SANGIRAN
“HOMO ERECTUS”
No Urut ; 05
Kelas : X Farmasi 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membrikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HOMO EREKTUS ARKAIK”ini tepat
pada waktunya.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak FX Onny Suprantiyo,S.S selaku guru mapel
Sejarah Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi saya.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya
sehingga saya dapat menyeledsaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah
Indonesia.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “H0M0
EREKTUS ARKAIK”bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari,makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh,
Kepala Sekolah Guru Sejarah Indonesia
BAB I :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MAKALAH
B. TUJUAN KUNJUNGAN SEJARAH
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
D. PESERTA PELAKSANAAN KUNJUNGAN SEJARAH
E. BIAYA YANG DIGUNAKAN
F. MANFAAT
BAB II :
A. ISI LAPORAN KUNJUNGAN SEJARAH MUSEUM SANGIRAN
B. KESIMPULAN
BAB III :
PENUTUP
A. PESAN DAN SARAN
B. LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Museum manusia purba adalah salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang
wajib dikunjungi karena museum sangiran merupakan museum yang memberikan
informasi tentang manusia purba dan peradabannya, terlengkap di Indonesia.
Museum Manusia Purba Sangiran sampai saat ini merupakan museum dengan
koleksi fosil dan artefak terlengkap di Indonesia dengan jumlah koleksi mencapai
puluhan ribu. Sangiran merupakan situs terpenting untuk berbagai ilmu
pengetahuan terutama untuk penelitian dan juga pariwisata. Keberadaan situs
sangiran sangat bermanfaat untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah
karena situs ini dilengkapi dengan fosil manusia purba hasil-hasil budaya, fosil
fauna beserta gambaran stratigrafinya.
Beberapa fosil manusia purba disimpan di museum geologi, Bandung dan
laboratorium Paleoantropologi, Yogjakarta. Dilihat dari hasil temuannya, situs
sangiran merupakan situs pra sejarah yang memiliki peran yang sangat penting
dalam memahami proses edukasi dan merupakan purbakala yang paling lengkap di
Asia bahkan di dunia. Penemuan-penemuan fosil di dunia banyak disumbang oleh
Indonesia. Penemuan–penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu
sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu.
Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi
sekarang ini.
Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia
mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan
begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil- fosil yang
ditemukan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan fosil terbaru yang
ditemukan seperti Homo Moernman. Dijelaskan pula tempat penemuan dan bentuk
penemuannya agar isi laporan ini dapat dipercaya kebenarannya.
B. TUJUAN KUNJUNGAN
Mengetahui sejarah masa purba
E. Pembiayaan
Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 250.000,00 termasuk tiket masuk
Museum Sangiran, Haritage yang berada di Solo, biaya bus dan makan 2x,yaitu
siang hari jam 12.00 dan malam hari sekitar jam 20.00 di Restoran Grafika yang
terletak di Yogyakarta dan snack 1x & minuman Aqua satu botol tiap anak.
BAB II
“HOMO ERECTUS”
1. Bentuk kaki homo erectus panjang yang sangat dominan digunakan untuk
berjalan
2. Bentuk dahi homo erectus mendatar
3. Bentuk pada bagian tulang kening homo erectus menonjol
4. Menjorok ke depan dibagian mulut
5. Dilihat dari bentuk tengkorak homo erectus berbentuk pendek dan panjang
6. Memiliki tinggi badan berukuran antara 130 cm sampai 210 cm
7. Mempunyai otak yang lebih maju daripada meganthropus dan
pithecanthropus
8. Memiliki rahang gigi dan tulang yang kuat
9. Ciri - ciri bentuk manusia purba ini seperti ras mongoloid dan
austramelanosoid
10.Memiliki berat badan diantara 88 kg sampai 150 kg
11.Bagian lengan yang pendek dan kemampuan memanjat yang memudar
12.Bentuk persegi dibagian orbit mata
13.Tulang pipi menonjol dan lebar
14.Memiliki bahasa komunikasi antar individu
15.Memiliki kapasitas cranical H. erectus yang mencapai 1000cc
JENIS JENIS HOMO EERECTUS
Selama 1,5 juta tahun telah terjadi 3 tingkatan evolusi Homo erectus di Jawa,
Sangiran telah memberikan bukti tentang 2 tahap evolusi yang paling tua
yaitu Homo erectus arkaik (1,5-1 juta tahun yang lalu) dan Homo erectus tipik
(0,9-0,3 juta tahun yang lalu). Satu tingkatan lagi yang lebih muda yaitu Homo
erectus progresif (0,2-0,1 juta tahun yang lalu) ditemukan di luar Sangiran yaitu di
Ngandong (Blora), Sambungmacan (Sragen), dan Selopuro (Ngawi).
B. KESIMPULAN
Museum merupakan suatu tempat sejarah sebagai wadah kegiatan
pendidikan sekaligus hiburan. Dengan demikian museum diharapkan mampu
menyajikan pengetahuan dan keterampilan dalam suasana yang menyenangkan.
Peran museum sebagai mitra pendidik dapat merujuk pada Empat Tiang
Pendidikan Abad ke-21 yang merupakan hasil rumusan Komisi Internasional
untuk tahu (learn to know), belajar untuk melakukan (learn to do), belajar untuk
menjadi (learn to be) dan belajar untuk hidup bersama (learn to live together).
Untuk menjadikan museum sebagai mitra pendidik dengan keempat pilar
tersebut memang bukan hal yang mudah. Namun, paling tidak museum-
museum di Indonesia hendaknya mulai sadar bahwa mereka mempunyai
potensi yang cukup besar untuk diarahkan menjadi wahana pembelajaran yang
mendukung empat pilar pendidikan tersebut. Dengan demikian, dunia
permuseum di Indonesia akan mampu memberikan sumbangan bagi
pembangunan bangsa dan Negara di era global saat ini. Sebagai lembaga
pelestarian benda-benda budaya, koleksi museum dapat dijadikan sebagai
sumber pendidikan. Salah satunya adalah sumber pendidikan hubungan
antarbangsa khususnya kita dapat mengetahui hubungan antarbangsa pada masa
lampau melalui koleksi-koleksi museum. Koleksi museum dapat diketahui
bagaimana hubungan antarbangsa pada masa lampau berlangsung.Salah satu
media pembelajarannya dapat diperoleh dengan mengamati dan menelaah
koleksi museum.Ketika kita mendebatkan tentang asal mula manusia, maka
yang terpikir pertama kali adalah teori evolusi Charles Darwin yang
menjelaskan bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan yang tercantum
pada kitab-kitab suci agama samawi dijelaskan bahwa manusia pertama adalah
Adam. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus m hli merupakan asal-
usul manusia dari kera yang berevolusi menjadi manusia. Teori ini dapat
dipercaya atau bisa juga disangkal.
BAB III
PENUTUP
1. MUSEUM SANGIRAN
3.RESTO GRAFIKA