Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN VII

ISOLASI KAFEIN DARI BIJI KOPI

A. TUJUAN
a. Peserta mampu melakukan penyaringan dan isolasi kafein dari biji kopi dengan
metode refluks
b. Peserta mampu menghasilkan isolat kafein dari biji kopi

B. DASAR TEORI
Kopi merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa kimia yaitu
kafein yangmerupakan salah satu senyawa organik alkaloid. Senyawa alkaloid
adalah senyawa organik yangmengandung nitrogen (biasanya) dalam bentuk siklik
dan berbentuk basa. Senyawa ini tersebarluas dalam dunia tumbuhan dan banyak di
antaranya mempunyai efek fisiologis kuat(Nurlita,2006).
Secara umum, golongan senyawa alkaloid mempunyai sifat-sifat berikut ini
alkaloid biasanya berbentuk kristal tak berwarna, tidak mudah menguap, tidak larut
dalamair,larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform. Alkaloid
bersifat basa pada umumnya berasa pahit, bersifat racun, mempunya efek fisiologis,
serta optis aktif. Membentuk endapan denganlarutan asam fosfolframat, asam
fosfomolibdat, asam pikrat dll (Muderawan, 2002).
Alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organik yang terbanyak
ditemukan di alam.Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan.
Semua alkaloid mengandungatom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan
bagian dari cincin heterosiklik (Ahmad, 1986).
Menurut creswell ( 2005) kafein adalah suatu senyawa organik yang
mempunyai namalain 1,3,7-trimetilxantin, dimana kafein ini merupakan salah satu
alkaloid golongan xantin yangmerupakan senyawa kimia 2,6-dioksipurin atau 2,6-
purinadion. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum bercahaya sutra. Bila tidak
mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 0C sampai 239 0C dan menyublim
pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panasdan dalam
kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin, alkohol dan beberapa pelarut
organiklainnya. Selain dalam biji kopi, kafein terdapat pula dalam daun teh, daun
mente, biji kola dancoklat. Di dalam biji kopi dan tumbuhan tersebut diatas, tidak
hanya terkandung kafein, trtapi juga ada tanin, glukosa, lemak, protein dam
selulosa. Pemisahan kafein dan senyawa lainnya tergantung pada perbedaan
kelarutan masin-masing senyawa tersebut, jika tanin terisolasi ke dalam air panas,
maka akan terhidrolisis menghasilkan asam klorogenat. Asam hasil hidrolisis tanin
ini akan menghasilkan endapan bila di reaksikan dengan timbal asetat.

1. Stuktur saktin 2. Struktur kafein


1. Struktur asam klorogenat 2. Struktur tanin

Refluks, salah satu metode dalam ilmu kimia untuk men-sintesis suatu senyawa,
baikorganik maupun anorganik. Umumnya digunakan untuk mensistesis senyawa-
senyawa yangmudah menguap atau volatile. Pada kondisi ini jika dilakukan
pemanasan biasa maka pelarutakan menguap sebelum reaksi berjalan sampai
selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarutvolatil yang digunakan akan
menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengankondensor sehingga
pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensordan turun
lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung.Prinsip umum dari metode refluks adalah penarikan komponen kimia
yang dilakukan denganmemasukkan sampel kedalam labu alas bulat bersama-sama
dengan cairan atau larutan penyariyang kemudian dipanaskan, dimana pemanasan
ini dilakukan untuk mempercepat proseskelarutan pada sampel. Keuntungan dari
metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksisampel-sampel yang mempunyai
tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung, sedangkankerugiannya adalah
membutuhkan volume total pelarut yang sangat besar dan sejumlahmanipulasi dari
operator (Slamet, 1989).
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi,
daun teh, dan buji coklat, kafein memiliki efek farmakologis yang
bermanfaat secara klinis seperti menstimulasi  susunan  syaraf  pusat, relaksasi 
ototpolos terutama otot polos bronkus dan stimulasi otot jantung.
Berdasarkan efek farmakologis tersebut, kafein ditambahkan dalam jumlah
tertentu minuman. Efek berlebihan  (ovedosis) Mengkonsumsi
kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah, tremor, insomnia,
hipertensi, mual dankejang.Berdasarkan FDA  (Food Drug
Administration)Yang diacu dalam Liska(2004), dosis kafein yang
diizinkan100200mg/hari,sedangkan menurut SNI 017152-2006 batas
maksimum kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg/hari dan 50
mg/sajian. Kafein s e b a g a i s t i m u l a n t t i n g k a t   s e d a n g   ( stimulant )
memangseringkali diduga sebagai penyebabkecanduan. Kafein hanya dapat
menimbulkan kecanduan jika di konsumsi dalam jumlah yang banyak
dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat
psikotropika, karenagejalanya akan hilang hanya dalam satu dua  hari setelah
konsumsi (Maramis,2013).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
 Gelas kimia 250 ml 6 buah
 Melting point apparatus 1 set
 Refluks 1 set
 Corong pisah 1 set

Bahan

 Biji kopi 25 g
 Kalsium karbonat 25 g
 Kloroform 150 ml
 Benzana 30 ml
 Petroleum eter 60 ml
 Aquadest 250 ml

D. CARA KERJA

25 g biji kopi
-Dimasukan biji kopi ke dalam labu bulat

- Ditmbahkan 250 ml aquadest dan 25 g kalsium karbonat

Residu Filtrat

-Di ekstaksi 2 kalidengan 25 ml kloroform


mengunakan corong pisah
-Diuapkan hingga di peroleh campuran kering

Campuran kering
-Dilarutkan dalam 10 ml kloroform hangat
-Diuapkan hingga kering

Isolat

-Dikristalisasi dengan melarutkannya ke dalam 5


ml benzen panas dan menambahkan 10 ml
petrolium eter

-Disaring dengan kertas saring yang sudah di


timbang

,
isolat Filtrat

-Dimasikan kedalam desikator

-Ditimbang berat isolat yang di padat

Kafein

Anda mungkin juga menyukai