning kuning
coklat hijau
3 Sampel 18 Coklat Kuning Coklat Titik hijau Hijau
pudar hitam coklat kuning
4 Sampel 26,67 - - Coklat Titik - -
hitam coklat
samar
5 Sampel 46,67 - - Coklat Titik - -
hitam coklat
samar

hRf no 1,2 dan 3 = 2,7:15 hRf no 4 = 4:15 x hRf no 5 = 7:15 x


x 100 100 100
= 18 = 26,67 = 46,67

Identifikasi Flavonoid_D1 7
VII. PEMBAHASAN

Identifikasi Flavonoid_D1 8
VIII. KESIMPULAN

Identifikasi Flavonoid_D1 9
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. http://journal.uad.ac.id/index.php/Media-Farmasi/article/download/7769/3845

jurnal kandungan piperin dalam ektrak buah lada hitam dan buah lada putih (Piper
nigrum L.) yang diektraksi engan variasi konsentrasi etanol mmenggunakan KLT-
densitometri
oleh: Ni Putu, Haryanti, Cahya dan Vesya
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi dan Sains,
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta
Email: ermy0907@gmail.com
diupload pada 2 September 2016

2. Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta : Direktorat


Jendral Pengawasan Obat dan Makanan

3. Sitrait, M. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung : Penerbit ITB

4. Sastrohamidjojo, H. 2007. Kromatografi. Yogyakarta : UGM Press.

5. Jurnal Isolasi Piperin dari Lada Oleh: Wulandari, Diupload Oleh EDOC.TIPS
Pada 5 Dec 2016

Identifikasi Flavonoid_D1 10
X. LAMPIRAN

Identifikasi Flavonoid_D1 11

Anda mungkin juga menyukai